5 Jenis Jaringan Epitel pada Hewan beserta Fungsi dan Ciri-cirinya
5 Jenis Jaringan Epitel pada Hewan beserta Fungsi dan Ciri-cirinya – Jenis jaringan epitel pada hewan memiliki fungsi vital bagi kehidupan organisme tersebut.
Bahkan, ada beberapa hewan yang memiliki jenis sistem hampir sama seperti manusia sehingga dijadikan sebagai pengganti untuk beberapa penelitian.
Sistem Epitel pada Hewan
Daftar Isi
Daftar Isi
Hewan merupakan organisme bersel banyak atau multiseluler. Sel-sel tersebut memiliki fungsi dan bentuk berbeda-beda tergantung dari jenis serta letaknya.
Sel-sel akan membentuk jaringan kemudian jaringan inilah yang akan melakukan tugas secara spesifik sesuai dengan fungsi dan tanggung jawab masing-masing.
Bukan hanya ada satu jaringan dalam tubuh hewan, melainkan ada 4 sistem utama yang membuat binatang dapat hidup dengan sempurna.
Keempat sistem tersebut adalah epitel, otot, pengikat, dan syaraf. Pada dasarnya semua binatang memilikinya, tapi mungkin ada spesies tertentu memiliki sistem sedikit berbeda.
Salah satu yang penting adalah sistem epitel dalam tubuh binatang. Sistem epitel ini dibagi lagi berdasarkan bentuk beserta susunannya.
Fungsi utamanya adalah melapisi organ, melindungi, menjadi penghalang internal serta mendeteksi apa yang dirasakan kulit (sensorik).
5 Jenis Jaringan Epitel pada Hewan
Seperti halnya manusia, hewan juga memiliki sistem yang menjaga tubuh agar tetap bisa berfungsi sempurna.
Sistem tubuh tersebut salah satunya adalah jaringan epitel, yaitu sebuah jaringan yang dibentuk oleh lapisan-lapisan sel untuk menutupi ataupun melapisi organ.
Fungsinya jelas untuk melindungi organ dari penyerapan juga sekresi. Epitel terdiri atas ribuan sel dengan jaringan tipis kemudian membentuk kulit luar sebagai pelindung.
Bisa terdapat pada kulit luar, lapisan dalam mulut, saluran pencernaan, maupun bagian lainnya. Jenis jaringan epitel pada hewan memiliki karakteristik yang khusus, yaitu:
- Hanya terdiri atas sel-sel, tanpa ada material lain di dalamnya.
- Bentuknya beragam, bisa pipih, batang, atau kubus.
- Bentuk sel bervariasi tergantung letak dan fungsinya. Terdapat bentuk pipih, batang, maupun kubus. Selain itu, juga ada gabungan berbagai bentuk yang dapat berubah-ubah sesuai dengan tugasnya.
- Bisa berada di dalam maupun luar tubuh.
- Dapat menjadi penutup maupun kelenjar tersusun oleh sel serta molekul ekstraseluler yang berbentuk matrik. Manfaatnya untuk mengikat jaringan dengan bagian bawahnya.
- Beberapa jenis menunjukkan spesialisasi yaitu tonjolan untuk memperluas permukaan, memindahkan partikel asing, serta pergerakan.
Jenis-jenis jaringan epitel yang ada dalam tubuh hewan adalah sebagai berikut ini:
1. Jenis Jaringan Epitel Pipih pada Hewan
Jenis jaringan epitel pada hewan bukan hanya satu, tapi terdapat 3 jenis secara garis besar. Namun, jika dipecah lagi, maka akan lebih banyak jenisnya.
Bisa dibedakan berdasarkan bentuk, fungsi, maupun letaknya. Jenis pertama yang akan kami bahas adalah epitel pipih.
Dari namanya sudah terlihat jelas bahwa bentuk epitel ini adalah pipih dengan sitoplasmanya tidak berwarna.
Letak nukleusnya berada di bagian tengah-tengah sel. Fungsinya adalah memperlancar kerja organ dalam tubuh hewan.
Sebab merupakan penghasil pelumas yang mampu membantu kinerja organ.
Fungsi lainnya adalah menyaring zat-zat yang masuk ke dalam organ tubuh hewan. Sebagai contoh menyaring zat pada ginjal, pembuluh darah, pembuluh limfatik, dan alveolus.
Dengan adanya epitel pipih ini organ dalam tubuh hewan akan terlindungi dari zat-zat berbahaya.
Fungsi lainnya dari jenis jaringan epitel pada hewan adalah sebagai pelapis bagan dalam rongga dan saluran, juga tempat difusi serta infiltrasi zat.
Ciri khas berbentuk pipih dan bening (tidak berwarna) dengan nucleus di bagian tengah.
Selain di bagian yang sudah disebutkan tadi, kamu juga dapat menemukannya terletak di kapsul bowman, selaput bagian dalam telinga dan sel ekskresi kecil pada bagian kelenjar, dan di ruang jantung dan limfa.
2. Jenis Jaringan Epitel Kubus pada Hewan
Selanjutnya adalah epitel yang terletak di bagian retina mata, dinding ovarium, saluran dalam nefron ginjal, dan kelenjar air liur, namanya kubus.
Sesuai dengan namanya, bentuk dari jaringan ini menyerupai kubus.
Dengan sel-sel tersusun rapat dan rapi sehingga bentuknya bisa dikatakan seperti sarang tawon. Fungsinya sangat penting bagi hewan, yaitu mempermudah organ dalam melakukan penyerapan dan sekresi.
Oleh sebab itu, jenis jaringan epitel pada hewan seringkali terletak pada kelenjar tubuh atau organ jantung. Selain itu, juga berfungsi memperlancar sistem kerja organ yang dilindunginya.
Fungsi lainnya adalah untuk menutupi bagian luar tubuh serta organ dalam, baik organ seperti jantung, pembuluh, maupun rongga.
Ketika melapisi organ epitel akan membentuk lapisan tipis sel disebut endothelium berdekatan dengan organ dalam.
Selain itu, juga melindungi bagian otak, paru-paru, kulit, serta jantung. Permukaan bebas jaringan epitel akan berisi cairan atau udara juga bagian bawah melekat pada membran basement.
Ciri khas dari epitel kubus adalah bentuknya mirip kubus, memiliki nucleus bulat, besar, dan terletak di bagian tengah. Jenis ini terbagi menjadi dua bentuk lagi, yaitu selapis dan banyak lapisan.
Kubus selapis tugas utamanya adalah mempermudah organ dalam menjalankan proses sekresi dan penyerapan, letaknya di ginjal, ovarium, serta kelenjar lain dalam tubuh.
Ciri khasnya tidak memiliki banyak layer dalam pembentukannya.
Jenis jaringan epitel pada hewan kubus berlapis, letaknya di bagian kelenjar payudara, kelenjar air liur, dan kelenjar keringat. Tugas utamanya adalah melindungi kelenjar maupun sel di bawahnya.
Pembeda dengan kubus selapis adalah layer pada jaringan ini berlapis hingga beberapa layer.
3. Jenis Jaringan Epitel Batang pada Hewan
Selanjutnya adalah jenis yang berbentuk batang sebagai ciri khasnya, memiliki nucleus bulat dan terletak di dasar sel.
Pada bagian sitoplasmanya terdapat vesikel dengan warna gelap, di dalamnya terdapat lendir untuk bahan sekresi.
Sebutan lainnya adalah silindris, terdapat dilindris selapis dan banyak lapis.
Jenis jaringan epitel pada hewan ini fungsi utamanya menyerap zat-zat juga memperlancar sistem kerja organ untuk proses sekresi lendir maupun enzim.
Kebanyakan terletak pada bagian saluran pencernaan, bronkus paru-paru, rahim, serta kelenjar tubuh. Untuk silindris selapis terdapat pada bagian lapisan konjungtiva, dinding kelopak mata, laring, faring, dan uretra.
Tugas utamanya memproteksi organ serta menghasilkan mucus. Silindris selapis yang berada pada usus halus dan lambung memiliki fungsi untuk absorpsi dan sekresi. Di dalamnya terdapat mikrovoli.
Selain itu, juga terdapat pada bagian atas pernapasan dan saluran uterus dengan silia di dalamnya. Silia berfungsi menyekresikan lender agar bisa mengeluarkan benda asing dari saluran napas.
Jenis jaringan epitel pada hewan ini juga membentuk sangat rapat sehingga hanya menyediakan sedikit ruang di antara lapisan perlindungan dengan organ.
Dengan struktur padat ini, maka dapat menjadi penghalang dan memiliki fungsi perlindungan.
Untuk silindris banyak lapis tugas utamanya melancarkan proses sekresi dan melindungi organ.
Satu catatan penting bahwa silindris banyak lapis hanya didapati pada tubuh hewan jantan, di bagian uretra dan kelenjar tertentu pada bagian tubuh hewan jantan.
Jenis jaringan epitel pada hewan silindris tersusun atas lapisan sel-sel bawah yang menempel pada membrane basal serta lapisan sel bagian atas sel basal.
4. Jenis Jaringan Epitel Transisional dan Kelenjar pada Hewan
Berikutnya adalah jaringan jenis transisional, bentuknya tidak beraturan sehingga bisa mengembang maupun mengalami perubahan bentuk. Perubahan bentuk terjadi karena kondisi tertentu.
Misalnya untuk melakukan perlindungan terhadap zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh hewan.
Jenis jaringan epitel pada hewan transisional melindungi saluran pembuangan, misalnya ginjal, kandung kemih juga uretra.
Terutama pada organ-organ yang dapat merenggang, seperti ureter, vesika, urinaria, dan pelvis renalis.
Ciri khasnya terdiri atas beberapa jenis epitel, seperti pipih, kubus, dan batang, kemudian membentuk satu kesatuan jaringan yang melindungi organ dalam tubuh hewan.
Jumlah sel-sel dalam epitel transisional ini bisa mencapai hingga ribuan dengan kemungkinan perubahan bentuk sangat fleksibel mengikuti kebutuhan tubuh.
Untuk jenis transisional biasanya lebih tebal dan besar dibandingkan dengan jaringan lainnya.
Oleh sebab itu, dapat memproteksi lebih baik dan menjadi pelindung bagi organ-organ yang lebih krusial.
Selanjutnya adalah jenis jaringan epitel pada hewan yang membantu proses biologis makhluk hidup, yaitu epitel kelenjar.
Kelenjar ini terbagi menjadi dua yaitu kelenjar endokrin dan eksokrin. Kelenjar ini berada di pankreas, feromon, lidah maupun kulit.
Fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan atau melepaskan berbagai zat seperti enzim, hormon, serta cairan.
Selain itu, berperan mengatur berbagai fungsi fisiologis dan aktivitas tubuh. Selain itu, juga berfungsi sebagai penyerap zat juga mengeluarkan zat. Di usus menyerap nutrisi selama pencernaan.
Kemudian mengeluarkan berbagai hormone, enzim, dan berbagai zat lainnya. Selain itu, jika terletak di ginjal maka akan mampu mengeluarkan limbah dan keringat pada kulit.
5. Jenis Jaringan Epitel Simpleks dan Kompleks
Berikutnya adalah jenis jaringan epitel sederhana, yaitu yang hanya terdiri atas satu lapisan sel saja. Jaringan ini biasanya memberi perlindungan kepada bagian-bagian tertentu seperti rongga, pembuluh maupun organ.
Satu lapis kumpulan sel ini dapat melindungi bagian rongga maupun pembuluh.
Jenis jaringan epitel pada hewan ini terdiri atas beberapa bentuk, yaitu pipih, kotak, dan batang. Setiap bentuk peruntukannya akan berbeda.
Sebagai contoh berbentuk pipih akan menjadi pelapis pada bagian rongga, difusi, dan infiltrasi zat. Untuk yang berbentuk kubus, terletak pada kelenjar air liur, dinding ovarium, retina mata juga dalam nefron ginjal.
Apabila berbentuk silindris letaknya pada bagian dinding dalam lambung, kantong empedu, usus, rahim, serta saluran pernapasan atas dan pencernaan.
Terdapat juga simpleks yang memiliki kandungan silia di dalamnya.
Jika terdapat kandungan silia, maka fungsi utamanya adalah menghasilkan mucus dan menangkap benda asing yang masuk.
Fungsinya adalah melindungi hewan dari berbagai mikroorganisme sehingga memiliki daya tahan terhadap bakteri, virus, dan mikroba lainnya.
Selain itu, juga melindungi terhadap abrasi, kerusakan radiasi, stress kimia, dan invasi oleh pathogen. Berperan juga untuk melindungi jaringan yang terletak di bawah dari radiasi, pengeringan, racun, maupun trauma fisik.
Berbeda dengan jenis jaringan epitel pada hewan yang kompleks atau berlapis merupakan jaringan dengan susunan beberapa lapisan sel.
Lapisan terbawah akan melakukan pembelahan diri berkala untuk menggantikan sel di bagian atas yang mengalami kerusakan.
Jenis berlapis ini juga memiliki beberapa macam bentuk pipih, batang, silindris, maupun perpaduan antara beberapa bentuk.
Fungsinya melakukan proteksi sekaligus menjadi penghasil mucus serta memproteksi dari berbagai faktor eksternal, terutama zat berbahaya.
Kesimpulan
Kesimpulannya, terdapat banyak jenis dari jaringan epitel yang ada dalam tubuh hewan. Jaringan ini sangat kompleks dan membentuk satu kesatuan sistem sehingga mampu memberi perlindungan kepada organisme.
Dengan berjalannya fungsi jaringan epitel sebagai pelindung, pelapis, sensorik, serta penyerapan dan pembuangan zat beracun, maka sistem dalam tubuh hewan akan bisa terjaga dengan baik.
Dengan demikian kesehatan tubuh hewan bisa terjaga dan tidak mudah terserang berbagai penyakit. Fungsi sel-sel epitel yang membentuk jaringan sangat penting bagi tubuh hewan, sebab membantu perlindungan.
Baik pada kulit maupun organ dalam tubuh. Bentuknya berupa lapisan tipis, bisa selapis atau berlapis tergantung fungsinya. Jenis jaringan epitel pada hewan terbagi atas bentuk dan fungsi dari jaringan-jaringan tersebut.
Semoga artikel mengenai jenis jaringan epitel pada hewan ini bermanfaat untuk kamu, ya. Jangan lupa untuk kunjungi blog Mamikos Info untuk temukan beragam artikel menarik dan bermanfaat lainnya.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: