Pengertian Gurindam, Ciri-ciri, Fungsi, dan Contohnya yang Baik dan Benar
Pengertian Gurindam, Ciri-ciri, Fungsi, dan Contohnya yang Baik dan Benar – Pada umumnya berisi filsafat kehidupan maupun nasihat. Berbeda dengan pantun, karya sastra tersebut tidak bisa dipakai bersenda gurau.
Hal ini karena bersifat lebih formal. Cara untuk membacanya sama seperti puisi, namun terdapat beberapa ciri khas sehingga menjadi pembeda dengan jenis karya sastra lainnya.
Masyarakat Indonesia mulai mengenal pengertian gurindam setelah ada pedagang Gujarat. Salah satu contoh karya sastra populer adalah Gurindam 12. Karya tersebut dibuat oleh sepupu Raja Ali di Riau.
Oleh karena itu, jika kamu belum mengenalnya, maka bisa mempelajari mulai dari pengertian, ciri-ciri hingga fungsinya. Misalnya belajar dari contoh-contohnya. Setelah itu, diharapkan kamu mampu memahami dan membuat sendiri.
Mengenal Pengertian Gurindam dari Para Ahli
Daftar Isi
Daftar Isi
Ada banyak tokoh yang ikut berkontribusi mengungkapkan pendapatnya mengenai pengertian dari puisi lama tersebut.
Adapun nama-nama tokohnya antara lain sebagai berikut.
Masruchin (2017)
Masruchin mengungkapkan sebagai karya sastra lama berbentuk puisi. Jumlah barisnya 2 dan mempunyai sajak atau rima sama. Jumlah baitnya lebih dari satu di mana setiap bait terdiri 2 baris.
Fungsi baris pertama adalah sebagai syarat atau protasisi, perjanjian, masalah dan persoalan.
Sedangkan, baris kedua adalah akibat atau jawaban dari masalah yang muncul. Permasalahan tersebut diletakkan pada baris sebelumnya.
Harun Mat Piah
Pengertian gurindam menurut Mat Piah adalah puisi Melayu lama, bentuknya ada yang terikat dan tidak terikat.
Pada bentuk terikat berisi 2 baris, mempunyai 3 sampai 6 patah perkataan berima a-a.
Raja Ali Haji (1989)
Menurut Raja Ali, pengertiannya adalah bentuk puisi Melayu yang memiliki 2 baris berpasangan dan bersajak.
Selain itu, memberikan ide sempurna untuk pasangannya. Baris pertama merupakan protasis, sedangkan baris kedua apodosis.
Za’ba (1962)
Puisi dengan jumlah suku kata tidak tetap dan berisi pikiran benar. Pikiran tersebut diubah untuk membuat bahasanya menjadi indah. Lalu, dinyanyikan untuk menghibur orang lain.
Ismail Hamid (1989)
Ismail Hamid juga mengungkapkan pengertian gurindam yang berasal dari kata kirindam.
Arti kirindam dalam bahasa sanskrit adalah perumpamaan. Karya sastra tersebut berkembang di masyarakat Melayu dan mempunyai bentuk naskah sendiri.
Sutan Takdir Alisjahbana
Kalimat majemuk terdiri atas 2 baris bersajak dan jumlah suku kata per baris tidak ditentukan.
Masing-masing baris adalah kalimat penghubung. Selain itu, berfungsi sebagai induk kalimat dan anak kalimat.
Simak Sejarah Karya Sastra Gurindam
Berdasarkan sejarahnya, orang yang membawa gurindam ke Indonesia adalah sastrawan hindu dari India. Di Indonesia sendiri terbit pertama kali pada tahun 1847.
Adapun sastrawan yang populer adalah Raja Ali Haji. Karyanya sangat terkenal dan diberi judul Gurindam Dua Belas. Raja Ali Haji sendiri adalah seorang ahli sastra dan sejarah sekaligus pujangga.
Karya itu ditulis oleh Raja Ali Haji pada tahun 1846 Masehi atau 23 Rajab tahun 1263 H. Salah satu alasan munculnya karya itu adalah adanya pengaruh barat.
Hal ini mengakibatkan pergeseran nilai-nilai kehidupan pada masyarakat Melayu. Di sisi lain, pengaruh barat tidak sesuai dengan ajaran Islam. Tujuan lainnya adalah untuk memperkenalkan pengertian gurindam.
Karya dibuat sebagai bentuk tanggung jawab moral agar mampu mempertahankan eksistensi budaya dan agama Islam.
Pada waktu itu, Islam merupakan agama yang dianut sekaligus sebagai pegangan hidup masyarakat Melayu.
Diharapkan, dengan hadirnya karya itu bisa mengembalikan adat istiadat seperti semula dan sesuai ajaran Islam.
Jika kamu membacanya akan menemukan banyak pesan maupun petuah yang bermanfaat bagi masyarakat.
Puisi lama tersebut mempunyai sajak a-a-b-b-c-c-d-d-e-e. Berdasarkan sajak itu, kamu bisa lebih mudah memahami pengertian gurindam. Artinya adalah setiap baris dalam satu bait memiliki rima sama.
Namun, rima untuk bait selanjutnya tidak boleh sama. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), isinya berupa petuah atau nasehat. Pada umumnya, dalam satu bait ada 2 baris.
Apa Saja Ciri-ciri karya Sastra Gurindam?
Kamu perlu mengetahui ciri-cirinya untuk membedakan dengan bentuk karya sastra lainnya. Ciri khas yang mudah diamati adalah jumlah baris, yaitu hanya 2.
Ketentuan ini membuat kamu lebih mudah untuk mengenalinya. Berbeda dengan jenis puisi baru karena jumlahnya bisa lebih dari 2 baris. Ciri selanjutnya adalah memiliki struktur pernyataan dan konsekuensi.
Dalam struktur tersebut terdapat 2 konsep, pertama mengandung pernyataan berupa kasus, peristiwa dan lain sebagainya. Contoh kasusnya adalah ”banyak orang belajar ilmu saja”.
Makna dan pengertian gurindam pada kalimat tersebut memiliki konsep pernyataan dari sebuah kasus. Pada kasus itu menginformasikan bahwa banyak orang mempunyai ilmu namun tidak mengamalkannya.
Lalu, untuk konsekuensinya dituliskan pada baris kedua. Adapun bunyinya adalah “namun juga perlu diamalkan.” Ciri-ciri lainnya adalah memiliki bunyi senada di akhir kalimat.
Pada contoh tersebut kata di akhir kalimat memiliki konsonan sama baik pada baris pertama maupun kedua, yaitu “a”. Rimanya pasti selalu berakhiran a-a, bb, c-c, d-d atau e-e.
Berdasarkan pengertian gurindam, dapat diketahui ciri-cirinya yaitu berisi petuah bijak atau ajaran hidup.
Nasehat yang terkandung ditujukan kepada manusia agar selalu mengerjakan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada umumnya, hasil karya juga dipengaruhi oleh agama. Berbeda dengan puisi baru, biasanya menggunakan tema umum. Kamu bebas menentukan tema sehingga tidak harus selalu berisi nasehat saja.
Jumlah katanya dibatasi setiap baris hanya 2 sampai 6 kata. Kata-kata yang digunakan singkat dan mengandung ajaran hidup. Namun, ada juga yang menggunakan tema umum.
Meskipun tergolong puisi Melayu lama, saat ini kamu tetap bisa membuatnya. Silahkan buat berdasarkan ciri-ciri di atas agar kamu bisa menghasilkan karya terbaik.
Intip 4 Fungsi dari Gurindam
Pembuatan karya tersebut memiliki fungsi tertentu. Salah satunya untuk mengarahkan kebaikan dan mencegah keburukan.
Selain itu, memberikan banyak manfaat, menambah wawasan pembaca dan masih banyak lagi lainnya seperti berikut ini.
1. Menghibur Sesama
Kamu bisa menghibur orang lain menggunakan karya ini. Misalnya memilih tema cinta karena banyak disukai pembaca.
Di sini kamu bisa memperlihatkan bagaimana kekonyolan dan sikap lebay orang ketika jatuh cinta.
Pembaca akan merasa terhibur dan tertawa. Berbicara tentang cinta memang topik yang disukai berbagai kalangan.
Apalagi jika kamu mampu membuat dengan kata-kata lucu dan menyentuh hati.
2. Mendidik Jiwa
Pengertian gurindam juga bisa sebagai sarana mendidik jiwa. Hal ini karena karya dibuat dengan penghayatan hidup sehingga otomatis mendidik para pembaca maupun pembuatnya.
3. Menyebarkan Kebaikan dan Berdakwah
Fungsi lainnya adalah dijadikan sebagai sarana menyampaikan dakwah agama. Hal ini mempermudah para pemuka agama untuk menyebarkan ajaran sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
Semua agama mengajarkan kebaikan dan melarang melakukan hal-hal buruk. Banyak karya mengandung nilai-nilai ajaran agama Islam. Selain itu, juga terkandung nilai-nilai budaya bangsa.
Pengertian gurindam sendiri juga menjelaskan tentang isi karyanya, yaitu tentang nasehat. Kamu bisa menggunakannya saat berdakwah dan mengajak masyarakat melakukan kebaikan kepada siapa saja.
4. Merekam Kondisi Sosial
Kamu bisa merekam kondisi sosial pada kehidupan masyarakat, lalu menuangkannya menjadi karya puisi lama tersebut.
Dalam hal ini kamu harus kreatif untuk menuliskannya dalam kalimat pendek agar memiliki makna.
Mengenal Jenis-jenis Karya Sastra Gurindam
Puisi lama ini terdiri 2 jenis, yaitu gurindam berkait dan berangkai. Kamu harus mempelajarinya untuk bisa memahami perbedaan keduanya. Selain itu, bisa membuat contohnya sendiri.
Ciri-ciri dan pengertian gurindam berkait yaitu, mempunyai teks yang saling berkait antara baris pertama dengan kedua. Begitu juga dengan bait selanjutnya yang setiap barisnya saling berkaitan.
Pada umumnya, jenis ini lebih menekankan keterkaitan antar bait. Hal ini membuat makna atau pesan yang akan disampaikan oleh penulis bisa tergambarkan dengan baik dan mudah dimengerti.
Berikut ini merupakan contoh yang mempermudah kamu dalam memahami karya sastra jenis ini. Simak dengan baik agar kamu bisa memahami apa makna yang terkandung di dalamnya.
Siapa yang tidak ingin tersesat dunia akhirat
Bersegeralah untuk taubat karena belum terlambat
Siapa yang bertaubat sebelum hari kiamat
Maka itulah yang disebut dengan selamat
Adapun untuk pengertian gurindam berangkai adalah pada setiap 2 baris memiliki kata sama. Dengan demikian, tidak hanya bunyi konsonannya saja yang sama, namun juga pada kata awal.
Jenis ini lebih berima seperti halnya puisi. Namun, jika dilihat dari strukturnya lebih mirip dengan sebuah pantun. Kamu wajib menyimak contoh di bawah ini untuk mempermudah memahaminya.
Jika bekerja namun tidak berhati lurus
Pikiran kamu tidak akan tergerus
Jika pikiran kamu selalu tergerus
Pikiran menjadi tidak karuan sehingga menyebabkan tubuh kurus
Contoh Gurindam yang Wajib Kamu Ketahui
Di dunia sastra Indonesia, karya paling terkenal adalah gurindam dua belas yang dibuat Raja Ali Haji. Penamaan tersebut dikarenakan jumlah pasalnya ada 12.
Kamu perlu mempelajarinya untuk bisa memahami pengertian gurindam beserta maknanya. Semua pasal mengandung makna yang berarti. Makna yang terkandung dalam pasal pertama adalah tentang agama dan mistik.
Orang yang mengenal Allah
Suruh maupun cegahnya tiada menyalah
Lalu, pasal 2 mengandung makna yang menjelaskan tentang rukun Islam. Salah satu isi rukun Islam adalah tentang beribadah. Adapun inti pasal kedua adalah sebagai berikut.
Siapa saja yang meninggalkan sembahyang
Hal ini bisa diibaratkan seperti rumah tanpa tiang
Lalu, pasal ketiga menjelaskan tentang pengendalian diri melalui panca indera. Berbeda dengan pasal 4 yang memaparkan tentang bagaimana sifat-sifat dan cara kerja perasaan dan pikiran manusia.
Kamu bisa memahami pengertian gurindam dari setiap makna yang terkandung di dalamnya. Tema yang bisa diambil sangat banyak, misalnya tentang agama, moral, nasehat kebaikan dan lain-lain.
Semua tema tersebut bisa kamu temukan pada Gurindam Dua Belas. Terbukti semua pasal hingga 12 berisi tentang nasehat-nasehat untuk melakukan hal baik dalam kehidupan.
Salah satu contohnya terlihat pada pasal 7 yang membahas sikap maupun tingkah laku manusia.
Kamu tidak boleh banyak berbicara agar tidak berkata dusta. Adapun penggalan baitnya adalah seperti berikut.
Apabila kamu banyak berkata-kata
Inilah jalan masuk menuju dusta
Lalu, silahkan tengok pada pasal 10. Pasal tersebut memiliki makna bagaimana sikap baik yang harus kamu lakukan dalam kehidupan keluarga. Hal ini tergambar dengan jelas pada gurindam berikut ini.
Dengan ibu kamu harus hormat
Tujuannya agar badan selamat
Semua informasi tersebut bisa membantu kamu untuk memahami apa itu gurindam. Selain mempelajari pengertian gurindam, kamu juga harus mengetahui jenis-jenis beserta contoh masing-masing.