9 Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Pendidikan dan Kesehatan
9 Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Pendidikan dan Kesehatan — Pernah tidak sih kamu kepikiran untuk menganalisis contoh teks editorial beserta fakta dan opininya?
Teks editorial itu sendiri adalah salah satu jenis teks yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari terutama di majalah, koran bahkan di portal berita online. Teks satu ini biasa juga disebut dengan teks opini. Agar lebih mudah membuatnya, maka kamu harus tahu dulu contoh teks editorial beserta analisis fakta dan opininya.
Pasalnya, penulisan teks editorial itu menggunakan gaya yang merupakan perpaduan antara fakta dan juga pendapat. 📖😊✨
Daftar Isi
- Ragam Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya
- 1. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Kesehatan
- 2. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Kesehatan dan Bahaya Rokok
- 3. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Pandemi Covid-19 dan Pembukaan Bioskop
- 4. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Vaksin
- 5. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Pendidikan Daring
- 6. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Polusi Udara di Kota Besar
- 7. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Perubahan Iklim
- 8. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Kemacetan Lalu Lintas
- 9. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Gizi Buruk pada Anak
- Penutup
Daftar Isi
- Ragam Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya
- 1. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Kesehatan
- 2. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Kesehatan dan Bahaya Rokok
- 3. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Pandemi Covid-19 dan Pembukaan Bioskop
- 4. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Vaksin
- 5. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Pendidikan Daring
- 6. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Polusi Udara di Kota Besar
- 7. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Perubahan Iklim
- 8. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Kemacetan Lalu Lintas
- 9. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Gizi Buruk pada Anak
- Penutup
Ragam Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya
1. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Kesehatan
Tahun lalu masyarakat telah mengadukan pelayanan kesehatan yang ada di sejumlah rumah sakit di Indonesia.
Salah satu keluhan yang disampaikan ialah penanganan dokter yang masih kurang memuaskan dalam melayani pasien.
Seharusnya pemerintah mengutamakan kesehatan masyarakat dengan salah satu caranya adalah meningkatkan kualitas setiap dokter yang ada di Indonesia. Ini perlu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan sekaligus memberikan kepuasan kepada masyarakat.
Ada pengaduan yang jumlahnya sekitar 268 dan telah dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan.
Akan tetapi, pada kenyataannya masih banyak juga laporan yang belum diterima.
Isi laporan ini adalah sama, yaitu masyarakat yang merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit.
Masyarakat terus berharap bisa mendapatkan peningkatan pelayanan rumah sakit agar pasien jadi lebih nyaman berobat di dalamnya.
Kalimat fakta:
Tahun lalu masyarakat telah mengadukan pelayanan kesehatan yang ada di sejumlah rumah sakit di Indonesia.
Ada pengaduan yang jumlahnya sekitar 268 dan telah dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan. Akan tetapi, pada kenyataannya masih banyak juga laporan yang belum diterima.
Kalimat opini:
Seharusnya pemerintah mengutamakan kesehatan masyarakat dengan salah satu caranya adalah meningkatkan kualitas setiap dokter yang ada di Indonesia
2. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Kesehatan dan Bahaya Rokok
Ada kalimat yang menegaskan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Kalimat ini menunjukkan bahwasanya kesehatan itu adalah hal yang utama untuk manusia.
Akan tetapi pada kenyataannya, masih banyak kebiasaan yang dilakukan oleh manusia yang mendatangkan dampak buruk bagi kesehatannya.
Tidak hanya berpengaruh buruk untuk dirinya sendiri, namun juga berpengaruh buruk pada orang lain, contohnya merokok.
Industri rokok telah tumbuh dan berkembang di Indonesia selama lebih dari tiga abad. Industri ini juga bertanggung jawab atas buruknya kesehatan masyarakat.
Kementerian Kesehatan telah menyebutkan bahwa kerugian total akibat dari mengkonsumsi rokok sepanjang tahun 2013 mencapai Rp 378,75 triliun.
Padahal, untuk nilai pasar industri kala ini ditaksir hingga Rp 224,2 triliun. Tidak hanya membuat tagihan pengobatan membengkak, kerugian lain yang juga diderita akibat pembelian rokok mencapai Rp 138 triliun.
Kerugian ini diantaranya berasal dari hilangnya produktivitas akibat disabilitas, sakit serta kematian prematur di usia muda yang besarnya Rp 235,4 triliun serta biaya berobat akibat penyakit yang berhubungan dengan tembakau sebanyak Rp 5,35 triliun.
Tidak hanya buruk untuk anak-anak, industri rokok bahkan semakin berbahaya karena juga menyasar konsumen generasi muda, terutama anak remaja.
Hal ini terbukti dengan meningkatnya prevalensi merokok berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada usia 10 – 18 tahun sebesar 1,9% dari tahun 2013 (7,2%) ke 2018 (9,1%).
Hal ini tentu sangat memprihatinkan. Sudah saatnya masyarakat menyadari hal yang begitu krusial ini. Kita bisa memulainya dengan menolak serta melarang konsumsi rokok di kalangan keluarga terlebih dahulu.
Kalimat fakta:
Masih banyak kebiasaan yang dilakukan oleh manusia yang mendatangkan dampak buruk bagi kesehatannya
Industri rokok telah tumbuh dan berkembang di Indonesia selama lebih dari tiga abad. Industri ini juga bertanggung jawab atas buruknya kesehatan masyarakat.
Kementerian Kesehatan telah menyebutkan bahwa kerugian total akibat dari mengkonsumsi rokok sepanjang tahun 2013 mencapai Rp 378,75 triliun. Padahal, untuk nilai pasar industri kala ini ditaksir hingga Rp 224,2 triliun.
Tidak hanya membuat tagihan pengobatan membengkak, kerugian lain yang juga diderita akibat pembelian rokok mencapai Rp 138 triliun.
Kerugian ini diantaranya berasal dari hilangnya produktivitas akibat disabilitas, sakit serta kematian prematur di usia muda yang besarnya Rp 235,4 triliun serta biaya berobat akibat penyakit yang berhubungan dengan tembakau sebanyak Rp 5,35 triliun
Industri rokok bahkan semakin berbahaya karena juga menyasar konsumen generasi muda, terutama anak remaja.
Hal ini terbukti dengan meningkatnya prevalensi merokok berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada usia 10 – 18 tahun sebesar 1,9% dari tahun 2013 (7,2%) ke 2018 (9,1%).
Kalimat opini:
Sudah saatnya masyarakat menyadari hal yang begitu krusial ini. Kita bisa memulainya dengan menolak serta melarang konsumsi rokok di kalangan keluarga terlebih dahulu.
3. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Pandemi Covid-19 dan Pembukaan Bioskop
Keputusan Pemerintah DKI Jakarta yang menyebutkan bahwa pembukaan bioskop diizinkan sungguh janggal.
Pasalnya, wabah Covid-19 masih belum terkendali sepenuhnya sehingga pembukaan bioskop dianggap kurang penting dan justru dikhawatirkan menjadi salah satu tempat penyebaran virus.
Apalagi mengingat kondisi Ibu Kota yang saat ini masih memprihatinkan. Dalam dua minggu terakhir, pasien yang terinfeksi Covid-19 jumlahnya terhitung ada 600-an orang. Angka ini bahkan jauh lebih besar dibandingkan dengan bulan Juli yang lalu.
Kalau melihat dari angka tersebut, akan didapatkan ada 10 orang yang teridentifikasi positif Corona dari orang yang melakukan tes swab. Alasan sang Gubernur membuka bioskop adalah untuk menggiatkan ekonomi di bidang industri perfilman yang mati suri.
Tidak bisa dipungkiri memang bahwa sejak bulan Maret 2020, ada 343 teater yang berhenti fungsinya dan menyebabkan ribuan karyawan ikut dirumahkan.
Pembukaan bioskop itu juga diizinkan dengan mengikuti protokol kesehatan seperti mengenakan masker, menyediakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer serta menjaga jarak tempat duduk.
Akan tetapi, pembukaan bioskop ini dianggap tetap mengundang keramaian yang mengakibatkan penyebaran Covid-19 jadi tidak terbendung.
Gubernur dan Pemerintah DKI Jakarta tidak semestinya memberikan izin pembukaan bioskop. Walaupun pembukaan ini harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan, tetap hal ini bisa menyebabkan klaster baru.
Kalimat fakta:
Wabah Covid-19 masih belum terkendali sepenuhnya sehingga pembukaan bioskop dianggap kurang penting.
Mengingat kondisi Ibu Kota yang saat ini masih memprihatinkan. Dalam dua minggu terakhir, pasien yang terinfeksi Covid-19 jumlahnya terhitung ada 600-an orang. Angka ini bahkan jauh lebih besar dibandingkan dengan bulan Juli yang lalu.
Alasan sang Gubernur membuka bioskop adalah untuk menggiatkan ekonomi di bidang industri perfilman yang mati suri.
Tidak bisa dipungkiri memang bahwa sejak bulan Maret 2020, ada 343 teater yang berhenti fungsinya dan menyebabkan ribuan karyawan ikut dirumahkan.
Kalimat opini:
Keputusan Pemerintah DKI Jakarta yang menyebutkan bahwa pembukaan bioskop diizinkan sungguh janggal.
Gubernur dan Pemerintah DKI Jakarta tidak semestinya memberikan izin pembukaan bioskop. Walaupun pembukaan ini harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan, tetap hal ini bisa menyebabkan klaster baru.
4. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Vaksin
Pemerintah, Satgas penanganan Covid-19 dan peneliti seharusnya berkoordinasi dalam menyampaikan informasi penting ke publik. Sebelumnya sudah pernah terdengar bahwa pemerintah menjanjikan vaksin bulan November 2020.
Sedangkan di sisi lain penelitian serta percobaan terhadap vaksin masih terus berjalan sehingga belum bisa dipastikan bagaimana mengaplikasikan vaksin ini ke manusia.
Organisasi Kesehatan Dunia hingga saat ini bahkan belum menganjurkan vaksin untuk diberikan karena memang penelitiannya masih belum selesai.
Dikabarkannya vaksin oleh pemerintah mungkin maksudnya baik, yaitu agar masyarakat kembali tenang dan tidak panik.
Akan tetapi, penyampaian informasi seperti ini ke publik tetap harus didasarkan pada fakta yang ada di lapangan.
Jika ada ketidakselarasan antara pemberitahuan pemerintah dengan satgas serta para peneliti, ini menunjukkan adanya kurangnya koordinasi serta komunikasi antara pihak-pihak terkait.
Kalimat fakta:
Sebelumnya sudah pernah terdengar bahwa pemerintah menjanjikan vaksin bulan November 2020, sedangkan di sisi lain penelitian serta percobaan terhadap vaksin masih terus berjalan sehingga belum bisa dipastikan bagaimana mengaplikasikan vaksin ini ke manusia.
Kalimat opini:
Pemerintah, Satgas penanganan Covid-19 dan peneliti seharusnya berkoordinasi dalam menyampaikan informasi penting ke publik.
Dikabarkannya vaksin oleh pemerintah mungkin maksudnya baik, yaitu agar masyarakat kembali tenang dan tidak panik.
Akan tetapi, penyampaian informasi seperti ini ke publik tetap harus didasarkan pada fakta yang ada di lapangan.
Jika ada ketidakselarasan antara pemberitahuan pemerintah dengan satgas serta para peneliti, ini menunjukkan adanya kurangnya koordinasi serta komunikasi antara pihak-pihak terkait.
5. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Pendidikan Daring
Sejak pandemi melanda, sistem pembelajaran daring menjadi alternatif utama yang diterapkan di seluruh sekolah dan universitas di Indonesia. Namun, tidak semua pihak merasa puas dengan penerapan metode ini.
Banyak siswa di daerah pelosok mengeluhkan susahnya akses internet sehingga mereka tidak bisa mengikuti kelas dengan baik. Tidak jarang juga ada keluhan mengenai biaya kuota internet yang semakin tinggi karena dipakai untuk kebutuhan belajar setiap hari.
Berdasarkan data dari Kemendikbud, sekitar 46% sekolah di wilayah pelosok Indonesia masih mengalami kesulitan akses internet stabil.
Fakta ini tentu menunjukkan adanya kesenjangan pendidikan antara kota dan desa. Di sisi lain, para orang tua juga merasakan beban tambahan karena harus menyediakan fasilitas seperti gawai dan jaringan internet.
Meskipun begitu, pembelajaran daring tetap harus dijalankan karena kondisi tidak memungkinkan untuk tatap muka langsung.
Akan tetapi, pemerintah seharusnya bisa memberikan solusi nyata, misalnya dengan menyediakan subsidi kuota internet atau meningkatkan fasilitas jaringan ke daerah terpencil. Hal ini penting supaya anak-anak di desa juga punya kesempatan belajar yang sama dengan mereka yang tinggal di kota.
Kalimat fakta:
- Sejak pandemi melanda, sistem pembelajaran daring menjadi alternatif utama yang diterapkan di seluruh sekolah dan universitas di Indonesia.
- Berdasarkan data dari Kemendikbud, sekitar 46% sekolah di wilayah pelosok Indonesia masih mengalami kesulitan akses internet stabil.
Kalimat opini:
Pemerintah seharusnya bisa memberikan solusi nyata, misalnya dengan menyediakan subsidi kuota internet atau meningkatkan fasilitas jaringan ke daerah terpencil.
6. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Polusi Udara di Kota Besar
Belakangan ini, kualitas udara di beberapa kota besar Indonesia menurun drastis. Berdasarkan laporan dari IQAir, Jakarta beberapa kali menempati posisi lima besar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Kondisi ini disebabkan oleh tingginya emisi kendaraan bermotor, pabrik industri, serta minimnya ruang terbuka hijau.
Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebutkan bahwa 70% sumber pencemar udara di Jakarta berasal dari transportasi. Hal ini diperparah dengan meningkatnya jumlah kendaraan pribadi setiap tahun.
Sementara itu, ruang terbuka hijau di Jakarta baru mencapai sekitar 9%, jauh di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia yang menganjurkan minimal 30%.
Situasi ini tentu mengkhawatirkan karena bisa berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat, terutama anak-anak dan lansia. Banyak rumah sakit melaporkan peningkatan pasien penyakit pernapasan seperti ISPA dan asma.
Menurut penulis, pemerintah harus lebih tegas dalam menindaklanjuti masalah ini, misalnya dengan memperketat aturan emisi kendaraan, memperluas transportasi umum ramah lingkungan, dan menambah jumlah taman kota.
Jika tidak segera diatasi, kualitas udara buruk ini bisa menjadi bom waktu bagi kesehatan masyarakat di masa depan.
Kalimat fakta:
- Berdasarkan laporan dari IQAir, Jakarta beberapa kali menempati posisi lima besar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
- Data dari KLHK menyebutkan bahwa 70% sumber pencemar udara di Jakarta berasal dari transportasi.
Kalimat opini:
Pemerintah harus lebih tegas dalam menindaklanjuti masalah ini, misalnya dengan memperketat aturan emisi kendaraan dan memperluas transportasi umum ramah lingkungan.
7. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Perubahan Iklim
Perubahan iklim merupakan tantangan besar yang sedang dihadapi dunia, termasuk Indonesia. Dalam satu dekade terakhir, intensitas bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan semakin meningkat.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa sepanjang tahun 2022, terdapat lebih dari 3.500 bencana alam yang sebagian besar berkaitan dengan iklim ekstrem.
Di sisi lain, laju deforestasi di Indonesia juga masih mengkhawatirkan. Berdasarkan catatan Kementerian Lingkungan Hidup, pada tahun 2021 terdapat sekitar 100 ribu hektar hutan yang hilang akibat alih fungsi lahan. Kerusakan lingkungan ini semakin memperparah dampak perubahan iklim yang ada.
Menurut hemat penulis, pemerintah dan masyarakat harus lebih serius dalam menghadapi persoalan ini. Perlu ada komitmen kuat untuk menjaga kelestarian hutan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan memperbanyak penggunaan energi terbarukan.
Perubahan iklim bukan hanya isu global, tetapi sudah menyentuh kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Jika tidak ditangani dengan baik, generasi mendatang akan mewarisi lingkungan yang semakin rusak dan tidak layak huni.
Kalimat fakta:
- BNPB mencatat bahwa sepanjang tahun 2022, terdapat lebih dari 3.500 bencana alam yang sebagian besar berkaitan dengan iklim ekstrem.
- Berdasarkan catatan KLHK, pada tahun 2021 terdapat sekitar 100 ribu hektar hutan yang hilang akibat alih fungsi lahan.
Kalimat opini:
Pemerintah dan masyarakat harus lebih serius dalam menghadapi persoalan ini dengan menjaga hutan, mengurangi emisi, dan memperbanyak energi terbarukan.
8. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Kemacetan Lalu Lintas
Kemacetan lalu lintas di kota-kota besar Indonesia seolah tidak pernah ada habisnya. Jakarta, Bandung, dan Surabaya adalah beberapa kota yang setiap hari dilanda masalah ini.
Data dari TomTom Traffic Index 2022 menempatkan Jakarta sebagai salah satu kota dengan tingkat kemacetan tertinggi di Asia Tenggara. Rata-rata warga Jakarta bisa menghabiskan waktu hingga 45 menit hanya untuk menempuh jarak 10 kilometer.
Selain membuang waktu, kemacetan juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit. Laporan Bank Dunia menyebutkan bahwa kerugian akibat macet di Jabodetabek bisa mencapai Rp 65 triliun per tahun.
Kerugian ini berasal dari pemborosan bahan bakar, produktivitas kerja yang berkurang, dan dampak polusi udara.
Menurut penulis, solusi dari masalah ini tidak bisa hanya mengandalkan pembangunan jalan baru. Justru, pemerintah harus memperluas transportasi umum yang nyaman dan terjangkau, serta membatasi penggunaan kendaraan pribadi. Selain itu, penerapan aturan ganjil-genap harus lebih diperluas dan dipertegas.
Kemacetan bukan hanya soal lalu lintas, tetapi juga mencerminkan gaya hidup masyarakat yang lebih memilih kenyamanan pribadi daripada kepentingan bersama. Karena itu, perubahan perilaku masyarakat juga menjadi kunci utama dalam mengatasi masalah ini.
Kalimat fakta:
- TomTom Traffic Index 2022 menempatkan Jakarta sebagai salah satu kota dengan tingkat kemacetan tertinggi di Asia Tenggara.
- Laporan Bank Dunia menyebutkan bahwa kerugian akibat macet di Jabodetabek bisa mencapai Rp 65 triliun per tahun.
Kalimat opini:
Pemerintah harus memperluas transportasi umum yang nyaman dan terjangkau, serta membatasi penggunaan kendaraan pribadi.
9. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Gizi Buruk pada Anak
Masalah gizi buruk masih menjadi persoalan serius di Indonesia. Berdasarkan laporan UNICEF, Indonesia masuk dalam 10 besar negara dengan jumlah anak stunting terbanyak di dunia.
Data Riset Kesehatan Dasar 2021 menunjukkan bahwa 24,4% anak di Indonesia mengalami stunting. Angka ini cukup tinggi dan menunjukkan bahwa masalah gizi masih jauh dari kata selesai.
Gizi buruk tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik anak, tetapi juga berdampak pada perkembangan otak serta kemampuan belajar mereka. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menurunkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Menurut penulis, gizi buruk seharusnya menjadi prioritas pemerintah dalam bidang kesehatan. Program bantuan pangan, edukasi gizi kepada ibu hamil dan menyusui, serta peningkatan akses makanan bergizi perlu terus diperluas.
Selain itu, peran masyarakat juga penting dalam menjaga pola makan yang sehat di rumah masing-masing.
Jika masalah gizi buruk tidak segera ditangani, maka Indonesia akan menghadapi ancaman generasi yang lemah secara kesehatan maupun intelektual. Padahal, generasi muda adalah penentu masa depan bangsa.
Kalimat fakta:
- Indonesia masuk dalam 10 besar negara dengan jumlah anak stunting terbanyak di dunia.
- Data Riskesdas 2021 menunjukkan bahwa 24,4% anak di Indonesia mengalami stunting.
Kalimat opini:
- Gizi buruk seharusnya menjadi prioritas pemerintah dalam bidang kesehatan.
Penutup
Setelah menyimak sejumlah contoh teks editorial beserta fakta dan opininya di atas, kesimpulan apakah yang kamu dapat?
Satu lagi informasi pentingnya, dalam contoh teks editorial di atas kalau kamu amati dengan serius, maka akan ada tiga struktur.
Ketiga struktur itu adalah pernyataan pendapat yang biasanya ada di paragraf-paragraf awal, argumentasi yang didukung oleh fakta dan bukti serta penegasan ulang pendapat.
Dengan pengetahuan tentang teks editorial yang sudah kamu dapatkan ini, coba sekarang praktikkan dengan contoh yang lain.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: