Contoh Naskah Drama Pendek 2 Orang tentang Cerita Rakyat Bahasa Indonesia
Contoh Naskah Drama Pendek 2 Orang tentang Cerita Rakyat Bahasa Indonesia – Cerita rakyat seringkali bukan hanya disampaikan lewat dongeng saja. Tetapi ada kalanya cerita rakyat disampaikan dalam bentuk drama.
Di bawah ini adalah contoh naskah drama yang dibangun dari cerita rakyat Roro Jonggrang.
Jika kamu sedang membuat naskah drama yang serupa, kamu dapat menyimak contohnya.
Contoh Naskah Drama 2 Orang Pendek tentang Cerita Rakyat
Daftar Isi
Adegan 1
Terjadi percakapan Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang di Pasewakan. Pada percakapan ini Bandung Bondowoso berniat menjadikan Roro Jonggrang istrinya.
Bandung Bondowoso
Jonggrang, kerajaanmu telah ku taklukkan. Sekarang kamu telah menjadi putri boyongan. Maka dari itu kau harus menjadi pendamping hidupku.
Roro Jonggrang
Maaf, Pangeran Bandung Bondowoso. Walaupun kamu telah mengalahkan kerajaanmu dan menawan ayahku. Namun, aku tidak sudi menjadi istri dari seorang laki-laki yang telah merusak kebahagiaanku.
Bandung Bondowoso
Merusak kebahagiaanmu? Bagaimana maksudmu?
Roro Jonggrang
Kau telah memisahkanku dengan ayah yang paling aku sayangi. Kau juga telah membawa banyak kematian dan kerusakan pada negeriku.
Bandung Bondowoso
Soal ayahmu. Aku bisa saja melepaskannya kapan saja. Asalkan kamu mau menjadi istriku. Aku akan melepaskan ayahmu.
Roro Jonggrang
Lantas, bagaimana dengan kerusakan dan kehancuran yang kamu telah perbuat?
Satu lagi apakah kamu mampu menghidupkan orang-orang kami yang telah gugur dalam mempertahankan negeri ini? Pernahkah kamu pikirkan bahwa mereka juga punya keluarga?
Bandung Bondowoso
Untuk kerusakan yang terjadi karena peperangan antara Pengging dengan Prambanan aku akan membangun kembali.
Sementara untuk keluarga dari para prajurit yang gugur. Aku akan memberikan santunan. Bagaimana? Sudah puas? Tetapi aku akan melakukan semuanya asalkan kau menjadi pendamping hidupku.
Roro Jonggrang
Aku bukan tipe orang yang mudah menerima janji-janji palsu, Pangeran. Bagi orang-orang dengan kuasa seperti kalian.
Tidak menepati janji merupakan sesuatu yang sangat mudah dan bahkan sudah menjadi kebiasaan.
Buktikan dahulu janji-janjimu. Setelah itu baru kita membahas rencanamu yang ingin menikah denganku.
Bandung Bondowoso
Baiklah jika itu kemauanmu. Asalkan kamu tahu, Jonggrang. Tidak semua lelaki penguasa itu pendusta. Aku akan membuktikan kepadamu bahwa aku adalah orang yang ucapannya dapat dipercaya.
Roro Jonggrang
Buktikan dahulu, Pangeran. Aku baru percaya setelah melihat dengan mataku sendiri. Sebab, kalau hanya asal bicara semua orang mampu melakukannya.
Bandung Bondowoso
Baiklah. Sekarang aku undur diri dahulu. Setelah aku membuktikan semua janji-janjiku. Aku akan datang lagi untuk melamarmu.
(Setelah itu Bandung Bondowoso pergi untuk membuktikan janji-janjinya)
Adegan 2
Selang beberapa bulan kemudian. Setelah menunaikan janjinya kepada Roro Jonggrang. Bandung Bondowoso kembali menemui Roro Jonggrang.
Bandung Bondowoso
Jonggrang, aku sudah memenuhi janjiku padamu. Sekarang aku minta kau mau untuk menjadi istriku.
Roro Jonggrang
Masih ada satu yang kamu lewatkan Pangeran. Justru yang kamu lewatkan adalah sesuatu yang sangat vital bagi negeri kami.
Bandung Bondowoso
Jangan berdusta, Jonggrang. Semua kerusakan yang ada di negerimu sudah aku perbaiki. Kamu jangan mengada-ada.
Roro Jonggrang
Mana mungkin aku mengada-ada. Apakah kamu lupa? Dalam penyerangan yang kamu lakukan tempo hari.
Kamu dan pasukanmu telah merusak tanggul-tanggul air di negeri kami. Tidak tahukah kamu betapa penting keberadaan tanggul-tanggul itu bagi negeri kami?
Bandung Bondowoso
Oh, soal itu ternyata. Maafkan aku Jonggrang. Aku berjanji akan segera memperbaikinya.
Roro Jonggrang
Tidak perlu, Pangeran. Kamu tidak perlu memperbaikinya.
Bandung Bondowoso
Kenapa begitu? Bukan kamu tadi yang memintaku untuk memperbaikinya?
Roro Jonggrang
Aku tidak memintamu memperbaikinya. Aku hanya mengingatkan bahwa ada satu yang kamu lewatkan.
Bandung Bondowoso
Bukankah itu manusiawi kalau ada satu hal yang terlewatkan?
Roro Jonggrang
Memang. Tetapi bagaimana mungkin pangeran besar sepertimu justru melewatkan sesuatu yang lebih utama.
Kamu memang telah memperbaiki jalanan dan bangunan yang rusak. Namun, keberadaan tanggul-tanggul itu jauh lebih utama dari jalanan dan bangunan.
Bandung Bondowoso
Bagaimana bisa kamu berkata demikian, Jonggrang. Bukankah semua orang butuh jalan yang bagus dan rumah yang bagus.
Roro Jonggrang
Benar, tetapi kamu harus kamu ingat. Bahwa tanggul-tanggul itulah yang sejak lama menjaga keselamatan dan kesejahteraan warga di negeri kami.
Berkat keberadaan tanggul-tanggul itulah negeri kami terbebas dari banjir di musim kemarau dan mencukupi kebutuhan air untuk irigasi sawah-sawah kami di musim kemarau,
Bandung Bondowoso
Oh, kalau begitu maafkan atas kekuranganku.
Roro Jonggrang
Tetapi kamu tidak perlu khawatir, Pangeran. Sebab, berkat gotong royong yang dilandasi perasaan yang sama yakni rasa sama-sama memiliki. Warga kami telah bekerja sama untuk memperbaikinya.
Bandung Bondowoso
Bukankah kalau begitu sudah tidak ada masalah?
Roro Jonggrang
Memang tidak, tetapi ada bayaran yang harus kau berikan kepadaku apabila kau memang serius menjadikan istri.
Bandung Bondowoso
Cepat katakan padaku apa gantinya? Niscaya aku akan mengabulkannya. Asalkan kau tidak memintaku untuk menurunkan bintang dan bulan untuk bersujud di hadapanmu. Aku pasti akan mengabulkan yang kau pinta.
Roro Jonggrang
Jangan sombong dulu, Pangeran. Aku ada syarat yang harus kau wujudkan apabila kamu benar-benar hendak menikahiku.
Bandung Bondowoso
Katakan saja apa syaratnya. Aku pasti mampu mewujudkannya.
Roro Jonggrang
Apabila kamu hendak menjadikan istri. Kamu harus mampu membuat seribu candi dalam waktu semalam tanpa bantuan siapapun.
Bandung Bondowoso
Baiklah aku akan membuatkanmu seribu candi dalam waktu satu malam. Tetapi, aku baru bisa melaksanakannya saat bulan purnama tiba.
Roro Jonggrang
Baik, aku akan menunggunya.
Adegan 3
Bandung Bondowoso sejak matahari tenggelam sudah berada di sebuah tanah yang luas.
Ia mengerahkan segala daya ciptaya untuk membangun seribu candi dalam waktu semalam dan supaya dapat menyelesaikan pembangunan seribu candi ini salah satunya adalah dengan cara meminta bantuan kepada lelembut
Roro Jonggrang
Bagaimana mungkin manusia normal bisa melakukan pekerjaan seberat ini. Tidak. Tidak mungkin ini bisa terjadi.
Roro Jonggrang kemudian menggunakan ilmu gumbolo geninya. Setelah menggunakan ilmunya ini Roro Jonggrang menjadi tahu bahwa Bandung Bondowoso telah dibantu bangsa lelembut.
Bandung Bondowoso
Dia pasti tidak tahu bahwa bagi orang yang berilmu bala sewu sepertiku sungguh sangat mudah membangun seribu candi dalam waktu semalam.
Roro Jonggrang
Bandung Bondowoso sudah berdusta ia tidak mengerjakannya sendiri, tetapi ia mampu melakukannya karena telah dibantu jin. Aku harus menggagalkannya..
(Roro Jonggrang melakukan siasat dengan membakar jerami dan menumbuk padi dengan lesung. Berkat cara ini jin yang membantu Bondowoso kabur semua.
Adegan 4
Pada adegan ini Roro Jonggrang menemui Bandung Bondowoso. Pada kesempatan itu Roro Jonggrang mengatakan bahwa Bandung Bondowoso telah gagal memenuhi syarat yang dimintanya.
Roro Jonggrang
Pangeran Bandung Bondowoso, maafkan aku. Terpaksa aku katakan bahwa kamu telah gagal memenuhi syarat yang kupinta?
Bandung Bondowoso
Apa? Bagaimana bisa? Bukankah waktu pagi masih sangat lama. Sementara candi yang kubangun hanya kurang satu
Roro Jonggrang
Apakah kamu tidak ingat, bahwa dalam syarat yang aku ajukan. Aku menginginkanmu membangunnya sendiri tanpa bantuan siapapun.
Bandung Bondowoso
Bukankah kamu lihat sendiri di sini tidak ada siapa-siapa selain aku? Jangan mengada-ada Jonggrang.
Roro Jonggrang
Kamu pikir aku bodoh? Bukankah kamu tadi meminta pertolongan kepada bangsa lelembut. Tidak tahukah kamu bahwa meminta bantuan kepada lelmbut merupakan sesuatu yang dialang dalam agama apapun?
Bandung Bondowoso
Lantas maumu bagaimana?
Roro Jonggrang
Ya, karena kamu gagal memenuhi syarat uang kupinta. Maka kau tidak bisa kujadikan suami.
Bandung Bondowoso
Dasar wanita licik. Jonggrang, hatimu benar-benar keras seperti batu. Jika candi yang kubuatkan untukmu masih kau anggap kurang. Maka engkau sendiri yang akan menjadi pelengkapnya.
Usai berkata demikian, tiba-tiba tubuh Roro Jonggrang mengeras menjadi batu. Dan dari sekelilingnya muncullah candi yang amat indah.
Demikianlah contoh drama singkat 2 orang tentang cerita rakyat. Semoga dari drama singkat ini kita dapat mengambil pelajaran yang dapat kita gunakan dalam menjalani kehidupan.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: