6 Tari Tradisional dari Bengkulu Dilengkapi Penjelasan
6 Tari Tradisional dari Bengkulu Dilengkapi Penjelasan – Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki jutaan kebudayaan, dimana kebudayaan tersebut tersebar di seluruh daerahnya.
Selain rumah adat, pakaian adat, dan lagu daerah, tari tradisional juga mencerminkan identitas bangsa.
Nah, dalam artikel ini sudah dirangkumkan informasi lengkap terkait deretan tari tradisional asal Bengkulu.
Berikut Deretan Tari Tradisional dari Bengkulu
Daftar Isi
Daftar Isi
Bengkulu merupakan nama sebuah provinsi di Indonesia yang beribukotakan Bengkulu.
Tak hanya terkenal karena keindahan alamnya, Bengkulu juga ternyata memiliki beragam tari tradisional yang menarik untuk kamu ketahui.
Tari tradisional dapat didefinisikan sebagai tari yang lahir dan tumbuh berkembang dalam suatu masyarakat yang kemudian diturunkan atau diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
Tari tradisional sendiri merupakan hasil ekspresi manusia akan keindahan dengan latar belakang atau sistem budaya masyarakat pemilik kesenian tersebut.
Di Indonesia sendiri terdapat lebih dari 300 jenis tarian tradisional di berbagai daerah. Nah, di bawah ini adalah beberapa contoh tari tradisional dari Bengkulu yang juga wajib untuk dilestarikan sebagai warisan bangsa.
1. Tari Andun
Tari Andun merupakan tari tradisional khas masyarakat Bengkulu Selatan yang dilakukan pada saat upacara adat atau pesta pernikahan.
Dulunya selain sebagai bagian dari acara adat atau pesta pernikahan, Tari Andung pernikahan juga digunakan sebagai sarana bagi muda mudi untuk mencari jodoh.
Biasanya, tarian ini dibawakan oleh para bujang dan gadis secara berpasangan pada malam hari dengan iringan musik kelintang.
Kamu bisa menyaksikan tarian ini dipertunjukan ketika selesai panen padi (nundang padi). Dimana momen tersebut merupakan ajang berkumpulnya masyarakat Bengkulu Selatan sebagai bentuk rasa syukur.
Menilik dari sejarahnya, Tari Andun muncul mengadopsi berdasarkan pada kisah pernikahan di Kerajaan Dang Tuanku Limau.
Pada masa itu, Tari Andun ditampilkan untuk pertama kalinya sebagai wujud syukur dari Datang Reuni karena putrinya berhasil selamat dari tragedi penculikan. Oleh sebab itu, Tari Andun pun digelar dalam proses pernikahan sang anak.
Dalam pementasan Tari Andun, biasanya para penari akan mengenakan berbagai macam properti pendukung.
Dengan adanya berbagai macam properti ini, maka Tari Andun dapat ditampilkan secara utuh guna menyampaikan pesan atau cerita di dalam tarian tersebut.
Beberapa properti yang digunakan dalam Tari Andung, antara lain kebaya panjang khas Bengkulu, kains songket, giwang, gelang, mahkota, sanggul, kalung, sepatu, tenggok, sangku, kendi, dan cawan.
Sama seperti tarian tradisional lainnya, Tari Andun juga punya keunikannya tersendiri.
Keunikan pertama dapat dilihat secara struktural. Dimana Tari Andun memiliki dua versi berbeda. Hal ini dinilai cukup unik, karena jarang ada pada tari tradisional yang lainnya.
Keunikan lainnya terlihat pada jangka waktu pementasan. Berbeda dari tari tradisional lain yang biasanya hanya berlangsung selama beberapa jam saja, pementasan Tari Andun dapat diselenggarakan selama 7 hari 7 malam. Di mana selama 7 hari tersebut Tari Andun akan dihelat secara penuh.
2. Tari Kejei
Merupakan salah satu tari tradisional dari Bengkulu, Tari Kejei biasa ditampilkan dalam upacara adat kejei oleh masyarakat Suku rejang.
Diketahui, Suku Rejang adalah salah satu suku bangsa yang mendiami sejumlah wilayah di Provinsi Bengkulu.
Wilayah teritorialnnya sendiri tersebar di beberapa kabupaten di Bengkulu, seperti Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelunya bahwa Tari Kejei umumnya ditampilkan saat upacara Kejei, tarian ini dibawakan oelh pemuda-pemudi penari (Anak Sangei).
Upacara Kejei sendiri merupakan upacara adat terbesar masyarakat Rejang yang diwarnai dengan pemotongan kambing, kerbau dan sapi. Upacara ini diselenggarakan dalam jangka waktu yang cukup lama, mulai dari 3 hari hingga 9 bulan.
Menilik dari sejarahnya, Tari Kejei diyakini sudah ada sejak sebelum era Kerajaan Majapahit.
Konon, tarian ini pertama kali dipentaskan dalam pernikahan Putri Senggang dan Biku Bermano.
Namun dari keterangan sejarah menyatakan bahwa Tari Kejei pertama kali dilaporkan oleh seorang pedagang Pasee bernama Hassanuddin al-Pasee yang pernah berdagang ke wilayah Bengkulu sekitar tahun 1468 dan menyaksikan pementasan tarian ini.
Kini, Tari Kejei sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
Seni tari tradisional ini pun sudah memiliki beberapa sanggar yang mengajarkan Tari Kejei. Salah satunya adalah Sanggar Depun Keme di Kelurahan Durian Depun, Kecamatan Merigi, Kepahiang, Bengkulu.
3. Tari Ganau
Tari Ganau merupakan tari tradisional berikutnya yang juga berasal dari Bengkulu.
Memiliki makna tersendiri dalam setiap gerakannya, Tari Ganau umumnya dibawakan oleh kelompok penari pria dan wanita yang diiringi dengan musik tradisional khas Bengkulu seperti rebab, kendang, dan mandolin dengan irama khas Melayu.
Tarian ini akan dimulai dengan tempo gerakan yang lambat dan diakhiri dengan gerakan cepat sekaligus menghentak.
Ciri khas dari tari Bengkulu yang satu ini adalah gerakan tangannya dan juga lompatan serta formasi harmonis.
4. Tari Tabot
Tari Tabot merupakan seni tari kreasi yang berasal dari Bengkulu. Menceritakan kisah kepahlawanan Husain bin Ali bin Abi Thalib dan pasukannya dalam peperangan melawan pasukan Ubaidillah bin Zaid di Padang Karbala. Tari Tabot biasanya dipertunjukan pada saat Upacara Tabot.
Kata
‘tabot’ dari Tari Tabot berasal dari bahasa Arab yang artinya ‘peti mati’.
Namun dalam perayaan ini, tabot ditujukan untuk menyebut sebuah bangunan
seperti menara masjid bertingkat atau pagoda yang terbuat dari bambu atau kayu.
Nantinya, tabot itu diarak oleh sejumlah orang dalam perayaan.
Para
penari yang membawakan Tari Tabot umumnya akan mengenakan pakaian adat Bengkulu
berupa baju longgar berlengan pendek, celana panjang, dilengkapi dengan hiasan
kepala yang menyerupai tabot, mahkota, membawa tongkat, dan selendang. Semua
warna kostumnya cerah dan senada.
Tari
Tabot ini boleh dibawakan oleh penari laki-laki maupun perempuan. Diketahui, Tari Tabot tidak memiliki pakem,
sehingga masing-masing kelompok bebas untuk membuat kreasi baru dengan tetap
menyimbolkan suasana dalam perang di Karbala.
Biasanya, Tari Tabot akan ditampilkan dapatm Upacara Tabot yang digelar setiap 1-10 Muharram, bertepatan dengan tanggal wafatnya Husain.
Setelah era Reformasi hingga saat ini, Tari Tabot masih dipertunjukan dalam Upacara Tabot dan sudah menjadi agenda rutin program pemerintah setempat.
Bedanya,
kini Tari Tabot sudah masuk dalam festival atau lomba. Perlu kamu ketahui pula
bahwa Tari Tabot sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia
oleh Kemdikbud tahun 2010.
5. Tari Bidadari Teminang Anak
Tari Bidadari Teminang Anak merupakan salah satu tari tradisional Indonesia yang berasal dari Provinsi Bengkulu, tepatnya wilayah Rejang Lebong.
Makna dari tarian tradisional ini sendiri mencerminkan sifat yang luhur. Seperti namanya Bidadari Teminang Anak¸ tarian ini menceritakan bidadari dari langit yang turun ke bumi untuk meminang atau mengangkat seorang anak manusia.
Dilansir dari Pesona Indonesia, dikisahkan seorang bidadari turun ke bumi dan mengangkat anak manusia yang dimaknai sebagai datangnya berkah dari langit untuk kehidupan manusia di bumi.
Sehingga, Tari Bidadari Teminang Anak ini merupakan bentuk syukur atas rezeki serta keberkahan yang diturunkan ke bumi.
Selain itu, tarian ini juga mengandung nasihat pada orang tua agar dapat lebih menyayangi anakanya.
Biasanya, Tari Bidadari Teminang Anak dipertunjukan secara berkelompok dengan jumlah 8 hingga 16 penari yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.
Para penari akan menggunakan pakaian adat khas Rejang Lebong dilengkapi dengan kain batik sebagai bawahannya dan juga ikat pinggang.
Uniknya, salah satu dari penari Bidadari Teminang Anak ini akan mengenakan pakaian yang berbeda dari penari lainnya.
Ini artinya, penari tersebut berperan sebagai seorang anak manusia yang diangkat sebagai anak bidadari.
Para penari Bidadari Teminang Anak juga akan menggunakan konde pada rambunya dilengkapi dengan tusuk konde dan hiasan kepala.
Selain itu, para penari juga akan menggunakan selendang dan penutup kepala sebagai aksesoris dan pelengkap gerak tari.
Berbicara soal gerak tarinya, Tari Bidadari Teminang Anak memiliki gerakan tari yang dinamis namun tetap ritmis dan harmonis.
Diiringi musik khas daerah Rejang Lebong dengan alunan musik yang berulang, tari tradisional ini sering dibawakan sebagai tarian selamat datang untuk menyambut tamu yang datang ke Rejang Lebong.
6. Tari Bubu
Tari
tradisional dari Bengkulu berikutnya adalah Tari Bubu. Konon, tarian ini terinspirasi
dari tradisi masyarakat Bengkulu yang menangkap ikan menggunakan bubu.
Biasanya,
tarian ini dibawakan oleh penari pria dan wanita dengan jumlah genap. Meskipun
tidak ada aturan baku mengenai tarian ini, yang terpenting adalah jumlah
penarinya harus genap saja.
Tari
Bubu biasanya dipertunjukan dengan kostum pakaian adat Bengkulu, yakni baju
kurung dengan warna yang kontras dan terang. Selain itu, para penari dilengkapi
pula dengan balutan kain songket bermotif didominasi dengan warna emas.
Pada
bagian kepala, para penari wanita akan mengenakan penutup kepala seperti siger
yang sudah dimodifikasi. Sementara itu, para penari pria akan mengenakan kain
songket yang selaras dengan warna pakaian yang dipakai untuk menutupi kepala.
Tari
Bubu akan dipertunjukan dengan iringan musik yang energik dan sangat
bersemangat dari perpaduan alat musik tradisional dan modern. Dimana alat musik
yang digunakan seperti akordian, gitar, gendang, dan juga bass.
Nah, itulah informasi yang bisa Mamikos bagikan seputar deretan tari tradisional dari Bengkulu. Kira-kira pertunjukan tari tradisional Bengkulu yang mana nih yang sudah pernah kamu tonton?
Jika kamu ingin mengulik lebih banyak lagi seputar tari tradisional dari daerah lainnya di Indonesia, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: