10 Contoh Sampah Organik Basah dan Kering beserta Cara Pengolahannya
10 Contoh Sampah Organik Basah dan Kering beserta Cara Pengolahannya – Sampah organik merupakan jenis sampah yang paling dekat dengan kita. Sebab sampah organik akan berhubungan dengan urusan rumah tangga.
Oleh sebab itu, sampah organik sering disebut juga sebagai sampah rumah tangga. Sampah organik tergolong lebih cepat membusuk, karena itu sampah organik harus segera dibuang atau diolah kembali.
Namun, sampah organik tak melulu dari hasil rumah tangga, bisa juga berasal dari hewan atau pepohonan di lingkungan sekitar kita. Kira-kira apa saja contoh sampah organik basah dan kering yang ada di sekitar kita? Berikut penjelasannya.
Pengertian
Sampah Organik
Daftar Isi
Daftar Isi
Sampah organik merupakan sampah yang berupa hasil dari sisa bahan-bahan hayati.
Sampah organik disebut juga sebagai sampah basah (garbage), sebab sebagian besar dari sampah organik cukup banyak terdapat kandungan air di dalamnya.
Sampah rumah tangga adalah yang termasuk sebagian besar dari contoh sisa bahan organik.
Sampah organik juga merupakan jenis sampah yang sangat mudah untuk terurai melalui proses alami.
Maksudnya, proses terurainya sampah organik dapat terjadi tanpa adanya bantuan atau campur tangan dari manusia.
Sampah organik termasuk mudah diuraikan, sebab sampah organik dapat didegradasi mikroba (bakteri pembusuk) atau memiliki sifat biodegradable.
Oleh karena itu, sampah organik sering kali dimanfaatkan sebagai bahan kompos maupun bahan pupuk organik cair.
Perbedaan dari Sampah Organik dengan Anorganik
Sampah
organik merupakan sampah yang asalnya dari sisa hewan dan sisa tumbuhan,
sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari sisa bahan non
hayati, seperti produk-produk sintetik, pengolahan dari bahan tambang atau dari
proses kegiatan industri yang sering disebut limbah.
Sampah organik akan mudah terurai, semantara pengertian dari sampah non organik adalah jenis sampah yang sangat sulit untuk terurai oleh mikroorganisme.
Oleh sebab itu, sampah organik akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk dapat terurai. Bahkan, sampah anorganik bisa membutuhkan jangka waktu ratusan tahun hanya untuk hancur/terurai
Perbedaannya lainnya adalah sampah organik termasuk dalam jenis sampah basah, sedangkan sampah anorganik termasuk dalam sampah kering.
Contoh dari barang yang termasuk dalam sampah anorganik yaitu: kaleng, kantong plastik, beling, kaca, botol plastik, kertas dan lain-lain.
Contoh Sampah Organik Basah dan Kering serta Pengolahannya
Walaupun
sampah organik dikenal juga sebagai sampah basah, namun dilihat berdasarkan
jenisnya, sampah organik dapat digolongkan menjadi 2 yaitu sampah organik basah
dan sampah organik kering.
Sampah
Organik Basah
Sampah organik basah merupakan sampah organik yang hampir sebagian besar di dalamnya memiliki kandungan air.
Inilah yang kerap menjadi alasan jika sampah organik akan dapat menimbulkan bau yang tidak sedap, sebab memiliki banyak kandungan air yang dapat menyebabkan sampah jenis ini akan cepat untuk membusuk.
Contoh
dari sampah organik basah, berikut ini:
1. Buah yang Busuk
Buah
yang telah busuk atau sisa buah tentu memiliki kandungan air yang cukup banyak
di dalamnya. Sehingga buah dapat cepat membusuk dan tidak dapat dikonsumsi
kembali.
Oleh karena itu biasanya buah yang telah membusuk atau sisa buah akan begitu saja menjadi sampah organik.
Sebab, jika buah yang telah membusuk tadi tak segera dibuang, maka akan mengeluarkan aroma yang tidak sedap di ruangan.
Cara pengolahannya: Dari sisa buah yang busuk tadi biasanya akan dijadikan sebagai pakan hewan ternak, sebab beberapa jenis buah memang sering dijadikan sebagai pakan hewan ternak.
Atau juga bisa dijadikan sebagai pupuk atau kompos dengan pengolahan yang benar.
2. Sisa Sayur-sayuran
Kita atau ibu kita pasti sering memasak dan menyisakan sisa bahan-bahan sayuran yang kemudian di buang.
Sisa sayuran ini biasanya tidak akan bisa digunakan kembali dalam bahan masakan, maka akan dibuang sebab tidak memiliki fungsi lagi.
Bahkan, sayur juga memiliki sifat yang sama dengan buah, yaitu akan mudah membusuk jika tidak dikonsumsi secara cepat, atau diletakkan pada suhu yang dapat menjaga ketahanan dari sayuran.
Bahkan, sayuran yang mungkin terlihat masih segar namun ternyata tidak layak makan pun akan dibuang karena sudah tidak bisa untuk diolah menjadi masakan.
Cara pengolahannya: Sisa sayur-sayuran tidak perlu kamu buang begitu saja, sebab jika dapat diolah dengan baik, maka sisa sayuran juga dapat digunakan sebagian pakan ternak dalam campuran pelet.
Atau bisa juga dikubur untuk menjadi pupuk alami dan tidak merusak lingkungan.
3. Kotoran Hewan
Kotoran hewan merupakan jenis sampah organik basah yang tidak disukai banyak orang, sebab dari baunya yang tak sedap dan juga bisa menimbulkan penyakit bagi setiap orang.
Kotoran hewan biasanya akan dibuang begitu saja agar tidak menimbulkan bau yang berkelanjutan.
Bahkan, hewan yang liar seperti ayam, kucing, dan anjing akan meninggalkan kotorannya begitu saja dan hal itu dapat menimbulkan penyakit jika tidak dikelola dengan baik.
Namun, kotoran hewan sebenarnya memiliki manfaat lain dibalik penampilannya yang menjijikkan dan menimbulkan aroma tak sedap.
Cara pengolahannya: Untuk kotoran hewan sebenarnya dapat difungsikan menjadi bahan yang sangat berguna, selain dari bentuknya yang menjijikkan.
Kotoran hewan jika dikumpulkan dapat menjadi bahan biogas maupun listrik. Selain itu, dengan pengolahan yang baik, kotoran hewan juga dapat dijadikan sebagai pupuk alami bagi tumbuhan.
4. Nasi Basi
Nasi
dapat menjadi sampah organik bila sudah tidak dikonsumsi dan menjadi nasi basi.
Biasanya nasi basi ini kita temukan dari nasi bekas acara-acara desa maupun
acara perkumpulan.
Orang-orang yang tidak ingin memakan nasi di dalam boxnya, biasanya akan membiarkan nasi itu dan membuangnya ketika sudah basi.
Sebab, nasi yang sudah basi juga tidak dapat dikonsumsi karena dapat menimbulkan penyakit seperti diare.
Cara pengolahannya: Jika kamu memiliki sisa nasi yang sudah basi, sebaiknya jangan dibuang.
Kamu dapat menggunakannya sebagai campuran pakan hewan ternak, atau kamu dapat menguburnya atau mengolahnya menjadi pupuk.
5. Sabut Kelapa
Sabut kelapa atau serat kelapa merupakan bahan yang sering tidak digunakan pada buah kelapa.
Biasanya orang-orang hanya akan membutuhkan bagian dalam kelapa saja, sehingga bagian sabutnya akan dibuang.
Kita dapat melihat pada pedagang es kelapa muda, kebanyakan dari mereka akan membuang sabut kelapa karena tidak berfungsi kembali.
Terutama pada kelapa yang sudah tua, sebab hanya akan diambil bagian dalamnya saja untuk diparut dan dijadikan sari-sari santan.
Cara pengolahannya: Jika kamu memiliki sabut kelapa, maka jangan dibuang begitu saja, sebab kamu dapat menjualnya untuk dijadikan bahan pembakaran alami.
Biasanya para penjual makanan pinggir jalan akan menggunakan sabut kelapa sebagai alat bantu bakar pada arang.
Sampah
Organik Kering
Sampah organik kering juga termasuk dalam sampah organik namun memiliki kadar air yang lebih sedikit.
Biasanya, sampah jenis ini akan sulit untuk diolah kembali, alhasil jenis sampah organik kering ini lebih sering untuk dibakar atau dimusnahkan begitu saja.
Contoh
dari sampah organik kering, berikut ini:
1. Ranting Pohon
Ranting pohon, walaupun dia memang tumbuh secara alami dan jatuh dari dahan pohon secara alami, hal tersebut tetap dapat menjadi sampah organik.
Kebanyakan dari ranting-ranting pohon ini akan dibakar dan hanya menjadi sampah begitu saja.
Sebab, ranting pohon juga dapat membusuk jika semakin lama terbiarkan begitu saja terkena panas dan hujan.
Belum lagi jamur yang dapat berkemang di sisa ranting pohon yang dapat menyebabkan bertambahnya bakteri di lingkungan.
Cara pengolahannya: Jika kamu menemukan ranting-ranting pohon, jangan dibakar begitu saja, sebab sisa ranting pohon dapat dikumpulkan dan dijual atau dijadikan pengganti arang.
Ranting kayu biasanya juga dapat memiliki nilai seni di tangan para seniman atau pembuat karya.
2. Biji Buah
Walaupun buah termasuk dalam sampah organik basah, namun biji dari buah yang kita konsumsi dapat menjadi sampah kering.
Biji buah dapat menjadi sampah kering karena memang sudah tidak memiliki serat-serat dari buah yang tersisa.
Bahkan sejenis biji pada buah mangga, manggis,yang masih terdapat serat di bijinya, akan tetap menjadi kering jika dijemur di bawah sinar matahari.
Selain itu, biji buah-buahan juga dapat menimbulkan bau yang tidak sedap jika bergabung dengan sampah-sampah organik basah.
Cara pengolahannya: Daripada harus membuang biji buah, lebih baik ditanam kembali di kebun agar bisa memiliki pohon dari buah-buahan yang dimakan.
Dengan begitu, kamu tidak perlu bersusah payah untuk menambahkan sampah di rumahmu.
3. Daun-daunan Kering
Dedaunan kering dapat menjadi sampah organik sebab sifatnya memang dapat mengotori halaman rumah maupun jalanan jika tidak dibereskan.
Walaupun dedaunan kering bersifat alami, namun jika sudah bergabung dengan tanah basah atau terkena hujan, dapat mengotori lingkungan sekitar.
Biasanya orang-orang akan mengumpulkan dedaunan kering dan membakarnya begitu saja bersama sampah-sampah lainnya. Sebab, mereka merasa bahwa dedaunan kering sudah tidak memiliki fungsinya kembali.
Cara pengolahannya: Sebenarnya dedaunan yang kering sudah bisa menjadi pupuk alami untuk pepohonan di sekitarnya atau menjadi pengrabuk.
Namun, tetap saja dapat mengotori lingkungan sekitar rumah. Oleh karena itu kamu bisa mengumpulkan dedaunan kering yang dapat diolah menjadi pupuk dan juga memiliki harga jual.
4. Tulang Ikan
Tulang
ikan merupakan sampah organik kering lainnya yang berasal dari sisa ikan yang
dikonsumsi oleh manusia. Sisa tulang ini biasanya akan diberikan kepada
hewan-hewan liar seperti kucing untuk dikonsumsi.
Tulang ikan ini juga dikategorikan dalam sampah organik kering sebab memang sudah tidak memiliki serat serat bagian daging ikan.
Selain itu, tulang ikan juga dapat menimbulkan bau tak sedap jika dibuang bersama dengan sampah organik basah.
Cara pengolahannya: Tulang ikan yang sering kamu buang atau kamu berikan kepada kucing liar, ternyata dapat diolah kembali menjadi tepung.
Namun, tentunya tulang ikan ini akan diproses dalam sebuah pabrik sehingga dapat menjadi tepung.
5. Kulit Telur
Kulit telur yang biasa kita buang juga dapat menjadi sampah organik kering sebab sudah tidak memiliki fungsi apapun.
Ketika kita ingin menggunakan bagian dalam telur, biasanya kita akan membuang cangkangnya begitu saja.
Cangkang telur ini juga tidak bisa dimasak atau diolah menjadi bahan makanan, oleh karena itu akan dibuang.
Selain itu, sisa bau amis pada kulit telur akan menimbulkan bau tak sedap jika dibuang bersama sampah organik basah.
Cara pengolahannya: Kulit telur yang terbuang biasanya akan dibiarkan begitu saja, namun kulit telur sebenarnya juga bisa dijadikan pupuk organik untuk tanaman.
Bahkan, kamu hanya perlu menyebarnya atau menguburnya di sekitar tanaman dan kulit telur tadi akan menjadi pupuk alami.
Atau kamu dapat memberikannya pada pengrajin yang dapat membuat kerajinan berbahan kulit telur.
Manfaat
dari Sampah Organik
Sampah organik tentu memiliki berbagai manfaat di dalamnya. Dengan cara memanfaatkannya maka kita dapat meminimalisir banyaknya jumlah sampah pada tempat pembuangan akhir.
Berikut ini adalah manfaat dari sampah organik:
1.
Dijadikan sebagai kompos atau bahan pupuk organik
Pengolahan
dari sampah organik dapat bermanfaat untuk pembuatan kompos. Sampah organik
seperti kotoran hewan, buah dan sayur yang busuk dapat diolah kembali menjadi
kompos.
2.
Sebagai tambahan pakan bagi hewan
Sampah-sampah organik ini juga dapat diolah kembali menjadi pelet.
Makanan hewan atau pellet yang berasal dari sampah organik dapat digunakan untuk makanan ayam, ikan dan dan beberapa hewan ternak lainnya.
3.
Bahan biogas dan juga listrik
Ternyata, dari sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai tambahan sumber listrik.
Bahan utama dari sampah organik yang dapat digunakan adalah berasal dari kotoran hewan maupun manusia, limbah dari tempe dan juga tahu.
Penutup
Itu tadi pembahasan mengenai contoh sampah organik basah dan kering, tetaplah menjaga kebersihan lingkungan sebab dengan cara itu kamu juga dapat menyelamatkan bumi ini.
Jangan lupa juga untuk selalu membuang sampah pada tempatnya demi kenyamanan tempat tinggalmu.
Kamu juga dapat mengolah sampah dengan cara-cara yang tertera di atas agar mengurangi penumpukan sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
Demikian pembahasan mengenai contoh sampah organik basah dan kering, kamu dapat membaca artikel lainnya mengenai sampah pada kolom yang tersedia di Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: