10 Judul Cerita Rakyat dan Asal Daerahnya serta Pesan Ceritanya
10 Judul Cerita Rakyat dan Asal Daerahnya serta Pesan Ceritanya – Indonesia memiliki beragam kebudayaan dan latar belakang yang saling hidup berdampingan.
Kebudayaan dan kepercayaan yang berbeda-beda tanpa disadari juga memiliki cerita rakyat masing-masing yang unik dan menarik di baliknya.
Salah satu kebudayaan yang menarik adalah cerita rakyat. Di balik cerita rakyat tersebut juga mengandung pesan moral yang mendalam dan baik untuk menjadi pembelajaran bagi banyak orang.
Apa itu Cerita Rakyat?
Sebelum lebih lanjut membahas mengenai judul cerita rakyat dan asal daerahnya, perlu untuk memahami dahulu apa sebenarnya yang dimaksud dengan cerita rakyat.
Apalagi mengingat dalam bahasa Indonesia, terdapat banyak jenis dari cerita yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Setiap jenis cerita memiliki karakteristik dan ciri khasnya masing-masing yang membuatnya menjadi mudah untuk dikenali.
Cerita rakyat sendiri merupakan sebuah bentuk sajian dari kisah yang terjadi pada masa lampau dan penyampaiannya dilakukan secara lisan.
Oleh karena itu, banyak pula yang menyebutkan bahwa cerita rakyat termasuk ke dalam jenis sastra lisan.
Ide dari pengangkatan cerita rakyat sendiri berdasarkan pada gabungan dari pemikiran fiksi dan fakta kisah nyata yang ada.
Salah satu ciri khas yang dimiliki oleh cerita rakyat, yaitu di dalamnya pasti mengandung pesan moral.
Pembaca bisa mendapatkan pembelajaran dari cerita rakyat yang mereka baca atau dengarkan.
Biasanya untuk pesan moral sendiri lebih dekat dengan nilai penting yang bisa untuk dipraktekkan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Selain itu, cerita rakyat juga tidak memiliki pengarang yang jelas siapa. Penyebarannya sendiri dilakukan dari mulut ke mulut oleh masyarakat daerah.
Cerita Rakyat dan Asal Daerahnya di Indonesia
Dalam mempelajari materi bahasa Indonesia, tidak sedikit biasanya akan menyinggung juga mengenai judul cerita rakyat dan asal daerahnya.
Maka dari itu, penting untuk setidaknya tahu dan mengenal beberapa dari cerita rakyat yang ada. Terutama cerita rakyat yang berasal dari daerah tempat tinggal sekitar.
Beberapa dari cerita rakyat yang beredar sudah banyak dikenal dan dibicarakan oleh masyarakat secara umum.
Apakah kamu bisa menyebutkan salah satu dari cerita rakyat yang ada di daerahmu? Jika belum mengetahui, hal ini tidak perlu untuk menjadi sebuah bentuk kekhawatiran tersendiri.
Berikut terdapat beberapa judul cerita rakyat dan asal daerahnya yang berbeda-beda dan banyak dikenal masyarakat, dilengkapi pula dengan pesan moral yang terkandung di dalam cerita rakyat tersebut.
1. Cerita Rakyat Cahaya untuk Bonar
Kali ini terdapat Cahaya untuk Bonar yang menjadi judul cerita rakyat dan asal daerahnya, yaitu dari Sumatera Utara.
Menceritakan tentang persahabatan yang dimiliki oleh seorang anak bernama Bonar dan sapi peliharaannya yang diberi nama Poltak.
Sapi ini sendiri memiliki jasa yang besar karena berhasil membuat Bonar terlepas dari jerat kemiskinan.
Hingga akhirnya Poltak berhasil melahirkan seekor anak sapi dan diputuskan oleh Bonar agar diberikan kepada Opung Sahala saja.
Opung Sahala merupakan seseorang yang menyukai ketekunan yang dimiliki oleh Bonar.
Tanpa diduga, anak sapi tersebut yang kemudian memberikan Bonar banyak rezeki untuk bisa menggapai cita-citanya.
Pesan yang terkandung di dalam cerita ini, yaitu ketekunan akan membawa hasil yang baik untuk diri sendiri.
Pastinya suatu hal yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh tidak akan membawa diri ke dalam keterpurukan.
2. Cerita Rakyat Rawa Pening
Terkenal pula Rawa Pening yang memiliki judul cerita rakyat dan asal daerahnya, yaitu dari Jawa Tengah.
Kali ini bercerita tentang seorang anak yang bernama Baru Klinting, tetapi wujud yang dimilikinya yaitu menjadi seekor naga.
Dirinya berusaha untuk bisa melepaskan kutukan yang dimilikinya dengan cara melilitkan tubuh naganya ke gunung Telomoyo.
Sayangnya, dalam usahanya untuk melepaskan kutukan agar kembali menjadi manusia, tubuhnya telah dipotong oleh warga desa.
Ia kemudian datang ke warga setempat untuk meminta pertolongan, tetapi ditolak oleh warga sekitar. Lalu, dirinya menantang warga yang ada untuk mencabut lidi yang tengah menancap di tanah.
Para warga mencoba untuk mencabut lidi tersebut tetapi gagal. Hanya Baru Klinting yang berhasil mencabut lidi tersebut, kemudian dari lubang bekasnya keluar air.
Tidak lama kemudian, daerah tersebut terbentuk danau yang sekarang dikenal dengan nama Rawa Pening.
Pesan yang disampaikan melalui cerita ini, yaitu penting untuk selalu membantu sesama yang membutuhkan.
3. Cerita Rakyat Karapan Sapi Madura
Budaya Karapan Sapi Madura juga memiliki judul cerita rakyat dan asal daerahnya, yaitu dari Jawa Timur.
Menceritakan mengenai seorang Raja Sumenep yang sedang berkunjung ke sebuah desa dan melihat bagaimana petani sedang membajak sawah menggunakan sapi.
Raja tersebut kemudian tertarik untuk menaiki bajak yang ditarik sapi tersebut.
Setelah merasakan pengalaman tersebut, ternyata hal tersebut menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan.
Lalu, dirinya mempelajari cara untuk bisa mengendalikan sapi serta menarik dan mengatur kecepatan yang diberikan. Ia kemudian mendapatkan ide baru dan mencobanya, ternyata hal ini berhasil.
Kegiatan tersebut kemudian dikenalkan kepada para prajuritnya yang ternyata juga menikmati karapan sapi.
Akhirnya, seluruh penduduk diajak untuk mencoba permainan ini yang kemudian diberi nama karapan sapi. Permainan ini bahkan sampai sekarang masih banyak dilakukan oleh warga Madura.
Pesan yang bisa diambil dari cerita ini, yaitu bahwa siapa saja bisa untuk melakukan hiburan agar menjaga otak untuk tetap segar. Selain itu, selalu berusaha untuk bisa mencapai hasil yang diinginkan.
4. Cerita Rakyat Danau Bagendit
Pada judul cerita rakyat dan asal daerahnya, kali ini terdapat asal mula Danau Bagendit yang berasal dari Jawa Barat.
Menceritakan tentang kehidupan dari seorang janda kaya raya yang bernama Nyi Endit. Kekayaan yang dimiliki oleh Nyi Endit ini membuat penduduk desa meminjam uang, tetapi dengan bunga yang tinggi.
Cara yang dilakukan oleh Nyi Endit untuk menagih hutang juga cukup kasar dengan menggunakan para tukang pukulnya.
Saat masa panen, rumah Nyi Endit penuh dengan hasil panen hingga musim paceklik. Sementara penduduk saat musim paceklik justru mengalami kelaparan dan banyak yang terserang penyakit.
Pada suatu hari, ada seorang pengemis yang meminta makanan kepada Nyi Endit. Hal ini membuat dirinya merasa kesal dan menyuruh pengawalnya untuk mengusir pengemis tersebut.
Namun, tidak ada yang bisa menebak bahwa pengemis tersebut memiliki kesaktian dan membuat pengawal Nyi Endit terpental.
Pengemis tersebut kemudian mengambil ranting pohon dan menancapkannya ke tanah sambil meminta mereka untuk mencabutnya.
Tidak ada seorang yang bisa berhasil mengambil ranting tersebut. Saat pengemis tersebut mencabutnya, dari lubang bekas ranting tadi tiba-tiba keluar banyak air dengan deras.
Air yang muncul tersebut membuat seluruh desa terendam dan Nyi Endit beserta pengawalnya tewas.
Tenggelamnya desa tersebut membentuk danau besar dan dinamai dengan Situ Bagendit.
Pesan yang bisa diambil dari cerita ini, yaitu bahwa sikap untuk menjadi seorang yang dermawan begitu penting.
Selain itu, harta yang dimiliki tidak akan selamanya ada sehingga akan lebih baik jika juga digunakan untuk membantu orang lain yang membutuhkan.
5. Cerita Rakyat Malin Kundang
Kali ini terdapat judul cerita rakyat dan asal daerahnya yang mungkin sudah banyak dikenal, yaitu Malin Kundang dari Sumatera Barat.
Mengisahkan tentang anak bernama Malin Kundang yang tinggal bersama ibunya yaitu Mande Rubayah.
Setelah tumbuh dewasa, Malin pergi merantau dengan tujuan untuk bisa memperbaiki kondisi kehidupannya dengan sang ibu.
Setelah begitu lama merantau, Malin akhirnya kembali ke daerah asalnya bersama dengan istrinya yang cantik dan kaya raya.
Ibunya yang sudah lama menunggu kedatangan Malin merasa senang dan tidak sabar untuk bertemu dengan anaknya.
Namun, siapa sangka bahwa Malin yang kembali dari perantauannya sudah berubah.
Dirinya tidak mau mengakui ibunya yang dianggapnya mempermalukan diri di depaitrinya.
Apa yang dialami oleh Mande Rubayah ini membuat dirinya merasa sakit hati dengan perlakuan yang diberikan oleh anaknya.
Ia kemudian mengutuk Malin Kundang untuk menjadi batu dan tidak lama kemudian, permintaan ini dikabulkan.
Pesan yang bisa diambil dari cerita rakyat ini, yaitu sebagai anak harus bisa menjaga perasaan orangtua.
Hindari untuk menjadi anak yang durhaka karena ada banyak hal yang orangtua usahakan agar anaknya bisa hidup bahagia.
6. Cerita Rakyat Datu Pemberani
Selanjutnya ada Kisah Datu Pemberani yang menjadi judul cerita rakyat dan asal daerahnya, yaitu dari Kalimantan Selatan.
Menceritakan tentang seorang Datu Wani yang memiliki keberanian begitu besar dalam membela rakyatnya.
Terutama dengan adanya ancaman yang mulai berdatangan untuk rakyat di Desa Mandampa.
Dikisahkan bahwa Datu Wani memiliki keris yang sakti dan digunakan untuk melawan serta mengusir para penjajah.
Oleh karena itu, dirinya juga mendapatkan sebutan sebagai Sang Pemberani.
Sayangnya, setelah Datu Wani meninggal, keris sakti yang dimilikinya tersebut menjadi rebutan di antara tujuh anaknya.
Namun, hal ini tidak berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama. Ketujuh anak tersebut akhirnya bersatu dalam upaya untuk melawan para penjajah yang ada.
Pesan yang bisa diambil dari cerita rakyat ini, yaitu jika diperlukan, akan lebih baik untuk mendahulukan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan pribadi.
Apalagi jika menyangkut hajat hidup dari orang banyak, maka hal tersebut menjadi sebuah tindakan yang terpuji.
7. Cerita Rakyat Sangkuriang
Sangkuriang merupakan salah satu judul cerita rakyat dan asal daerahnya, yaitu dari Tanah Sunda.
Terdapat seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang hidup bersama dengan ibunya, yaitu Dayang Sumbi. Mereka juga hidup bersama dengan anjing kesayangan yang diberi nama Tumang.
Pada suatu hari, Sangkuriang dibuat kesal dengan Tumang dan membuatnya membunuh anjing tersebut.
Dayang Sumbi yang tahu bahwa anjing kesayangannya telah dibunuh merasa kesal dengan Sangkuriang. Ia kemudian mengusir anaknya dari rumah dan hidup sendirian.
Setelah begitu lama merantau, Sangkuriang akhirnya memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya yang sudah banyak memiliki perubahan.
Dirinya bahkan tidak mengenali ibunya sendiri dan malah terpesona dengan paras Dayang Sumbi.
Sebelum mereka menikah, Dayang Sumbi memberikan persyaratan untuk Sangkuriang agar membangun kapal besar dan membendung Sungai Citarum dalam satu malam saja.
Sangkuriang hampir berhasil memenuhi persyaratan tersebut berkat kesaktian yang dimilikinya.
Namun, Dayang Sumbi meminta warga untuk memukul alu serta menghidupkan api agar langit menjadi terang. Alhasil, usaha yang telah dilakukan oleh Sangkuriang menjadi gagal.
Dirinya yang tahu bahwa Dayang Sumbi secara sengaja menggagalkan usaha tersebut menjadi marah besar.
Ia membuang sumbatan untuk Sungai Citarum yang kemudian menjadi Gunung Manglayang. Sementara perahu besar yang sudah dibuat dibuang dan menjadi Gunung Tangkuban Perahu.
Pesan yang bisa diambil dari cerita rakyat Sangkuriang, yaitu sebagai seorang anak harus bisa menghargai orangtuanya. Terutama dengan sifat angkuh dan sombong yang tidak memiliki guna bagi diri sendiri.
8. Cerita Rakyat Selendang Bidadari
Selendang terbang milik bidadari merupakan judul cerita rakyat dan asal daerahnya dari Sumatera Barat.
Menceritakan seorang pemuda yang gagah dan memiliki paras yang tampan bernama Datu Awang Sukma.
Pada suatu hari, dirinya melihat ada 7 bidadari yang cantik sedang mandi di sebuah telaga.
Sayangnya, para bidadari tidak ada yang tahu dan menyadari bahwa Datu Awang Sukma sedang mengintip mereka.
Bahkan, selendang yang mereka gunakan untuk bisa kembali ke kahyangan juga dibiarkan begitu saja. Lantas, Datu Awang Sukma mencuri salah satu selendang tersebut.
Saat para bidadari sudah selesai mandi dan akan kembali ke kahyangan, Putri Bungsu menyadari bahwa selendangnya tidak ada.
Akibatnya, ia harus ditinggal oleh kakaknya dan menetap di bumi dahulu.
Setelah mengetahui hal ini, Datu Ayang Sukma keluar dari persembunyiannya dan menawarkan bantuan yang harus bidadari tersebut dengan terpaksa terima.
Mereka kemudian menikah dan memiliki seorang anak perempuan. Namun, suatu hari Putri Bungsu akhirnya menemukan kembali selendangnya yang disembunyikan.
Dirinya memutuskan untuk kembali ke kahyangan menggunakan selendang tersebut.
Sebelum pergi, Putri Bungsu meninggalkan pesan untuk memberikan sinyal saat anaknya merindukan ibunya. Ia akan kembali untuk melihat anaknya jika diperlukan.
Pesan dari cerita ini, yaitu bahwa kejujuran merupakan sebuah hal yang penting untuk dimiliki. Jika tidak, maka nantinya konsekuensi akan didapatkan, baik cepat maupun lambat.
9. Cerita Rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih
Bawang Merah dan Bawang Putih merupakan judul cerita rakyat dan asal daerahnya yaitu dari Riau.
Menceritakan tentang dua bersaudara bernama Bawang Merah dan Bawang Putih yang memiliki sifat begitu berbeda.
Bawang Merah digambarkan sebagai seorang yang malas, sombong, dan jahat sementara Bawang Putih merupakan seorang anak yang baik, lembut, rajin, dan begitu menyayangi sesamanya.
Mereka berdua hidup bersama ayahnya yang menikah dengan ibu dari Bawang Merah.
Sayangnya, ibu tiri tersebut memiliki watak atau sifat yang sama dengan anaknya. Ibu dan anak tersebut selalu berusaha untuk membuat Bawang Putih tersakiti di rumahnya sendiri.
Meskipun perlakuan yang diterima tidak baik, tetapi Bawang Putih tetap halus dan berlaku begitu baik kepada saudaranya tersebut.
Pesan moral dari cerita ini, yaitu bahwa sebagai manusia perlu untuk selalu hidup dengan sebaik mungkin. Hal ini akan membawa kebaikan bagi diri sendiri nantinya.
10. Cerita Rakyat Ana Halo
Ana Halo merupakan salah satu judul cerita rakyat dan asal daerahnya dari daerah Nusa Tenggara Timur.
Menceritakan mengenai kisah yang dimiliki oleh kakak beradik yang bernama Mai dan Peba.
Mereka harus berusaha untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari agar bisa bertahan hidup dengan mencari sisa makanan atau tumbukan jagung yang telah jatuh.
Pada suatu hari, Mai sedang mengajak Peba untuk pergi ke kebun yang merupakan peninggalan dari ayahnya.
Di sana mereka bertemu dengan seekor kera yang bisa berbicara dan memberikan mereka beberapa butir biji untuk ditanam.
Dari situ, mereka menanam dan merawat dengan baik sampai menghasilkan panen dan memperbaiki kondisi kehidupan.
Pesan yang bisa diambil dari cerita rakyat satu ini, yaitu bahwa memberikan usaha yang terbaik dalam hidup nantinya akan membawa keberhasilan.
Maka dari itu, akan lebih baik untuk tidak mudah menyerah dengan keadaan yang ada.
Dari beberapa judul cerita rakyat dan asal daerahnya yang ada di atas, apakah terdapat cerita rakyat yang sebelumnya pernah kamu ketahui dan baca?
Mungkin saat masih usia anak-anak, kamu pernah mendengarkannya atau mempelajari saat berada di bangku sekolah. Bahkan, ada beberapa yang sering menjadi cerita sebelum tidur.
Cerita rakyat termasuk jenis cerita fiksi yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia tidak hanya seperti yang sudah dijelaskan di artikel atas, tetapi masih ada banyak lagi yang lainnya.
Kamu bisa membaca cerita rakyat Indonesia dan asal daerahnya yang lebih banyak di situs blog Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: