Contoh Teks Diskusi Tentang Belajar Kelompok, Siswa Kelas 9 Wajib Tahu
Contoh Teks Diskusi Tentang Belajar Kelompok, Siswa Kelas 9 Wajib Tahu – Bagi siswa kelas 9, tentu tidak asing lagi dengan materi teks diskusi. Nah, artikel ini akan membahas tentang contoh teks diskusi tentang belajar kelompok.
Pada dasarnya, teks diskusi merupakan suatu teks yang membahas topik tertentu yang berbagai pandangan, baik mendukung (pro) maupun menentang (kontra).
Sementara itu, belajar kelompok adalah kegiatan belajar yang dilakukan secara bersama-sama untuk membahas suatu materi.
Umumnya, kegiatan ini beranggotakan 3-6 orang.
Bagian Penting dalam Teks Diskusi
Daftar Isi
Daftar Isi
Untuk membuat contoh teks diskusi kelompok, kamu tentu harus memahami bagian-bagian yang harus ada dalam teks tersebut.
Berikut ini terdapat bagian penting dari teks diskusi.
1. Isu (Pendahuluan)
Isu merupakan bagian awal dari teks diskusi. Bagian ini berisi gambaran tentang permasalahan yang akan dibahas. Contoh topik diskusi adalah belajar kelompok yang tidak efektif.
Isu atau pendahuluan harus mengandung latar belakang, pernyataan yang membatasi topik, serta menyoroti sudut pandang yang berbeda dari topik yang dibahas.
2. Argumen (Isi)
Pada teks diskusi, permasalahan yang harus dicari solusinya terdapat pada bagian isi. Bagian ini biasanya disebut juga dengan argumen.
Argumen terdiri menjadi dua pandangan, yaitu pro dan kontra. Pandangan tersebut merupakan pernyataan yang disertai alasan yang logis dan disampaikan secara persuasif.
Penyampaian argumen dilakukan secara bebas untuk semua peserta diskusi. Namun, tidak boleh mengancam, merugikan, atau menyakiti peserta lainnya.
Contoh argumen pro: Saya setuju dengan pendapat bapak terkait jumlah maksimal siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah 5 orang.
Contoh argumen kontra: Menurut saya, 5 orang tidak cukup karena kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan cara mendatangi rumah-rumah warga. Semakin banyak anggota tim akan lebih bagus.
3. Kesimpulan dan Saran
Bagian akhir contoh teks diskusi singkat berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang baik tentu harus mengandung:
- Simpulan dari argumen pro dan kontra
- Menunjukkan evaluasi dari argumen yang paling efektif
- Rekomendasi (jalan tengah) yang bersifat netral atau tidak memihak terhadap isu yang sedang dibahas.
Contoh kesimpulan: Partisipasi aktif dari setiap anggota kelompok memang sangat dibutuhkan dalam kegiatan ini. Oleh karena itu, kami hanya memilih 8 orang yang benar-benar siap dan bersedia.
Apa Itu Belajar Kelompok?
Sebelum membuat contoh teks diskusi tentang belajar kelompok, terlebih dahulu kamu harus memahami apa itu belajar kelompok.
Belajar kelompok adalah sebuah model pembelajaran yang melibatkan beberapa siswa untuk membahas atau menyelesaikan suatu tugas.
Jadi, kegiatan ini membutuhkan kerja sama, kekompakan, dan partisipasi setiap anggota. Semuanya harus bersatu, bukan saling menonjolkan diri untuk terlihat lebih keren.
Manfaat Belajar Kelompok
Selain untuk menyelesaikan tugas, belajar kelompok juga bermanfaat untuk perkembangan siswa.
Nah, berikut ini terdapat 7 manfaat dari belajar kelompok.
1. Meningkatkan Semangat Belajar
Belajar kelompok dapat meningkatkan semangat belajar. Hal ini disebabkan karena siswa akan berinteraksi dengan teman-teman dengan pengetahuan yang berbeda.
Kegiatan ini cenderung membuat siswa menjadi tidak jenuh jika dibandingkan dengan belajar sendiri yang menuntut fokus yang tinggi.
2. Meningkatkan Solidaritas Antar Siswa
Saat berdiskusi, siswa akan saling mendengarkan, bertukar pikiran dan memahami satu sama lain. Di sini, kamu bisa mengenali sifat-sifat teman kelompok yang mungkin berbeda dengan sifat kamu.
Setelah itu, kamu akan belajar untuk menyesuaikan diri dengan mereka. Jika semuanya berjalan dengan baik, maka hubungan pertemanan akan semakin erat dan membentuk solidaritas.
Kondisi seperti ini bertolak belakang saat belajar sendiri. Tidak terjadi sosialisasi, sehingga jika menemukan kesulitan dalam pelajaran hanya akan dirasakan sendirian.
3. Meringankan Tugas
Belajar kelompok akan membuat tugas menjadi lebih ringan untuk diselesaikan.
Hal ini disebabkan karena adanya bantuan dari anggota lain yang memiliki kemampuan yang cukup.
Untuk meringankan tugas, setiap kelompok biasanya membagi jumlah soal kepada masing-masing siswa.
Setelah itu, mereka menyelesaikan dan menggabungkannya kembali menjadi satu.
4. Melatih Kebiasaan Berdiskusi
Tidak semua siswa mampu menerima dengan baik materi yang telah disampaikan oleh guru.
Oleh karena itu, belajar kelompok bisa menjadi wadah untuk bertanya tentang hal tersebut.
Setiap anggota bisa saling berbagi ilmu sesuai yang telah dipahami. Bertanya dan berdiskusi dengan teman tentu lebih santai dan tidak sungkan.
5. Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab
Tugas yang dikerjakan secara kelompok merupakan tanggung jawab bersama.
Dengan demikian, setiap anggota dituntut untuk berkontribusi sesuai dengan porsinya masing-masing.
Siswa tidak boleh mengabaikan apalagi bermalas-malasan dengan berharap teman bisa membantu.
Belajar kelompok akan mengajarkan setiap siswa untuk bertanggung jawab terhadap kewajibannya.
6. Mendapatkan Banyak Ilmu
Setiap siswa memiliki pengetahuan yang berbeda-beda. Jika disatukan dalam sebuah kelompok, mereka akan saling berbagai ilmu.
Misalnya, siswa A memahami materi teks prosedur, siswa B tentang teks eksplanasi, dan siswa C tentang teks diskusi. Ketiganya bisa saling bertukar pikiran untuk memahami semua materi.
7. Melatih Berpikir Kritis
Manfaat belajar kelompok yang terakhir adalah melatih untuk berpikir kritis. Cara berpikir ini sangat dibutuhkan untuk menggali informasi dari berbagai pandangan.
Sesama anggota kelompok dapat saling mengajukan pertanyaan tentang suatu topik berdasarkan pandangan masing-masing.
Contoh Teks Diskusi Tentang Belajar Kelompok
Di bawah ini terdapat beberapa contoh teks diskusi tentang belajar kelompok.
Semuanya memuat bagian-bagian penting dengan berbagai topik permasalahan.
1. Belajar Kelompok Secara Online
Isu
Dalam upaya mencegah penularan virus Corona, pihak sekolah atas arahan pemerintah melaksanakan sistem pembelajaran online. Artinya, siswa akan belajar dari rumah.
Oleh karena itu, semua proses belajar mengajar dilakukan melalui smartphone atau laptop, termasuk belajar kelompok. Namun, kondisi ini mengundang berbagai keluhan dari siswa.
Argumen pro
Tindakan pemerintah maupun pihak sekolah adalah hal yang tepat. Penyebaran virus Corona dapat terjadi dengan cepat dan beresiko tinggi bagi para pelajar.
Pembelajaran online menjadi alternatif untuk memastikan para siswa tetap memperoleh ilmu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Mereka bisa menerima materi, mengerjakan tugas, maupun berdiskusi layaknya di sekolah seperti biasa. Bahkan, pengumpulan tugas juga akan semakin cepat menggunakan jaringan internet.
Argumen kontra
Meskipun mencegah penyebaran virus, nyatanya sistem pembelajaran online mendatangkan berbagai kendala, khususnya saat belajar kelompok.
Dalam kondisi daring, beberapa siswa tidak dapat berpartisipasi secara maksimal. Adapun alasannya yaitu kendala jaringan, media komunikasi bermasalah, atau tidak ada kuota internet.
Jika dibiarkan terus menerus, maka akan menghambat siswa lain untuk menyelesaikan tugas. Akibatnya, beberapa diantaranya harus mengerjakan bagian teman yang tidak berkontribusi.
Kesimpulan
Sistem pembelajaran online adalah solusi efektif untuk mencegah penularan virus Covid-19 khususnya di kalangan pelajar.
Untuk memastikan kelancaran proses pembelajaran, pemerintah dan pihak sekolah harus menyediakan fasilitas dan media yang memadai.
2. Meningkatkan Prestasi Siswa
Contoh teks diskusi tentang belajar kelompok di bawah ini membahas tentang bagaimana belajar kelompok mampu meningkatkan prestasi siswa.
Isu
Sekolah Cipta Mulya menerapkan sistem belajar kelompok lebih banyak daripada belajar mandiri untuk siswanya. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan prestasi para siswa.
Argumen pro
Belajar kelompok akan memberikan suasana dan penyegaran baru untuk siswa. Mereka dapat bersosialisasi, bertukar pikiran, dan saling membantu untuk menyelesaikan sebuah tugas.
Para siswa akan merasa lebih santai dan terbuka untuk menyampaikan pendapat. Mereka tidak akan segan seperti layaknya bertanya kepada guru.
Selain itu, hubungan pertemanan dapat terjalin dengan baik dan lebih akrab sesama anggota kelompok. Bahkan, di luar tugas sekolah mereka masih sering menghabiskan waktu bersama.
Jika terjadi secara terus menerus, mereka akan lebih bersemangat dan rajin untuk belajar. Dengan demikian, prestasi para siswa bisa meningkat.
Argumen kontra
Selain sisi positif, belajar kelompok juga memiliki berbagai sisi negatif. Siswa yang terlalu akrab cenderung tidak serius dalam mengerjakan tugas dan memilih untuk bercanda.
Tugas yang diberikan tidak dikerjakan dengan maksimal jika salah seorang diantaranya anggota kelompok tidak aktif. Jika terjadi perselisihan, maka tugas berpotensi menjadi tidak selesai.
Belajar kelompok dapat menjadi ajang eksistensi diri bagi siswa yang ingin terlihat menonjol dari yang lain. Mereka yang merasa hebat akan mendominasi kelompok.
Untuk siswa yang tidak pintar bersosialisasi, cenderung akan dikucilkan maupun diabaikan oleh anggota kelompok.
Kesimpulan
Penggunaan sistem belajar kelompok lebih banyak mungkin akan memberikan banyak kelebihan. Namun, belajar sendiri juga melatih siswa untuk mandiri dan menunjukkan usahanya.
Oleh karena itu, keseimbangan antara belajar kelompok dan belajar mandiri harus diperhatikan. Siswa yang berprestasi dapat memanfaatkan salah satu dari sistem belajar yang dikuasainya.
3. Jumlah Anggota Kelompok
Contoh teks diskusi tentang belajar kelompok yang terakhir membahas isu jumlah anggota. Dalam mata pelajaran tertentu, guru membentuk tiga kelompok untuk 30 siswa.
Isu
Dalam mata pelajaran Matematika, bapak guru membagi 30 siswa ke dalam 3 kelompok. Masing-masing kelompok akan mengerjakan 20 soal dengan estimasi waktu 1 jam pelajaran.
Argumen pro
Matematika adalah pelajaran yang memiliki berbagai materi yang rumit untuk dipahami. Dengan pembagian siswa yang banyak setiap kelompok, akan memudahkan pengerjaan soal.
Untuk 20 soal, setiap anggota wajib mengerjakan 2 soal. Hal ini tentu tidak memberatkan dengan waktu 1 jam pelajaran. Jika mereka tidak mengerti, bisa bertanya ke anggota kelompok yang lain.
Banyaknya anggota membuat mereka lebih mudah untuk mengatur strategi pengerjaan. Misalnya, bagi yang mampu kerja nomor 1-2, akan mendapatkan bagian tersebut.
Jika salah seorang siswa mendapat soal yang tidak bisa dia kerjakan, maka bisa menukarnya dengan teman yang mampu.
Bagi siswa yang mahir dalam Matematika, dapat membimbing temannya untuk sama-sama belajar dan meningkatkan pengetahuan bersama.
Argumen kontra
Jumlah anggota kelompok yang terdiri atas 10 orang akan memberikan hasil yang kurang efektif. Hal ini disebabkan karena konsentrasi mereka lebih mudah pecah dan terpengaruh satu sama lain.
Ketua kelompok akan kesulitan mengatur anggotanya yang cukup banyak. Perbedaan karakter antar siswa juga rentan memunculkan konflik.
Jika hal tersebut terjadi, maka akan berdampak pada anggota kelompok lainnya. Alhasil, tugas yang diberikan tidak dapat selesai dengan tepat waktu.
Kesimpulan
Jumlah anggota kelompok yang efektif adalah 3-6 orang. Jika lebih dari itu, maka cenderung mengurangi konsentrasi dan berpotensi adanya konflik.
Untuk mencegah hal tersebut dapat terjadi, guru dapat membagi siswa ke dalam beberapa kelompok kecil. Kemudian, jumlah soal yang diberikan harus sesuai dengan jumlah anggota.
Memahami cara pembuatan contoh teks diskusi singkat dapat membantu seseorang untuk memperoleh berbagai pengetahuan dan pandangan baru terhadap sesuatu.
Oleh karena itu, pembuatan beberapa contoh teks diskusi tentang belajar kelompok di atas diharapkan dapat membantu pemahaman siswa.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: