12 Pertanyaan Interview Kerja Pertama Kali yang Paling Sering Muncul dan Jawabannya

12 Pertanyaan Interview Kerja Pertama Kali yang Paling Sering Muncul dan Jawabannya – Ketika melamar pekerjaan, pasti muncul beberapa pertanyaan interview kerja pertama kali yang paling sering muncul dan jawabannya secara tepat. Memasuki tahap wawancara bisa menjadi kabar baik sekaligus buruk.

Pertanyaan Interview Kerja Pertama Kali yang Paling Sering Muncul

pexels.com/@kampus-production

Seseorang yang sudah siap pastinya akan melahap habis semua jebakan dari para HRD tanpa merasa kesulitan. Sebaliknya, bagi yang belum siap akan merasa cemas atau kebingungan dengan masalah ketika wawancara.

Terutama jika ini merupakan wawancara pertama setelah sekian lama tidak bekerja, maka akan mendebarkan. Mengungkapkan jawaban secara jujur memang baik, namun setidaknya jangan menceritakan hal negatif selama diwawancarai.

Supaya bisa melewati tahapan ini dengan lancar, maka persiapkan strategi sedini mungkin, mencegah konsentrasi terpecah. Tanpa persiapan, tidak mungkin seseorang bisa sukses menjalani sesuatu dengan mulus.

Pertanyaan Interview Kerja Pertama Kali yang Paling Sering Muncul dan Jawabannya, Cermati!

Untuk menghadapi tahapan interview atau wawancara dalam usaha mendapatkan pekerjaan, berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering muncul. Ketahui cara menjawabnya agar wawancara bisa berjalan lancar.

1. Mohon Ceritakan Tentang Dirimu secara Singkat 

Pertanyaan seperti itu akan mengawali tahapan wawancara kamu, kelihatannya memang sederhana, namun perlu ketelitian untuk menjawabnya.

Ketika melontarkan jawaban, kamu harus berpikir sebaik-baiknya sebelum memutuskan. Saat recruiter bertanya tentang hal ini, maka pastikan tidak usah menyampaikan detail terlalu bertele-tele. 

Sampaikan data singkat berupa nama, umur, serta latar belakang pendidikan saja, sudah cukup. Setelahnya, jelaskan tentang pengalaman kerja sebelum melamar ke perusahaan tersebut.

Sampaikan juga tentang kompetensi serta berbagai skill yang bisa kamu berikan pada perusahaan. Tentu pengalaman dan keterampilan relevan saja.

Apabila baru lulus (fresh graduated) namun belum memiliki pengalaman kerja sama sekali, maka ceritakan mengenai pengalaman berorganisasi selama kuliah atau sekolah. Atau aktivitas sosial dan keorganisasian di luar.

2. Mengapa Tertarik Bekerja di Perusahaan Ini? 

Kamu mungkin saja melamar sebuah pekerjaan akibat berbagai faktor, atau bisa jadi karena tidak betah di pekerjaan sebelumnya. Tertarik akan gaji tinggi, mencari perusahaan besar, atau manfaat lain.

Meskipun tidak salah untuk merasa seperti itu, hindari alasan tersebut demi kebaikan. Pertanyaan tentang mengapa tertarik bekerja di perusahaan ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat motivasi kerja pelamar.

Apabila seorang pelamar menyebutkan alasan-alasan sebelumnya di atas, maka perekrut akan melabelinya sebagai pribadi dengan orientasi utama uang. Mungkin di masa depan juga berpotensi merusak nama baik.

Lebih baik jika jawaban dari pertanyaan tersebut adalah karena faktor latar belakang yang pas, ketertarikan terhadap nilai atau value bisnis, serta mempunyai pengalaman kerja sesuai dengan posisi tersebut.

Pertanyaan ini termasuk ke dalam kategori umum ketika memasuki tahapan wawancara kerja. Hal ini diajukan supaya HRD bisa mengetahui motivasi pelamar, mengapa memilih perusahaan tersebut.

Sebaiknya jangan melontarkan apapun yang berhubungan dengan gaji atau pendapatan dari profesi tersebut, skala perusahaan, atau menceritakan keburukan profesi sebelumnya. Jawaban seperti itu tidak akan dihargai oleh para HRD.

Jawablah dengan relevan, seperti hubungan dengan bisnis tersebut, kecocokan sesuai bidang tersebut, visi misi, latar belakang pendidikan, atau pengalaman pada profesi sebelumnya dengan posisi saat ini.

3. Apa Saja Kelebihan dan Kekuranganmu?

Soal singkat ini dimaksudkan untuk menilai kualitas diri pelamar, caranya adalah dengan mengetahui kelebihan serta kekurangan kandidat. Rekruiter kemudian akan melihat apakah seseorang cocok untuk mengisi lowongan di kantor tersebut.

Jika ingin mendapatkan poin tambahan pada soal seperti ini, maka jawablah dengan jujur sesuai keadaan sebenarnya. Sampaikan secara konstruktif dan relevan dengan posisi lowongan pekerjaan tersebut.

Sampaikan keterampilan kamu yang memang sudah dikuasai, sikap kepemimpinan atau leadership, serta kontribusi pada profesi sebelumnya. Inilah hal penting wajib disampaikan ketika menemui masalah seperti ini.

Beralih ke bagian kekurangan, sebutkan sesuatu yang belum Kamu kuasai, namun sedang dalam usaha untuk memperbaiki. Misalnya kemampuan berbicara di depan khalayak umum (public speaking).

Sampaikan bahwa kelemahan tersebut sedang berusaha diperbaiki dengan cara mengikuti kelas public speaking. Atau membiasakan diri berinteraksi di depan publik agar lebih luwes di masa depan.

4. Berapa Gaji yang Diinginkan?

Hal lain sering muncul adalah perihal gaji, sangat umum dijumpai pada seluruh tahapan interview. Bagi sebagian calon pekerja, hal ini merupakan tantangan tersendiri, terkadang membuat bingung dan tidak nyaman.

Supaya tidak terjadi kebingungan atau perasaan tidak nyaman, maka usahakan terlebih dahulu melakukan riset untuk posisi tersebut. Apabila sudah mengetahui angka paling pas, buatlah kisaran gaji sesuai keinginan (masuk akal).

Misalnya, jika menginginkan gaji sekitar 8 juta rupiah per bulan, maka berikan penawaran mulai 8 hingga 9 juta per bulan. Lakukan penawaran serta negosiasi secara wajar.

Secara umum, kamu bisa meminta kenaikan sekitar 10%-15% dari gaji di pekerjaan sebelumnya. Apabila rekruiter bertanya tentang nominal gaji pada profesi sebelumnya, jangan berbohong, karena perusahaan bisa saja melakukan verifikasi.

Berhubung masalah ini sering dipertanyakan, maka jawaban atasnya harus diingat sebaik mungkin. Tujuannya untuk menghindari kesalahan cara menjawab berujung pada kegagalan wawancara, pasti tidak mau seperti itu, kan?

5. Apa Rencana Lima Tahun ke Depan?

Sangat penting bagi pelamar untuk mengetahui, bahwa pertanyaan ini berhubungan dengan perkiraan karir di perusahaan tersebut. Tidak ada hubungannya dengan cita-cita pribadi pelamar sama sekali.

Jangan menyebutkan dalam lima tahun ke depan sudah menikah, mempunyai rumah, sudah liburan ke mana saja, punya kekayaan berapa, atau lainnya. Karena hal tersebut sama sekali tidak berkaitan.

Jawablah pertanyaan ini dengan rasional, realistis, namun memberikan kesan visioner pada para rekruiter. Pikirkan kembali kira-kira dari posisi sekarang akan berkembang ke arah mana di masa depan. 

Contohnya, kamu punya target, lima tahun ke depan sudah menjabat sebagai level di atas manajer. Atau mempunyai banyak prestasi, meng-handle project-project besar, atau membawa perubahan lebih baik.

6. Apa yang Kamu Ketahui Tentang Perusahaan? 

Sebelum melakukan wawancara kerja, pastikan sudah mencari tahu seluk beluk perusahaan tujuanmu. Dapatkan informasi valid dari sumber terpercaya, misalnya website resmi, company profile, hingga media sosial.

Tidak perlu menghafal semua informasi yang sudah dibaca pada sumber-sumber tersebut, pilih beberapa serta pahami dengan baik. Supaya tidak lupa dengan poin-poin tersebut, maka sebaiknya catat saja.

Selain dari website, jika mempunyai rekan atau kenalan di perusahaan tersebut, maka manfaatkan peluang tersebut. Tanyakan kepadanya untuk memperoleh berbagai informasi penting sebagai persiapan wawancara kerja.

Kumpulan informasi tersebut akan membantu proses wawancara dan menghadapi berbagai persoalan dari rekruiter. Tanyakan mengenai budaya dan etika kerja ke rekan dalam perusahaan tersebut supaya lebih siap jika diterima.

Pastikan memberikan jawaban natural agar tidak seperti hafalan, kesannya terlalu memaksakan. Hal ini sangat berguna untuk memastikan bahwa Kamu benar-benar mengetahui perusahaan tersebut secara detail.

7. Mengapa Tertarik dengan Posisi Ini? 

Setelah ditanya oleh HRD tentang motivasi melamar, selanjutnya adalah mengapa tertarik dengan posisi ini. Jika posisi saat ini masih satu bidang atau bahkan tidak berbeda, maka ini bukanlah permasalahan serius.

Namun jika tidak mempunyai pengalaman sama sekali di bidang terkait, alias baru lulus (fresh graduated), maka lakukan riset dahulu. Pelajari job desc, hubungannya dengan latar belakang pendidikan, serta keterampilan.

Apabila sudah mempelajari tentang jabatan tersebut, meskipun baru lulus kuliah, ada peluang untuk diterima. Peluang lolos dan bisa bergabung dengan tim pasti akan lebih tinggi.

8. Kontribusi Apa yang Bisa Diberikan untuk Perusahaan?

Jawaban atas masalah ini harus dijawab sesuai kapabilitas masing-masing serta pengalaman pribadi. Ceritakan pengalaman di tempat sebelumnya, pencapaian, serta prestasi yang sudah berhasil diraih untuk meyakinkan para rekruiter.

Jika belum mempunyai pengalaman (baru lulus sekolah atau kuliah), maka ceritakan pengalaman bersosial dan organisasi. Nyatakan bahwa Kamu sanggup belajar dan beradaptasi dari awal jika berhasil diterima.

Menceritakan pengalaman tentang organisasi, sebutkan juga bahwa kamu mempunyai kemampuan leadership dan manajemen baik. Dari penjelasan itu, HRD akan merasa yakin terhadap kinerjamu di masa depan.

Ilmu manajemen bisa didapatkan dari mana saja, misalnya dari pelatihan, mengikuti pendidikan, atau masuk ke lembaga NGO. Ilmu manajemen sangat penting diterapkan dalam pekerjaan apapun itu.

9. Mengapa Berhenti dari Profesi Sebelumnya? 

Jika sudah mempunyai pengalaman sebelumnya, hindari penggunaan pilihan kalimat tentang keburukan perusahaan sebelumnya. Apabila memiliki masalah pribadi, tidak perlu diceritakan pada rekruiter, untuk kebaikan diri sendiri.

Sampaikanlah alasan masuk akal, misalnya mau meningkatkan keterampilan di tempat selanjutnya. Ceritakan ketertarikan mengenai hal-hal lain yang tidak bisa diperoleh pada tempat sebelumnya, namun di tempat baru ada.

10. Bagaimana jika Ada Kritik saat Menjalankan Tugas?

Soal ini sering dipertanyakan oleh HRD terhadap kandidat untuk mengetahui bagaimana kepribadian seseorang. Secara umum manusia tidak bisa menerima kritik, namun selama masukannya positif, maka harus diterima.

Kritik pada dasarnya memang tidak menyenangkan hati siapapun, terkadang juga menyakiti hati. Namun tidak perlu diambil pusing, jika ingin maju, dengarkan masukan orang lain untuk berubah.

11. Apa yang Dilakukan jika Menemui Hambatan dalam Menjalankan Tugas? 

Jawablah menggunakan kalimat bijaksana, sehingga menunjukkan kesan dewasa sebagai kandidat terpilih. Kedewasaan berpikir, bertindak, serta berucap mencerminkan kemampuan seseorang untuk menyelesaikan masalah tertentu sampai tuntas. 

Hal ini akan sangat dipertimbangkan oleh HRD, carilah akar permasalahan terlebih dahulu. Setelah itu mulailah melakukan analisis sebuah masalah untuk mendapatkan penyelesaian terbaik dan tercepat.

Dari setiap permasalahan, sebagai calon karyawan sebaiknya tetapkan tindakan preventif agar permasalahan serupa tidak terulang di masa depan. Jika dibiarkan, maka akan berkembang menjadi kompleks dan susah diatasi.

Keberadaan masalah akan menghambat motivasi dalam menjalankan tugas, sehingga pekerjaan menjadi terbengkalai. Oleh karena itu, diperlukan sebuah lingkungan pekerjaan sehat untuk mendukung kinerja sepanjang waktu.

12. Apakah Bersedia Diminta Lembur? 

Sebaiknya jawab secara jujur dengan kemampuan masing-masing, misalnya ‘Saya bersedia jika diberikan pekerjaan sesuai jadwal’. Atau bersedia bekerja di akhir pekan jika diberitahukan beberapa hari sebelumnya.

Dari pernyataan itu, para rekruiter akan memahami bahwa pelamar bisa bekerja di luar ketentuan namun dengan pemberitahuan sebelumnya. Sehingga tidak akan terjadi kesalahpahaman dan berujung berakhirnya kontrak kerja.

Kumpulan jawaban di atas akan membantu bagi para pelamar untuk menimbulkan kesan baik saat melakukan wawancara. Berbagai pertanyaan interview kerja pertama kali yang paling sering muncul dan jawabannya sudah diketahui.


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah