Rumah Adat Minangkabau Dilengkapi Nama, Gambar, Keunikan, dan Penjelasannya
Rumah Adat Minangkabau Dilengkapi Nama, Gambar, Keunikan, dan Penjelasannya – Banyaknya suku dan budaya yang berbeda di Indonesia menjadi satu keunikan sendiri untuk bangsa ini.
Setiap daerahnya memiliki sesuatu yang khas sehingga bisa menjadi aset bagi negara, misalnya untuk pariwisata. Hal tersebut berlaku juga bagi rumah adat Minangkabau, yaitu rumah gadang yang terkenal.
Ada banyak hal unik yang menjadi ciri khas rumah adat tradisional ini. Kamu bisa mendapatkan semua informasinya di artikel ini. Baca hingga tuntas, ya!
Beberapa Hal yang Wajib Kamu Tahu Mengenai Rumah Adat Minangkabau
Daftar Isi
- Beberapa Hal yang Wajib Kamu Tahu Mengenai Rumah Adat Minangkabau
- Gadang: Nama Rumah Adat Minangkabau
- Jenis-Jenis Rumah Gadang dan Gambarnya
- 1. Gonjong Anam
- 2. Gonjong Sibak Baju
- 3. Gonjong Ampek Baanjuang
- 4. Gadang Gajah Maharam
- 5. Gadang Surambi Papek
- 6. Gadang Gonjong Limo
- 7. Gadang Batingkek
- Keunikan Rumah Gadang
- 1. Tidak menggunakan paku
- 2. Tahan gempa
- 3. Bahan kayu tahan rayap
- 4. Atap cocok untuk negara tropis
- 5. Lumbung terpisah
- Aplikasi Rumah Gadang pada Arsitektur Modern
- 1. Rumah penduduk
- 2. Mesjid
- 3. Penginapan
- 4. Hotel
- 5. Museum
- Itulah Rumah Adat Minangkabau
Daftar Isi
- Beberapa Hal yang Wajib Kamu Tahu Mengenai Rumah Adat Minangkabau
- Gadang: Nama Rumah Adat Minangkabau
- Jenis-Jenis Rumah Gadang dan Gambarnya
- 1. Gonjong Anam
- 2. Gonjong Sibak Baju
- 3. Gonjong Ampek Baanjuang
- 4. Gadang Gajah Maharam
- 5. Gadang Surambi Papek
- 6. Gadang Gonjong Limo
- 7. Gadang Batingkek
- Keunikan Rumah Gadang
- 1. Tidak menggunakan paku
- 2. Tahan gempa
- 3. Bahan kayu tahan rayap
- 4. Atap cocok untuk negara tropis
- 5. Lumbung terpisah
- Aplikasi Rumah Gadang pada Arsitektur Modern
- 1. Rumah penduduk
- 2. Mesjid
- 3. Penginapan
- 4. Hotel
- 5. Museum
- Itulah Rumah Adat Minangkabau
Rumah adat Minangkabau merupakan ciri khas dari provinsi Sumatera Barat. Rumah tradisional ini banyak ditemui di daerah Solok, Pasaman, Padang Panjang, Padang Pariaman, dan lainnya.
Yang membuat rumah adat Minangkabau lestari adalah banyaknya adaptasi ke berbagai bangunan modern.
Selain dipergunakan untuk tempat tinggal, rumah adat Minangkabau juga digunakan untuk berbagai keperluan seperti pertemuan semua anggota keluarga, diskusi atau musyawarah masyarakat, tempat pesta pernikahan, dan lain-lain.
Selain itu, tentu keunikannya bisa menjadi aset daerah dan negara karena menarik perhatian baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Gadang: Nama Rumah Adat Minangkabau
Masyarakat awam yang bukan merupakan orang asli Minangkabau akan menyebut rumah adat dari suku ini sebagai rumah Gadang.
Namun, tahukah kamu bahwa bagi masyarakat Minangkabau sendiri namanya berbeda? Masyarakat setempat menyebutnya dengan nama rumah Bagonjong.
Nama tersebut erat kaitannya dengan bentuk ujung dari rumah tersebut yang menyerupai gonjong. Bentuk unik ini menjadi salah satu ciri khas provinsi Sumatera Barat.
Bahkan, hiasan kepala pada pengantin wanita dari suku Minangkabau bentuknya menyerupai rumah Bagonjong.
Nah, ternyata ada perbedaan nama rumah adat tradisional masyarakat Minang asli dengan kita yang dari luar daerah tersebut, ya.
Terkenal dengan nama rumah Gadang namun ternyata nama lokalnya adalah Bagonjong.
Jenis-Jenis Rumah Gadang dan Gambarnya
Mungkin kamu sudah tahu bentuk standar dari sebuah rumah gadang. Namun, ternyata rumah adat Minangkabau ini hadir dalam berbagai jenis yang berbeda-beda ciri khasnya.
Berikut ini jenis-jenis rumah gadang berikut dengan gambarnya.
1. Gonjong Anam
Rumah adat Minangkabau jenis Gonjong Anam merupakan yang paling modern. Bagian selangkonya terbuat dari papan dan tidak lagi menggunakan anyaman berbahan bambu.
Selain itu, jumlah jendelanya pun lebih banyak dengan maksud agar rumah lebih terang di dalamnya karena banyak cahaya yang masuk.
Bentuknya sendiri mirip dengan jenis rumah adat Minangkabau lainnya yaitu Gajah Maharam. Pembedanya adalah adanya hiasan ukiran khas adat Minangkabau sehingga menjadikannya bangunan yang amat unik.
2. Gonjong Sibak Baju
Selain Gonjong Anam, ada lagi jenis rumah adat Minangkabau yang menyerupai jenis Gajah Maharam, yaitu Gonjong Sibak Baju. Ciri khasnya terletak pada bahan utama pembuatannya yaitu sasak dan kayu.
3. Gonjong Ampek Baanjuang
Jenis rumah gadang yang satu ini tidak bisa didirikan di sembarang daerah.
Rumah adat Minangkabau yang satu ini wajib didirikan hanya di daerah Luhak Nan Tigo karena merupakan ciri khas dari adat masyarakat setempat.
Nama ampek memiliki arti tempat yang menandakan adanya gojong dengan jumlah empat pada atap.
Ciri khas lainnya adalah adanya 7 ruangan dan tambahan anjung pada sebelah kanan dan kiri bangunan utama.
4. Gadang Gajah Maharam
Jenis rumah adat Minangkabau selanjutnya adalah Gadang Gajah Maharam. Ini merupakan jenis yang mewah.
Hal tersebut dikarenakan bahan seperti kayu surian, juar, dan ruyung diperlukan untuk membangun Gadang Gajah Maharam.
Selain itu, ada persyaratan dalam membangun rumah adat tradisional Minangkabau yang satu ini, yaitu harus menghadap ke Utara.
Lalu, dinding selatan, timur, dan barat harus ditutup dengan sasak dengan atap berbahan seng.
Gadang Gajah Maharam memiliki 4 kamar dengan pintu-pintu yang berkhiaskan ukiran khas suku Minangkabau. Tiang penopang dari rumah Gadang ini berjumlah 30 buah sehingga dipercaya tahan akan gempa.
5. Gadang Surambi Papek
Dibandingkan dengan rumah adat khas Minangkabau lainnya, Gadang Surambi Papek merupakan yang terunik karena pintunya berada di samping kanan dan kiri.
Bagian tersebut diberi nama papek atau bapamokok yang memiliki arti pintu masuk dari belakang.
Hal tersebut mengharuskan tamu untuk masuk dengan akses melalui pintu di belakang.
Meski demikian, desain tersebut adalah yang kuno karena seiring dengan perkembangannya, sekarang banyak Gadang Surambi Papek yang memiliki pintu di depan.
6. Gadang Gonjong Limo
Jenis rumah adat masyarakat suku Minangkabau yang lainnya adalah Gadang Gonjong Limo. Ciri khas dari rumah Gadang ini adalah adanya gonjong tambahan pada sebelah kanan dan kiri bangunan utama.
Rumah Gadang jenis ini banyak ditemukan di kota Payakumbuh, Padang. Satu hal yang perlu diketahui bahwa Gadang Gonjong Limo memiliki bentuk akhir sama seperti Gajah Maharam tetapi tidak memiliki anjung.
7. Gadang Batingkek
Rumah Gadang Batingkek merupakan yang terlangka sekarang ini. Padahal, dulunya gampang sekali ditemui di kota Padang.
Betingkek memiliki arti sebagai rumah atau gonjong yang bertingkat karena memang gonjongnya tidak satu lantai namun ada lantai lainnya di atas lantai pertama.
Itulah jenis-jenis rumah adat Minangkabau. Masing-masing memiliki keunikan tersendiri yang menjadi khas masing-masing daerah di Sumatera Barat.
Ada yang masih mudah ditemui dan ada juga yang sudah jarang ditemui. Meskipun begitu, semuanya layak untuk dipertahankan sebagai warisan budaya dari nenek moyang.
Keunikan Rumah Gadang
Berikut ini hal-hal unik yang menjadi ciri khas pembeda rumah adat suku Minangkabau.
1. Tidak menggunakan paku
Meski semua bahan utamanya adalah kayu tapi dalam menyambungkan masing-masing bagian tidak menggunakan paku. Maka sebagai penggantinya digunakanlah pasak kayu.
Penggunaan pasak kayu ini tentu karena dahulu belum ditemukan paku. Selain itu, pasak kayu membuat rumah tidak mengalami kerusakan saat terjadi gempa.
Bagian-bagian yang disambung menjadi kokoh melindungi para penghuninya dari bencana.
2. Tahan gempa
Para leluhur suku Minangkabau memang visioner dan paham akan alam yang tidak dapat ditebak.
Tiang-tiang kokoh yang menopang rumah gadang tidaklah ditanam dalam tanah melainkan ditempatkan di atas batu bernama sandi.
Hal ini membuat getaran yang terjadi pada bumi tidak terasa oleh bangunan dikarenakan teredam terlebih dahulu oleh batu sandi.
Maka, pada saat terjadi bencana gempa di Padang, tidak ditemukan rumah Gadang yang mengalami kerusakan.
3. Bahan kayu tahan rayap
Dahulu kala belum ada bahan kimia anti rayap yang bisa membasmi dengan cepat. Sebagai alternatif, maka kayu-kayu bahan pembangun rumah Gadang akan direndam dalam air selama beberapa bulan.
Selain itu, bahan kayu, terutama yang akan dijadikan sebagai tiang-tiang utama harus mencapai usia tertentu berdasarkan persyaratan tradisi Minangkabau.
Setelah terpilih kayu yang berkualitas, maka selanjutnya adalah perendaman yang bertujuan untuk mengeluarkan zat-zat yang disukai oleh rayap.
Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa banyak sekali rumah gadang yang memiliki usia ratusan tahun.
Selain tahan gempa, ternyata memang pemilihan bahannya pun tidak main-main. Selain itu, pengelolaan bahannya juga baik.
4. Atap cocok untuk negara tropis
Bentuk atap yang runcing dan curam dimaksudkan agar air hujan langsung turun ke bawah tanpa ada kendala apa pun. Hal ini amat erat kaitannya dengan curah hujan yang tinggi di negara tropis.
Selain itu, bahan asli dari atap yang merupakan ijuk juga membuat berat keseluruhan atap menjadi ringan. Hal ini juga menjadi sebuah keuntungan bila terjadi gempa, maka bila hal buruk terjadi tidak akan begitu parah.
5. Lumbung terpisah
Sekali lagi, alam memang tidak bisa ditebak. Bencana seperti banjir, kebakaran, dan gempa selalu mengintai apalagi kita memang berada di lingkaran api yang memang rawan gempa dan tsunami.
Untuk menghindari kerugian yang besar dikarenakan kebakaran, Lumbung padi atau pangan pada rumah gadang dibangun secara terpisah dari bangunan utama. Selain itu, dapur pun terpisah dan berada di luar.
Itulah nilai-nilai keunikan yang dimiliki oleh rumah adat Minangkabau.
Semuanya terpikirkan begitu detail sehingga rumah gadang bisa melindungi para penghuninya dari berbagai bahaya seperti hewan buas, banjir, dan juga gempa.
Aplikasi Rumah Gadang pada Arsitektur Modern
Yang menarik dari rumah Gadang, meskipun tradisional namun masih bisa diaplikasikan pada arsitektur modern. Berikut ini contoh-contoh pengaplikasiannya.
1. Rumah penduduk
Rumah penduduk biasa dengan bahan dari semen dan pasir bisa juga menjadi tempat aplikasi untuk desain rumah Gadang.
Bagian atap dari rumah bisa didesain layaknya atap rumah Gadang yang akan memberikan manfaat dalam penyaluran air hujan yang lebih cepat mencapai tanah karena kecuramannya.
2. Mesjid
Bangunan modern lain selain rumah yang bisa menjadi tempat pengaplikasian dari gaya rumah Gadang adalah Masjid.
Masjid dengan gaya gumah Gadang memiliki kesan yang megah tak kalah dengan mesjid-masjid lainnya.
3. Penginapan
Sudah banyak sekali penginapan yang mengusung ala budaya Bali. Sementara itu, belum banyak penginapan atau resort yang menjadikan budaya suku Minangkabau sebagai fokus desainnya.
Maka dari itu, tak ada salahnya menjadikan rumah gadang sebagai inspirasi membuat penginapan seperti villa.
4. Hotel
Hotel Balairung merupakan hotel di Jakarta yang memiliki keunikan tersendiri. Dari kejauhan, hotel ini sungguh menarik perhatian karena bentuk atapnya yang tidak seperti bangunan modern lain di Ibukota.
Hotel Balairung memang memiliki atap layaknya sebuah rumah Gadang. Meski pun memang banyak yang mencibir pengaplikasiannya terkesan dipaksakan namun terbukti menjadi hotel yang ikonik di Ibukota.
5. Museum
Rumah Gadang yang begitu khas juga bisa dijadikan sebagai bentuk bagi musem budaya. Apalagi bila dibangun di daerah Sumatera Barat, tentu hal ini akan semakin mengentalkan budaya lokal.
Itulah contoh-contoh pengaplikasian desain rumah Gadang pada bangunan modern. Semua bisa diaplikasikan bila didesain dengan baik untuk ikut andil melestarikan budaya dari suku Minangkabau.
Itulah Rumah Adat Minangkabau
Minangkabau merupakan suku yang bermukim di Provinsi Padang. Tidak hanya terkenal dengan kulinernya yang enak, ternyata budaya suku ini juga menarik.
Rumah adat Gadang atau Gonjong didesain dengan sedemikian rupa sehingga bisa melindungi para penghuninya dari berbagai bahaya.
Rumah Gadang aman dari banjir karena tingginya rata-rata 3 meter. Rumah Gadang juga aman dari gempa dan kebakaran.
Semoga artikel rumah adat Minangkabau ini memberikanmu pengetahuan baru, ya!