8 Contoh Tari Tradisional Kerakyatan beserta Asal Daerahnya Lengkap
8 Contoh Tari Tradisional Kerakyatan beserta Asal Daerahnya Lengkap – Sebagai negara yang multikultural, adalah wajar bagi Indonesia memiliki budaya yang kaya di setiap daerahnya.
Hal tersebut bisa dilihat dari bahasa, adat istiadat, rumah tradisional, dan juga tari tradisional.
Ada 8 contoh tari tradisional kerakyatan lengkap dengan asal daerahnya di artikel ini. Baca hingga tuntas, ya!
Ini Contoh Tari Tradisional Kerakyatan beserta Asalnya
Daftar Isi
- Ini Contoh Tari Tradisional Kerakyatan beserta Asalnya
- 1. Tari Merak – Jawa Barat
- 2. Tari Serimpi – Jawa Tengah
- 3. Tari Remo – Jawa Timur
- 4. Tari Pendet – Bali
- 5. Tari Saman – Aceh
- 6. Tari Piring – Sumatera Barat
- 7. Tari Gong – Kalimantan Timur
- 8. Tari Lumense – Sulawesi Tengah
- Itulah Contoh Tari Tradisional Kerakyatan beserta Asalnya
Daftar Isi
- Ini Contoh Tari Tradisional Kerakyatan beserta Asalnya
- 1. Tari Merak – Jawa Barat
- 2. Tari Serimpi – Jawa Tengah
- 3. Tari Remo – Jawa Timur
- 4. Tari Pendet – Bali
- 5. Tari Saman – Aceh
- 6. Tari Piring – Sumatera Barat
- 7. Tari Gong – Kalimantan Timur
- 8. Tari Lumense – Sulawesi Tengah
- Itulah Contoh Tari Tradisional Kerakyatan beserta Asalnya
Berikut ini 8 contoh tari tradisional kerakyatan lengkap dengan asal daerahnya masing-masing:
1. Tari Merak – Jawa Barat
Contoh tari tradisional kerakyatan yang pertama adalah Tari Merak. Tarian ini berasal dari Jawa Barat yang diciptakan oleh Raden Tjetje Somantri dengan koreografi dari Dra. Irawati Durban Arjon.
Tarian ini biasanya dibawakan oleh minimal dua orang atau lebih yang menggambarkan burung merak sedang bermesraan.
Meski berasal dari Jawa Barat, tarian ini ternyata terinspirasi dari tarian Dadak Merak pada pergelaran Reog Ponorogo.
Ciri khas dari Tari Merak adalah busananya mirip dengan bulu dari burung Merak. Motif kain dari kostumnya persis seperti merak dengan bulu yang berwarna hijau, biru, dan hitam.
Selain itu, ada juga bagian merak dan ekor yang mengembang. Tak lupa suga sebuah mahkota pada setiap kepala penari.
2. Tari Serimpi – Jawa Tengah
Tari Serimpi merupakan contoh tari tradisional kerakyatan yang berasal dari Jawa Tengah. Tarian ini berasal dari Kerajaan Mataram.
Namun, karena terjadinya perpecahan antara kesultanan Surakarta dan Yogyakarta, tarian ini pun terbagi menjadi kesenian dari dua keraton ini.
Tari Serimpi terbagi menjadi beberapa jenis sehingga makna di baliknya pun berbeda-beda, namun Tari Serimpi Sangupati yang original menceritakan tentang putra mahkota calon raja sebagai pengganti raja.
Jenis-jenis dari Tari Serimpi diantaranya adalah Tari Serimpi Padhelori, Tari Serimpi Cina, Tari Serimpi Merak Ksimpir, Tari Serimpi Sangupati, Tari Serimpi Gendang Wati, Tari Serimpi Anglirmendhung, dan Tari Serimpi Ludira Madu.
Kostum dari Tari Serimpi termasuk lengkap. Para penari wajib mengenakan atasan, mekak, selendang, sanggul, hiasan burung Kasuari, centhung, cunduk mentul, kalung dan gelang, anting-anting, jarit, dan juga sampur.
3. Tari Remo – Jawa Timur
Contoh tari tradisional kerakyatan selanjutnya adalah Tari Remo yang berasal dari Jawa Timur. Lebih tepatnya, tarian ini berasal dari kabupaten Jombang yang diciptakan oleh seniman tari jalanan.
Tarian ini menceritakan mengenai perjuangan seorang pangeran. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa gerakan dari tari Remo terkesan tegas karena menonjolkan sifat maskulin.
Tarian ini memiliki gerakan gedruk yang merupakan gerakan kaki menghentak bumi, gerakan gendewa yang menepis, gerakan gesekan tangan sebagai penyatu kekuatan, dan Ngero Remo sebagai gerakan merias diri pada bagian rambut.
Busana dari penari Remo biasanya meliputi gelang kaki berlonceng, ikat kepala merah, kain stagen di pinggang, celana setinggi lutut, selendang di bahu, kain batik motif pesisir, dan baju lengan panjang.
4. Tari Pendet – Bali
Tari Pendet merupakan sebuah tarian dari Bali. Pada awalnya, tarian ini merupakan tarian untuk menyambut turunnya pada dewa ke dunia.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, tarian ini diubah menjadi tarian penyambutan.
Tarian ini sering dipentaskan di pura. Tarian ini adalah persembahan dari sebuah ritual upacara. Para penarinya melibatkan setiap demografi mulai dari gadis dan dewasa, juga pria dan wanita.
Pada tahun 2009, Tari Pendet sempat menimbulkan sentimen anti Malaysia karena tayang pada acara televisi Enigmatic Discovery Channel. Namun, ternyata penanggung jawabnya adalah Discovery Channel Singapura.
5. Tari Saman – Aceh
Contoh tari tradisional kerakyatan selanjutnya adalah Tari Saman yang berasal dari Aceh. Tarian ini dibawakan oleh banyak penari yang semakin banyak berarti lebih bagus dan lebih megah.
Tari ini merupakan media dakwah Syekh Saman dari Aceh. Dahulu, hanya digelar di masjid dekat Gayo dimana para penari latihan di kolong masjid agar tak ketinggalan waktu shoalt.
Tari Saman ditandai dengan musik yang tidak hanya berasal dari alat musik namun juga dari gerakan tarian itu sendiri.
Gerakan tarian yang menimbulkan bunyi biasanya tepukan pada tangan dan tangan, tepukan pada dada, dan tepukan pada paha.
6. Tari Piring – Sumatera Barat
Tari Piring merupakan tarian yang berasal dari Solok, Sumatera Barat.
Tarian ini awalnya memiliki makna sebagai persembahan dan rasa terimakasih kepada Dewi Padi atas berkah yang diberikan pada musim panen.
Hal ini karena dipercaya dahulunya masyarakat Minangkabau adalah pemuja Dewa dan Dewi.
Seiring dengan perkembangan zaman, tarian ini lebih banyak digunakan dalam acara penyambutan tamu kehormatan. Kepopulerannya pun menyamai tarian lain seperti Jaipong, Pendet, dan Saman.
Selain untuk menyambut tamu kehormatan, Tari Piring juga menjadi sarana hiburan dalam pernikahan, acara adat, dan menjadi sebuah media atau sarana pendidikan bagi generasi muda untuk belajar budaya asli daerah mereka.
7. Tari Gong – Kalimantan Timur
Contoh tari tradisional kerakyatan selanjutnya adalah Tari Gong yang berasal dari Kalimantan Timur dan juga Kalimantan Utara.
Tarian ini berasal dari masyarakat Dayak Kenyah yang merupakan sebuah tari penyambutan.
Pergelaran Tari Gong biasa dilakukan dalam penyambutan tamu agung dan juga kelahiran bayi dari kepala suku. Sesuai dengan namanya, Tarian ini diiringi oleh alat musik Gong dan Sampe selama perhelatannya.
Tarian ini menunjukan kecantikan, kelembutan, dan kepandaian wanita yang. Gerakan tarian menceritakan seorang gadis Dayak yang menari di atas Gond dan diperebutkan oleh dua pemuda Dayak.
Gerakannya konsisten dari saat penari berada di atas Gong dan saat turun dari Gong.
8. Tari Lumense – Sulawesi Tengah
Contoh tari tradisional kerakyatan terakhir dalam daftar ini adalah Tari Lumense dari Sulawesi Tengah. Dilihat dari namanya, tarian ini memiliki arti mengais dengan meloncat-loncat.
Tarian Lumense dibawakan oleh 12 penari yang dibagi dua perannya. 6 orang berperan sebagai laki-laki dan sisanya sebagai perempuan. Para penari perempuan memakai rok merah marun dengan atasan hitam.
Para penari dengan peran laki-laki mengenakan taincombo dan selendang merah serta korobi pada pinggang.
Itulah Contoh Tari Tradisional Kerakyatan beserta Asalnya
Setiap tarian yang tercipta di satu daerah pasti memiliki makna filosofisnya tersendiri.
Hal ini karena penciptaan sebuah karya seni selalu tak jauh dari bagaimana kehidupan dari masyarakatnya, terutama masyarakat terdahulu.
Selain itu, ciri khas dari tarian masing-masing daerah juga bisa terlihat dari kostumnya.
Sering pula ditemukan dalam seni tari bahwa meskipun ceritanya antara perempuan dan laki-laki, kerap kali dalam pergelarannya diperankan oleh gender yang berbeda.
Semoga daftar 8 contoh tari tradisional kerakyatan ini bisa menambah wawasanmu, ya!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: