14 Macam macam Kolonialisme dan Imperialisme Beserta Penjelasannya Lengkap
14 macam-macam kolonialisme dan imperialisme – Kolonialisme merupakan sebuah upaya dalam memperluas, menguasai, serta mengembangkan wilayah di luar negaranya.
Penjajahan tersebut dilakukan secara paksa untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.
Sementara macam-macam kolonialisme dan imperialisme juga tidak terlepas juga dari kekuasaan politik.
Imperialisme terjadi ketika sebuah negara dengan militer kuat dapat mengembangkan wilayah ke negara yang lebih lemah.
Sistem pemerintahan ini terbagi atas beberapa jenis tergantung dengan pengertiannya masing-masing.
Sebab meskipun kedua sistem ini berhubungan satu sama lainnya, namun tetap memiliki perbedaan.
Berikut Ini Macam-macam Kolonialisme dan Imperialisme
Daftar Isi
- Berikut Ini Macam-macam Kolonialisme dan Imperialisme
- 1. Kolonialisme Pemukiman
- 2. Kolonialisme Eksploitasi
- 3. Kolonialisme Pengganti
- 4. Kolonialisme Internal
- 5. Koloni Deportasi
- 6. Koloni Domisili
- 7. Koloni Lebensraum
- 8. Koloni Defensi
- 9. Imperialisme Kuno
- 10. Imperialisme Modern
- 11. Imperialisme Politik
- 12. Imperialisme Ekonomi
- 13. Imperialisme Kebudayaan
- 14. Imperialisme Militer
Daftar Isi
- Berikut Ini Macam-macam Kolonialisme dan Imperialisme
- 1. Kolonialisme Pemukiman
- 2. Kolonialisme Eksploitasi
- 3. Kolonialisme Pengganti
- 4. Kolonialisme Internal
- 5. Koloni Deportasi
- 6. Koloni Domisili
- 7. Koloni Lebensraum
- 8. Koloni Defensi
- 9. Imperialisme Kuno
- 10. Imperialisme Modern
- 11. Imperialisme Politik
- 12. Imperialisme Ekonomi
- 13. Imperialisme Kebudayaan
- 14. Imperialisme Militer
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, terdapat macam-macam dari kolonialisme dan imperialisme dengan pengertiannya masing-masing.
Berikut adalah jenis-jenis sistem pemerintahan pada masa penjajahan yang penting kamu ketahui.
1. Kolonialisme Pemukiman
Seperti namanya, salah satu macam sistem kolonial ini melibatkan imigrasi pemukiman dalam skala besar.
Umumnya, adanya imigrasi pemukiman dilakukan karena berbagai motivasi mulai dari alasan penyebaran agama, politik maupun ekonomi.
Imigrasi dalam jumlah yang besar juga memiliki tujuan mengganti penduduk asli dengan orang dari wilayah penjajah.
Orang-orang ini sebagian besar memiliki tujuan untuk tinggal dan mengambil paksa tanah dari pemilik asli kemudian mengolahnya sendiri.
Salah satu dari macam-macam kolonialisme dan imperialisme ini contohnya seperti koloni Inggris yang membuat pemukiman baru di wilayah Amerika Utara pada 1600-an.
Bukan hanya itu saja, Inggris juga membuat pemukiman di Australia pada akhir 1700-an.
Adanya koloni ini membuat suku-suku asli di wilayah Amerika Utara yaitu Indian maupun Australia yaitu Aborigin menjadi tergusur.
Hingga saat ini, penduduk asli tersebut sudah tergantikan dengan orang-orang barat yang berasal dari negara penjajah.
Sistem kolonial ini memberikan kesempatan pada orang-orang dari negeri penjajah yang mau mengambil risiko untuk pindah dan tinggal ke negara baru.
Biasanya mereka diberikan penawaran kesempatan untuk memulai kehidupan baru yang lebih baik.
Salah satu macam-macam kolonialisme dan imperialisme ini juga memiliki kelemahan, salah satunya membutuhkan banyak orang untuk membangun koloni.
Selain itu, penduduk asli di wilayah jajahan harus diusir ke daerah yang tidak diinginkan.
2. Kolonialisme Eksploitasi
Berbeda dengan jenis sebelumnya, jenis ini tidak membutuhkan banyak orang untuk melakukan imigrasi.
Selain itu, penduduk asli juga tidak perlu diusir dan tetap dibiarkan tetap di tempat mereka tinggal.
Meski demikian, salah satu macam-macam kolonialisme dan imperialisme ini tetap memberikan dampak yang buruk.
Sebab, penduduk asli dipaksa untuk bekerja dengan upah yang sangat sedikit atau bahkan tidak mendapatkannya sama sekali.
Tujuan dari sistem kolonial ini adalah eksploitasi sumber daya alam sehingga mendapatkan kekayaan sebanyak untuk negara penjajah.
Oleh sebab itu, wilayah jajahan selain lebih lemah juga biasanya merupakan penghasil bahan baku utama yang dibutuhkan penjajah.
Contoh sistem kolonial ini adalah perebutan Kongo oleh Raja Leopold II dari Belgia di akhir 1800-an.
Pada masa ini, Raja Leopold II mendapatkan kekayaan besar dari karet dan gading, sedangkan jutaan penduduk Kongo meninggal karena kelaparan, penyakit, hingga dibunuh.
Macam-macam kolonialisme dan imperialisme juga pernah terjadi di Indonesia yang terkenal sebagai penghasil rempah-rempah.
Bangsa Eropa datang untuk memonopoli perdagangan sehingga mendapatkan rempah melimpah dengan harga murah.
Bukan hanya mengeksploitasi kekayaan Indonesia saja, penjajah juga menerapkan tanam paksa dan kerja paksa pada penduduk pribumi.
Kerja paksa dilakukan untuk membangun infrastruktur seperti akses jalan sehingga perdagangan menjadi lebih mudah.
Sementara itu, adanya tanam paksa di Indonesia merupakan cara pemerintah Belanda memperbaiki keuangan.
Meskipun penjajah mendapatkan banyak keuntungan, namun penduduk pribumi tidak mendapat upah yang seharusnya.
3. Kolonialisme Pengganti
Pada salah satu macam-macam kolonialisme dan imperialisme ini, kekuatan dari kolonial akan mendorong pengambilalihan tanah oleh kelompok etnis tertentu.
Terkadang kelompok dari negara jajahan itu sendiri dapat mengambil tanah yang sebelumnya milik kelompok lain.
Bentuk sistem kolonial ini salah satunya adalah Inggris yang memberikan izin kepada kelompok zionis merampas tanah milik masyarakat Palestina.
Adanya konflik zionis dengan Palestina ini membuat antropolog Scott Atran menggunakan istilah Kolonialisme Pengganti.
Dalam kolonialisme internal, bagian paling kuat dalam suatu negara bisa mengeksploitasi wilayah atau orang lain yang lemah.
Hal ini juga terjadi pada penduduk Palestina yang tidak memiliki kekuatan militer sehingga terus tergusur oleh zionis.
Contoh lainnya adalah penduduk Tamil di Sri Lanka yang merasakan penindasan Sinhala sebagai mayoritas.
Hal ini juga menimbulkan perang selama puluhan tahun antara pemerintah Sri Lanka dengan kelompok teroris Macan Tamil.
4. Kolonialisme Internal
Istilah dari salah satu macam-macam kolonialisme dan imperialisme ini dirujuk pertama kali oleh aktivis Afrika-Amerika seperti Martin Delany dan Frederick Douglass tahun 1850-an. Kemudian tahun 1930-an, istilah kolonialisme internal digunakan secara lebih meluas.
Istilah ini sendiri merupakan gagasan mengenai kekuatan struktural yang tidak merata antara satu wilayah dengan lainnya pada suatu negara.
Sumber eksploitasi berada dalam negara dengan cara kontrol, juga beralih dari negara jajahan ke negara baru merdeka.
Beberapa contoh kolonialisme internal seperti Irlandia yang sebelumnya merupakan bagian dari Britania Raya.
Contoh lainnya seperti masyarakat Eropa ketika awal beimigrasi ke AS lalu akhirnya berasimilasi ke masyarakat arus utama.
5. Koloni Deportasi
Macam-macam kolonialisme dan imperialisme selanjutnya adalah koloni deportasi, merupakan daerah atau wilayah koloni sebagai tempat pembuangan narapidana.
Biasanya narapidana yang dibuang ke wilayah ini sudah tidak bisa lagi ditangani oleh pemerintah.
Bukan hanya itu saja, kebanyakan narapidana yang dibuang mendapatkan hukuman seumur hidup.
Mereka akan dijadikan sebagai tenaga kerja tanpa bayaran, daripada pemerintah harus memberi makan mereka seumur hidup secara percuma.
Beberapa contohnya adalah Australia yang pernah menjadi tempat pembuangan oleh Pemerintah Inggris.
Narapidana Inggris yang mendapat hukuman seumur hidup akan dibuang ke wilayah tersebut.
Contoh koloni Deportasi lainnya adalah etnis Jawa yang dibuang di Suriname selama masa penjajahan Belanda.
Meski Indonesia telah merdeka, etnis Jawa ini tetap memilih tinggal di Suriname sampai saat ini.
6. Koloni Domisili
Pengertian koloni domisili adalah penghuni sebuah negara yang menguasai wilayah jajahan.
Contoh dari macam-macam kolonialisme dan imperialisme ini adalah pendudukan bangsa Eropa ke Amerika dan melakukan asimilasi atau pembauran kebudayaan.
7. Koloni Lebensraum
Istilah koloni libensraum terjadi ketika ada ledakan penduduk sebuah negara pusat sehingga harus ada yang pindah ke tempat baru.
Mereka yang pindah akan menempati wilayah jajahan sehingga mengurangi kepadatan penduduk di pemerintahan pusat.
Contoh dari koloni lebensraum adalah Italia dan Jepang yang pernah mengalami kepadatan penduduk pada abad ke-20.
Akhirnya, banyak orang mulai berpindah ke wilayah jajahan baru untuk pemerataan penduduk.
8. Koloni Defensi
Koloni defensi merupakan daerah jajahan berbentuk daratan yang digunakan oleh penjajah untuk membuat benteng pertahanan.
Biasanya wilayah jajahan untuk koloni defensi merupakan daerah kepulauan.
9. Imperialisme Kuno
Imperialisme kuno disebut juga dengan ancient imperialism, merupakan macam-macam kolonialisme dan imperialisme menggunakan cara lama.
Inti prinsipnya adalah semboyan 3G yaitu gold, gospel, and glory atau kekayaan, agama, dan kejayaan.
Pada penjajahan ini, sebuah negara merebut wilayah lainnya untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan, juga menambah kejayaan.
Pelopor imperialisme ini adalah Spanyol dan Portugal sebelum revolusi industri.
Semakin banyak dan kuat wilayah jajahan, artinya semakin kokoh juga posisi kerajaan Katolik di Eropa.
Orang-orang mulai terafiliasi dengan kerajaan sehingga cenderung mendapat gelar bangsawan serta dihormati oleh pesaingnya.
10. Imperialisme Modern
Selanjutnya adalah imperialisme modern, merupakan sistem yang digunakan untuk memajukan ekonomi.
Salah satu dari macam-macam kolonialisme dan imperialisme ini muncul setelah adanya revolusi industri.
Bagi yang belum tahu, revolusi industri adalah perubahan besar-besaran dalam hal manufaktur, pertanian, tambang, transportasi, juga teknologi.
Hal ini memberikan dampak yang besar terhadap sosial, ekonomi, maupun budaya seluruh dunia.
Industri besar-besaran pada akhirnya membuat banyak orang membutuhkan bahan baku yang banyak serta pasar lebih luas.
Mereka pada akhirnya mencari tempat jajahan untuk mencari bahan baku serta menjual hasil industri.
Bukan hanya itu saja, wilayah jajahan juga digunakan sebagai tempat menanam modal untuk kapital surplus.
Hal ini tentu saja akan memberikan keuntungan dan kekayaan yang besar bagi negara penjajah.
11. Imperialisme Politik
Pada macam-macam kolonialisme dan imperialisme ini, imperialis ingin mengusai semua hal yang ada pada negara lain.
Artinya, wilayah yang direbut dan dijajah bukan sebuah kiasan namun memiliki arti sebenarnya.
Bentuk dari imperialisme politik sendiri sudah tidak umum lagi, sehingga sulit ditemukan pada masa modern.
Pada masa modern, paham nasionalisme sudah mulai berkembang dan membuat penduduk asli melakukan perlawanan terhadap penjajah.
Meskipun sudah cukup asing, namun bentuk imperialism ini masih tetap digunakan sevara sembunyi-sembunyi. Imperialisme politik umumnya dilakukan dalam bentuk protectorate dan mandate.
12. Imperialisme Ekonomi
Macam-macam kolonialisme dan imperialisme dalam hal ekonomi adalah ketika imperialis ingin menguasai perekonomian sebuah negara saja.
Hal ini dilakukan jika sebuah negara tidak mungkin dikuasai melalui politik, maka dapat hanya menguasai aspek ekonomi.
Pada saat ini, imperialisme ekonomi lebih sering digunakan untuk menggantikan kekuasaan politik.
Apalagi, meskipun hanya pada aspek ekonomi namun tetap memberikan keuntungan dan kekayaan melimpah dari sistem ini.
13. Imperialisme Kebudayaan
Pada jenis ini, imperialis ingin menguasai jiwa atau pemikiran suatu negara, yaitu dalam hal kebudayaan.
Perlu diketahui bahwa kebudayaan terletak pada jiwa bangsa, jika bisa diubah maka jiwa bangsa tersebut akan berubah.
Para imperialis dalam macam-macam kolonialisme dan imperialisme ini ingin melenyapkan kebudayaan asli dan menggantinya dengan budaya baru dari negaranya. Pada akhirnya, jiwa sebuah bangsa beralih seperti jiwa penjajah.
Ketika para imperialis ini sudah bisa mengubah jiwa bangsa, maka sudah menguasai semuanya.
Oleh sebab itu, jenis imperialism ini sangat berbahaya, sebab mudah masuk di antara masyarakat dan tidak terasa jika akan dijajah.
Selain itu, ketika para imperialis sudah berhasil menjajah kebudayaan bangsa maka akan sulit sekali untuk membebaskan diri.
Hal inilah alasan pentingnya mempelajari kebudayaan sehingga tidak tergantikan dengan budaya luar.
14. Imperialisme Militer
Macam-macam kolonialisme dan imperialisme terakhir adalah militer atau military imperialism.
Para imperialis ingin menguasai pendudukan militer suatu negara untuk menjamin keselamatannya dalam kepentingan agresif maupun ekonomi.
Pada macam ini, imperialis tidak perlu menjajah semua negaranya menggunakan ancaman militer.
Biasanya, hanya tempat-tempat strategis suatu negara saja yang mendapatkan imperialisme militer.
Kolonialisme dan imperialisme tidak lepas dari sejarah bangsa sehingga sangat penting untuk mempelajarinya.
Salah satunya adalah dengan mengetahui macam-macam kolonialisme dan imperialisme serta penjabarannya.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: