9 Contoh Makanan Bioteknologi dan Cara Pembuatannya yang Baik dan Benar
9 Contoh Makanan Bioteknologi dan Cara Pembuatannya yang Baik dan Benar – Melalui metode ini, makanan dapat diproduksi dalam jumlah yang lebih banyak dan waktu yang singkat.
Lantas, apa saja contoh makanan bioteknologi yang sering kita temui sehari-hari?
Dalam artikel ini, Mamikos akan membahas apa saja contoh makanan bioteknologi dan cara pembuatannya yang baik dan benar.
Apa Pengertian Makanan Bioteknologi?
Daftar Isi
Daftar Isi
Makanan bioteknologi adalah makanan yang dihasilkan lewat cara rekayasa genetika dengan memanfaatkan makhluk hidup.
Perantara rekayasa tersebut dapat menggunakan mikroorganisme, tumbuhan ataupun hewan.
Saat ini, bioteknologi populer digunakan untuk mengolah makanan karena pangan merupakan kebutuhan primer masyarakat yang semakin meningkat.
Sehingga, proses produksi harus dapat dilakukan secara singkat namun tetap bisa menghasilkan banyak.
Dalam membuat makanan bioteknologi, perantara yang biasa digunakan dapat berupa mikroorganisme seperti bakteri atau jamur.
Peran dari mikroorganisme tersebut sangat menentukan proses produksi pangan melalui metode ini.
Contoh Makanan Hasil Bioteknologi Konvensional
Metode bioteknologi konvensional pada makanan ini biasanya dilakukan lewat cara fermentasi.
Lewat fermentasi, bahan makanan akan mengalami perubahan senyawa dan sifat substrat. Hal lain yang timbul akibat proses fermentasi ini adalah makanan akan berbau gas dan senyawa asam.
Untuk mengetahui apa saja contoh makanan bioteknologi konvensional, Mamikos akan mengenalkan beberapa contohnya.
1. Tempe
Tempe adalah makanan bioteknologi yang dihasilkan lewat cara fermentasi.
Proses fermentasi pada tempe memanfaatkan mikroorganisme yang dikenal sebagai Rhizopus sp.
Langkah-langkah pembuatan tempe adalah sebagai berikut:
- Kedelai dibersihkan dari kotoran yang ada
- Rebus kedelai hingga setengah matang
- Kedelai direndam semalaman di dalam drum berisi air untuk merangsang asam laktat
- Kemudian kupas kulit kedelai
- Rebus kembali kedelai
- Setelah direbus dan didinginkan, kedelai diberi ragu dengan residu tepung tapiola untuk proses fermentasi
- Setelah itu, tempe diinkubasi selama 1 – 2 hari hingga jamur putih terlihat.
2. Tape
Makanan berbahan dasar singkong ini merupakan salah satu contoh makanan bioteknologi konvensional lho.
Tekstur singkong yang berubah menjadi lembut tidak lain adalah akibat proses fermentasi yang melibatkan bakteri Saccharomyces cerevisiae.
Langkah-langkah pembuatan tape adalah sebagai berikut:
- Kupas singkong dan bersihkan terlebih dahulu
- Potong singkong sesuai kebutuhan
- Rebus singkong hingga tidak terlalu matang
- Setelah matang, lalu dinginkan beberapa jam
- Kemudian beri ragi pada singkong yang sudah didinginkan dan jangan lupa tutup dengan daun pisang
- Tunggu selama 2 – 3 hari hingga singkong menjadi tape
3. Roti
Dalam proses fermentasi roti ini, bakteri yang digunakan sama dengan pembuatan tape yakni Saccharomyces cerevisiae.
Jamur Saccharomyces cerevisiae juga sering disebut sebagai ragi. Ragi ini ditambahkan ke dalam adonan tepung terigu, kemudian akan membuat terigu terfermentasi.
Langkah-langkah pembuatan roti adalah sebagai berikut:
- Buat adonan roti dengan mencampurkan tepung terigu dan bahan lainnya
- Setelah itu, beri ragi sesuai dengan takaran lalu aduk
- Biarkan terlebih dahulu adonan yang sudah diberi ragi 1 – 3 jam
- Kemudian uleni adonan selama kurang lebih setengah jam
- Bentuk roti sesuai selera lalu tahap akhir adalah memanggangnya
4. Nate de Coco
Contoh makanan bioteknologi konvensional lain adalah nata de coco. Makanan yang satu ini merupakan hasil fermentasi dari air kelapa.
Bakteri yang dilibatkan dalam fermentasi nata de coco adalah Acetobacter xylinum.
Langkah-langkah pembuatan nata de coco adalah sebagai berikut:
- Didihkan air kelapa terlebih dahulu
- Setelah mendidih, angkat dan tuangkan ke dalam loyang
- Lalu tutup loyang dengan koran secara rapat untuk proses fermentasi
- Diamkan air kelapa tersebut selama 7 – 10 hari hingga air menjadi nata de coco yang sering kita jumpai
5. Oncom
Oncom adalah makanan yang tidak jauh berbeda dengan tempe karena bahan dasarnya adalah kacang.
Fermentasi pada oncom melibatkan jamur sitoplas Neurospora yang menyebabkan oncom menjadi berwarna oranye bahkan merah.
Langkah-langkah pembuatan oncom adalah sebagai berikut:
- Rendam bungkil kacang tanah selama 3 – 4 jam
- Kemudian tiriskan dan ayak
- Setelahnya, campurkan dengan tepung tapioka
- Kukus adonan hingga masak
- Terakhir, taburi ragi dan tunggu hingga timbul warna kemerah-merahan
6. Yogurt
Yoghurt adalah makanan yang difermentasi lewat pemanfaatan bakteri asam laktat. Bakteri tersebut mengubah laktosa susu menjadi asam laktat.
Asam tersebut mengakibatkan pembusukan pada susu sehingga menjadi yogurt yang rasanya asam.
Langkah-langkah pembuatan yogurt adalah sebagai berikut:
- Didihkan susu hingga panasnya 76-82 derajat
- Matikan api dan aduk terus susu hingga panasnya 40-43 derajat
- Pada saat suhu tersebut masukan bakteri yang membantu fermentasi
- Setelah diaduk, masukkan susu ke dalam kulkas
- Tunggu 4 – 8 jam hingga susu berubah menjadi yogurt
7. Keju
Sama seperti yogurt, keju adalah makanan yang bahan dasarnya adalah susu.
Fermentasi yang terjadi pada keju memanfaatkan bakteri asam laktat misalnya Streptococcus thermophilus atau Lactobacillus bulgaricus.
Langkah-langkah pembuatan keju adalah sebagai berikut:
- Pertama, susu dipanaskan pada suhu 70 derajat celcius kemudian didinginkan hingga hangat pada suhu 32 – 40 derajat
- Selanjutnya adalah pengasaman susu oleh bakteri asam laktat
- Setelah pengasaman kemudian keju ditambahkan enzim rennet untuk membuat susu menggumpal
- Terakhir keju tinggal dimatangkan dengan cara didiamkan secara terbuka atau tertutup selama beberapa bulan bahkan tahun
8. Minuman Anggur
Fermentasi yang terjadi pada proses pembuatan minuman anggur ini adalah lewat pemanfaatan jamur Saccharomyces cerevisiae.
Hasil dari fermentasi ini dapat berbeda tergantung pada jenis anggur apa yang diolah.
Langkah-langkah pembuatan minuman anggur adalah sebagai berikut:
- Pertama anggur dihancurkan terlebih dahulu hingga halus
- Tambahan anggur yang sudah halus dengan ragi kemudian diamkan selama 6 – 12 jam
- Air hasil fermentasi ini ditambahkan gula dan didiamkan kembali hingga 1 bulan untuk menghasilkan alkohol
- Setelah itu, air dijernihkan dari sisa ragi serta protein
- Minuman anggur pun siap dikemas atau diminum
9. Bir
Bir berasal dari gandum atau barley yang difermentasi lewat bantuan jamur Saccharomyces cerevisiae.
Proses perubahan menjadi bir atau sampai beralkohol ini membutuhkan waktu kurang lebih satu sampai dua minggu.
Langkah-langkah pembuatan bir adalah sebagai berikut:
- Pertama gandum direndam dan dicampur dengan air lalu panaskan
- Air yang sudah dipanaskan lalu ditambah hops
- Setelah itu, tambahkan yeast lalu dinginkan
- Diamkan air gandum yang sudah diolah hingga 28 hari untuk proses fermentasi
- Terakhir adalah tahap penyaringan air dan sisa zat yang ada pada bir
- Bir pun siap dihidangkan
Sekarang sudah tahu kan apa saja makanan bioteknologi dan cara pembuatannya, cukup mudah bukan?
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: