Mengenal 6 Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur beserta Penjelasannya
Mengenal 6 Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur beserta Penjelasannya – Teks prosedur merupakan jenis teks yang berisikan tentang cara atau tahapan untuk melakukan/membuat sesuatu secara tepat.
Teks prosedur juga diartikan sebagai tulisan yang memuat urutan atau langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Sebelum membuatnya, kamu harus tahu apa saja kaidah kebahasaan teks prosedur. Yuk, simak terus ulasan lengkapnya di bawah ini!
Inilah 6 Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur
Daftar Isi
Daftar Isi
Tujuan dari teks prosedur, yakni untuk menjelaskan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh pembaca.
Dengan begitu, pembaca dapat membuat sesuatu, menggunakan sebuah alat atau melakukan pekerjaan melalui langkah yang tepat dan akurat.
Teks prosedur, bisa kamu jumpai di resep makanan, buku panduan, tahapan dalam kemasan produk dan lain sebagainya.
Sebelum mengenal ciri-ciri teks prosedur dan contoh teks prosedur, berikut ini kaidah kebahasaan teks prosedur yang harus kamu pahami.
1. Kalimat
Kaidah kebahasaan teks prosedur yang pertama kali, yakni kalimat. Pada teks prosedur, setidaknya terdapat empat kalimat yang bisa kamu jumpai.
Mulai dari kalimat imperatif, kalimat deklaratif, kalimat interogatif, dan kalimat persuasif.
Kalimat Imperatif
Kalimat imperative merupakan kalimat yang memuat perintah. Salah satu cirinya ditandai dengan adanya sesuatu yang harus kamu kerjakan dengan merujuk pada perintah di dalam kalimat.
Umumnya, kalimat ini menggunakan tanda seru untuk mengakhiri suatu pernyataan atau ungkapan.
Kalimat Deklaratif
Kalimat deklaratif merupakan jenis kalimat yang bersifat memberikan informasi. Jenis kalimat ini juga dikenal sebagai kalimat pernyataan.
Jika kalimat imperatif diakhiri dengan tanda seru, maka kalimat deklaratif menggunakan tanda baca titik.
Kalimat Interogatif
Kalimat interogatif merupakan kalimat yang memiliki tujuan untuk mencari informasi dengan memberikan atau mengajukan beberapa pernyataan.
Karena itulah, kalimat ini menggunakan tanda baca tanya untuk mengakhiri kalimat.
Kalimat Persuasif
Kalimat persuasif merupakan kalimat yang bersifat ajakan. Jenis kalimat memberikan pengaruh atau membujuk pembaca untuk melakukan maupun mengerjakan suatu tindakan.
Kalimat persuasif selalu ditulis dengan menggunakan kalimat ajakan. Ajakan ini berasal dari penulis yang ditujukan untuk pembaca.
Kalimat persuasif juga dapat kamu jadikan sebagai pengganti kalimat perintah. Kalimat persuasif juga bisa kamu gunakan bersamaan dengan kalimat perintah, sehingga mampu membuat kalimat yang lebih efektif.
Contoh Kalimat dalam Teks Prosedur
- Masukkan garam secukupnya ke dalam sup yang sudah mendidih.
- Tekan tanda “on” untuk menyalakan televisi.
- Masukkan potongan wortel, kubis, dan sapi ke dalam wajan.
2. Menggunakan Kata Kerja Perintah
Kaidah kebahasaan teks prosedur selanjutnya, yakni menggunakan kata kerja perintah. Seperti yang sudah disinggung di awal, jika teks prosedur menggunakan kalimat perintah.
Itu artinya, kata kerja yang digunakan juga kata kerja imperatif atau perintah.
Penggunaan kata kerja perintah berkaitan dengan akhiran pada kata kerja yang dicantumkan. Biasanya menggunakan akhiran –lah, -kan, -I, dan lain sebagainya.
- Tuangkan
- Panaskan
- Diamkan
- Kencangkan
- Masukkan
- Tutuplah
- Bukalah
Demi mencapai tujuan yang diinginkan, para pembaca harus mematuhi kata kerja perintah tersebut. Pasalnya, kata kerja perintah bersifat tegas dan mutlak.
3. Menggunakan Kata Penghubung atau Konjungsi
Kaidah kebahasaan teks prosedur yang tak kalah penting, yakni konjungsi atau kata penghubung. Kata konjungsi ini tidak hanya menghubungkan antara satu kata dengan kata lainnya.
Akan tetapi, juga menghubungkan antar kalimat satu dengan kalimat yang lain. dalam teks prosedur, terdapat dua jenis kata konjungsi yang bisa dicermati, yakni konjungsi persyaratan dan konjungsi temporal.
Konjungsi Persyaratan
Konjungsi persyaratan merupakan kata penghubung yang menyatakan syarat. Sebagai contoh, asalkan, kalau, jika, andai, dan lain sebagainya.
Konjungsi Temporal
Konjungsi temporal merupakan kata penghubung yang ditandai dengan adanya urutan waktu. Sebagai contoh, kemudian, selanjutnya, setelah itu, dan sejenisnya.
Contoh Kata Penghubung atau Konjungsi dalam Teks Prosedur
- Masukkan daging cincang ke dalam wadah yang berisikan tepung, selanjutnya baluri hingga daging tertutup sempurna.
- Kamu bisa memutar tombol bilas pada bagian atas, jika semua pakaian sudah selesai digiling.
4. Menggunakan Kata Teknis
Kata teknis merupakan salah satu kaidah kebahasaan teks prosedur yang tak boleh kamu lewatkan. Jenis kata ini seringkali digunakan dalam teks prosedur yang berkaitan dengan isi atau pembahasaan teks.
Karena itulah, terdapat kelompok kata yang kerap kali digunakan dalam teks prosedur.
Misalnya saja, ketika kamu membuat teks prosedur berupa resep masakan, maka akan menggunakan beberapa kata teknis atau istilah yang berkaitan dengan dunia dapur, seperti halnya:
- Aduk hingga bahan-bahan tercampur
- Tuangkan adonan ke dalam panci
- Satu sendok makan
Dalam teks prosedur menggunakan kata atau istilah asing yang jarang diketahui oleh masyarakat awam.
Meski begitu, teks prosedur paling banyak ditulis dengan kata-kata yang sederhana, sehingga lebih mudah dipahami oleh para pembaca.
5. Menggunakan Numeralia
Kaidah kebahasaan teks prosedur berikutnya, yakni numeralia. Dalam teks prosedur, numeralia juga digunakan sebagai kata penghubung atau konjungsi.
Numeralia sendiri adalah kata bilangan yang berfungsi untuk mengurutkan langkah atau tahapan dalam teks prosedur. Misalnya saja, langkah pertama, kedua, tahapan ketiga, dan seterusnya.
Ada lima numeralia yang bisa kamu gunakan. Mulai dari numeralia pokok, numeralia multiplikatif, numeralia tingkat, numeralia partitif, numeralia distributif.
Numeralia Pokok
Numeralia pokok merupakan bentuk dasar yang bisa kamu gunakan untuk menyatakan atau mengungkapkan jumlah. Sebagai contoh, tiga, setengah, seperempat, dan lain sebagainya.
Numeralia Multiplikatif
Numeralia multiplikatif berfungsi untuk menyatakan berapa kali atau berapa lapisan. Misalnya saja dua kali, sekali, tiga kali, dan sebagainya.
Numeralia Tingkat
Berbeda dengan jenis numeralia lainnya. Numeralia tingkat bertujuan untuk menunjukkan atau memperlihatkan posisi dalam tahapan ataupun urutan tertentu.
Numeralia Partitif
Partitif merupakan numeralia yang bertujuan untuk menyatakan bagian atau pecahan. Misalnya saja setengah, seperempat, seperdua, dan lain sebagainya.
Numeralia Distributif
Numeralia distributif merupakan jenis numeralia yang bertujuan untuk mengungkapkan atau menyatakan sekelompok tertentu. Sebagai contoh, lusin, pasang, dan lain sebagainya.
Contoh Numeralia dalam Contoh Teks Prosedur
- Masukkan dua buah tomat yang sudah dipotong kecil ke dalam blender.
- Keempat, putar tombol ke arah kanan untuk menghidupkan mesin cuci.
6. Menggunakan Gambaran Secara Terperinci
Salah satu kaidah kebahasaan teks prosedur, yakni menggunakan gambaran terperinci.
Dengan kata lain, teks prosedur menggunakan kata-kata yang dapat menggambarkan atau menjelaskan suatu proses secara terperinci.
Dengan begitu, pembaca bisa langsung memahaminya dan mempraktikkan secara langsung secara tepat.
Gambaran terperinci bisa berkaitan dengan bahan yang dibutuhkan, alat yang harus digunakan, ukuran, jumlah, dan lain sebagainya.
Kaidah kebahasaan ini paling umum kamu jumpai pada resep masakan. Dalam teks prosedur resep masakan, dijelaskan secara detail terkait kebutuhan bahan, takaran, dan lain sebagainya.
Penutup
Itulah tadi beberapa kaidah kebahasaan teks prosedur yang bisa kamu pahami. Setelah mengetahui apa saja kaidah kebahasaannya, kamu akan lebih mudah membuat contoh teks prosedur.
Pada dasarnya, terdapat banyak contoh teks prosedur yang bisa kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti prosedur pengurusan pindah sekolah, cara merebus mie instan, membuat KTP, mencuci pakaian dengan mesin cuci, dan contoh lainnya.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: