Contoh Barang Ekonomi dan Non-ekonomi Beserta Ciri-ciri dan Perbedaannya
Contoh Barang Ekonomi dan Non-ekonomi Beserta Ciri-ciri dan Perbedaannya – Sebelum membahas lebih jauh mengenai contoh dari barang ekonomi dan non-ekonomi.
Seringkali kita mendengar tentang barang ekonomi dan non-ekonomi, tetapi bisa jadi sedikit diantara kita yang memahaminya.
Pengertian Barang Ekonomi
Daftar Isi
Daftar Isi
Dalam ilmu Ekonomi, yang dimaksud dengan barang ekonomi yaitu barang pemuas atau pemenuh kebutuhan manusia yang jumlahnya terbatas.
Terbatas yang dimaksud di sini yaitu jumlahnya lebih sedikit dari kebutuhan masyarakat. Karena jumlahnya yang terbatas, maka manusia harus melakukan suatu pengorbanan untuk dapat memiliki barang tersebut.
Salah satu bentuk pengorbanan yang dapat dilakukan untuk memiliki barang ini adalah kewajiban untuk membelinya dengan menggunakan uang.
Bentuk pengorbanan lainnya dapat berupa tenaga, waktu, pikiran, dan sebagainya.
Sementara perihal penyediaan barangnya dapat berupa barang produksi yang diciptakan manusia atau barang yang telah disediakan oleh alam secara bebas.
Contoh Barang Ekonomi
Di semesta ini ada banyak sekali contoh-contoh barang yang bisa digolongkan ke dalam barang ekonomi.
Barang-barang tersebut dapat ditemukan dengan mudah di sekitar kita. Mengenai contoh-contoh barang yang dimaksud antara lain:
1. Pakaian
Pakaian adalah salah satu bentuk barang yang dapat digolongkan sebagai barang yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Jumlahnya juga terbatas, dan untuk memilikinya perlu melakukan pengorbanan. Sebab itulah, pakaian juga tergolong ke dalam golongan barang yang ekonomis.
Bisa jadi ada yang mempertanyakan mengapa pakaian tergolong ke dalam barang tersebut padahal jumlahnya tetap banyak. Dalam ilmu Ekonomi, banyak atau sedikit itu merupakan hal yang relatif.
Namun yang perlu dipahami dalam hal ini yaitu untuk dapat mendapatkan sebuah pakaian, seseorang wajib memberikan pengorbanan baik itu berupa uang, waktu, tenaga, atau bahan.
Bahan-bahan yang digunakan untuk menciptakan suatu pakaian juga terbatas. Sebab itulah pakaian termasuk sebagai barang yang ekonomis.
2. Makanan atau Minuman
Makanan atau minuman dapat tergolong ke dalam golongan barang yang ekonomis. Alasannya karena untuk bisa mendapatkan makanan atau minuman, manusia perlu melakukan suatu usaha tertentu.
Contohnya adalah manusia harus berkenan untuk membeli dan mengeluarkan uang untuk mendapatkan makanan atau minuman.
Bentuk pengorbanan lainnya adalah manusia harus dapat mengolah dan mencari bahan makanan atau minuman sebelum menikmatinya.
3. Tempat Tinggal
Tempat tinggal jelas tergolong ke dalam barang yang ekonomis. Yang menjadi alasannya adalah karena jumlah tempat tinggal yang layak untuk dihuni sangat terbatas.
Hal ini bisa dilihat dari manusia yang harus mengeluarkan uang untuk dapat memiliki sebuah hunian. Baik yang sifatnya rumah permanen atau kos yang sifatnya hanya sementara.
Untuk memiliki sebuah rumah permanen, seseorang wajib mengeluarkan biaya besar untuk membeli bahan-bahan seperti kayu, semen, pasir, dan lain-lain.
Selain itu, ada juga biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar tenaga atau upah bagi para tukang.
Adanya biaya-biaya yang dibutuhkan untuk membuat sebuah rumah atau menyewa kos inilah yang menjadi penyebab tempat tinggal tergolong sebagai barang yang ekonomis.
4. Jasa Dokter
Tidak semua yang termasuk barang ekonomi berbentuk fisik seperti yang telah disebutkan di atas. Ada pula yang memiliki bentuk jasa, contohnya adalah jasa dokter.
Seperti yang diketahui bersama bahwa jumlah dokter sangat terbatas sehingga setiap mengunjungi praktek dokter pastilah harus mengantri terlebih dulu.
Selain itu untuk menjadi seorang dokter juga ada tidak gampang. Perlu ada pengorbanan yang tidak sedikit. Baik pengorbanan yang sifatnya tenaga maupun waktu dan pikiran.
Biaya yang dikeluarkan untuk berobat atau menggunakan jasa dokter ini meliputi banyak hal seperti pengalaman dokter dan waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mendapatkan gelar dokter.
Pengertian Barang Non-ekonomi
Selain barang ekonomi yang telah disebutkan di atas. Dalam ilmu ekonomi juga membagi status barang menjadi barang bebas.
Menurut ilmu Ekonomi yang dimaksud dengan barang bebas adalah barang yang dibutuhkan manusia, tetapi untuk memilikinya tidak perlu mengeluarkan pengorbanan.
Adapun yang menjadi alasannya karena barang tersebut telah disediakan oleh alam dalam jumlah yang melebihi kebutuhan manusia.
Beberapa contohnya adalah udara, sinar matahari, dan air hujan Manusia membutuhkan oksigen untuk dapat hidup, tetapi untuk mendapatkannya, manusia tidak perlu melakukan pengorbanan apapun.
Namun, dalam kondisi tertentu, barang bebas ini statusnya dapat berubah karena dibutuhkan sebuah penanganan khusus terhadap barang tersebut.
Jika sebelumnya dikatakan oksigen merupakan barang bebas, tetapi bagi orang yang mengalami gangguan kesehatan oksigen tersebut berubah statusnya.
Oksigen yang diperlukan untuk orang yang mengalami gangguan kesehatan membutuhkan pengorbanan karena merupakan oksigen yang khusus dan membutuhkan perlakuan khusus sebelum digunakan.
Tetapi, tidak semua barang yang mudah didapatkan, tersedia dalam jumlah tak terbatas dapat disebut sebagai barang bebas.
Sebab, yang termasuk ke dalam barang bebas, merupakan barang-barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Perbedaan Barang Ekonomi dan Barang Bebas
Hal-hal yang melandasi adanya perbedaan antara barang ekonomi dan barang bebas yaitu
1. Jumlah Barang
Perbedaan yang pertama dapat dilihat dari jumlah ketersediaan barangnya. Barang yang digolongkan sebagai barang ekonomis selalu memiliki jumlah yang terbatas.
Sedangkan sebaliknya, barang yang bebas memiliki jumlah yang tidak terbatas di alam.
Keterbatasan dalam hal jumlah barang yang terbatas tersebut dapat dikatakan sebagai kelangkaan barang.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa barang yang ekonomis jumlahnya sedikit. Jumlah sedikit sebetulnya juga masih relatif dan memerlukan suatu pembanding.
Pembanding yang dipakai adalah dengan menyesuaikannya jumlah kebutuhan manusia akan barang tersebut.
Kebutuhan manusia memiliki jumlah yang tak terhingga. Sehingga bila barang tetap bisa memenuhi kebutuhan manusia yang tak ada batasannya itu, barang tadi dapat digolongkan sebagai barang bebas.
2. Produksi
Barang bebas yaitu barang yang sudah bisa dimanfaatkan tanpa memerlukan sumber daya ekonomi lain untuk memproduksinya.
Sebagai contoh yang mudah ditemui adalah udara dan sinar matahari. Keduanya selain memiliki jumlah yang tak terbatas di dunia ini.
Manusia juga dapat dengan langsung memanfaatkan udara dan sinar matahari tanpa perlu repot-repot memproduksinya terlebih dulu.
Lain ceritanya dengan barang yang tergolong sebagai barang yang ekonomis. Karena untuk menciptakan barang tersebut dibutuhkan suatu usaha tertentu.
Adanya usaha dalam menciptakan barang tersebut membuat barang tidak diproduksi secara massal dalam jumlah tak terbatas.
Adanya batasan tertentu dalam produksi sehingga menjadi penyebab jumlah barangnya menjadi terbatas.
3. Cara Mendapatkannya
Perbedaan ketiga dari kedua jenis barang tersebut adalah cara mendapatkannya. Barang bebas tidak butuh usaha untuk memperolehnya.
Sebaliknya, untuk memiliki barang yang sifatnya ekonomis, seseorang harus berkenan melakukan persaingan dan pengorbanan.
Barang bebas tidak memerlukan usaha untuk dapat memilikinya karena jumlahnya yang tidak terbatas.
Demikianlah perbedaan antara barang ekonomi dan non-ekonomi. Semoga artikel ini menambah wawasanmu tentang dunia ekonomi.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: