Cara Mengundurkan Diri dari Pekerjaan karena Tidak Betah secara Profesional
Cara Mengundurkan Diri dari Pekerjaan karena Tidak Betah secara Profesional – Mengundurkan diri atau resign dari pekerjaan adalah hal yang lumrah di dunia kerja. Ada banyak alasan mengapa seseorang pindah dan salah satunya adalah karena tidak betah. Lalu, bagaimana cara mengundurkan diri dari pekerjaan karena tidak betah secara profesional? Simak ulasannya di artikel ini, ya!
Ini Dia Tahapan Cara Mengundurkan Diri dari Pekerjaan karena Tidak Betah
Daftar Isi
- Ini Dia Tahapan Cara Mengundurkan Diri dari Pekerjaan karena Tidak Betah
- Alasan-alasan Karyawan Tidak Betah
- 1. Atasan yang bossy
- 2. Lingkungan yang toxic
- 3. Kurangnya apresiasi
- 4. Persaingan tidak sehat
- 5. Politik kantor
- 6. Perlakuan tidak menyenangkan
- Langkah Cara Mengundurkan Diri dari Pekerjaan karena Tidak Betah
- 1. Identifikasi penyebab mengapa tidak betah
- 2. Memahami apa resiko bila resign
- 3. Berkomunikasi dengan atasan mengenai rencana resign
- 4. Mengajukan pengunduran diri dengan surat resmi
- 5. Tetap bekerja dengan maksimal hingga hari terakhir bekerja
- 6. Handover pekerjaan kepada karyawan pengganti
- 7. Mengembalikan alat serta sarana milik perusahaan
- 8. Jalani exit interview dengan baik
- 9. Pamit dengan sopan kepada semua rekan
- 10. Tetap jaga komunikasi yang baik
- Kesimpulan
Daftar Isi
- Ini Dia Tahapan Cara Mengundurkan Diri dari Pekerjaan karena Tidak Betah
- Alasan-alasan Karyawan Tidak Betah
- 1. Atasan yang bossy
- 2. Lingkungan yang toxic
- 3. Kurangnya apresiasi
- 4. Persaingan tidak sehat
- 5. Politik kantor
- 6. Perlakuan tidak menyenangkan
- Langkah Cara Mengundurkan Diri dari Pekerjaan karena Tidak Betah
- 1. Identifikasi penyebab mengapa tidak betah
- 2. Memahami apa resiko bila resign
- 3. Berkomunikasi dengan atasan mengenai rencana resign
- 4. Mengajukan pengunduran diri dengan surat resmi
- 5. Tetap bekerja dengan maksimal hingga hari terakhir bekerja
- 6. Handover pekerjaan kepada karyawan pengganti
- 7. Mengembalikan alat serta sarana milik perusahaan
- 8. Jalani exit interview dengan baik
- 9. Pamit dengan sopan kepada semua rekan
- 10. Tetap jaga komunikasi yang baik
- Kesimpulan
Sekolah, kuliah, bekerja, dan berkeluarga. Itu mungkin runutan ideal dari fase anak-anak hingga dewasa namun tidak selalu seperti itu. Berbagai perubahan akan terjadi di setiap fasenya apalagi di fase dunia kerja. Saat mendapatkan pekerjaan, hal paling sulit adalah mempertahankannya karena ada banyak alasan mengapa orang akhirnya mengundurkan diri.
Alasan-alasan Karyawan Tidak Betah
Berikut ini alasan-alasan mengapa karyawan merasa tidak betah di tempat kerja sehingga memutuskan untuk resign:
1. Atasan yang bossy
Menjadi atasan atau pemimpin memanglah tidak mudah. Hal yang paling penting dimiliki oleh seorang pemimpin adalah leadership yang baik. Hanya saja dalam dunia kerja tidak jarang orang yang tidak punya leadership mendapatkan jabatan supervisor atau pun manager. Masih mending kalau mau belajar, kalau jatuhnya bossy malah membuat karyawan di bawahnya tidak betah.
2. Lingkungan yang toxic
Dengan kesadaran tentang kesehatan mental yang makin tinggi, lingkungan toxic menjadi alasan paling banyak yang menjadi alasan seseorang tidak betah. Daripada setiap hari menghadapi drama-drama yang tidak penting, karyawan lebih memilih resign.
3. Kurangnya apresiasi
Apresiasi adalah hal yang penting dan menjadi hak karyawan setelah melakukan pekerjaan dengan baik. Sekecil apa pun, apresiasi amatlah berarti. Bila kurang, tentu karyawan akan merasa keberadaannya tidak berarti sehingga tidak betah dan memutuskan untuk resign.
4. Persaingan tidak sehat
Untuk bisa mencetak prestasi yang baik, fokus dengan pekerjaan sendiri sudahlah cukup. Namun, di dunia kerja ada saja yang selalu ingin bersaing. Bila memang persaingannya sehat tidaklah masalah tapi saat persaingannya tidak sehat maka tentu akan membuat tidak betah.
5. Politik kantor
Sudah bukan rahasia bahwa di lingkungan pekerjaan ada juga politiknya. Bila berjalan dengan baik, maka politik di kantor akan memicu produktivitas. Namun, lain cerita bila situasinya buruk yaitu bisa membuat karyawan tidak betah. Bahkan, karyawan tidak betah bisa merupakan korban dari politik tersebut.
6. Perlakuan tidak menyenangkan
Dunia kerja tidak selamanya mengenai produktivitas, gaji, dan jabatan. Beberapa orang yang tidak beruntung mengalami perlakuan tidak menyenangkan seperti pelecehan dan diskriminasi. Hal ini terjadi di semua bidang pekerjaan baik di pendidikan, perbankan, teknologi, kesehatan, dll. Sudah pasti ini tidak akan membuat korban betah dan akan melakukan tindakan yang salah satunya adalah resign.
Itulah 6 alasan yang bisa membuat seorang karyawan tidak betah. Sebelum mengajukan pengunduran diri, ada baiknya mengidentifikasi penyebab mengapa kamu sebagai karyawan bisa merasa tidak betah.
Langkah Cara Mengundurkan Diri dari Pekerjaan karena Tidak Betah
Berikut ini tahapan cara mengundurkan diri dari pekerjaan karena tidak betah yang bisa kamu ikuti:
1. Identifikasi penyebab mengapa tidak betah
Penyebab mengapa kamu tidak betah tentunya sudah bisa kamu jawab sendiri. Bila mengalami kesulitan menemukan penyebab kamu tidak betah, kamu bisa membaca bagian sebelumnya yaitu alasan-alasan mengapa seorang karyawan tidak betah.
2. Memahami apa resiko bila resign
Sebelum resign, sebaiknya kamu tahu apa resiko yang akan dihadapi. Resiko ini seperti penalti yang akan diterima bila memang ada ikatan dinas atau perjanjian pekerjaan antara kamu dan perusahaan. Selain itu, resiko finansial yang akan kamu alami bila resign. Sebaiknya bagian ini dikomunikasikan dengan keluarga bila kamu sudah berkeluarga.
3. Berkomunikasi dengan atasan mengenai rencana resign
Cara mengundurkan diri dari pekerjaan karena tidak betah yang ketiga adalah mengkomunikasikan rencana resign bersama atasan. Pada tahap ini, atasan akan bertanya tentang alasan mengapa kamu ingin resign. Berikanlah alasan jujur penyebab kamu tidak betah sehingga atasan bisa paham.
4. Mengajukan pengunduran diri dengan surat resmi
Yang paling penting, tahapan mengundurkan diri adalah membuat sebuah surat pengunduran diri atau resign. Pakailah bahasa yang formal yang menunjukan keprofesionalan. Bila ini adalah resign pertamamu, intip kamu bisa cari referensi contoh surat resign di google. Surat resign ini diberikan kepada atasan untuk ditandatangani.
5. Tetap bekerja dengan maksimal hingga hari terakhir bekerja
Setelah surat resign diajukan dan disetujui, kamu tetap harus bekerja dengan baik hingga hari terakhir yang telah ditentukan. Penentuan hari terakhir pun ada aturannya dan yang paling umum adalah sebulan setelah pengajuan atau minimal dua minggu. Hal ini dilakukan agar perusahaan memiliki waktu untuk mencari penggantimu.
6. Handover pekerjaan kepada karyawan pengganti
Semua pekerjaan yang kamu pegang harus diserahkan kepada penggantimu. Baik itu pekerjaan yang sudah selesai atau pun yang belum, semuanya harus dipindahtangankan. Sebaiknya dibuat bentuk daftar mana yang sudah dan yang tidak serta keterangan penting lainnya. Hal ini agar menghindari terjadinya penelantaran pekerjaan.
7. Mengembalikan alat serta sarana milik perusahaan
Cara mengundurkan diri dari pekerjaan karena merasa tidak betah selanjutnya adalah mengembalikan alat maupun sarana milik perusahaan. Saat mengenyam satu tugas pada kamu menjadi karyawan pasti ada fasilitas yang diberikan. Baik itu berupa alat maupun sarana, semuanya wajib dikembalikan. Barang-barang tersebut biasanya berupa laptop, kartu akses, kartu langganan parkir gedung, dll.
8. Jalani exit interview dengan baik
Interview di dunia kerja tidak hanya pada saat masuk kerja. Saat memutuskan resign, akan ada interview terakhir yang akan kamu hadapi. Pada interview ini biasanya pihak HRD meminta kesan yang kamu rasakan selama bekerja di sana. Selain itu, HRD juga akan meminta saran yang bisa dilakukan agar perusahaan menjadi lebih baik.
9. Pamit dengan sopan kepada semua rekan
Cara mengundurkan diri dari pekerjaan karena tidak betah yang kesembilan adalah pamitan dengan sopan. Langkah ini dilakukan di hari terakhir kerja. Memang ada budaya untuk membelikan makanan ringan sebagai selebrasi kelulusanmu. Namun, bila itu memberatkan tidak pun tak jadi masalah. Yang penting, kamu berpamitan secara sopan kepada semua orang. Senyum, salam, dan bermaafan.
10. Tetap jaga komunikasi yang baik
Memang alasan mengapa kamu resign adalah karena tidak betah. Rasa tidak betah ini bisa saja bersumber dari lingkungan dan orang-orangnya. Namun, alangkah baiknya bila kamu tetap menjaga silaturahmi dan komunikasi yang baik dengan semua orang. Ada kemungkinan perusahaan juga masih meminta bantuanmu dalam 1 bulan setelah kamu resign, tak jadi masalah, berikan saja selagi masih wajar.
Kesimpulan
Demikianlah ulasan cara mengundurkan diri dari pekerjaan karena tidak betah secara profesional. Tidak semua harus dilakukan secara runut karena lingkungan pekerjaan setiap orang pasti berbeda. Sebelum resign, sebaiknya sudah memiliki rencana cadangan apa yang akan dilakukan. Pastikan juga untuk memberitahu orang terdekat yang bisa terdampak secara finansial bila kamu resign, ya. Semoga membantu!
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: