10 Contoh Sistem Informasi Manajemen Lengkap dengan Pengertian, Fungsi, dan Tujuannya
10 Contoh Sistem Informasi Manajemen Lengkap dengan Pengertian, Fungsi, dan Tujuannya – Dalam menjalankan suatu bisnis, perlu dikenal yang namanya sistem informasi manajemen.
Berbagai sumber saat ini memudahkan para pebisnis untuk belajar sistem informasi manajemen, baik melalui contoh yang diberikan hingga melalui teori dasarnya.
Apalagi saat ini hampir semua lapisan bisnis membutuhkan sistem informasi manajemen. Hal ini harusnya menjadi dorongan untuk kamu agar bisa belajar tentang sistem informasi manajemen.
Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum berlanjut membahas fungsi, tujuan, hingga contoh sistem informasi manajemen dalam perusahaan, kamu perlu paham dulu arti atau pengertian dari sistem informasi manajemen itu sendiri.
Sistem informasi manajemen sering disingkat dengan kata SIM. Sistem Informasi Manajemen adalah sistem pencernaan untuk mengolah, menganalisa, dan menampilkan data guna pengambilan keputusan.
SIM atuh sistem informasi manajemen ini punya peran yang cukup penting untuk menunjang dan melakukan pengendalian jalannya perusahaan. Sistem ini berbasis komputer yang fleksibel.
Karena berbasis komputer dan berbentuk program yang praktis, sistem ini pun dianggap punya nilai kemudahan untuk para penggunanya. Biasanya programnya adalah Excel atau yang lebih kompleks.
Sistem Informasi ini dirancang khusus untuk memberikan akses pengolah data perusahaan agar lebih mudah dalam menentukan keputusan akhir dari sebuah data.
Seiring majunya teknologi dan jaman yang serba digital, maka hampir semua perusahaan saat ini sudah mengaplikasikan sistem informasi manajemen ini yang dirancang sesuai kebutuhan perusahaan.
Beberapa Contoh Sistem Informasi Manajemen Perusahaan
Masih ada kalanya masih ada yang kebingungan dalam memahami kinerja sistem ini.
Untuk itu, di bawah ini ada beberapa contoh yang mungkin bisa jadi acuan dalam memahami sistem informasi manajemen yang umumnya ada di berbagai perusahaan, di antaranya adalah:
1. Decision Support System
Decision Support System juga biasa disebut dengan singkatan DSS. Seperti namanya, Decision Support System ini digunakan untuk pengambilan keputusan dalam perusahaan.
Kinerjanya dimulai dengan melakukan pemantauan atau pengamatan lingkungan perusahaan.
Pemantauan ini juga tentunya mengandalkan informasi dan data yang valid dari sistem.
Salah satu contoh sistem informasi manajemen jenis Decision Support System adalah link elektronik. Link elektronik ini bisa dikatakan produk dari DSS.
2. Office Automation System
Selanjutnya ada Office Automation System atau yang biasa disingkat dengan sebutan OAS. Office Automation System ini merupakan sejenis aplikasi.
Aplikasi tersebut punya fungsi utama untuk memudahkan komunikasi antar departemen dalam perusahaan. Seperti disinggung di awal, antar departemen butuh koordinasi.
Kinerja aplikasi ini dilakukan dengan mengintegrasi server PC atau komputer pada tiap user. Nantinya setiap informasi akan tersalurkan secara otomatis karena server tersebut.
Salah satu contoh sistem informasi manajemen dalam organisasi jenis OAS ini adalah seperti email terintegrasi. Media email bisa digunakan untuk mengaplikasikan OAS.
3. Executive Support System
Nama jenis contoh sistem informasi ini ada Executive Support System yang artinya memiliki fungsi khusus untuk kemudahan posisi eksekutif seperti manajer dalam perusahaan.
Executive Support System atau yang hiasan disingkat dengan ESS ini dirancang untuk membantu memudahkan manajer dalam berinteraksi terhadap lingkungan perusahaan.
Dalam melakukan fungsinya, Executive Support System ini mengandalkan grafik serta pendukung komunikasi yang lain sehingga informasi bisa jadi tumpukan dalam berinteraksi.
4. Expert System & Artificial Intelligence
Dilihat dari namanya saja, sistem informasi ini sudah dirancang cukup canggih dan dapat diandalkan dalam hal akses informasi data secara valid.
Pasalnya, Expert System dan Artificial Intelligent ini memakai sistem kecerdasan buatan yang berfungsi melakukan analisa problem solving.
Adapun teknik problem solving yang dimaksud di sini sudah disesuaikan dengan kemampuan tenaga ahli dan sudah diprogram dalam sistem, sehingga pengguna jadi lebih mudah akses.
Dengan perancang yang sudah disesuaikan dengan tenaga ahli, maka sistem informasi ini sangat bisa diandalkan dalam sebuah perusahaan.
Salah satu contoh produk Expert System dan Artificial Intelligent adalah jadwal mekanik yang sudah terstruktur dalam sistem.
5. Group Decision Support System & Computer Support Collaborative Work System
Contoh sistem Informasi ini juga biasa disebut dengan singkatan GDSS dan CSCWS. Kedua sistem informasi manajemen ini biasanya digunakan untuk kebutuhan kelompok.
Kedua contoh SIM ini dipakai untuk menyelesaikan solusi guna pengumpulan pengetahuan pada kelompok tertentu. Adapun GDSS umumnya punya beberapa bentuk.
GDSS bisa berupa konsultasi, kuisioner, dan skenario. Salah satu contoh produk GDSS adalah e-government.
6. Supply Chain Management
Sistem Supply Chain Management juga bisa dikenal dengan sistem SCM. Fungsi utama dari contoh sistem informasi manajemen berbasis komputer ini adalah untuk integrasi data.
Data yang diintegrasi dengan sistem ini adalah data penting seperti data produsen, pemasok, data pengecer, dan data konsumen.
Karena isinya ada data-data penting terkait penjualan, maka umumnya sistem ini digabung dengan sistem pembukuan perusahaan yang biasa dikenal dengan software akuntansi.
Lantas bagaimana dengan perusahaan yang belum punya software akuntansi? Solusinya perusahaan bisa menggunakan software berbasis cloud seperti contohnya accurate online.
Software berbasis cloud tersebut sudah dilengkapi dengan fitur persediaan. Fitur tersebut akan memudahkan manajemen rantai pasok jadi lebih terukur.
7. Informatic Management System
Selanjutnya ada yang namanya Informatic Management System. Sistem ini digunakan untuk memberi dukungan terhadap spektrum tugas dalam perusahaan.
Selain itu, sistem ini juga berguna untuk melakukan analisa terhadap pengambilan keputusan perusahaan. Unggulnya, sistem informasi ini bisa mengikat sistem lain untuk dirancang.
Sistem ini bisa dijadikan satu ikatan dengan fungsi informasi dan komputerisasi. Memang sesuai namanya, sistem ini lebih dominan akan mengolah data berupa informasi.
Informatic Management System sering juga disebut dengan IMS. Sudah banyak sekali contoh perusahaan yang menggunakan sistem informasi yang satu ini karena dinilai cukup efektif.
8. Enterprise Resource Planning
Di antara beberapa contoh sistem informasi, Enterprise Resource Planning ini adakah salah satunya yang paling populer di kalangan perusahaan. Sistem ini biasa dikenal dengan ERP.
Bahkan saat ini para perusahaan besar sudah mulai mengaplikasikan sistem informasi manajemen yang satu ini. Meski begitu, ERP juga cocok untuk perusahaan skala kecil.
Enterprise Resource Planning difungsikan sebagai pengolah manajemen perusahaan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap unit-unit yang ada di dalam perusahaan tertentu.
9. Knowledge Work System
Knowledge Work System berkaitan dengan kegiatan integrasi pengetahuan baru di dalam perusahaan.
Pengetahuan yang dimaksud di sini adalah hal baru yang berkaitan dengan peningkatan produktivitas bisnis yang sedang dijalankan oleh perusahaan tersebut.
Jadi ketika perusahaan ingin mengembangkan bisnisnya, hal-hal yang dianggap dapat meningkatkan produktivitas akan diintegrasi terlebih dulu. Kemudian barulah diaplikasikan.
10. Transaction Processing System
Berbeda jauh dengan contoh sistem informasi manajemen sebelumnya, kali ini ada Transaction Processing System atau yang biasa dikenal dengan TPS.
Sistem informasi manajemen yang satu ini umumnya difungsikan sebagai pengolah data dalam jumlah yang besar. Selain itu, transaksi besar juga diolah menggunakan sistem ini.
Pengolahan data akan dilakukan secara rutin. Biasanya jenis perusahaan yang menggunakan sistem ini adalah perusahaan keuangan seperti bank, inventaris, dan lain sebagainya.
Fungsi Sistem Informasi Manajemen
Untuk bisa membuat contoh sistem informasi manajemen dalam bisnis, kamu juga harus paham apa fungsi dari sistem ini sehingga penjabaran dan pembuatan sistem nantinya bisa lebih maksimal.
Secara umum ada beberapa fungsi sistem informasi manajemen. Di antara beberapa fungsinya bisa kamu simak di bawah ini lengkap dengan penjelasannya:
1. Memudahkan Proses Pengambilan Keputusan
Perencanaan sebuah sistem memang harus sesuai dengan informasi dan sumber yang valid. Informasi yang didapat juga harus merupakan fakta yang bisa dipercaya.
Dari informasi yang valid inilah nantinya keputusan bisa diambil dengan lebih mudah. Penggunaan sistem informasi manajemen akan membuat pengambilan putusan jadi terstruktur.
Untuk pengambilan keputusan, perusahaan bisa menggunakan sistem informasi manajemen jenis SPK (Sistem Pendukung Keputusan).
2. Meningkatkan Produktivitas
Ada banyak hal yang secara umum dapat mempengaruhi tingkat produktivitas perusahaan. Salah satunya adanya sistem informasi manajemen yang praktis dan fleksibel digunakan.
Dengan adanya sistem ini, perusahaan akan lebih mudah melakukan kinerjanya sesuai dengan posisinya. Selain itu data dan informasi yang dibutuhkan pun bisa terorganisir dengan baik.
Selain meningkatkan produktivitas, adanya sistem informasi manajemen juga dapat mengobrol sikap konsumsi perusahaan dengan mengendalikan pengeluaran organisasi.
Organisasi yang tidak menggunakan sistem manajemen informasi, biasanya akan lebih konsumsi dan boros dalam hal penanganan data perusahaan.
3. Penyelesaian Masalah Bisnis Jadi Lebih Mudah
Sistem Informasi manajemen atau yang biasa disebut dengan SIM ini memang pada dasarnya menyediakan informasi yang relevan dengan aspek kegiatan dalam perusahaan.
Sistem ini berjalan secara otomatis dalam koreksi kerelevansian antar data atau informasi. Maka jika terdapat ketidak cocokan data atau informasi, sistem akan secara otomatis menunjukkannya.
Tak hanya menunjukkan letak kesalahan, sistem ini juga akan memberikan solusi atau perbaikan data secara otomatis. Hal ini membuat penemuan solusi jadi lebih mudah.
4. Memberikan Perbandingan Kinerja
Sebuah sistem otomatis seperti SIM ini sudah pasti memiliki database atau tempat khusus untuk menyimpan data-data. Selain itu pasti ada history yang merekam data tersebut.
Perusahaan bisa melakukan perbandingan kinerja apabila bisa melihat history kinerja yang sudah pernah dilakukan. Maka history ini perannya sangat penting bagi perusahaan.
Pasalnya dengan adanya history kinerja dan data ini, perusahaan juga jadi bisa melakukan evaluasi kinerja dengan baik. Dari sinilah sistem informasi akan membantu perusahaan.
Perusahaan bisa melakukan perbandingan kinerja dengan lebih cepat dan tepat karena bantuan sistem manajemen informasi tersebut.
5. Memudahkan Koordinasi Antar Departemen
Secara umum setiap perusahaan memang memiliki beberapa departemen untuk mengoperasikan kinerja bisnis. Setiap departemen ini harus saling terkait selama bekerja.
Jika tidak ada sistem informasi manajemen, koordinasi antar departemen akan dilakukan secara manual dan tentu saja hal ini akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga.
Berbeda halnya jika koordinasi dikerjakan dengan menggunakan sistem manajemen terstruktur seperti SIM ini, sudah pasti koordinasi bisa dilakukan dengan lebih cepat dan tepat.
Koordinasi yang dilakukan dengan cepat dan tepat ini nantinya akan membawa pengaruh tingkat produktivitas dalam perusahaan. Bahkan hal ini bisa membawa untung bagi perusahaan.
6. Memudahkan Pihak Manajemen
Diantara tugas pihak manajemen secara umum adalah melakukan perencanaan, pengawasan, pengarahan, serta memberi delegasi kerja bagi tiap departemen.
Kinerja ini tidak akan bisa berjalan secara maksimal apabila tidak ada informasi akurat yang bisa diperoleh secara tepat dan cepat. Inilah fungsi penting dari SIM.
Di sini sistem informasi manajemen akan memudahkan kinerja manajemen karena sistemnya dibuat secara sistematis dan terstruktur dengan baik.
Tujuan Sistem Informasi Manajemen di Dunia Kerja
Saat melihat contoh sistem informasi manajemen untuk pengambilan keputusan di beberapa perusahaan, kamu mungkin akan cukup paham tentang bagaimana sistem informasi tersebut berjalan.
Namun dibalik itu semua, sudah tahukah kamu apa sebenarnya tujuan utama dibangunnya sistem informasi manajemen?
Setelah belajar fungsi dari SIM ini sendiri, kini saatnya kamu tahu apa saja tujuan sistem informasi manajemen dibuat dalam dunia kerja:
1. Untuk Mengambil Keputusan Perusahaan
Salah satu tujuan utama adanya sistem informasi manajemen ini adalah untuk menyediakan informasi yang valid demi bisa diambilnya keputusan perusahaan terkait kinerja perusahaan.
2. Menyediakan Sumber Manajemen
Melakukan perencanaan, pengendalian, hingga evaluasi dan perbaikan lanjutan adalah rangkaian kinerja manajemen perusahaan.
Untuk.bisa menjalankan tugasnya ini, dibutuhkan data yang relevan dan valid tentunya sebagai bahan manajemen yang baik. Sehingga perusahaan bisa melakukan tugasnya dengan tepat.
3. Menyediakan Informasi Tambahan Bagi Manajemen
Tak hanya melakukan tugas perencanaan, kontrol, dan evaluasi saja, pihak manajemen juga nantinya akan butuh melakukan perhitungan jasa, harga pokok produk, dan lain-lain.
Kegiatan tambahan tersebut juga pastinya akan membutuhkan data dan koordinasi yang tepat dan cepat. Maka sistem informasi manajemen ini dibuat untuk mendukung kinerja tersebut.
Proses Penggunaan Sistem Informasi Manajemen
Setelah belajar tentang pengertian, fungsi, tujuan, hingga contoh dari sistem informasi manajemen, maka selanjutnya kamu perlu tahu proses dari penggunaan sistem informasi manajemen ini.
Tentu saja adanya sistem informasi manajemen ini tidak secara praktis langsung dipakai dalam sebuah perusahaan.
Perusahaan harus punya sistem lama terlebih dulu yang kemudian diaplikasikan di sistem.
Kecuali jika keadaannya perusahaan tersebut memang baru saja berdiri dan langsung ingin menggunakan sistem informasi manajemen, maka bisa langsung memasukkan data.
Agar tidak semakin bingung, di bawah ini ada beberapa tahapan proses penggunaan sistem informasi manajemen secara umum:
1. Perencanaan
Tahapan paling awal terhadap adanya sistem informasi manajemen perusahaan adalah perencanaan. Perusahaan perlu merencanakan secara rinci sebelum menggunakan SIM.
Mulai dari merinding tujuan dasar penggunaan sistem, metode yang akan digunakan, hingga menyiapkan jenis sistem informasi apa yang ingin dipakai.
Tak hanya itu, perusahaan juga bisa memberi batasan terhadap data atau informasi apa yang ingin dimasukkan ke dalam sistem tersebut. Sehingga masih ada yang namanya data privasi.
2. Pengendalian
Tahapan selanjutnya adalah pengendalian. Pengendalian ini juga merupakan proses atau tahapan yang sangat penting.
Setelah menyusun rencana yang matang, perusahaan akan secara langsung mulai menggunakan sistem informasi manajemen tersebut.
Dari sinilah perusahaan harus melakukan pengawasan hingga pengendalian apabila sistem tidak berjalan sesuai dengan target perusahaan.
3. Pengambilan Keputusan
Terakhir ada pengambilan keputusan. Setelah semua rencana dan pengawasan dilakukan dengan baik dan tepat, maka perusahaan harus mengambil keputusan penggunaan sistem.
Tidak boleh ada tekanan ketika mengambil keputusan untuk menggunakan sistem. Keputusan yang diambil sudah harus sesuai dengan tujuan perusahaan ketika menggunakan sistem.
Dari berbagai penjelasan tentang contoh sistem informasi manajemen beserta pengertian fungsi, dan tujuannya. Kini kamu semakin paham tentang sistem informasi dalam perusahaan.
Dari tahapan yang juga sudah dijelaskan di atas menunjukkan bahwa penggunaan sistem informasi harus diproses dengan baik agar sesuai dengan tujuan perusahaan.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: