7 Faktor Penyebab Terjadinya Konflik Sosial Beserta Contohnya

Sudah tahu tentang apa saja faktor penyebab konflik sosial? Jika belum, simak ulasan lengkapnya di artikel ini.

18 November 2022 Ikki Riskiana

7 Faktor Penyebab Terjadinya Konflik Sosial Beserta Contohnya – Faktor penyebab konflik sosial dalam kehidupan sehari-hari tentunya sangatlah bermacam-macam.

Biasanya permasalahan tersebut terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok.

Tidak semua konflik menimbulkan dampak negatif, melainkan ada juga yang berdampak positif. Lantas, apa saja faktor yang menyebabkan konflik tersebut? Simak penjelasannya dibawah ini.

Faktor Penyebab Konflik Pada Manusia

7 Faktor Penyebab Terjadinya Konflik Sosial Beserta Contohnya
https://www.freepik.com/author/freepik

Umumnya konflik sosial tidak dapat terjadi dengan sendirinya, melainkan dipicu oleh beberapa faktor tertentu dan hal tersebut tentunya tidak bisa dihindari dalam kehidupan sehari-hari.

Namun sebelum membahas mengenai faktor yang menyebabkan konflik sosial, akan lebih baik kamu mengetahui pengertian mengenai konflik sosial. Nah, simak berikut ini penjelasan detailnya.

Definisi Konflik Sosial

Secara umum konflik sosial merupakan suatu keadaan yang muncul dari perselisihan, pertentangan, hingga percekcokan antara dua kelompok atau bahkan lebih.

Hal yang paling mendasar sebagai pemicu utama yaitu karena adanya perbedaan pandangan dalam hubungan sosial.

Perbedaan yang tidak terkontrol pada akhirnya akan memanas sehingga menimbulkan konflik sosial tersebut.

Hal tersebut memanglah hal yang sudah biasa pada kehidupan sosial sehari-hari, karena tidak bisa terhindari juga.

Jadi yang bisa kita lakukan hanyalah mengatasinya agar tidak lebih parah lagi, walaupun itu hanya konflik sekecil apapun.

Nah, tentunya kamu sudah mengerti mengenai konflik sosial tersebut, jadi untuk selanjutnya kamu juga perlu memahami apa saja faktor penyebab konflik sosial. Simak penjelasannya dibawah ini!

1. Perbedaan Antar Individu

Pada konflik sosial, perbedaan individu menjadi salah satu faktor pemicunya, seperti perbedaan pendapat, pandangan, dan lain sebagainya.

Perbedaan memanglah hal lumrah yang dimiliki dalam setiap antar manusia. Walaupun memiliki hubungan sedekat apapun, pastinya akan menemui yang namanya perbedaan.

Nah dari kondisi tersebut, tentunya jika semakin jauh akan menimbulkan yang namanya konflik sosial.

Jika salah satu pihak atau bahkan pihak lain saling memaksa untuk menuruti pendapat mereka sendiri maka hal tersebut menyebabkan konflik sosial yang susah dihindari.

Artinya, setiap individu memiliki sikap yang egois serta mempunyai pendirian yang berbeda-beda.

2. Perbedaan Kepentingan

Dalam setiap kehidupan sosial mulai dari individu maupun kelompok tentunya memiliki kepentingan sendiri-sendiri.

Pada suatu keadaan perbedaan kepentingan masih dapat ditoleransi, sehingga semua pihak masih dapat menahan kepentingan pribadi untuk kepentingan bersama.

Namun ketika pada suatu keadaan memiliki perbedaan kepentingan yang cukup kuat dalam kelompok minoritas maupun mayoritas, hal tersebut dapat memicu konflik.

Mengapa demikian? Hal tersebut karena kelompok mayoritas lebih mempunyai suara yang lebih besar sehingga keputusan tidak bisa diambil secara sepihak hanya karena individu maupun kelompok minoritas.

Apabila tidak segera diatasi dengan memilih jalan yang tepat, tentunya pertentangan, bahkan pertengkaran akan terjadi.

3. Perbedaan Kebudayaan

Faktor penyebab konflik sosial berikutnya yaitu perbedaan antar kebudayaan setiap daerah. Pada umumnya karakter seseorang terbentuk karena lingkungan keluarga serta masyarakat.

Namun, tidak semua dilingkungan masyarakat memiliki norma-norma, serta kebiasaan yang sama.

Maka dari itu, muncul yang namanya perbedaan kebudayaan yang dianut setiap individu maupun kelompok sehingga hal tersebut dapat memicu konflik sosial.

Misalnya perbedaan gaya budaya antara masyarakat perkotaan dengan pedesaan. Hal tersebut akan menciptakan perbedaan mengenai tingkah laku, cara bicara, bersosialisasi, dan lain sebagainya.

Dari perbedaan tersebut dapat memunculkan kesalahpahaman juga. Misalnya saja satu pihak tidak bermaksud menghina gaya bicaranya, sedangkan pihak lain menganggap menghina dan akhirnya berkata kasar.

4. Perbedaan Agama

Perbedaan agama seringkali juga menjadi salah satu faktor penyebab konflik sosial. Agama di seluruh dunia memanglah sangat beragam, dan di Indonesia sendiri juga memiliki 6 agama yang diakui pemerintah.

Seperti Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, Serta Kong Hu Cu. Nah dari perbedaan agama tersebut memberikan pandangan, perilaku serta cara beribadah yang berbeda juga tentunya.

Perbedaan ini sangat wajar, karena dasar agama yang dianut merujuk pada keyakinan hati serta kepercayaan.

Yang menjadikannya tidak wajar yaitu ketidak adanya saling toleransi serta ketika pemeluk agama lain merasa lebih unggul daripada pemeluk agama yang lainnya lagi.

Selain itu juga ketika ingin menjalin hubungan percintaan, pada setiap agama tentunya hanya boleh menikah pada yang seagama saja.

Namun, beberapa orang menginginkan hubungan dengan yang dicintainya walaupun berbeda kepercayaan.

Nah, hal tersebut menjadi bentuk konflik yang tidak bisa dihindari kecuali salah satu pihak merelakan untuk mengalah.

5. Perbedaan Ras

Salah satu faktor penyebab konflik sosial yang lainnya yaitu perbedaan ras pada suatu golongan. Hal yang paling menonjol dalam perbedaan ras yaitu terlihat pada bentuk serta tampilan fisiknya.

Misalnya saja perbedaan ras kulit putih dengan kulit hitam atau gelap, nah dari tampilan tersebut mengakibatkan konflik sosial yang merujuk pada rasialisme serta diskriminasi ras.

Konflik tersebut juga dapat terjadi akibat kecemburuan sosial pada ras tertentu.

6. Perbedaan Etnis

Pada suatu kelompok lingkungan masyarakat, kemungkinan berasal dari etnis yang tidak sama. Hal tersebut terjadi biasanya karena daerah tersebut sering dijadikan tempat untuk merantau.

Terkadang perbedaan etnis juga sering dianggap menjadi perbedaan yang tidak semestinya ada.

Sehingga karena perbedaan tersebut tidak dapat diubah, pada akhirnya akan memunculkan kebencian karena suatu hal dan menjadi faktor penyebab konflik yang terjadi.

Hal tersebut tentunya mendorong antara dua etnis masyarakat menjadi berseteru. Yang sampai parahnya dapat mengakibatkan terjadinya kasus pembantaian etnis tertentu oleh masyarakat sipil dengan aparat.

Kondisi tersebut menjadi dampak kompleks dari perbedaan etnis yang sulit untuk ditoleransi dan tidak bisa dipahami.

7. Perubahan Nilai Sosial

Perubahan tentunya menjadi suatu hal yang wajar pada lingkungan sosial. Namun apabila perubahan tersebut terjadi secara cepat dan mendadak, tentunya hal itu akan menimbulkan konflik sosial.

Misalnya pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi dengan cukup mendadak.

Maka tentunya akan membuat masyarakat tersebut sulit untuk beradaptasi, karena nilai-nilai yang sudah ada dalam masyarakat tidak bisa dilepaskan.

Masyarakat pedesaan umumnya bercorak sebagai petani, namun tiba-tiba berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri, tentunya hal tersebut sangat tidak wajar.

Nah itulah 7 faktor penyebab konflik sosial yang terjadi di dalam masyarakat yang pada umumnya dipicu dari berbagai perbedaan yang telah disebutkan.

Contoh Faktor Penyebab Konflik Sosial

1. Egois dalam Hal Kepentingan Kelompok

Misalnya saja ketika sedang merencanakan rapat antar kelompok, namun dalam individu memiliki pendapat untuk menunda rapat tersebut karena menginginkan hal lain yang dirasa kurang penting.

Padahal kelompok mayoritas sudah setuju untuk merencanakan kegiatan rapat tersebut karena memang kepentingan bersama. Sehingga hal tersebut memicu keegoisan antara individu pada kelompok.

2. Perang Pemilu

Ketika pemilu digelar, misalnya pemilihan Presiden RI dengan kandidat presiden hanya terdapat 2 calon yang tentunya membelah masyarakat menjadi dua kelompok yang berbeda.

Nah, dari situ memicu terjadinya konflik karena perbedaan pilihan serta pendapat pada setiap kelompok. Misalnya saja perang argumen pada media sosial, untuk mendukung pilihan kelompoknya masing-masing.

3. Demo Upah Buruh

Demo pada kenaikan upah buruh memang sering terjadi terutama ketika menjelang akhir tahun.

Hal tersebut memicu perbedaan kepentingan dari penentuan jumlah upah minimum antara pengusaha dengan pegawai buruh maupun karyawan.

Kedua belah pihak tersebut menginginkan untuk mendapatkan keuntungan finansial dengan sebesar mungkin.

Pelaku buruh ingin mendapatkan gaji yang naik, sementara perusahaan akan membuat nilai profit menjadi turun karena membayar beban gaji.

4. Anak Putus Sekolah Karena Ekonomi Keluarga

Contoh konflik yang biasa kita temui dalam kehidupan sehari-hari, yaitu anak-anak yang harus putus sekolah karena keterbatasan ekonomi keluarga.

Mereka memilih bekerja untuk membantu orang tuanya mencukupi kebutuhan.

Dari kondisi tersebut menjadi menarik perhatian pemerintah karena kegiatan belajar dan bersekolah menjadi kewajiban setiap anak-anak.

Apabila sudah tahu dan paham mengenai contoh faktor penyebab konflik yang sering terjadi tersebut, kamu juga perlu tahu bagaimana cara mengatasi konflik tersebut dengan menyimak penjelasannya dibawah ini.

Cara Mengatasi Konflik Sosial yang Terjadi

Pada umumnya semua konflik sosial pada masyarakat masih bisa diatasi serta juga dapat dicegah dari awal dengan beberapa cara.

Nah, berikut ini adalah beberapa cara menangani konflik sosial yang bisa kamu perhatikan dan pahami.

1. Mediasi

Mediasi menjadi salah satu cara yang paling umum dilakukan untuk mengatasi konflik sosial yang berkepanjangan.

Media tersebut merupakan proses perundingan antara kedua belah pihak untuk memutuskan kesepakatan bersama.

Jadi, untuk melakukan proses tersebut diperlukan pihak netral maupun mediator atau pihak penengah. Dari kesepakatan tersebut akan menghasilkan keuntungan untuk kedua pelah pihak yang terkait.

2. Arbitrasi

Arbitrasi juga dapat menjadi cara untuk mengatasi konflik sosial melalui kesepakatan serta perjanjian antara kedua belah pihak.

Perjanjiannya pun bersifat resmi karena memiliki kekuatan hukum yang harus mendapat tanda tangan dari kedua belah pihak terkait. Masih sama seperti mediasi yang membutuhkan pihak netral untuk bergabung.

3. Konsiliasi

Konsiliasi merupakan suatu proses untuk mendiskusikan konflik permasalahan yang terjadi agar mendapatkan keputusan yang terbaik.

Nah, dari hasil keputusan tersebut sifatnya netral dan menguntungkan kedua belah pihak yang terkait.

Sehingga, apabila keputusan pertama merugikan salah satu pihak, berarti keputusan berikutnya harus menguntungkan pihak yang tadinya sedikit dirugikan.

Nah, itulah beberapa cara mengatasi konflik sosial yang terjadi pada masyarakat.

Apabila permasalahan terlalu rumit dan tidak bisa diatasi dengan perundingan serta kesepakatan, berarti harus menyerahkan permasalahan dari konflik tersebut kepada pihak yang berwajib.

Karena hanya dari pihak hukum maupun kepolisian yang dapat mengatasi konflik yang terlalu berat tersebut.

Demikian informasi mengenai faktor penyebab konflik sosial beserta contoh-contohnya dan bagaimana cara mengatasi hal tersebut.

Semua konflik yang besar maupun kecil harus segera ditangani dan diatasi agar tidak menjadi masalah yang lebih kompleks.

Untuk cara mengatasinya, kamu dapat menggunakan cara yang telah disebutkan atau jika tidak memungkinkan bisa langsung menyerahkan pada kepolisian untuk menanganinya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Close