6 Contoh Seni Pertunjukan di Indonesia Beserta Penjelasannya Lengkap
6 Contoh Seni Pertunjukan di Indonesia Beserta Penjelasannya Lengkap – Beraneka ragam suku bangsa yang mendiami Indonesia membuat Indonesia kaya akan seni.
Selain kaya dengan beraneka seni rupa, negara Indonesia juga kaya dengan berbagai seni pertunjukan.
Kebanggan pada Seni Pertunjukan Indonesia
Daftar Isi
Daftar Isi
Keunikan dan kekhasan serta kandungan nilai filosofis yang dimiliki seni pertunjukan Indonesia membuatnya terkenal hingga penjuru dunia.
Bahkan saat ini banyak sekali negara-negara dari benua Eropa dan Amerika yang mengundang seniman Indonesia untuk melakukan pentas seni pertunjukan di negaranya.
Kecintaan warga mancanegara terhadap seni pertunjukan Indonesia ini tentu kabar menggembirakan bagi generasi muda.
Sebab, dengan mencintai dan menekuni seni pertunjukan khas Indonesia dapat membuat seseorang keliling dunia.
Umumnya seni pertunjukan dari Indonesia yang digemari para turis mancanegara adalah seni pertunjukan yang memuat nilai kearifan dan nuansa tradisional yang kuat.
Pada artikel ini akan diberikan beberapa contoh seni pertunjukan Indonesia yang telah mendunia
Contoh Seni Pertunjukan di Indonesia
1. Reog Ponorogo
Contoh seni pertunjukan di Indonesia yang pertama adalah reog. Seni pertunjukan ini berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Seni pertunjukan ini sangat mudah dikenali dengan tampilannya.
Barisan gadis-gadis cantik yang naik kuda lumping, orang-orang berwajah seram dan bertubuh gagah, serta yang paling khas adalah keberadaan seorang laki-laki yang mengenakan sebuah topeng raksasa dengan muka harimau dan berbulu merak.
Inilah yang disebut dengan reog Ponorogo. Jika ditelisik lebih jauh, seni pertunjukan reog Ponorogo ini mengambil kisah panji yang pernah populer di tanah Jawa pada kisaran abad ke 14 M atau bertepatan dengan masa kejayaan Kerajaan Majapahit.
Kisah yang ditampilkan dalam reog Ponorogo adalah keteguhan hati dan kebulatan tekad dalam melakukan sebuah perjuangan.
Di masa lalu reog Ponorogo hanya bisa disaksikan di Ponorogo saja. Tetapi, seiring dengan berjalannya waktu. Reog Ponorogo telah berkembang di sejumlah daerah di luar Ponorogo.
Selain keunikan dan kekhasannya, reog Ponorogo merupakan salah satu seni pertunjukan yang sering dianggap memiliki aroma mistis yang kuat.
Pasalnya, dhadhak merak dengan sekitar 2 meter dan berat lebih dari 50 kg itu dapat diangkat dengan memakai gigi.
Hal ini dianggap tidak masuk akal bagi sebagian banyak kalangan. Padahal apabila diteliti lebih lanjut. Kemampuan seorang yang mampu mengangkat dhadhak merak dengan memakai tidak di dapat secara instan.
Perlu latihan bertahun-tahun agar rahang dan otot lehernya mampu dan memiliki kekuatan untuk mengangkat beban yang berat.
2. Tari Tiban
Contoh seni pertunjukan di Indonesia berikutnya adalah Tiban. Seni pertunjukan ini berasal dari sekitaran karisidenan Kediri, Jawa Timur. Di masa lalu kesenian ini termasuk ritual pemanggil hujan.
Mereka yang menjadi penari dalam seni pertunjukan ini saling berhadapan untuk menjatuhkan lawannya. Mereka menari sambil menyabetkan sebuah cemeti yang ujungnya dipasang duri salak ke badan lawannya.
Sambil diiringi musik yang rancak mereka saling beradu sabetan. Mereka yang dinyatakan menang adalah mereka yang berdiri paling akhir.
Sementara pihak yang kalah adalah mereka yang menyerah karena sudah tidak kuat lagi menerima sabetan cemeti dari lawannya.
Sejumlah masyarakat meyakini bahwa tetes darah yang keluar dari tubuh penari tiban dapat menjadi perantara turunnya hujan.
Selain menjadi bagian dari ritual pemanggilan hujan. Sebelum periode tahun 1990-an tari tiban pernah menjadi ajang untuk mengukur kedewasaan seorang laki-laki.
Di tahun-tahun itu seorang laki-laki belum dapat dikatakan dewasa apabila belum pernah mengikuti tarian tiban.
Sayangnya di masa sekarang tarian tiban sudah sangat jarang dimainkan. Bahkan beberapa daerah di sekitaran Karesidenan Kediri sudah tidak ada yang mengenal kesenian tari tiban.
3. Wayang Kulit
Wayang kulit merupakan salah satu seni pertunjukan paling terkenal di Indonesia. Hal ini dikarenakan hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki seni pertunjukan berupa wayang kulit,
Selain di Jawa, seni pertunjukan wayang kulit juga ditemukan di daerah Bali, Banjar, dan daerah lainnya.
Untuk wayang kulit di Jawa, kebanyakan kisahnya bersumbernya dari kitab Ramayana dan Mahabarata yang mulanya ditulis oleh pujangga India tetapi telah digubah oleh para pujangga Jawa.
Selain merupakan suatu tontonan, wayang kulit di Jawa juga memiliki andil yang besar dalam tersebarnya agama islam di Jawa.
Seni pertunjukan wayang kulit terus mengalami inovasi. Hal ini ditujukan agar wayang kulit tidak ditinggalkan oleh generasi muda.
Meski terus mengalami inovasi tetapi tetap tidak tercerabut dari akarnya. Di sisi lain, selain melakukan inovasi, seni pertunjukan wayang kulit yang sesuai pakem tetap dipertahankan agar nilai-nilai yang ada di dalam seni pertunjukan wayang kulit tidak pudar.
4. Tari Piring, Sumatra Barat
Seni pertunjukan di Indonesia selanjutnya adalah tari piring. Kesenian ini merupakan seni pertunjukan tradisional khas Minangkabau, Sumatra Barat.
Tari Piring umumnya dipentaskan untuk memeriahkan acara pernikahan, penyambutan tamu, hingga digunakan untuk melengkapi upacara adat.
Keanggunan, kecepatan, dan keindahan yang menjadi satu merupakan daya tarik dari seni pertunjukan ini. Bagian menarik dari seni pertunjukan ini adalah ketika piring dilemparkan ke atas dan pecah.
Kemudian sang penari akan melakukan gerakan tarian di atas pecahan piring tersebut. Ajaibnya, kaki sang penari tidak sedikit pun terluka, meski telah menginjak pecahan piring.
5. Tari Kecak Bali
Seni pertunjukan di Indonesia urutan berikutnya adalah tari kecak. Tarian ini merupakan tarian khas Bali yang dimainkan oleh banyak orang. Tarian ini juga dikenal dengan sebutan tari api.
Tarian ini mengambil sempalan kisah dari kitab Ramayana. Meskipun tarian ini termasuk jenis tarian baru. Tetapi di kalangan para wisatawan tari ini sungguh sangat populer.
Bahkan sampai ada sebuah pameo yang mengatakan bahwa belum sampai Bali apabila belum menyaksikan tari kecak.
Secara keseluruhan tari kecak ini memiliki makna bahwa kebaikan akan selalu menang melawan kejahatan.
6. Lodrug
Seni pertunjukan di Indonesia ini merupakan seni pertunjukan khas Jawa Timur. Jika dilihat sepintas, lodrug mirip dengan ketoprak. Tetapi sebenarnya banyak perbedaan antara lodrug dengan ketoprak.
Jika ketoprak lebih sering mengangkat kisah tentang kehidupan raja dan keluarganya. Lodrug sebaliknya, kisah yang sering diangkat lodrug kebanyakan kisah orang-orang biasa dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Karena yang diangkat seringkali adalah kehidupan orang-orang biasa/orang kecil. Maka tidak mengherankan apabila lodrug tak hanya sekedar pertunjukan.
Tapi, juga merupakan alat untuk kritik sosial. Bahkan. Di masa pendudukan Jepang, lodrug tampil sebagai media untuk menyuarakan dan mengobarkan api perlawanan terhadap penindasan yang dilakukan Jepang.
Salah satu quote melegenda yang berasal dari panggung lodrug adalah sebuah parikan atau pantun yang berbunyai pagupon omahe dara melu nipon uripe sengsara (Pagupon rumahnya burung dara, ikut Nipon hidupnya akan sengsara).
Konon, pantun ini lahir dari mulut Cak Durasim salah seorang pentolan seniman lodrug dari Surabaya di masa pendudukan Jepang.
Pantun dari Cak Durasim inilah yang membuat semangat perlawanan rakyat Surabaya menggelora. Sayangnya, karena dianggap membangkang terhadap pendudukan Jepang Cak Durasim ditangkap dan dihukum mati.
Setelah kematian Cak Durasim, di masa pendudukan Jepang lodrug pernah dianggap sebagai sebuah seni pertunjukan terlarang.
Hal ini dikarenakan pihak Jepang takut kalau pertunjukan lodrug disisipi pesan-pesan nasionalisme.
Demikianlah contoh seni pertunjukan di Indonesia yang disertai dengan penjelasannya. Semoga artikel ini dapat menambah wawasanmu terhadap kesenian yang ada di Indonesia.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: