15 Contoh Orientasi Cerpen Singkat dan Strukturnya yang Benar

15 Contoh Orientasi Cerpen Singkat dan Strukturnya yang Benar — Bagi kamu yang masih bingung dengan apa yang dimaksud dengan contoh orientasi cerpen singkat dan strukturnya yang benar, artikel Mamikos kali ini mungkin perlu kamu baca sampai selesai.

Pasalnya, di sini Mamikos akan menginformasikan untuk kamu seperti apa bentuk dari contoh orientasi cerpen singkat dan strukturnya yang benar

Jadi, apabila kamu memerlukan ulasan terkait contoh orientasi cerpen singkat dan strukturnya, maka wajib menyimak artikel Mamikos berikut. 📖😊✨

Daftar Contoh Orientasi Cerpen Singkat dan Strukturnya

pexels.com/@minan1398

Jika ditelusuri berdasarkan asal katanya, maka orientasi dapat dipahami sebagai peninjau untuk dapat menentukan sikap, baik arah, tempat, dan sebagainya secara tepat dan benar.

Selain itu bisa juga dipahami sebagai pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan akan sesuatu.

Namun orientasi cerpen sederhananya adalah bagian di mana pembaca mulai mengenal siapa saja tokohnya, latar cerita, waktu, hingga suasana saat terjadinya peristiwa.

Sebelum masuk pada informasi mengenai contoh orientasi cerpen singkat tersebut, Mamikos akan memberikan info terkait struktur cerpen yang wajib kamu pahami terlebih dulu.

Ulasan Struktur Cerpen yang Benar dan Tepat, Dapat Sebagai Acuan

Sebelum menyimak seperti apa contoh orientasi cerpen singkat tersebut, mari simak terlebih dahulu seperti apa struktur cerpen yang benar dan tepat sebagai berikut ini.

1. Abstrak

Di urutan pertama dalam struktur cerpen adalah abstrak. Abstrak ini sesungguhnya bersifat opsional, sebab tidak di semua bentuk karya sastra dapat menerapkan abstrak.

Abstrak adalah bagian dari cerpen yang di dalamna memuat inti dari sebuah cerita atau ringkasan pendek dari cerpen tersebut.

Abstrak juga biasanya hanya mencantumkan beberapa kalimat saja sebagai pembuka atau pengantar dalam cerpen.

Tujuannya tentu saja untuk memudahkan para pembaca agar sedikit lebih memahami cerita atau kisah apa yang dituliskan dalam cerpen tersebut.

2. Orientasi

Bagian kedua dalam struktur cerpen tentu saja adalah orientasi yang adalah tahapan pengenalan yang berkenaan dengan munculnya tokoh dan latar dalam cerita.

Pengenalan tokoh cerita pendek tersebut berkaitan dengan peristiwa apa yang tengah terjadi atau dialami oleh karakter utama.

Pada tahapan pengenalan tokoh ini akan ditunjukkan bagaimana sosok dari karakter utama dalam cerita pendek tersebut.

Dalam orientasi ini, penulis juga wajib untuk memperkenalkan latar waktu serta suasana atas peristiwa yang ada dalam cerita pendek.

Fungsinya tentu saja agar pembaca dapat membayangkan bagaimana jalan cerita dalam cerpen.

Fungsi selanjutnya dari orientasi adalah untuk menunjukkan seperti apa watak dari tokoh/karakter, baik secara psikis atau fisik.

Orientasi juga adalah bagian yang wajib ada dalam cerpen, sebab menjadi struktur awal dalam membangun suasana atau situasi.

Orientasi cerpen juga dapat menggambarkan motivasi atau tujuan yang sedang dialami/dicapai oleh karakter utamanya di awal cerita pendek.

Tak hanya itu saja. Dalam orientasi ini juga akan ditunjukkan bagaimana karakteristik dari tokoh utamanya.

Bagian orientasi juga akan menunjukkan awal mula bagaimana konflik atau permasalahan muncul (pemicu dan apa yang kemudian terjadi) pada tokoh.

3. Komplikasi

Dalam struktur cerpen berikutnya yang dapat kamu pahami adalah komplikasi.

Di mana pada tahapan ini mulai muncul konflik/permasalahan dalam cerita pendek yang akan penulis tuliskan.

Pada bagian ini penulis akan menunjukkan bagaimana sang karakter utama dalam cerpen tersebut akan menyikapi seperti apa konflik yang ia hadapi dalam kisahnya.

Komplikasi dalam cerpen bermula dari munculnya bibit permasalahan yang nanti akan dihadapi si karakter sentral.

Kemudian akan terjadi peningkatan konflik akibat permasalahan tersebut hingga mencapai klimaks menuju akhir cerita.

4. Evaluasi

Evaluasi menjadi bagian dari struktur cerpen berikutnya yang perlu kamu ketahui.

Evaluasi adalah struktur cerpen yang memiliki peran untuk mengarahkan konflik menuju penyelesaian.

Ketika konflik sudah mencapai klimaks, penulis sudah mulai mengarahkan alur ke arah peredaman suasana dalam cerpen.

Hal ini semata dilakukan dengan cara mulai menunjukkan seperti apa jalan keluar dari konflik yang terjadi.

Pembaca juga sudah mulai dapat menemukan apa saja tanda bahwa konflik mulai menemui titik penyelesaian pada tahap evaluasi ini.

Cara yang dapat dilakukan untuk mengupayakan solusi tersebut biasanya dengan menghadirkan tokoh lain atau memberikan peran bagi karakter yang sudah ada sebelumnya.

5. Resolusi

Selanjutnya adalah resolusi yang pada bagian ini konflik yang ada di dalam cerpen sudah akan memutuskan/menentukan titik penyelesaiannya.

Konflik dalam cerita pendek tersebut akan terpecahkan secara keseluruhan, sehingga dapat menemukan seperti apa titik penyelesaiannya.

Resolusi ini biasanya akan berisi pengungkapan fakta mengenai permasalahan yang terjadi, hingga pada solusi untuk menyelesaikan konflik.

Semua permasalahan yang sudah dialami oleh karakter dalam cerpen akan segera berakhir karena solusi sudah di depan mata.

6. Koda

Urutan terakhir dalam struktur cerpen adalah koda yang juga mengandung arti sebagai sebuah bagian akhir.

Pada bagian ini, seorang penulis cerpen dapat menyampaikan pesan moral dari cerpen yang disampaikan.

Koda juga punya istilah atau penyebutan lain yakni reorientasi. Koda juga memberikan pembaca sebuah gambaran dari nilai yang dapat diambil dari cerpen tersebut.

Daftar Contoh Orientasi Cerpen Singkat

Sampailah juga pada pembahasan utama mengenai contoh orientasi cerpen singkat yang telah Mamikos himpun pada bagian ini.

Langsung saja simak seperti apa contoh orientasi cerpen singkat tersebut sebagai berikut ini.

1. Orientasi Cerpen ‘Tikus dan Manusia’ Karya Jakob Sumardjo

Orientasi:

Entah bagaimana caranya tikus itu memasuki rumah kami tetap sebuah misteri.

Tikus berpikir secara tikus dan manusia berpikir secara manusia, hanya manusia-tikus yang mampu membongkar misteri ini.

Semua lubang di seluruh rumah kami tutup rapat (sepanjang yang kami temukan), namun tikus itu tetap masuk rumah.

Rumah kami dikelilingi kebun kosong yang luas milik tetangga. Kami menduga tikus itu adalah tikus kebun. Tubuhnya cukup besar dan bulunya hitam legam.

2. Orientasi Cerpen ‘Robohnya Surau Kami’ Karya A.A. Navis

Orientasi:

Alangkah tercengangnya Haji Saleh, karena di neraka itu banyak temannya di dunia terpanggang panas, merintih kesakitan.

Dan ia tambah tak mengerti lagi dengan keadaan dirinya, karena semua orang yang dilihatnya di neraka tak kurang ibadatnya dari dia sendiri.

Bahkan, ada salah seorang yang telah sampai empat belas kali ke Mekah dan bergelar Syeh pula.

Lalu Haji Saleh mendekati mereka, lalu bertanya kenapa mereka di neraka semuanya. Tetapi sebagaimana Haji Saleh, orang-orang itu pun tak mengerti juga.

3. Orientasi Cerpen ‘Sepotong Senja untuk Pacarku’ Karya Seno Gumira Ajidarma

Orientasi:

Senja itu jatuh perlahan di ufuk barat, meninggalkan cahaya jingga yang membias di jendela kamarku. Aku masih duduk di kursi rotan tua, memandangi langit yang sebentar lagi menelan matahari. Entah mengapa, setiap kali senja datang, wajahnya selalu hadir dalam ingatanku.

Pacarku, yang jauh di kota lain, pernah berkata bahwa senja adalah waktu yang paling indah untuk menulis surat cinta. Maka sore itu, aku menulis — bukan sekadar surat, tapi sepotong senja yang akan kukirimkan bersamanya.

Aku tahu, mungkin ia tak akan pernah benar-benar menerimanya, tapi setidaknya ia akan mengingat aku di antara warna jingga yang memudar.

4. Orientasi Cerpen ‘Lelaki Tua dan Laut’ Karya Ernest Hemingway (Versi Terjemahan Bebas)

Orientasi:

Di sebuah desa nelayan kecil di pinggir Teluk Meksiko, tinggal seorang lelaki tua bernama Santiago. Setiap hari, ia berlayar dengan perahunya yang sederhana, menantang laut luas yang kadang bersahabat, kadang pula kejam.

Sudah delapan puluh empat hari ia pulang tanpa membawa seekor ikan pun. Orang-orang di desanya mulai menganggapnya sial. Namun pagi itu, dengan wajah keriput yang keras dan mata yang masih menyala seperti bara, Santiago memutuskan untuk berlayar lebih jauh dari biasanya.

5. Orientasi Cerpen ‘Laskar Pelangi’ Karya Andrea Hirata

Orientasi:

Hari pertama masuk sekolah dasar Muhammadiyah Belitong itu adalah hari paling menegangkan. Langit masih abu-abu, udara dingin menyelimuti, dan halaman sekolah kecil itu nyaris roboh dimakan usia.

Aku berdiri di depan gerbang bersama Ikal, Lintang, Mahar, dan teman-teman lain, menunggu guru datang.

Di tengah kegugupan, kami mendengar kabar bahwa sekolah akan ditutup jika muridnya kurang dari sepuluh orang. Dari situlah, petualangan kami dimulai — petualangan anak-anak kecil yang berani bermimpi di tengah keterbatasan.

6. Orientasi Cerpen ‘Sang Pemimpi’ Karya Andrea Hirata

Orientasi:

Di sebuah kampung nelayan di Belitong, dua remaja duduk di atap rumah, memandang langit malam yang bertabur bintang. Angin laut berhembus pelan membawa aroma garam dan mimpi yang belum terwujud.

Aku dan Arai bermimpi akan menginjakkan kaki di luar negeri suatu hari nanti. Di bawah langit yang sama, kami bersumpah bahwa kemiskinan bukan alasan untuk berhenti bermimpi.

7. Orientasi Cerpen ‘Mata yang Enak Dipandang’ Karya Ahmad Tohari

Orientasi:

Pagi itu, jalanan kota tampak sibuk seperti biasa. Orang-orang bergegas, kendaraan lalu lalang, dan deru suara klakson bersahutan. Namun di sudut jalan dekat pasar, ada seorang pengemis tua duduk bersila dengan sepasang mata yang tenang dan ramah.

Orang-orang memanggilnya “Mbah Sastro”. Tak ada yang tahu siapa dia sebenarnya, tapi setiap kali seseorang lewat dan menatap matanya, rasa iba berubah menjadi ketenangan yang aneh.

8. Orientasi Cerpen ‘Gerhana’ Karya Mohammad Diponegoro

Orientasi:

Langit sore itu mendadak gelap. Suasana desa yang biasanya ramai mendadak hening. Anak-anak berhenti bermain, dan orang-orang tua menengadah ke langit.

“Gerhana,” kata seorang lelaki tua dengan suara bergetar. Bagi sebagian orang, itu pertanda buruk. Tapi bagi Leman, pemuda desa yang baru saja kehilangan ayahnya, gerhana hari itu menjadi awal dari kisah pencarian jati dirinya.

9. Orientasi Cerpen ‘Di Sebuah Warung Kopi’ Karya Umar Kayam

Orientasi:

Warung kopi itu berada di pojokan alun-alun kota, sederhana tapi selalu ramai. Meja kayu yang usang, lampu bohlam redup, dan aroma kopi tubruk menjadi ciri khasnya.

Setiap malam, beberapa lelaki duduk di sana, berbincang tentang politik, kehidupan, dan cinta yang tak kesampaian. Di antara mereka, ada satu lelaki muda yang datang hanya untuk diam — mendengarkan cerita orang-orang tua yang katanya pernah menjadi pahlawan di masa lalu.

10. Orientasi Cerpen ‘Baju Pengantin’ Karya NH Dini

Orientasi:

Pagi itu, Sulastri berdiri di depan cermin besar di kamar sewaan kecilnya. Di tangannya tergenggam sehelai gaun putih sederhana, hadiah dari seorang teman lama.

Hari ini seharusnya menjadi hari bahagianya, tapi wajahnya justru sendu. Di luar, suara kendaraan berlalu-lalang, sementara dalam hatinya, ada rasa ragu yang tak bisa dijelaskan — antara cinta dan masa lalu yang belum selesai.

11. Orientasi Cerpen ‘Sepatu Dahlan’ Karya Khrisna Pabichara

Orientasi:

Pagi buta di desa kecil Lamongan, Dahlan kecil sudah bangun. Ia berlari tanpa alas kaki di jalan tanah menuju sekolah. Hujan semalam membuat jalannya becek dan lengket, tapi semangatnya tak pernah surut.

Di matanya, sepasang sepatu bukan hanya alas kaki, tapi simbol harapan. Setiap kali melihat teman-temannya memakai sepatu bagus, ia berjanji pada dirinya sendiri, suatu hari nanti, ia akan membelinya dari hasil keringatnya sendiri.

12. Orientasi Cerpen ‘Pelukis Langit’ (Cerpen Modern)

Orientasi:

Langit sore itu seperti kanvas besar yang dilukis oleh tangan-tangan tak terlihat. Awan putih berarak pelan, dan di bawahnya seorang anak laki-laki duduk memegang kuas dengan wajah penuh harapan.

Namanya Rafi, bocah yatim piatu yang tinggal di panti asuhan pinggir kota. Setiap hari ia melukis langit karena baginya, hanya langit yang tak pernah pergi meninggalkan siapa pun.

13. Orientasi Cerpen ‘Hujan Bulan Juni’ (Adaptasi dari Karya Sapardi Djoko Damono)

Orientasi:

Di bulan Juni yang basah, hujan turun pelan membasahi dedaunan mangga di halaman rumah tua. Ia berdiri di ambang pintu, menatap rintik air yang jatuh perlahan seperti kenangan yang enggan hilang.

Namanya Laras, seorang perempuan muda yang baru saja ditinggalkan kekasihnya. Di tengah hujan itu, ia belajar bahwa tidak semua perpisahan harus disesali — kadang, cinta hanya perlu dirawat dalam diam.

14. Orientasi Cerpen ‘Rumah di Ujung Jalan’ (Cerpen Horor Ringan)

Orientasi:

Rumah itu berdiri di ujung jalan desa, tua dan berlumut, dengan pagar kayu yang nyaris roboh. Setiap malam, jendela kamarnya selalu terbuka, meski tak ada satu pun penghuni di dalamnya.

Anak-anak desa sering berlari terbirit-birit ketika melewati rumah itu. Tapi bagi Dina, rumah tua itu menyimpan rasa penasaran yang tak tertahankan — terutama sejak ia menemukan foto lama di dalam buku peninggalan neneknya.

15. Orientasi Cerpen ‘Senyum di Balik Jeruji’ (Cerpen Sosial)

Orientasi:

Pagi itu, sinar matahari masuk menembus jeruji besi penjara. Di dalam sel kecil itu, seorang pria muda sedang menulis sesuatu di selembar kertas lusuh. Namanya Seno, mantan guru yang terpaksa mendekam karena membela muridnya dalam sebuah kasus korupsi sekolah.

Meski berada di balik jeruji, ia masih tersenyum setiap kali mendengar suara anak-anak belajar di luar. Bagi Seno, pendidikan bukan hanya tentang ruang kelas, tapi tentang hati yang tak pernah menyerah meski dunia memenjarakan.

Penutup

Informasi di atas adalah penutup pada kesempatan artikel Mamikos kali ini mengenai contoh orientasi cerpen singkat dan strukturnya yang benar dan bisa kamu jadikan acuan.

Mamikos harap apa yang telah kamu baca melalui artikel ini dapat memberikan kamu sebuah wawasan bermanfaat dan berguna di masa mendatang.

Jika kamu ingin menguji pemahamanmu tentang cerpen, kamu juga bisa mengerjakan contoh soal tentang cerpen di blog Mamikos, ya! 📖😊✨


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta