4 Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna beserta Contohnya
4 Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna beserta Contohnya – Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan dalam menjalani kehidupannya.
Di dunia hewan, terdapat sebuah proses yang bernama metamorfosis yang terbagi menjadi metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.
Mau tahu lebih banyak mengenai apa itu metamorfosis? Cari tahu dengan terus membaca artikel perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna beserta contohnya berikut ini!
Ini 4 Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna
Daftar Isi
- Ini 4 Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna
- Metamorfosis
- 1. Metamorfosis Sempurna
- 2. Metamorfosis Tidak Sempurna
- 4 Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna
- Contoh Metamorfosis Sempurna
- Contoh Metamorfosis Tidak Sempurna
- Itulah Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna beserta Contohnya
Daftar Isi
- Ini 4 Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna
- Metamorfosis
- 1. Metamorfosis Sempurna
- 2. Metamorfosis Tidak Sempurna
- 4 Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna
- Contoh Metamorfosis Sempurna
- Contoh Metamorfosis Tidak Sempurna
- Itulah Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna beserta Contohnya
Untuk bisa menjalani kehidupannya sebagai makhluk hidup dewasa, ikan tidak serta merta langsung terlahir sebagai ikan.
Ia mengalami beberapa fase hingga bisa menjadi seekor ikan yang sempurna seperti yang diketahui banyak orang.
Fase-fase tersebut mengantarkan makhluk hidup untuk siap menjalani kehidupannya saat dewasa.
Hal itu disebabkan oleh setiap makhluk hidup memiliki tantangannya sendiri dalam berkembang dan hidup di habitatnya.
Metamorfosis
Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, metamorfosis merupakan perubahan bentuk atau bisa juga diartikan sebagai susunan yang mengalami perubahan.
Salah satu contoh yang paling dekat adalah ulat yang bermetamorfosis menjadi kupu-kupu.
Sementara menurut asal katanya yang berasal dari bahasa Yunani, kata metamorfosis terbagi menjadi 3 bagian, yaitu meta yang berarti sekitar, di antara, dan setelah; morphe yang berarti bentuk, dan osis yang memiliki arti bagian dari.
Secara singkat, metamorfosis memiliki pengertian proses perubahan bentuk pada masa pasca embrionik hewan.
Dalam metamorfosis, ada hewan yang mengalami perubahan bentuk ekstrem dan ada pula hewan yang mengalami perubahan bentuk biasa saja.
Hewan yang bermetamorfosis ekstrem atau amat berubah misalnya katak, kupu-kupu, dan nyamuk. Sementara itu, hewan yang metamorfosisnya biasa saja contohnya adalah kucing, jerapah, gajah, dan lain sebagainya.
Dua kelompok perubahan inilah yang membagi metamorfosis menjadi dua kategori yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Cari tahu detail mengenai keduanya di bagian berikutnya, ya!
1. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna merupakan jenis metamorfosis yang perubahannya bisa dilihat dari bentuk tubuh, penampilan, dan juga perilaku dari hewan tersebut.
Metamorfosis sempurna memiliki empat fase seperti dalam penjelasan berikut ini.
1. Telur
Fase telur merupakan fase pertama yang merupakan hasil fertilisasi antara sel telur induk betina dan sperma induk jantan. Durasi proses pembuahan bervariasi tergantung dari jenis hewannya.
Hewan-hewan meletakkan telur mereka pada habitatnya. Hewan seperti kupu-kupu meletakkan telurnya pada permukaan daun. Sementara nyamuk meletakkan telurnya pada genangan air yang tenang.
Hal ini bertujuan agar saat terjadi perubahan bentuk, hewan yang keluar dari telur ini akan mudah mencari makan. Hewan muda yang mencari makan akan mengalami perubahan sangat cepat.
2. Larva
Fase metamorfosis selanjutnya adalah larva. Inilah fase dimana hewan mulai aktif mencari makan. Proses pencarian makan tidak akan terlalu sulit karena biasanya sudah disiapkan oleh induk dari hewan.
Pencarian makan begitu mudah karena telur diletakkan di habitat aslinya yang pasti memiliki sumber makanan yang berlimpah dan cukup.
Pada fase larva, hewan mengalami perubahan kulit atau ekdisis. Perubahan ini bisa disebabkan oleh pembesaran ukuran tubuh yang tidak lagi bisa ditampung oleh cangkang sebelumnya.
Perubahan ini akan berhenti di satu titik saat larva sudah berhenti mencari makanan dan mengkonsumsinya. Ini adalah titik dimana larva menyiapkan diri untuk fase metamorfosis berikutnya.
3. Pupa
Setelah melewati fase larva, hewan akan mengalami fase pupa. Pada fase ini, hewan berhenti melakukan kegiatan pencarian makan dan menghabiskan waktunya di sebuah rangka atau kokon.
Di dalam kokon, hewan tetap melakukan metabolisme dengan sumber makanan yang telah ditimbun dari fase larva. Dalam fase pupa, hewan mengalami perubahan bentuk dan juga ukuran.
Selain itu, pada fase ini hewan juga menyiapkan dirinya untuk menjadi imago atau hewan dewasa, fase terakhir dalam proses metamorfosis.
4. Imago
Setelah mencapai usia tertentu, pupa akan keluar dari rangka atau kokon dan keluar sebagai hewan dewasa dengan bentuk, penampilan, dan perilaku yang berbeda.
Selain itu, imago juga sudah siap mencari makan di tempat yang baru berbeda dengan saat menjadi larva.
Imago sebagai bentuk dewasa dari hewan juga sudah siap menghadapi tantangan dari hewan predatornya.
Selain itu, pada fase ini, imago juga sudah bisa berkembangbiak dengan melakukan perkawinan sehingga bisa bertelur yang nantinya anak-anaknya siap melakukan metamorfosis juga.
Itulah fase-fase yang dialami oleh hewan yang mengalami metamorfosis jenis sempurna. Hewan-hewan tersebut mengalami perubahan dari telur menjadi larva, kemudian menjadi pupa, dan terakhir menjadi imago.
Durasi perubahan tersebut bervariasi tergantung jenis hewannya. Perubahan yang terjadi adalah bentuk, penampilan, dan juga perilakunya.
2. Metamorfosis Tidak Sempurna
Metamorfosis tidak sempurna merupakan jenis metamorfosis yang perubahannya hanya terlihat dari bentuk tubuh yang berbeda dengan penampilan dan perilaku yang tetap sama.
Metamorfosis tidak sempurna terdiri dari tiga fase seperti dalam penjelasan berikut ini.
1. Telur
Telur merupakan fase pertama pada proses metamorfosis hewan yang tidak sempurna. Pada fase ini, induk hewan yang telah melakukan perkawinan akan meletakkan telur pada habitatnya.
Namun, berbeda dengan metamorfosis sempurna yang hanya meletakkan telur di habitatnya saja, induk hewan metamorfosis tidak sempurna juga memastikan tempat meletakkan aman dari gangguan predator.
Bila tempat peletakan tidak aman, maka sang induk akan terus mencari tempat yang lebih baik dan aman demi keselamatan sang anak-anaknya.
Pada masa telur ini, embrio terlindungi oleh struktur telur bercangkang. Fase telur metamorfosis tidak sempurna juga bervariasi tergantung dari jenis hewannya.
2. Nimfa
Fase nimfa merupakan fase kedua pada metamorfosis tidak sempurna. Nimfa memiliki bentuk yang sama dengan saat nanti dewasa. Hanya saja ukurannya yang lebih kecil.
Perubahan antara nimfa dan bentuk dewasanya selain ukuran adalah organ dan juga reproduksi.
Dapat dikatakan bahwa fase nimfa ini hampir sama dengan fase larva pada metamorfosis sempurna.
Perubahan terjadi pada kulit yang mengalami eksidis. Namun, tetap tidak seekstrim yang terjadi pada metamorfosis sempurna.
3. Imago
Setelah melewati masa nimfa, maka hewan sudah menjadi imago atau hewan dewasa.
Bila dilihat maka tidak terjadi perubahan yang amat berbeda kecuali hanya ukurannya saja. Penampilan tetap sama dan perilaku juga sama.
Perbedaan ada pada kematangan hewan yang sudah siap untuk bereproduksi menghasilkan keturunan yang nantinya juga siap mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Itulah fase-fase yang dialami oleh hewan-hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Hewan-hewan tersebut akan mengalami fase telur, fase nimfa, dan fase imago yang siap untuk berkembangbiak.
Lalu, apa saja perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna? Cari tahu di bagian berikutnya, ya!
4 Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna
Berikut ini beberapa perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna yang bisa diamati:
- Metamorfosis sempurna mengalami empat fase yaitu telur, larva, pupa, dan imago. Sementara metamorfosis tidak sempurna mengalami tiga fase yaitu telur, nimfa, dan imago.
- Fase telur pada metamorfosis sempurna, induk hanya meletakan telur pada habitatnya saja. Sementara fase telur pada metamorfosis tidak sempurna mewajibkan induk untuk mencari habitat yang juga aman.
- Fase larva pada metamorfosis sempurna, induk membiarkan larva mencari makan sendiri. Fase nimfa pada metamorfosis tidak sempurna mewajibkan induk untuk mencari makan dan merawat anak-anaknya.
- Proses metamorfosis sempurna menghasilkan hewan yang begitu berbeda bentuk, penampilan, dan juga perilakunya. Sementara proses metamorfosis tidak sempurna menghasilkan hewan dewasa yang tidak terlalu berbeda bentuk dan penampilannya, hanya saja ada perbedaan ukuran.
Itulah beberapa perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna. Semua itu berasal dari fase-fase yang dialami oleh masing-masing jenis metamorfosis.
Fase yang berbeda menghasilkan perbedaan-perbedaan tersebut.
Contoh Metamorfosis Sempurna
Berikut ini contoh-contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna.
1. Katak
Katak mengalami fase telur saat pertama kali terlahir dari induknya. Kemudian ia akan berubah menjadi kecebong yang hanya memiliki tubuh dan ekor saja.
Lambat laun ia akan memiliki dua kaki belakang. Selanjutnya, kaki depan akan tumbuh dan dengan berjalannya waktu akan menjadi katak dewasa yang siap berkembangbiak melahirkan katak-katak lainnya.
2.Kupu-kupu
Kupu-kupu juga mengalami fase telur yang kemudian berubah menjadi ulat. Pada saat masih menjadi ulat, kupu-kupu sama sekali tidak cantik dan bahkan cenderung menakutkan.
Kemudian, Ia pun memasuki masa pupa dimana ia akan mengurung diri dalam sebuah kokon. Terakhir, terlahir kembali menjadi seekor kupu-kupu cantik yang siap hidup dan juga berkembangbiak.
3. Nyamuk
Nyamuk menjadi salah satu contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Nyamuk mengalami masa telur saat induknya meletakkannya di sebuah permukaan air yang tenang.
Setelah itu, Ia berubah menjadi larva atau jentik nyamuk yang aktif mencari makan. Kemudian, siap menjadi pupa yang menyiapkan diri untuk bisa terbang menjadi nyamuk dewasa.
Itulah contoh-contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Mereka masing-masing mengalami fase telur, larva, pupa, dan imago.
Agar pemahamanmu makin matang akan perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna beserta contohnya, lihat juga contoh metamorfosis tidak sempurna pada bagian berikutnya, ya!
Contoh Metamorfosis Tidak Sempurna
Berikut ini contoh-contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.
1. Belalang
Belalang termasuk hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Hal ini karena fase yang dialami adalah dari telur kemudian menjadi belalang muda yang ukurannya kecil (nimfa) dan berakhir menjadi belalang dewasa.
Dari bentuk nimfa ke dewasa tidak terjadi perubahan ekstrim hanya perubahan ukuran saja dari kecil menjadi besar.
2. Kecoa
Selain belalang, kecoa juga menjadi contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Kecoa terlahir dalam bentuk telur kemudian menetas menjadi kecoa muda yang bentuk tubuhnya lebih kecil dari kecoa dewasa.
Kemudian, nimfa kecoa ini tumbuh dewasa dengan ukuran lebih besar namun tidak ada perubahan bentuk dan penampilan yang signifikan.
Itulah Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna beserta Contohnya
Metamorfosis merupakan perubahan bentuk atau susunan tubuh hewan dari masa lahir hingga menjadi dewasa. Metamorfosis terbagi menjadi dua yaitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.
Perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna terletak pada jumlah fase yang dialami. Metamorfosis sempurna mengalami fase telur, larva, pupa, dan imago.
Sementara, metamorfosis tidak sempurna mengalami fase telur, nimfa, dan imago.
Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah nyamuk, kupu-kupu, dan katak. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah kucing, kambing, belalang, kecoa, dan lain-lain.
Semoga penjelasan mengenai perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna beserta contohnya ini semakin memperdalam ilmu pengetahuan alammu, ya!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: