5 Contoh Kultum tentang Akhlak untuk Anak Zaman Sekarang beserta Dalilnya 2024
5 Contoh Kultum tentang Akhlak untuk Anak Zaman Sekarang beserta Dalilnya 2024 – Kultum atau kependekan dari kuliah tujuh menit adalah media untuk menyampaikan nasihat agama Islam.
Adapun topiknya seputar kehidupan masyarakat dan paling menarik untuk dibahas adalah tentang akhlak untuk remaja.
Sebagai umat muslim, sebisa mungkin kita harus menerapkan akhlak yang dicontohkan Rasulullah SAW. Akhlak yang dicontohkan bersumber pada Al Quran, sehingga terkenal dengan sebutan akhlak Al Quran.
Nabi sendiri menjadi utusan Allah SWT dan memiliki tugas mulia, yakni memperbaiki akhlak manusia. Dengan akhlak baik tersebut, niscaya kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Dengan akhlak itu pula kita bisa menunaikan kewajiban kita sebagai umat manusia, yakni beribadah kepada Allah SWT.
Inilah 5 Contoh Kultum tentang Akhlak untuk Anak Zaman Sekarang beserta Dalilnya 2024
Daftar Isi
Daftar Isi
Saat ini, kemerosotan akhlak anak remaja bukan lagi menjadi rahasia umum.
Seharusnya, mereka memiliki andil membangun serta mewujudkan masyarakat yang tidak menyimpang dengan aqidah agama Islam. Namun, yang terjadi justru sebaliknya.
Ini karena remaja identik dengan sifat mau menang sendiri, tidak mau didebat karena sifatnya yang pembangkang, sulit mendengar dan menerima nasehat, serta memiliki tingkat emosi yang masih labil.
Inilah mengapa akhir-akhir ini sering kita jumpai siraman rohani di berbagai kesempatan, salah satunya mauidhoh hasanah selama 7 menit atau yang populer dengan sebutan kultum.
Berkaca dari kehidupan sekarang, berikut merupakan contoh kultum tentang akhlak untuk anak jaman sekarang yang bisa dijadikan referensi.
1. Tampil Fashionable Tanpa Harus Buka Aurat
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulilah wasyukurillah. Saudaraku semua yang dirahmati Allah SWT, marilah kita memanjatkan segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan kenikmatan dan karunia-Nya kepada kita semua. Berkat karunia-Nya pula, kita bisa berkumpul di majelis yang mulia ini.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang telah berjasa sekali bagi peradaban keilmuan umat manusia.
Semoga kita menjadi umat yang mendapat syafaat darinya kelak di Padang Mahsyar.
Saudaraku semua, kemajuan teknologi telah mendominasi berbagai bidang kehidupan, khususnya dalam kehidupan remaja milenial. Bila kamu perhatikan, gadget memang memiliki sisi positif.
Kecanggihan teknologi memungkinkan kita untuk mengerjakan segala aktivitas lebih mudah. Namun, di balik manfaat positif tersebut ternyata sebanding dengan pengaruh negatifnya.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, perkenankan saya menyampaikan kultum tentang akhlak untuk anak zaman sekarang beserta salah satu contoh realnya, seperti terjerumusnya remaja pada gaya pakaian.
Trend ini tersebar begitu cepat dan mudah ke seluruh penjuru dunia. Mirisnya, remaja justru menjadikan hal tersebut sebagai kiblat mereka.
Sebagai generasi penerus bangsa yang cerdas, seharusnya bisa selektif memilih dan memilah mana tontonan yang bisa menjadi tuntunan.
Style kebarat-baratan yang mempertontonkan lekuk tubuh justru membuat mereka bangga. Trend fashion kekinian membuat anak remaja lupa diri.
Demi mengikuti perkembangan zaman dan menuruti ego agar tidak dianggap kuno atau ketinggalan zaman, mereka rela mengesampingkan akidah dan akhlak yang seharusnya mereka junjung tinggi.
Hal ini tentu tidak sesuai dengan ajaran agama Islam yang mengharuskan kita menutup aurat. Sah-sah saja mengikuti fashion, tetapi tetap menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang berlaku.
Tanpa kamu sadari, dari cara berpakaian itulah timbul segala bentuk kejahatan seperti pemerkosaan dan pelecehan seksual. Kita bisa melihat kedua kasus tersebut hampir mewarnai kehidupan.
Hampir setiap hari pemberitaan di media sosial tak pernah sepi dari kedua kasus tersebut.
Hadits Rasulullah SAW tentang Adab Berpakaian
Mari kita mengingat kembali sabda Rasulullah SAW,“Barang siapa yang memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan pada hari akhirat nanti”.
Dari hadist tersebut, jelas jika Rasul melarang kita umatnya untuk berlebihan dalam berpakaian. Hal ini karena berpotensi menimbulkan kesombongan diri dan ujung-ujungnya akan merendahkan orang lain.
Sedangkan kasus berpakaian yang dewasa ini sering kita lihat, yakni sebenarnya mereka berpakaian tetapi pakaian tersebut tidak berfungsi sebagaimana yang diterangkan dalam hadits riwayat oleh Muslim dan Babul Libas:
“Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya (Muhammad) lihat keduanya itu: (l) Kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam);
dan (2) Perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat dan mencenderungkan orang lain kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk unta.
Mereka ini tidak akan bisa masuk surga, dan tidak akan mencium bau surga, padahal bau surga itu tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian.”
Trend memang tidak menuntut kamu untuk mengikutinya. Namun, sudah sewajarnya kamu paham bagaimana cara berpakaian menurut Islam untuk perempuan.
Bagaimana Mengikuti Trend yang Benar
Bukan berarti kita tidak bisa mengikuti style fashion terbaru. Silahkan mengikuti trend-trend fashion selama hal itu positif.
Dalam Islam, wanita cantik itu adalah yang menghormati dirinya sendiri dan menjunjung tinggi attitude. Masih bisa kok mengikuti trend tanpa harus mengumbar aurat.
Ingatlah jika kelak sebagian besar penghuni neraka adalah wanita-wanita yang suka mengumbar aurat mereka sehingga menimbulkan syahwat bagi yang melihatnya.
Kiranya kultum pada kesempatan kali ini cukup sekian. Mudah-mudahan kita termasuk umat Nabi yang senantiasa mendapat taufik dan hidayah-Nya.
Ada salah ucap dan perbuatan, saya mohon maaf. Saya akhiri, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
2. Berakhlak terhadap Orang Tua
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji hanya sesungguhnya hanya milik Allah SWT, yaitu segala zat yang Maha Ghafur, zat yang Maha Syukur yang telah memberikan beribu-ribu nikmat kepada umat.
Baik itu berupa nikmat iman, Islam, kenikmatan sehat wal afiat, dengan begitu kita masih bisa berkumpul dan juga insyaallah diberkahi Allah SWT di majelis ini.
Tak lupa mari kita haturkan shalawat serta salam kepada Nabiyullah, Nabi Agung Muhammad SAW. Ia-lah yang menjadi sebab terciptanya dunia dan seisinya, termasuk kita.
Saudaraku kaum muslimin muslimat, perkenankan pada kesempatan kali ini saya membawakan kultum yang mengusung peristiwa fenomenal, yakni akhlak yang baik terhadap kedua orang tua atau dalam Islam dikenal dengan birrul walidain.
Akhlak yang baik terhadap orang tua sudah mulai luntur belakangan ini. Padahal, akhlak anak terhadap orang tua dalam Islam memiliki kedudukan penting.
Islam menempatkan kewajiban berbakti terhadap kedua orang tua lebih tinggi kedudukannya daripada sholat.
Sedangkan terhadap amalan lain yang dicintai Allah SWT, berbakti kepada orang tua memiliki kedudukan sejajar.
Selagi masih ada kesempatan membahagiakan orang tua, maka bahagiakanlah mereka.
Tidak melulu harus dengan materi. Cara membahagiakan kedua orang tua yang paling simpel adalah bersikap baik dan santun dalam bertutur kata.
Jangan pernah lupa untuk selalu mendoakan mereka, terlebih jika mereka sudah tidak ada.
Ingin sukses dunia dan akhirat, maka berbaktilah kepada kedua orang tua. 70% kesuksesan anak tidak luput dari doa dan usaha kedua orang tua. Tanpa mereka, mustahil kamu bisa seperti sekarang ini.
Mereka berjuang mati-matian demi anak-anaknya. Namun, apa yang mereka dapatkan?
Sadar atau tidak, terkadang kamu menyakiti hati mereka, baik melalui lisan maupun perbuatan.
Terkadang kamu melontarkan kata-kata kasar. Bahkan seringkali tingkah laku dan perbuatanmu membuat mereka menitikkan air mata.
Ketika berbuat demikian, ingatkah kamu jika mereka telah berjuang membesarkanmu hingga saat ini?
Perintah Berbakti kepada Kedua Orang Tua: Q.S Al-Luqman Ayat 14
Adapun perintah berbakti kepada orang tua, jelas ada di dalam Al Quran. Al Quran menegaskan perintah berbakti kepada kedua orang tua dalam Q.S Al-Luqman ayat 14 yang artinya:
Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun.
Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.
Mulai kini, jadilah anak yang penurut bukan penuntut. Jadilah anak luar biasa berlomba-lomba dalam kebaikan, bukan anak yang biasa di luar.
Bahagiakan kedua orang tua selagi mereka masih ada. Jika masih memiliki kedua orang tua lengkap, maka berbahagialah. Jadikan mereka ladang pahala.
Lihatlah mereka yang tidak seberuntung kita karena salah satu atau bahkan kedua orang tuanya telah tiada.
Coba renungkan, apakah kita sudah berlaku adil sebagai anak? Jika selama ini banyak perilaku kita yang membuat sedih bapak dan ibu, segera perbaiki.
Jangan sampai terlambat meminta maaf kepada beliau berdua. Marilah kita segera bertaubat.
Akhir kata, demikianlah kultum yang bisa saya sampaikan kepada saudara-saudara semua. Semoga memberikan manfaat.
Mohon maaf apabila ada kekurangan karena sesungguhnya hanyalah Allah SWT, Dzat yang Maha Sempurna, saya akhiri Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
3. Pacaran dalam Kacamata Islam
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, marilah kita memanjatkan segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan kenikmatan, karunia, dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Berkat karunia-Nya pula, pada kesempatan ini kita dapat berkumpul di majelis yang mulia ini.
Tidak lupa marilah kita haturkan shalawat serta salam kepada junjungan kita, Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Semoga kita termasuk umat beruntung yang mendapat syafaat dari Baginda Nabi di Hari Akhir kelak.
Ijinkan pada kesempatan ini saya membawakan ceramah singkat, kultum yang mengusung topik tentang akhlak untuk anak zaman sekarang adalah berpacaran dalam kacamata Islam beserta contoh dalilnya.
Usia remaja adalah fase di mana remaja memerlukan pengawasan ekstra. Fase ini berlangsung ketika mereka berusia 13 sampai 18 tahun.
Islam adalah agama yang sempurna. Islam sendiri telah mengatur etika pergaulan remaja dengan baik.
Sebagaimana Nabiyullah Muhammad SAW bersabda:
“Jangan sekali-kali bersepi-sepian seorang laki-laki dan perempuan, kecuali perempuan itu bersama mahramnya.” [H.R Muttafaq/Riwayat Al-Bukhari dan Muslim]
Dari ayat ini jelas sudah jika dalam Islam tidak mengenal yang namanya pacaran. Namun, fakta yang terjadi di masyarakat adalah ditemukan gaya pacaran semakin merajalela.
Parahnya lagi mereka menambahkan embel-embel Islami sehingga kini ada istilah pacaran Islami.
Dengan istilah baru tersebut, mereka mengumbar gaya pacaran bebas tanpa mempedulikan etika yang baik. Padahal di dalam Islam sendiri tidak mengenal pacaran.
Kita sering menjumpai sepasang muda mudi berboncengan dengan mesra di jalanan, , berpegangan tangan, dan berciuman di tempat umum. Mereka sudah tidak memperdulikan lagi orang-orang di sekitar.
Dalam pergaulan remaja perintah untuk menjauhi perbuatan zina dijelaskan dalam surat Al-Isra ayat 32 yang berbunyi:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا
Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.”
Islam Hanya Mengenal Ta’aruf
Islam hanya membenarkan adanya ta’aruf sebagai proses perkenalan. Namun, yang perlu ditekankan di sini adalah ta’aruf bukanlah pacaran Islami.
Proses ta’aruf akan berakhir dengan tujuan jelas, yakni hingga jenjang pernikahan. Namun, proses pacaran tidak demikian.
Bahkan tidak sedikit pasangan yang melakoni pacaran bertahun-tahun lamanya tetapi sangat sedikit bahkan tidak ada yang berakhir di meja penghulu.
Nah, asal kamu tahu bahwa proses pacaran yang sedemikian ini yang berpotensi mendatangkan kemaksiatan. Sadarkah kamu jika hal ini menambah dosa?
Daripada menambah dosa, lebih baik berikhtiar mendapatkan jodoh tanpa harus berpacaran.
Tidak perlu khawatir akan kehabisan jodoh karena hal ini telah menjadi ketentuan Allah SWT sebagaimana terkandung dalam Q.S Az-Zariyat ayat 49 yang berbunyi:
وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ – ٤٩
Arti: Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah SWT.
Bagaimana, masih takut kehabisan jodoh dan tetap melakoni budaya pacaran Islami yang notabene salah kaprah?
Ingatlah jika pacaran mendekati zina dan akan mendapat siksa yang pedih dari Allah SWT. Dalam pergaulan remaja, perintah untuk menjauhi perbuatan zina dijelaskan dalam surat Al-Isra’ ayat 32.
Mudah-mudahan Allah memberikan taufiq kepada kita dan segenap kaum muslimin, khususnya anak remaja supaya menjaga diri dari perbuatan maksiat dan bisa mengerjakan semua kebaikan, dimanapun berada.
Juga menjaga mereka dari semua bentuk keburukan, baik yang nyata maupun tersembunyi.
Demikian dari saya, wabillahi taufiq wal hidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
4. Contoh Kultum tentang Akhlak Kejujuran
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji sejatinya hanyalah milik Allah SWT. Dan hanya kepada Allah-lah kita bertobat atas dosa-dosa kita dan hanya kepada Allah kita bermunajat agar dijauhkan dari segala keburukan yang menimpa kita.
Jujur merupakan salah satu sifat yang dimiliki baginda Rasul. Oleh karena, itu kita wajib menerapkannya di mana saja dan kapan saja.
Kali ini, kita akan membahas kultum jujur dan amanah yang notabene sudah sulit lagi ditemukan. Padahal, kejujuran merupakan modal utama agar bisa bergaul di masyarakat.
Alasan klasik yang membuat kita harus menerapkan kejujuran di mana saja adalah takut dihukum. Sebagai contoh, ketika mendapatkan nilai ulangan jelek.
Seringkali kita diam saja dan memutuskan untuk tidak memberitahukannya kepada ayah atau ibu. Tanpa menyadarinya, kamu telah bersikap tidak jujur. Ini merupakan contoh kecil.
Namun, jika membiarkan saja dan membiasakan tidak bersikap jujur, dikhawatirkan lama-kelamaan akan terbawa hingga usia dewasa.
Misalkan saja ketika dewasa nanti kamu bisa menjadi anggota dewan atau pejabat. Tanpa kejujuran, maka tidak bakal bisa mengemban amanah dengan baik.
Alih-alih mengatasnamakan segala hal demi kepentingan rakyat, justru akan menyalahgunakan wewenang dan jabatan tersebut.
Faktanya banyak sekali pejabat korupsi atau menyalahgunakan fasilitas negara. Mereka justru sibuk memperkaya diri tanpa ingat lagi kewajiban dan tugas yang diberikan.
Nah, bila gagal menanamkan kejujuran sejak dini, maka kamu sendiri yang merugi. Ingatlah jika segala perbuatan akan dimintai pertanggungjawabannya, sehingga kamu harus benar-benar berhati-hati dalam bertindak.
Sejatinya, jujur akan membawa manfaat bagi kehidupan. Kamu bisa menjalani hidup dengan tenang tanpa dihantui kegelisahan. Ingatlah jika membuat orang percaya itu mudah, tetapi mempertahankannya yang sulit.
Hadits Nabi tentang Kejujuran
Begitu pentingnya arti sebuah kejujuran sehingga Nabi bersabda yang diriwayatkan kembali oleh H.R Al-Bukhari:
“Kejujuran mengarahkan kita kepada sebuah kebenaran dan kebenaran membawa kita ke surga. Seorang manusia harus mengatakan yang sebenarnya, sampai ia menjadi orang yang jujur.
Sebaliknya, kebatilan membawa kepada kemaksiatan dan kemaksiatan membawa kepada neraka. Seorang manusia bisa saja berbohong, sampai ia dijuluki sebagai seorang pendusta di hadapan Allah Subhanahu wa ta’ala.
Demikian kultum tentang akhlak jujur dan amanah untuk anak jaman sekarang.
Mari kita merenungkan kembali dan kembalikan semua ke diri kita sendiri, apakah selama ini kita sudah berperilaku jujur sebagaimana tauladan Nabi SAW.
Sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Mohon maaf apabila sekiranya terdapat perkataan yang tidak berkenan, baik sengaja maupun tidak sengaja. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
5. Contoh Kultum tentang Akhlak Pandai Bersyukur
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Saudaraku semua yang dirahmati Allah SWT, marilah bersama-sama memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kesehatan dan kesempatan sehingga pada kali ini kita diperkenankan berkumpul di majelis ilmu ini dalam keadaan yang sehat, tidak kurang suatu apa. Alhamdulillah.
Shalawat teriring salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, dan marilah bersama-sama melafalkan “Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa alaa alihi sayyidina Muhammad.”
Contoh kultum tentang akhlak untuk anak zaman sekarang yang paling fenomenal adalah tidak bersyukur. Sudahkah Anda bersyukur hari ini?
Mengucap syukur yang paling simpel adalah membaca hamdalah. Namun, entah apa sebabnya kita sering melupakannya.
Padahal, tanpa kita minta pun Allah telah memberikan begitu banyak nikmat kepada kita.
Nikmat yang paling kentara saat ini adalah nikmat sehat jasmani dan rohani. Tanpa nikmat sehat mustahil kamu ada di sini, duduk di sini.
Contoh kecil anak yang tidak bersyukur adalah sering merasa iri dengan kehidupan teman. Kamu melihat begitu sempurnanya kehidupan salah satu teman. Seringkali kita mengeluarkan ucapan:
“Coba aku jadi anaknya Pak A, pasti hidupku enak, tinggal di rumah elite, makan daging setiap hari, selalu bisa beli android keluaran terbaru, dan lain sebagainya.”
Padahal, belum tentu juga teman kita merasa senang dengan kehidupannya yang sekarang. Bisa jadi dia malah iri dengan kehidupan kamu.
Jangan pernah mengucapkan kata-kata yang membuat sakit hati orang tua. Ketika mengucapkan: ”Coba aku itu anak si Pak A,” maka bayangkan wajah orang tua kalian ketika mendengar ucapan kamu itu.
Allah SWT Maha Tahu
Allah SWT telah menciptakan manusia sesuai porsinya. Dia Maha Tahu segala apapun yang terbaik untuk kamu. Orang yang bersyukur hatinya akan merasa tenang.
Sebagaimana Q.S Ibrahim ayat 7 yang artinya: Dan (ingatlah) ketika Rabbmu memaklumkan,
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
Belum tentu kehidupan teman yang kamu anggap baik maka pas buat kamu.
Belajarlah menjadi pribadi yang pandai bersyukur sehingga bisa mengisi hari-hari dengan baik. Jangan sampai kita menjadi golongan orang yang tidak pandai bersyukur.
Ingatlah jika rezeki yang Allah SWT berikan tidak mungkin akan tertukar. Semua makhluk yang bernyawa pasti memiliki rezeki.
Jadikan syukur sebagai jalan menuju ridho Allah SWT. Dengan demikian, kita akan terhindar dari azab Allah.
Dari banyak kata yang telah terucap dan hal-hal yang telah kita simak bersama, semoga apa yang telah saya sampaikan bisa memberi manfaat.
Saya ucapkan terimakasih atas waktu dan kesempatannya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Semoga contoh kultum tentang akhlak untuk anak zaman sekarang dalam ulasan tadi bisa membantu Anda yang sedang mencari referensi.
Terkadang kita memang harus mendapat sentilan agar bisa menjalani hidup dengan baik sesuai ajaran Baginda Rasulullah SAW.
Klik dan dapatkan info kost di dekat mu: