Memahami Hukum Mendel Pewarisan Sifat Pada Makhluk Hidup Kelas 9 SMP MTs
Memahami Hukum Mendel Pewarisan Sifat Pada Makhluk Hidup Kelas 9 SMP MTs – Hukum Mendel pewarisan sifat pada makhluk hidup merupakan hukum yang membahas terkait pewarisan sifat pada organisme.
Hukum ini dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya, yaitu percobaan dalam persilangan tumbuhan. Lanjut baca hingga tuntas, ya!
Yuk, Sama-sama Memahami Hukum Mendel Pewarisan Sifat Pada Makhluk Hidup
Daftar Isi
- Yuk, Sama-sama Memahami Hukum Mendel Pewarisan Sifat Pada Makhluk Hidup
- Penjelasan Hukum Segregasi atau Mendel 1
- Penjelasan Hukum Asortasi Bebas atau Mendel 2
- Istilah dan Contoh Kasus yang Kerap Muncul Terkait Hukum Mendel
- Prosentase dan Kromosom, 2 Hal Penting Pada Materi Hukum Mendel Pewarisan Sifat Pada Makhluk Hidup
Daftar Isi
- Yuk, Sama-sama Memahami Hukum Mendel Pewarisan Sifat Pada Makhluk Hidup
- Penjelasan Hukum Segregasi atau Mendel 1
- Penjelasan Hukum Asortasi Bebas atau Mendel 2
- Istilah dan Contoh Kasus yang Kerap Muncul Terkait Hukum Mendel
- Prosentase dan Kromosom, 2 Hal Penting Pada Materi Hukum Mendel Pewarisan Sifat Pada Makhluk Hidup
Pada dasarnya, hukum ini dibagi menjadi dua yaitu terkait hukum pemisahan atau segregasi.
Hukum segregasi sendiri lebih dikenal sebagai hukum pertama Mendel. Sedangkan yang kedua yaitu hukum berpasangan secara bebas atau independent assortment.
Untuk membahas lebih lanjut terkait hukum Mendel pewarisan sifat pada makhluk hidup simak pembahasan dan contoh soal pada artikel berikut ini.
Penjelasan Hukum Segregasi atau Mendel 1
Hukum ini menjelaskan terkait persilangan, secara umum hukum pertama mencakup tiga hal utama. Salah satunya yaitu terkait gen yang merupakan faktor penting dalam pembentuk sifat dan karakter.
Perlu untuk diketahui apabila gen ini mencakup dua macam alel, yaitu alel resesif dan dominan. Untuk alel resesif dapat dinyatakan dengan huruf kecil misalnya untuk gen Ww yakni alel resesif w (kecil).
Hal penting berikutnya terkait hukum pertama Mendel yaitu pembawaan gen pada setiap individu adalah sepasang. Misalnya gen dari jantan ww serta dari betina RR.
Sedangkan hal ketiga yaitu alel dominan cenderung akan tampak atau terekspresikan. Gen dominan tersebut secara ilmiah dilambangkan dengan huruf besar contohnya R.
Akan tetapi, untuk alel yang resesif tidak terlalu terekspresikan, namun akan tetap menjadi bawaan. Persilangan pada hukum pertama ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu persilangan dominan dan persilangan intermediet.
Untuk jenis persilangan dominan menghasilkan hanya dua jenis antara dominan ke gen jantan atau ke bagian gen betina.
Sedangkan untuk persilangan intermediet dapat menghasilkan jenis baru atau perpaduan antara kedua individu.
Itulah hukum Mendel pewarisan 1. Untuk lebih memahami hukum Mendel pewarisan sifat pada makhluk hidup secara utuh, kamu harus tahu hukum Mendel 2 juga yang akan dijelaskan pada bagian berikutnya!
Penjelasan Hukum Asortasi Bebas atau Mendel 2
Hukum Mendel pewarisan sifat pada makhluk hidup yang kedua menyatakan bahwa ada dua individu dengan dua pasang atau lebih sifat.
Dimana hal ini diturunkan sepasang secara bebas dan tidak tergantung pada sifat pasangan yang lain.
Dalam artian dapat dikatakan sebagai alel dengan gen yang berbeda serta tidak akan saling mempengaruhi.
Contoh dari hukum Mendel kedua ini, yaitu adanya perbandingan gen alelnya seperti 9:3:3:1 dengan genotip 4 jenis dan muncul 4 fenotip dengan alel dominan yang tampak.
Lebih jelasnya lagi ketika induk jantan pada tingkatan pertama memiliki genotip berupa ww (ketika ditinjau secara fenotipe yakni berwarna putih).
Sedangkan pada indukan betina memiliki genotipe RR (ketika ditinjau lebih dalam memiliki fenotipe berwarna merah).
Pewarisan penyakit karena autosom, yaitu albino juga sering muncul sebagai kasus di soal-soal hukum Mendel. Misalnya, Sepasang suami istri normal, pasangan tersebut membawa sifat albino masing masing.
Apabila pasangan tersebut memiliki 4 orang anak maka kemungkinan anaknya merepresentasikan sifat albino adalah 25%.
Tak hanya sifat pada manusia, sifat buah pun akan banyak dipengaruhi prosentase dari hukum ini.
Misalnya Persilangan antara tanaman jeruk berbuah banyak (B) rasa asam (m) dan tanaman jeruk berbuah sedikit (b) rasa manis (M) menghasilkan tanaman jeruk berbuah banyak rasa manis pada F1.
Apabila keturunan pertama (F1) disilangkan sesamanya maka genotipe yang paling baik dari keturunannya atau galur murni adalah BBMM atau dominan semua.
Jenis contoh fenomena lain yang kerap muncul misalnya sebagai berikut. Berdasarkan hukum Mendel, terdapat beberapa jumlah gamet yang akan terbentuk dari individu.
Berapa jumlah gamet yang terbentuk dari individu bergenotip AaBbCcDDEEFf? Tentu saja, ada 16.
Itulah pengertian mengenai hukum Mendel pewarisan kedua. Dengan demikian, kamu diharapkan sudah memahami hukum Mendel pewarisan sifat pada makhluk hidup secara menyeluruh.
Istilah dan Contoh Kasus yang Kerap Muncul Terkait Hukum Mendel
Hukum Mendel pewarisan sifat pada makhluk hidup ini terdiri dari dua bagian, yaitu Hukum pemisahan (segregasi) dan hukum berpasangan secara bebas (independent assortment).
Untuk lebih memahami terkait hukum Mendel pewarisan sifat pada makhluk hidup berikut ini akan disajikan beberapa poin rangkuman yang bisa menjadi referensi tambahan.
Pertama, tentang sifat induk yang akan diwariskan kepada anaknya merupakan hasil dari Hibridisasi. Kemudian, istilah penting yang harus dipahami, misalnya fenotipe.
Apakah fenotipe itu? Secara definisi, artinya adalah suatu ciri khas yang tampak karena adanya alel dominan pada gennya baik dari bentuk, warna, dan yang lainnya.
Contoh kasus soal yang kerap muncul, misalnya dalam perubahan gen atau yang disebut mutasi dapat memberikan dampak salah satunya adalah kelainan.
Misalnya polidaktili yang disebabkan oleh gen dominan P dan akan terjadi penderita yang mempunyai genotip PP atau Pp.
Penderita polidaktili ini akan mengalami kelainan genetika yang ditandai dengan banyaknya jari tangan atau kaki yang melebihi normal.
Kemudian juga tentang down syndrome. Seorang wanita normal pembawa sifat down syndrome menikah dengan seorang pria normal juga pembawa sifat tersebut.
Kemungkinan yang dapat terjadi pada anak anaknya adalah 25% normal, 50% pembawa, dan 25% penderita.
Persilangan kelinci dengan jenis dan warnanya kerap dibuat soal dan harus dipelajari dalam rangkuman materi.
Sebagai contoh Pada suatu peternakan kelinci, terjadi persilangan antara kelinci berwarna coklat dan kelinci berwarna putih (hh).
Dalam persilangan itu menghasilkan keturunan F1 semua cokelat, maka genotip dari induknya adalah apa? Maka, jawabannya yaitu HH karena dominan.
Prosentase dan Kromosom, 2 Hal Penting Pada Materi Hukum Mendel Pewarisan Sifat Pada Makhluk Hidup
Prosentase pewarisan sifat juga harus dipelajari pada materi ini. Misalnya, ada kasus dimana seorang wanita normal menikah dengan laki laki penderita buta warna.
Dari pernikahan tersebut mereka memiliki anak wanita normal dan menikah dengan laki laki normal. Kemungkinan cucu laki laki yang mengalami buta warna sebanyak berapa? Tentu saja, 25%.
Lalu, kasus prosentase lain yang berhubungan dengan gonosom. Misalnya, menurut hukum Mendel, apabila seorang ayah memiliki gen terpaut kromosom seks dalam kromosom X nya.
Sifat yang dibawa dalam kromosom tersebut akan diwariskan kepada siapa? Jawabannya adalah 100% anak perempuan, karena dibawa gonosom.
Kemudian, fakta tentang gonosom dan autosom. Dalam sel kelamin dan sel tubuh terdapat autosom dan kromosom seks, berapa jumlah sel pada ovarium manusia? Jawabannya yaitu 22 autosom +X.
Bunga warna ungu homozigot dominan terhadap bunga warna putih.
Apabila bunga warna ungu heterozigot disilangkan dengan sesamanya, diperoleh keturunan 80 batang. Maka batang bunga yang berwarna ungu adalah 60.
Selain albino dan buta warna, penyakit hemofilia juga kerap muncul di soal terkait.
Misalnya, jika seorang wanita resesif hemofilia kemudian menikah dengan laki laki penderita hemofilia maka kemungkinan anak perempuannya adalah pembawa sifat hemofilia dan letal.
Mengapa demikian? Karena hemophilia merupakan kelainan sifat resesif yang terpaut pada kromosom seks X.
Hal tersebut akan mengakibatkan kemungkinan lebih besar sering terjadi pada pria dibandingkan pada wanita.
Penutup
Setelah mempelajari hukum Mendel pewarisan sifat pada makhluk hidup ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman terkait hukum Mendel.
Dengan begitu, kamu dapat lebih mudah untuk memperoleh nilai memuaskan karena telah memahami hukum Mendel pewarisan sifat pada makhluk hidup.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: