4 Jenis-jenis Kalimat Majemuk Beserta Contoh dan Ciri-cirinya Lengkap
4 Jenis-jenis Kalimat Majemuk Beserta Contoh dan Ciri-cirinya Lengkap – Di dalam pelajaran Bahasa Indonesia, kamu akan diajak mengenal cara menulis kalimat yang baik dan benar.
Buat kamu yang suka menulis, tentunya kamu sudah tidak asing lagi bukan dengan istilah kalimat majemuk?
Nah, artikel kali ini akan membahas seputar kalimat majemuk guna menjadi bahan referensi kamu.
Berikut Jenis-jenis Kalimat Majemuk Hingga Ciri-ciri dan Contohnya
Daftar Isi
Daftar Isi
Hampir sebagian orang tentu sudah mengetahui tentang kalimat majemuk. Kalimat majemuk memiliki dua pola atau lebih sebagai hasil perluasan atau penggabungan kalimat tunggal.
Kalimat majemuk tergolong dalam jenis kalimat berdasarkan jumlah klausanya.
Namun, kamu juga bisa menemukan kondisi kalimat majemuk yang hanya terdiri atas klausa-klausa dengan kedudukan yang dapat dikatakan sama atau sederajat.
Jika demikian, kamu tentu tidak dapat menentukan induk kalimat ataupun anak kalimat pada kalimat tersebut.
Apa
itu Kalimat Majemuk?
Mengutip Yendra dalam Mengenal Ilmu Bahasa (2018), kalimat adalah satuan bahasa terkecil.
Dalam wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran secara utuh atau satuan sintaksis, yang disusun dari konstituen dasar, berupa klausa atau susunan klausa yang membentuk kesatuan ujaran yang bermakna.
Sementara menurut Dendy Sugono dalam Sintaksis Bahasa Indonesia: Analisis Fungsi Sintaktik (2019), kalimat majemuk diartikan sebagai kata-kata yang memiliki struktur kalimat yang di dalamnya terdapat beberapa kalimat dasar.
Sederhananya, kalimat majemuk merupakan struktur kalimat yang memiliki lebih dari satu dasar kalimat.
Kalimat majemuk terdiri atas dua struktur klausa, untuk itu kalimat majemuk sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur predikat.
Klausa sendiri merupakan satuan gramatikal yang mengandung predikat dan berpotensi menjadi kalimat, sedangkan predikat adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang subjek.
Supaya kamu bisa lebih memahami kalimat majemuk, berikut beberapa contoh kalimat majemuk, yaitu:
1. Kantornya megah, tetapi karyawannya miskin-miskin.
Penjelasan: jenis kalimat majemuk ini terdiri dari dua klausa, yaitu kantornya megah dan karyawannya miskin-miskin.
2. Dia bekerja di ruang sekretaris dan saya bekerja di ruang rapat.
Sama halnya dengan contoh kalimat pertama, kalimat kedua ini memiliki dua klausa, yakni dia bekerja di ruang sekretaris dan saya bekerja di ruang rapat.
Hal yang membedakan adalah kalimat ini tidak mengandung unsur kontradiksi.
Ciri-ciri
Kalimat Majemuk
Dalam kalimat majemuk, konjungsi memegang peranan penting.
Konjungsi atau kata penghubung, berperan penting untuk menjadi jembatan antardasar kalimat dalam satu kalimat majemuk.
Kalimat majemuk umumnya memiliki tiga ciri, yakni:
- Terdapat perluasan terhadap kalimat inti.
- Perluasan ataupun penggabungan dalam kalimat turut menghasilkan pola kalimat baru.
- Memiliki lebih dari satu subjek atau predikat.
Jenis-jenis
Kalimat Majemuk dan Contohnya
Kalimat majemuk terbagi menjadi 4 jenis, yakni kalimat majemuk setara, kalimat majemuk rapatan, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran.
Untuk penjelasan lebih lengkapnya bisa kamu simak di bawah ini.
1.
Kalimat Majemuk Setara
Menurut Kurshartanti dan teman-teman dalam buku Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik (2005), kalimat majemuk setara adalah susunan kalimat yang terdiri atas dua atau lebih klausa dengan hubungan setara.
Kehadiran kalimat majemuk setara dalam bahasa Indonesia ditandai dengan penggunaan konjungsi dan, atau, tetapi, serta.
Konjungsi lain yang mungkin muncul dalam jenis kalimat majemuk ini adalah padahal, sedangkan, dan melainkan.
Sederhananya, kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk dengan klausa-klausa penyusun yang berkedudukan setara.
Dimana hubungan di antara klausa-klausa tersebut bersifat koordinatif sehingga tiap klausa dapat pula berdiri sendiri sebagai kalimat yang utuh.
Umumnya,
konjungsi yang digunakan meliputi dan, ketika, lalu, sebelum, sedangkan,
setelah, dan lain-lain. Kalimat majemuk setara juga terbagi lagi menjadi tiga
jenis, yakni:
Kalimat
majemuk setara sejalan
Contoh:
Kakak sedang tidur. Adik sedang menyelesaikan pekerjaannya.
Digabung menjadi: Kakak sedang tidur ketika adik sedang menyelesaikan pekerjaannya.
Kalimat
majemuk setara berlawanan
Contoh:
Sinta selalu bangun pagi. Rosa selalu bangun terlambat.
Digabung menjadi: Sinta sulung selalu bangun pagi, sementara Rosa selalu bangun terlambat.
Kalimat
majemuk setara sebab akibat
Contoh:
Ayunda memasak air. Ayunda menyeduh kopi kesukaannya.
Digabung menjadi: Ayunda menyeduh kopi kesukaannya setelah memasak air.
2. Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat majemuk rapatan merupakan sebuah kalimat majemuk yang memiliki beberapa kalimat tunggal untuk kemudian digabungkan menjadi satu kalimat utuh.
Jenis kalimat majemuk ini dapat kamu ketahui dari tidak adanya penyebutan kata-kata yang sama dalam kalimatnya.
Dalam kalimat majemuk rapatan, klausa yang digabung dipisahkan dengan tanda baca koma (,).
Konjungsi yang biasa digunakan meliputi dan, juga, serta, dan lain-lain. Beberapa contoh kata hubung yang sering digunakan dalam kalimat majemuk rapatan, yaitu dan, juga, serta, dan lain-lain.
Contoh:
Budi membeli ikan. Budi membeli daging. Budi membeli sembako.
Digabung menjadi kalimat majemuk rapatan: Budi membeli ikan, daging dan sembako.
3.
Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat merupakan jenis kalimat majemuk yang di dalamnya memiliki induk kalimat dan anak kalimat.
Berbeda dengan kalimat majemuk setara, klausa-klausa dalam kalimat majemuk bertingkat memiliki kedudukan yang tidak sederajat.
Di dalam jenis kalimat majemuk bertingkat, klausa berperan sebagai anak kalimat tidak dapat berdiri sendiri.
Bila berdiri sendiri, anak kalimat tidak akan memiliki arti. Ada beberapa jenis kalimat majemuk bertingkat berdasarkan konjungsinya, yakni:
Kalimat
Majemuk Hubungan Syarat
Menggunakan
konjungsi: apabila, asalkan, jika, dan lain-lain.
Contoh:
Saya akan dengan senang hati membantumu jika kamu bersedia menerimanya.
Kalimat
Majemuk Hubungan Tujuan
Menggunakan
konjungsi: agar, supaya, dan lain-lain.
Contoh:
Dedi melancarkan rayuannya agar hati Sintia luluh.
Kalimat
Majemuk Hubungan Sebab Akibat
Menggunakan
konjungsi: karena, sehingga, dan lain-lain.
Contoh:
Beno tidak punya pacar karena tidak percaya diri.
Kalimat
Majemuk Konsensip
Menggunakan
konjungsi: meskipun, walaupun, dan lain-lain.
Contoh:
Meskipun belum lulus kuliah, Siska sudah harus menjadi tulang punggung
keluarga.
Kalimat
Majemuk Hubungan Perbandingan
Menggunakan
konjungsi: daripada, ibarat, dan lain-lain.
Contoh:
Reza lebih suka mendengarkan aliran musik rock daripada pop.
4.
Kalimat Majemuk Campuran
Jenis
kalimat majemuk campuran merupakan gabungan penggunaan kalimat majemuk setara
dan kalimat majemuk bertingkat. Konjungsi yang digunakan dalam jenis kalimat majemuk
ini bisa lebih dari satu.
Contoh:
Karena tidak pernah menyimak pelajaran di sekolah, Ivan mendapat nilai jelek dan harus tidak naik kelas.
Setelah lulus dari pendidikan jenjang SMP, Maudi harus memilih bersekolah di negeri atau swasta.
Nah, itu tadi penjelasan singkat yang bisa Mamikos bagikan kepada kamu terkait jenis-jenis kalimat majemuk beserta contoh dan ciri-cirinya.
Kalimat majemuk sendiri merupakan kalimat majemuk yang terdiri dari beberapa kalimat tunggal yang digabungkan menjadi satu, tanpa menyebutkan kata-kata yang sama.
Jika kamu memiliki pertanyaan lain seputar jenis kalimat, kamu bisa kunjungi situs Mamikos dan cari informasinya di sana.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: