7 Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia Beserta Penjelasannya yang Masih Ada Hingga Sekarang
7 Peninggalan Kerajaan Islam Di Indonesia Beserta Penjelasannya yang Masih Ada Hingga Sekarang – Banyaknya kerajaan islam yang pernah berdiri di nusantara tentu membuat banyak peninggalan-peninggalan bersejarah yang seharusnya bisa dilihat hingga sekarang.
Sayangnya, karena faktor alam dan adanya pencurian dan pengrusakan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab membuat banyak peninggalan bersejarah itu hilang dan bahkan hancur tak bersisa.
Meski demikian kita masih wajib bersyukur karena beberapa peninggalan bersejarah dari kerajaan bercorak islam di nusantara ada yang masih bertahan hingga sekarang.
Sehingga dengan melihat peninggalan tersebut, dapat kita bayangkan betapa indahnya bangunan tersebut ketika selesai dibangun.
Informasi 7 Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia
Daftar Isi
Daftar Isi
Di bawah ini merupakan peninggalan kerajaan Islam di Indonesia yang masih bisa disaksikan keberadaannya, serta masih terus dirawat.
1. Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak adalah masjid kuno yang dibangun pada masa pemerintahan Raden Patah dari Kerajaan Demak didirikan oleh para Walisongo pada abad ke-15 Masehi.
Masjid ini berlokasi di daerah Kauman, Bintoro, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, dan menjadi salah satu Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia.
Masjid Agung Demak memiliki sejarah yang panjang dan menjadi saksi bisu dari perkembangan Islam di Indonesia.
Masjid ini juga menjadi tempat bersejarah di mana Raden Patah memeluk agama Islam dan menjadi raja pertama Kerajaan Demak.
Masjid Agung Demak memiliki arsitektur yang khas dengan atap limas dan menara adzan yang terbuat dari baja.
Menara adzan ini dibangun dengan konstruksi baja bukan tanpa alasan, karena baja lebih tahan terhadap gempa bumi yang sering terjadi di wilayah Jawa Tengah.
Masjid Agung Demak di masa sekarang tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah dan menyebarkan ilmu agama. Tetapi, juga digunakan sebagai tempat wisata religi yang banyak dikunjungi oleh wisatawan.
Di samping itu, masjid ini juga menjadi pusat kegiatan besar keagamaan seperti peringatan Maulid Nabi dan peringatan Isra Mi’raj.
Dalam sejarah Indonesia, Masjid Agung Demak memiliki peran penting dalam pengembangan agama Islam dan kebudayaan Jawa.
Masjid ini menjadi saksi bisu dari perkembangan Islam di Indonesia khususnya di Jawa selama ratusan tahun lamanya.
2. Masjid Raya Baiturrahman
Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah masjid yang terletak di Banda Aceh, Aceh. Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda dari Kesultanan Aceh Darussalam pada tahun 1612.
Masjid ini menjadi salah satu masjid terbesar dan terindah di Indonesia. Masjid Raya Baiturrahman memiliki arsitektur yang khas dengan gaya campuran antara gaya Aceh dan gaya Turki.
Masjid ini memiliki tujuh kubah dan delapan menara. Masjid Raya Baiturrahman menjadi simbol agama dan budaya semata, dan salah satu Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia yang monumental.
Tetapi, juga menjadi simbol dari perjuangan rakyat Aceh. Bahkan, masjid ini juga menjadi pusat pendidikan ilmu agama Islam pada masa lalu.
Selain itu, Masjid Raya Baiturrahman juga memiliki sejarah yang panjang dan menjadi saksi bisu dari perjuangan rakyat Aceh melawan penjajah.
Masjid Raya Baiturrahman pernah dibakar oleh Belanda pada masa penjajahan, namun kemudian dibangun kembali dan menjadi salah satu ikon Aceh yang menjadi perhatian dunia.
Di masa sekarang selain menjadi tempat ibadah, masjid Raya Baiturrahman menjadi salah satu tujuan wisata keagamaan favorit wisatawan dari penjuru daerah di Kota Banda Aceh.
3. Taman Sari Yogyakarta
Taman Sari adalah sebuah kompleks istana yang terletak di Yogyakarta. Kompleks ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I.
Taman Sari awalnya merupakan tempat rekreasi dan tempat mandi bagi keluarga kerajaan. Selain itu, Taman Sari juga digunakan sebagai tempat pertemuan dan tempat beristirahat bagi Sultan dan keluarganya.
Taman Sari memiliki arsitektur yang khas dengan gaya campuran antara gaya Jawa dan Portugis. Kompleks ini terdiri dari beberapa bangunan, seperti Sumur Gumuling, Pasarean Ledok Sari, dan Bangsal Kencono.
Sumur Gumuling adalah sebuah sumur yang terletak di bawah tanah dan digunakan sebagai tempat mandi bagi keluarga kerajaan.
Pasarean Ledok Sari adalah sebuah kolam yang digunakan sebagai tempat bermain air bagi keluarga kerajaan.
Bangsal Kencono adalah sebuah bangunan yang digunakan sebagai tempat pertemuan dan tempat beristirahat bagi Sultan dan keluarganya.
Taman Sari menjadi salah satu tempat wisata yang populer di Yogyakarta. Selain itu, Taman Sari juga menjadi salah satu situs warisan budaya nasional Indonesia.
Taman Sari menjadi saksi bisu dari kejayaan Kesultanan Yogyakarta pada masa lalu dan menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.
4. Benteng Kesultanan Buton
Benteng Keraton Buton adalah salah satu Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia.
Benteng ini yang terletak di Bau-Bau, Sulawesi Tenggara dan menjadi salah satu peninggalan sejarah Kesultanan Buton yang masih ada hingga saat ini.
Benteng ini merupakan bekas ibu kota Kesultanan Buton dan memiliki bentuk arsitektur yang cukup unik, terbuat dari batu kapur/gunung.
Benteng ini berbentuk lingkaran dengan panjang keliling 2.740 meter. Pada saat Kesultanan Buton mencapai masa kejayaannya benteng Keraton Buton memberi dampak besar terhadap keberlangsungan dan keamanan kerajaan.
Dalam kurun waktu lebih dari empat ratus tahun, Kesultanan Buton mampu bertahan dan terhindar dari ancaman yang dilancarkan oleh pihak musuh-musuh kerajaan.
Benteng Keraton Buton menjadi salah satu objek wisata bersejarah di Bau-bau, Sulawesi Tenggara dan menjadi salah satu warisan budaya yang ada di Indonesia.
Benteng Keraton Buton saat ini telah berusia ratusan tahun dan pada tahun 2006, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) bersama dengan Guinness Book Of World Record menobatkan Benteng Keraton Buton sebagai salah satu benteng terbesar di dunia.
5. Istana Surasowan
Istana Surosowan adalah sebuah keraton yang terletak di Banten Lama, Banten. Keraton ini diyakini sebagai pusat dari kerajaan Banten pada abad XVI sampai dengan awal XIX Masehi.
Istana Surosowan didirikan pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin (1552-1570) dan diperkirakan berdiri pada abad ke-17 Masehi.
Dalam beberapa catatan dinyatakan bahwa istana Surosowan bukanlah tempat tinggal raja Banten Lama yang pertama, diduga tempat tinggal sultan Banten yang pertama mungkin berada di dekat Karangantu.
Istana Surosowan mempunyai tembok keliling (benteng) yang mengelilingi keraton.
Pada masa kejayaannya, Istana Surosowan tidak hanya dihayati sebagai pusat politik dan budaya, melainkan juga sebagai pusat keramat kerajaan.
Namun, Istana Surosowan mengalami beberapa kali penghancuran, yang pertama kali pada tahun 1680 dan yang terparah pada tahun 1813 ketika Gubernur Jenderal Daendels menghancurkan istana ini.
Bahan bangunan dari Istana Surosowan banyak diambil untuk digunakan kembali pada bangunan Belanda lainnya.
Sehingga, Istana Surosowan yang ada sekarang ini merupakan sisa dari sisa-sisa kehancurannya. Saat ini, Istana Surosowan menjadi salah satu objek wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi di Banten.
6. Istana Balla Lompoa
Istana Balla Lompoa adalah istana kerajaan Gowa yang terletak di Kota Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Salah satu Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia.
Istana ini merupakan istana raja-raja Gowa dan menjadi salah satu peninggalan sejarah Kerajaan Gowa yang masih ada hingga saat ini.
Saat ini, Istana Balla Lompoa telah dijadikan sebagai Museum Balla Lompoa, yaitu sebuah museum yang merekonstruksi kembali istana kerajaan Gowa yang didirikan pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-31.
Museum ini dibangun oleh Sultan Muhammad Tahir Muhibuddin Tuminanga pada tahun 1936. Museum Balla Lompoa merupakan salah satu objek wisata sejarah yang wajib untuk dikunjungi di Sulawesi Selatan.
7. Benteng Somba Opu
Benteng Somba Opu adalah sebuah benteng yang terletak di Jalan Daeng Tata, Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Benteng ini merupakan benteng pusat Kerajaan Gowa pada abad ke-16. Saat ini, Benteng Somba Opu telah dijadikan sebagai museum terbuka yang tersebar di taman yang luas.
Museum ini menjadi salah satu objek wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi di Sulawesi Selatan.
Benteng Somba Opu juga memiliki meriam dengan ukuran yang besar dan menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung.
Demikian penjelasan mengenai peninggalan kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara yang sampai kini masih bisa dilihat keberadaannya. Semoga artikel singkat ini bermanfaat bagi yang sedang belajar sejarah.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: