5 Tips Aman dan Nyaman Berwisata di Kawasan Jalan Malioboro Jogja

5 Tips Aman dan Nyaman Berwisata di Kawasan Jalan Malioboro Jogja – Kawasan Jalan Malioboro Jogja merupakan salah satu tempat wisata paling laris di Jogja, apalagi pas musim liburan seperti ini.

Malioboro terkenal sebagai sentral pariwisata kota Gudeg karena jalan ini merupakan jantungnya kota Jogja.

Dalam artikel ini, Mamikos akan mengulas tentang tips aman dan nyaman berwisata di kawasan Jalan Malioboro Jogja. Yuk, simak!

Tips Aman dan Nyaman Berwisata di Kawasan Malioboro

Canva/@creativaimages

Di jalan Malioboro, terdapat bangunan-bangunan penting seperti Gedung Agung (kantor presiden sewaktu Jogja menjadi ibukota Republik Indonesia), monumen Serangan Umum 1 Maret, dan Benteng Vredeburg (benteng peninggalan Belanda yang kini menjadi museum).

Kawasan Malioboro juga dekat dengan Keraton Yogyakarta dan Pasar Beringharjo. Inilah yang membuat kawasan jalan Malioboro sangat strategis untuk wisatawan.

Apalagi, kini Jalan Malioboro juga penuh dengan pertokoan, mall modern, dan pedagang-pedagang yang menjajakan aneka souvenir khas Jogja.

Sayangnya, banyak wisatawan yang mengeluh saat berwisata di kawasan Malioboro.

Mulai dari harga parkir kendaraan yang tak wajar hingga kadang keluhan tentang pengalaman mereka saat berbelanja di pedagang kaki lima.

Nah, buat kamu yang sekarang ini punya rencana untuk jalan-jalan ke Malioboro pada saat libur akhir tahun atau libur tahun baru ini, simak 5 tips aman dan nyaman berwisata di kawasan jalan Malioboro berikut ini.

1. Parkir di Tempat Parkir Resmi yang Sudah Disediakan

Getty Images/Mark Eastham

Salah satu keluhan terbesar saat jalan-jalan ke kawasan Malioboro adalah parkir kendaraannya yang terkadang tak wajar.

Parkir motor yang normalnya Rp2,000 dan mobil yang normalnya Rp5,000 tiba-tiba bisa melonjak tajam menjadi berkali-kali lipat.

Tentu saja banyak pemilik kendaraan yang kaget dan mengumpat ketika diharuskan membayar Rp20.000 – Rp100,000 hanya untuk parkir kendaraan.

Hal ini sebenarnya tidak akan terjadi kok kalau kamu parkirnya di tempat parkir resmi yang sudah disediakan oleh pemkot Jogja. Tempatnya ada di kawasan parkir Malioboro, dekat dengan stasiun Tugu.

Di tempat ini kamu bisa parkir baik mobil maupun motor dengan tarif yang wajar. Kalau pengen lebih aman lagi, parkir saja di dalam parkiran Mall Malioboro.

Yang jelas, jangan parkirkan kendaraan kamu di parkiran-parkiran liar (biasanya ada di dalam-dalam gang) karena biasanya tarifnya gak wajar sih, apalagi untuk musim liburan seperti ini.

2. Jangan Malu Tanya Harga!

Getty Images Signature/Marcus Chung

Selain masalah parkir, masalah makan di lesehan Malioboro juga kerap kali jadi masalah. Banyak pelanggan yang kaget karena harga makanan yang terkesan tidak wajar dan sangat mahal untuk ukuran kota Jogja.

Alhasil, mereka ramai-ramai memviralkan masalah ini ke sosial media. Memang sih, lesehan Malioboro terkenal mahal. Padahal makanannya biasa-biasa saja, seperti ayam goreng, gudeg, dan lain-lain.

Tapi, karena target pemilik warung-warung lesehan tersebut memang para wisatawan yang ingin menikmati asyiknya makan di lesehan Malioboro, harga yang dipatok memang lebih tinggi dibanding dengan warung-warung sejenisnya di luar kawasan Malioboro.

Untuk menghindari shock di belakang saat membayar, kamu harus berani buang rasa malu dan tanya dulu harga untuk makanan yang ingin kamu pesan di depan.

Kalau perlu, mintalah daftar harga dari warung lesehan tersebut. Eits, tidak sampai di situ. Kamu juga harus kritis bertanya biar tidak terkena jebakan batman.

Umpamanya di situ tertulis harga ayam goreng Rp20.000, kamu harus berani bertanya, apakah ayamnya saja atau sudah pakai nasi, sambel, lalapan, dan sebagainya.

3. Berani Tegas ke Pengamen

Canva/@oduaimages

Masalah pengamen juga jadi salah satu “penyakit” akut yang dibenci oleh wisatawan di Malioboro. Memang sih, Jogja dulu terkenal dengan musisi jalanannya yang memeriahkan suasana syahdu di Malioboro.

Tapi, kalau pengamennya suka maksa-maksa dan gak berhenti silih berganti kan lama-lama kamu juga yang repot.

Jika kamu memang merasa nyaman-nyaman saja, tidak terganggu, dan masih punya uang receh/uang kecil untuk dibagi ke pengamen, berarti tidak terlalu masalah.

Tapi, jika kamu sudah tidak memiliki uang receh lagi dan pengamen tetap datang ke kamu, kamu harus berani menolak, ya.

Jika seumpama mereka tetap maksa, bahkan mengintimidasi kamu karena kamu tidak memberikan uang kepada mereka, jangan takut untuk tegas ke mereka.

Kamu juga bisa melaporkan mereka ke UPT Malioboro jika tindakan mereka sudah benar-benar mengganggu. Tapi, tidak semua pengamen di kawasan Malioboro seperti itu, kok.

Masih banyak yang benar-benar berniat menghibur dan tidakk memaksa jika memang kamu sudah tidak ada uang receh lagi.

4. Hati-Hati Jebakan Batman Becak/ Bentor

Getty Images/MoniqueGS

Wisatawan dari luar kota biasanya sangat tertarik untuk menelusuri kawasan Jalan Malioboro dengan mengendarai becak kayuh atau becak motor.

Sayangnya, tidak semua abang becak dan bentor di kawasan Malioboro niatnya tulus mengantarkan kamu jalan-jalan keliling Malioboro.

Kasus yang sudah sering terjadi adalah wisatawan ditawari naik becak/bentor keliling Malioboro dengan tarif murah. Wisatawan pasti tergiur, bukan?

Tapi, bukannya dibawa keliling Malioboro, wisatawan malah akan dibawa ke toko-toko oleh-oleh dan souvenir yang letaknya jauh dari kawasan Malioboro.

Ini modus para pengendara becak/bentor agar penumpangnya belanja di situ. Biasanya abang becak/bentor mengejar fee atau uang dari toko-toko oleh-oleh dan souvenir karena telah membawa pengunjung ke situ.

Kalau pengunjung belanja dalam jumlah besar, makin besar pula fee yang didapat oleh abang becak. Sebaliknya, kalau wisatawan yang dibawa ke tempat tersebut tidak belanja maka abang becak dapat zonk.

Kebayang dong, ya kalau kamu kena jebakan batman dan dibawa ke toko-toko seperti itu dan kamu tidak belanja, kamu akan disuguhi dengan wajah BT abang-abang becak dan kemungkinan  terburuk adalah kamu akan diturunin di tengah jalan.

Meski tidak semua abang becak di Jogja begitu, kamu tetap harus antisipasi, ya.

Jika ditawari keliling-keliling Malioboro oleh abang becak, kamu harus langsung jawab aja “Tapi saya gak mau kalau diantar ke toko macem-macem ya, pak. Saya cuma mau ke Malioboro.”

Atau kamu bisa juga bilang “Kalau nanti bapak berhenti di toko oleh-oleh saya tidak belanja, ya pak. Saya sudah belanja kemarin”.

Tapi sekali lagi, tidak semua tukang becak seperti itu, ya. Banyak yang masih ramah, tulus, dan memang niat mencari rezeki dengan mengantarkan wisatawan keliling-keliling Malioboro.

5. Jangan Malu untuk Menawar

Canva/@thepaulricafrentecollection

Salah satu hal yang paling menarik tentang Malioboro adalah pedagang-pedagang kaki lima yang menawarkan souvenir-souvenir khas Jogja.

Kalau kamu pas jalan-jalan ke Malioboro dan tertarik pengen beli souvenir-souvenir, seperti kaos, gantungan kunci, atau apapun yang dijual di situ, jangan pernah malu untuk menawar.

Harga yang pertama ditawarkan oleh pedagang di situ pasti terbilang lumayan mahal untuk ukuran souvenir-souvenir di Jogja, makanya, kamu harus berani nawar.

Tawar saja separuh dari harga yang ditawarkan oleh pedagang, jika dia tidak mau, beranjaklah pergi dan cari pedagang yang lain.

Toh, sepanjang jalan Malioboro pedagang souvenir tidak hanya satu-dua, tapi sangat banyak dan berjejer dari ujung ke ujung.

Meski demikian, kamu nawarnya jangan sadis-sadis, ya. Meski pedagang nantinya tetap ngotot menjual dagangannya dengan harga yang lumayan tinggi (kalau dibandingkan dengan harga souvenir yang dijual di luar kawasan Malioboro), pahamin saja kalau harga-harga tersebut adalah harga yang wajar untuk kawasan wisata padat pengunjung seperti Malioboro.

Itu dia tadi beberapa tips berwisata di kawasan Malioboro. Liburan di Jogja memang belum lengkap sih kalau belum mampir ke Malioboro.

Jangan lupa perhatikan tips-tips tadi supaya kamu bisa tetap enjoy dan nyaman saat berwisata ke Malioboro.


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah