Doa Niat Sahur dan Berbuka Puasa Ramadhan Arab, Latin, dan Artinya Lengkap
Doa Niat Sahur dan Berbuka Puasa Ramadhan Arab, Latin, dan Artinya Lengkap – Bulan Ramadhan menghadirkan banyak sunnah yang bisa dikerjakan dan bila dilaksanakan akan mendapatkan pahala. Misalnya adalah sahur, buka puasa, sholat tarawih, dan lainnya.
Dua hal yang menjadi anjuran Rasulullah SAW sebagai penunjang aktivitas puasa adalah buka dan sahur. Keduanya merupakan cara untuk mengisi energi sebelum menunaikan puasa ataupun setelah menunaikan puasa.
Anjuran Tentang Sahur dan Buka Puasa
Daftar Isi
Daftar Isi
Untuk membuat puasa dapat berjalan dengan lancar dan bersemangat, maka muslim dianjurkan untuk sahur terlebih dahulu. Jika tenaga terisi, maka kegiatan ibadah lainnya pun bisa dilaksanakan.
Begitu juga setelah puasa selesai, diperlukan berbuka untuk kembali mengisi energi yang sudah hilang setelah seharian beraktivitas ataupun beribadah.
Buka puasa pun hari ini menjadi tradisi yang harus selalu ada terutama buka puasa bersama (bukber) sebagai ajang penyambung tali silaturahmi.
Pengertian Sahur
Kata “sahur” berasal dari kata Arab “sahar” yaitu akhir malam atau waktu sebelum fajar. Pengertian sahur berkaitan dengan makanan dan/atau minuman yang dikonsumsi sebelum sahur.
Pada zaman dahulu ada yang namanya “Muzo Sharati”, sebutan untuk orang yang membangunkan orang saat fajar. Tradisi ini berasal dari Kekhalifahan Fatimiyah sembilan abad yang lalu.
Bilal Ibn Rabah (RA) adalah Maharat pertama dalam sejarah Islam. Dia berjalan-jalan di pagi hari untuk membangunkan orang.
Tradisi Musaharat terjadi di negara-negara berpenduduk Muslim seperti Mesir, Suriah, Sudan, Arab Saudi, Yordania, Pakistan dan Palestina dan tentu saja Indonesia.
Di negara kita, anak muda biasanya keliling kampung pada jam 3 sambil berteriak “Sahur… Sahur…!” saat memukul tiang.
Aturan Mengenai Sahur
Para ulama sepakat bahwa menetapkan aturan sahur bagi orang yang berpuasa adalah sunnah. Imam Ibnul Mundzir dalam Al Isyraf menyatakan,
“Umat Islam sepakat bahwa sahur itu dianjurkan dan sunnah, tidak ada dosa bagi yang meninggalkannya.”
Dan Imam An Nawawi dalam Syarah Sahih Muslim mengatakan: “Para ulama menyepakati sunnah makan sahur dan itu tidak wajib.”
Bertentangan dengan anjuran untuk berbuka puasa, periode utama sahur dikatakan berakhir menjelang fajar. Seperti hadits Zaid bin Tsabit yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik.
Sahur sangat dianjurkan, meski hanya dengan nasi dan seteguk air. Allah SWT dan para malaikat memberkati bahkan mereka yang bangun untuk makan sahur.
Manfaat sahur adalah untuk mencegah kelelahan dan sakit kepala di siang hari. Sahur dengan makanan berserat bisa mendukung pertumbuhan sel dalam tubuh selama berpuasa.
Tingkatkan asupan tubuh dengan memasukkan makanan yang tinggi nutrisi, seperti selada dan acar.
Sayuran ini membantu tubuh menahan cairan untuk waktu yang lama, yang mengurangi rasa haus dan mencegah dehidrasi. Selain itu, sayuran ini merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik.
Kacang-kacangan juga direkomendasikan dengan minyak zaitun, keju, dan telur sebagai bagian dari makanan sahur yang sehat.
Ini karena tubuh membutuhkan waktu 7-9 jam untuk mencerna makanan jenis ini, yang mengurangi rasa lapar seseorang.
Makan sebelum sahur membuat seseorang merasa cukup kuat untuk menahan rasa lapar dan haus.
Khasiat Sahur juga dapat mencegah sakit kepala, mual, tremor dan tanda-tanda gula darah rendah. Terutama, sahur adalah sumber energi untuk aktivitas sehari-hari.
Selain bagi tubuh kita, keutamaan sahur tentunya untuk mendekatkan waktu ibadah umat Islam. Jika sahur dilakukan menjelang subuh, maka jarak antara makan dan sahur tidak terlalu lama.
Hal ini memungkinkan sholat subuh dilakukan tepat di awal waktu. Orang yang makan sahur dan bangun di akhir malam kemudian berdoa dan berdoa kemudian Allah SWT dan para malaikat mengirimkan shalawatnya.
Bacaan Doa Niat Sahur Puasa Ramadhan Bahasa Arab
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Bacaan Niat Sahur Ramadhan Latin:
“Nawaitu shauma ghadin an adai fardhi syahri ramadhana haadzhihis sanati lillahi taala.”
Arti Bacaan Sahur Puasa Ramadhan:
“Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Taala.”
Pengertian Buka Puasa
Setelah puasa wajib pagi hingga sore, kita harus berbuka puasa saat mendengar adzan maghrib.
Kami berbuka puasa dengan makan/minum secukupnya. Namun seringkali kita tergiur dengan banyaknya variasi makanan dan minuman.
Puasa dianggap membentuk kontrol mental dari nafsu. Seperti yang sudah disebutkan, buka puasa berarti berbuka puasa.
Kata buka puasa sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti buka puasa. Secara harfiah, iftar berarti “sarapan”.
Buka puasa juga dikenal sebagai iftar. Buka puasa dilakukan setiap hari saat matahari terbenam untuk mengakhiri puasa Ramadhan.
Buka puasa menandai akhir puasa harian dan sering dirayakan untuk menyatukan orang. Iftar mengacu pada festival ketika umat Islam berbuka puasa selama Ramadhan.
Dan bagi umat Islam sendiri, acara buka puasa merupakan tempat berkumpulnya mereka untuk berbuka puasa.
Buka Puasa Khas di Indonesia
Hanya di Indonesia, buka puasa biasanya disajikan dengan minuman manis atau makanan ringan. Misalnya menikmati es krim buah, teh panas dan minuman manis lainnya.
Kalau soal makanan, Indonesia sendiri cenderung berminyak, dengan gorengan, kue gorengan, dan jajanan.
Buka puasa bersama terdiri dari mengundang orang lain, baik satu atau lebih, untuk berbuka puasa dengan makanan orang yang diundang. Yaitu, ajakan memberi makan kepada orang yang berpuasa.
Dalam hal ini pelaku dijanjikan banyak keuntungan. Ia mendapat pahala karena menghidangkan makanan kepada orang yang berpuasa untuk berbuka puasa, tanpa dikurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa itu.
Pemilihan waktu maghrib untuk berbuka puasa sangat erat kaitannya dengan pergantian siang ke malam. Kata “terbuka” mengacu pada pengungkapan masalah tertutup.
Pada siang hari kita melakukan banyak aktivitas duniawi. Meski malam adalah waktu untuk menutup semua hal ini.
Allah berfirman,
ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ
Artinya: “Kemudian sempurnakanlah puasa hingga malam” (QS.Al Baqarah: 187)
Hadits di atas menganjurkan kita untuk berbuka puasa setelah waktu Maghrib tiba. Ini berbeda dengan puasa Yahudi dan Kristen, yang diakhiri dengan Iftar.
Mereka menunggu bintang-bintang muncul. Jadi nampak jelas bahwa sunnah ini bertentangan dengan orang kafir juga.
Sahl bin Sa’ad mengisahkan bahwa Rasulullah bersabda,
لاَيَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Artinya: “Senantiasa manusia di dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka” (HR.Bukhari 4/173 dan Muslim 1093)
Bacaan Doa Niat Buka Puasa Ramadhan Bahasa Arab
اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiin
Artinya: “Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih.”
Klik dan dapatkan info kost di dekat mu: