5 Contoh Fishbone Literasi Cerita Rakyat dalam Bahasa Indonesia

Contoh fishbone literasi cerita rakyat – Contoh fishbone literasi cerita rakyat, merupakan sebuah metode atau model yang digunakan untuk mengembangkan literasi (kemampuan membaca, menulis, dan memahami teks). 

Metode tersebut menggunakan cerita rakyat sebagai bahan pembelajaran.

Model ini juga terkenal dengan istilah “Ishikawa Diagram” atau “Diagram Tulang Ikan” karena bentuknya yang menyerupai tulang ikan. 

Metode ini melibatkan berbagai aspek penting dalam membaca dan memahami cerita rakyat.

Mencakup beberapa aspek utama yang membentuk “tulang ikan”. Beberapa aspek tersebut seperti plot, karakter, setting latar, bahasa, dan pesan moral.

5 Contoh Fishbone Literasi Cerita Rakyat Populer di Indonesia

https://www.techtarget.com/

Indonesia adalah negeri yang kaya akan cerita rakyat. Hampir dari Sabang sampai Merauke, mempunyai cerita rakyat yang beragam. 

Dengan menganalisa menggunakan metode literasi fishbone, maka akan membantumu memahami berbagai unsur dan elemen yang terdapat pada cerita rakyat tersebut. 

Kali ini kita akan membahas mengenai fishbone literasi dari beberapa cerita rakyat terkenal di Indonesia.

Berikut ini beberapa contoh cerita rakyat yang bisa kamu analisa satu per satu.

Fishbone Literasi Roro Jonggrang

Kamu pasti sudah tidak asing dengan cerita rakyat satu ini, bukan? Contoh fishbone literasi cerita rakyat yang pertama adalah cerita Roro Jonggrang. 

Pertama, kamu harus melihat latar belakang cerita Roro Jonggrang. Cerita yang berlatar waktu masa kerajaan zaman dahulu di Jawa Tengah ini, konon terjadi pada abad ke 9 Masehi.

Menceritakan tentang seorang putri bernama Roro Jonggrang yang harus menikah dengan Bandung Bondowoso, seorang ksatria sakti. 

Pernikahan tersebut merupakan konsekuensi setelah ayahnya kalah dalam perang. Namun Roro Jonggrang berhasil mengelabui Bandung Bondowoso dengan permintaan untuk membangun seribu candi dalam waktu semalam sebagai syarat pernikahan. 

Gagasan ini didasarkan pada keyakinan bahwa semakin banyak candi yang ia miliki, semakin besar pengaruhnya pada masyarakat.

Kedua, kamu perlu mempertimbangkan karakter utama dan peran mereka dalam cerita. Dalam kasus Roro Jonggrang, dan Bandung Bondowoso merupakan tokoh utama dalam cerita rakyat tersebut. 

Roro Jonggrang adalah seorang putri yang cerdik, sementara Bandung Bondowoso adalah ksatria sakti yang jatuh cinta padanya. 

Kedua karakter ini berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain sepanjang cerita. Peran mereka penting untuk menggambarkan bagaimana mereka mencoba untuk mencapai tujuan masing-masing.

Ketiga, kamu harus menggali contoh fishbone literasi cerita rakyat pada aspek budaya yang terkandung di dalamnya. 

Cerita Roro Jonggrang mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal dan tradisi Jawa. Seperti penggunaan kecerdasan demi kebaikan, peran candi sebagai pusat keagamaan dan kepercayaan, serta adat dan tradisi yang menyangkut pernikahan.

Selanjutnya, kamu bisa memikirkan konflik yang ada dalam cerita. Dalam cerita Roro Jonggrang, konflik utamanya adalah antara Roro Jonggrang yang ingin menghindari pernikahan dengan Bandung Bondowoso. 

Sedangkan Bandung Bondowoso bertekad untuk memenangkan hati Roro Jonggrang.

Konflik ini menciptakan banyak momen dramatis dalam cerita rakyat tersebut.

Sehingga membantu menggambarkan bagaimana beberapa konflik dalam kehidupan manusia muncul karena perbedaan keinginan dan tujuan. 

Terakhir, penting untuk mengevaluasi contoh fishbone literasi cerita rakyat pada aspek resolusi cerita.

Dalam kasus Roro Jonggrang, putri ini berhasil menggagalkan rencana Bandung Bondowoso dengan cara yang cerdik. 

Namun, sebagai konsekuensi dari tindakannya, ia diubah menjadi batu dan menjadi bagian dari candi yang dibangun. 

Resolusi ini mengajarkan pembaca tentang akibat yang mungkin terjadi ketika seseorang menggunakan kecerdasan mereka untuk tujuan yang egois atau manipulatif.

Fishbone Literasi Danau Toba

Cerita Danau Toba merupakan salah satu legenda rakyat yang populer dari Sumatera Utara, Indonesia. 

Contoh fishbone literasi cerita rakyat di sini mencakup aspek plot, karakter, tema, latar waktu, dan tempat dari cerita tersebut.

Pada aspek plot, cerita dimulai ketika seorang lelaki yang dikenal sebagai Toba menemui ikan cantik yang berubah menjadi seorang wanita, yaitu Mina. 

Mereka memiliki seorang anak bernama Samosir yang tidak mengetahui rahasia asal-usul ibunya. Suatu hari, Samosir berperilaku buruk dan mengecewakan orang tuanya.

Karena marah, Toba tanpa sengaja mengungkapkan rahasia kehidupan ibunya Samosir sebagai ikan. 

Dalam kesedihannya, Mina berdoa kepada dewa untuk membawanya pulang, yang kemudian menyebabkan banjir besar dan terbentuknya Danau Toba.

Karakter dalam cerita Danau Toba meliputi Toba, si pria miskin dan baik hati. Mina, ikan yang berubah menjadi wanita dan sebagai istri Toba. 

Lalu Samosir, anak dari kedua tokoh utama tersebut. Ketiga karakter ini saling berinteraksi dan berdampak pada plot cerita.

Tema yang bisa diperoleh dari contoh fishbone literasi cerita rakyat ini meliputi cinta, pengorbanan, dan akibat dari perbuatan. 

Cinta dan pengorbanan terlihat antara Toba dan Mina, yang meninggalkan dunia ikan untuk hidup sebagai manusia demi mencintai Toba. 

Sedangkan akibat perbuatan tercermin dalam perilaku Samosir yang buruk dan mengakibatkan terungkapnya rahasia Mina.

Latar waktu dalam cerita ini tidak disebutkan secara spesifik. Namun dapat diasumsikan bahwa cerita ini berlatar pada masa lampau, jauh sebelum zaman modern. Ini karena cerita rakyat umumnya mengandung cerita warisan dari masa lampau yang diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi.

Latar tempat dalam cerita Danau Toba adalah daerah yang sekarang disebut Sumatera Utara, Indonesia. 

Khususnya di daerah pegunungan yang kemudian menjadi lokasi terbentuknya danau Toba. Keseluruhan cerita akan memberi kamu pemahaman tentang asal-usul danau yang sangat terkenal dan indah ini. 

Serta nilai-nilai kehidupan dan karakteristik budaya masyarakat yang tinggal di sekitar daerah tersebut.

Secara keseluruhan, cerita Danau Toba merupakan legenda rakyat klasik yang menggambarkan cinta, pengorbanan, dan konsekuensi dari tindakan seseorang. 

Latar waktu dan tempat dalam cerita ini menggambarkan kekayaan budaya dan warisan sejarah yang menandai identitas masyarakat Sumatera Utara.

Fishbone Literasi Timun Mas

Contoh fishbone literasi cerita rakyat Timun Mas dapat diuraikan secara detail dengan menggali unsur-unsur cerita. 

Cerita Timun Mas merupakan cerita rakyat Jawa yang mengisahkan seorang anak perempuan bernama Timun Mas yang lahir dari sebongkah timun emas. 

Cerita ini mengeksplorasi berbagai konflik dan rintangan yang dialami Timun Mas, serta nilai-nilai kebaikan dan kejujuran yang diperjuangkannya.

Pertama, mari kita pelajari karakter-karakter yang ada dalam cerita Timun Mas. Protagonis cerita ini adalah Timun Mas, seorang anak perempuan yang lahir secara ajaib dari sebuah timun.

Orang tua angkatnya, yaitu Mbok Sirni adalah seorang janda. Bekerja sebagai petani yang hidup sebatang kara. 

Selain itu, ada juga tokoh antagonis, yaitu Buto Ijo, yang berusaha mengambil nyawa Timun Mas karena perjanjian terdahulu dengan Mbok Sirni.

Terlihat bahwa konflik utama dalam cerita ini adalah perjuangan Timun Mas untuk menyelamatkan dirinya dari ancaman Buto Ijo. 

Konflik ini muncul akibat perjanjian Mbok Sirni dengan Buto Ijo, di mana mereka harus menyerahkan Timun Mas saat berusia 17 tahun. 

Namun, demi menyelamatkan anaknya, Mbok Sirni mencari bantuan seorang pertapa untuk memberikan empat benda ajaib yang akan membantu Timun Mas melawan raksasa.

Cerita ini berlatar waktu yang tidak secara spesifik disebutkan. Namun kita bisa menyimpulkan bahwa ini adalah masa lampau dengan ambient pedesaan di Jawa. 

Dalam hal latar tempat, cerita Timun Mas berlangsung di beberapa tempat berbeda. Seperti kampung, hutan tempat bertapa itu hidup, dan lokasi tempat pertarungan Timun Mas melawan Buto Ijo.

Dari semua unsur tersebut, kamu bisa menganalisis ulang hubungan setiap elemen contoh fishbone literasi cerita rakyat tersebut. 

Sehingga mampu menyimpulkan bagaimana mereka berkontribusi dalam membentuk cerita Timun Mas. 

Seperti pentingnya rasa syukur dan kebaikan dalam cerita yang tercermin pada perjuangan Mbok Sirni dalam mempertahankan hidup Timun Mas. 

Selain itu nilai tentang bukti kekuatan cinta Mbok Sirni. Sehingga mampu menghadapi kesulitan dan bahaya yang ada demi melindungi anaknya.

Secara keseluruhan, contoh fishbone literasi cerita rakyat Timun Mas adalah sebuah kisah dinamis dan menyentuh tentang sebuah keluarga. 

Kisah Perjuangan melawan ancaman raksasa dengan keberanian, cinta, dan kecerdikan. Dibingkai dalam latar waktu dan tempat yang eksotis, cerita ini berhasil mengungkap beragam aspek budaya Jawa. 

Selain itu menggambarkan betapa pentingnya kebijaksanaan dan kebaikan dalam menghadapi konflik.

Fishbone Literasi Malin Kundang

Cerita Malin Kundang berasal dari Sumatera Barat, Indonesia. Cerita ini merupakan kisah legenda yang menggambarkan kisah seorang anak yang durhaka kepada ibunya. 

Pada akhirnya dikutuk menjadi batu sebagai hukuman. Untuk memahami lebih dalam mengenai cerita Malin Kundang, mari kita uraikan dalam bentuk contoh fishbone literasi cerita rakyat. Mencakup beberapa unsur-unsur seperti alur cerita, karakter, konflik, dan latar waktu dan tempat.

Alur cerita dalam legenda Malin Kundang bermula saat Malin yang masih muda. Tinggal bersama ibunya di sebuah desa nelayan yang miskin. 

Karena kehidupan yang keras, Malin Kundang memutuskan untuk mencari keberuntungan di luar desa. 

Setelah menemukan pekerjaan di kapal seorang kapten, Malin Kundang mendapatkan banyak keberuntungan dan menjadi kaya serta berpendidikan. 

Namun, ketika kembali ke desa, Malin Kundang menolak mengakui ibunya dan bahkan memperlakukannya dengan kasar. Akibat perbuatannya, ibunya mengutuk Malin Kundang menjadi batu.

Aspek contoh fishbone literasi cerita rakyat selanjutnya adalah karakter. Karakter utama dalam cerita ini adalah Malin Kundang dan ibunya. 

Malin Kundang digambarkan sebagai anak yang cerdas, berani, dan ambisius. Namun kemudian menjadi sombong dan durhaka. 

Sementara itu, ibunya merupakan sosok yang penyayang, sabar, dan sangat mencintai Malin. Meski anaknya telah melupakan cinta kasih ibunya.

Konflik dalam cerita ini dapat terlihat dalam dua tahap. Pertama, konflik eksternal berupa Malin Kundang yang berusaha keluar dari kemiskinan dengan meninggalkan desa dan mencari keberuntungan. 

Kedua, konflik internal yang dialami Malin Kundang ketika ia menolak ibunya dan menjadi durhaka. Konflik ini mencapai klimaks saat Malin Kundang mengalami kutukan dari ibunya dan berubah menjadi batu.

Latar waktu cerita ini tidak dijelaskan secara spesifik, tetapi kemungkinan besar berlatar pada zaman dahulu. 

Saat masyarakat nelayan bergantung pada alam dan perniagaan maritim. Sedangkan latar tempat, cerita ini berlangsung di sebuah desa nelayan yang miskin di pesisir Sumatera Barat, yang menjadi tempat tinggal Malin Kundang dan ibunya sebelum Malin memutuskan untuk pergi mencari keberuntungan.

Dalam menganalisis contoh fishbone literasi cerita rakyat Malin Kundang. Kamu perlu memahami bagaimana alur cerita, karakter, dan konflik saling terkait dalam menghasilkan pesan moral yang kuat. 

Pesan tersebut ialah menghormati orang tua dan tidak mengabaikan asal-usul ketika kamu mencapai kesuksesan dalam kehidupan. 

Latar waktu dan tempat yang digunakan dalam cerita ini memberikan konteks yang diperlukan untuk menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa itu. 

Serta bagaimana nilai-nilai luhur menjadi pedoman bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan.

Fishbone Literasi Sangkuriang

Contoh fishbone literasi cerita rakyat selanjutnya adalah kisah Sangkuriang. Merupakan salah satu cerita yang sangat terkenal di masyarakat Jawa Barat. 

Cerita ini menceritakan petualangan seorang pemuda bernama Sangkuriang dan hubungan rumit dengan orangtua kandungnya. 

Dalam menganalisis cerita Sangkuriang, kita dapat menggunakan metode fishbone untuk menggali aspek-aspek penting dalam cerita, seperti latar, konflik, tokoh, dan tema.

Pertama, kita akan membahas latar waktu dan tempat. Cerita Sangkuriang terjadi pada masa lampau yang tidak diketahui secara pasti. 

Namun bisa disimpulkan bahwa cerita ini terjadi pada zaman kerajaan Jawa. Cerita ini mencerminkan kebudayaan dan kearifan lokal masyarakat Jawa Barat. 

Latar tempat dari cerita ini terutama di sebuah desa dengan lingkungan alam yang mendukung petualangan sang tokoh. 

Lalu Citarum sebagai sungai yang menjadi saksi sejarah bagi perjalanan cerita.

Kemudian, contoh fishbone literasi cerita rakyat berikutnya adalah alasan konflik terjadi. Kita akan menguraikan konflik yang terjadi dalam cerita Sangkuriang. 

Konflik utama cerita ini terletak pada hubungan antara Sangkuriang dan orangtuanya. Khususnya hubungan antara Sangkuriang dan Dayang Sumbi yang tanpa disadari merupakan ibunya sendiri. 

Konflik memuncak saat Sangkuriang jatuh cinta dengan Dayang Sumbi dan tetap ingin menikahinya walaupun mengetahui mereka adalah ibu dan anak. 

Konflik ini semakin parah ketika Sangkuriang berhadapan pada serangkaian tugas yang hampir mustahil untuk dia selesaikan. Semua dia lakukan hanya untuk bisa menikahi Dayang Sumbi.

Aspek contoh fishbone literasi cerita rakyat selanjutnya adalah bagaimana penokohan dalam cerita tersebut. 

Terkait tokoh, kita akan membahas karakteristik Sangkuriang, Dayang Sumbi, dan Tumang. Sangkuriang adalah tokoh utama cerita, digambarkan sebagai pemuda yang gagah, pandai berburu, berani, dan memiliki kekuatan gaib. 

Sementara Dayang Sumbi adalah ibu kandung Sangkuriang yang cantik jelita dan awet muda. Dia merupakan simbol kebijaksanaan, kesabaran, dan terkadang egoisme. 

Tumang, seekor anjing jelmaan dewa yang tengah menjalani hukuman. Merupakan karakter yang penting karena menjadi bantuan untuk Sangkuriang dalam berburu dan mengungkap hubungan antara Sangkuriang dan Dayang Sumbi.

Dalam hal tema, cerita Sangkuriang memiliki beberapa tema penting. Antara lain perselingkuhan, penderitaan, cinta terlarang, takdir kehidupan, dan kekuatan gaib. 

Cerita ini menyampaikan pesan moral tentang larangan hubungan sedarah. Pembelajaran akan hubungan antara manusia dan alam. Serta mencerminkan tata nilai kearifan lokal yang ada dalam masyarakat Jawa Barat.

Secara keseluruhan, melalui contoh fishbone literasi cerita rakyat, kita bisa memahami sejumlah aspek penting dari cerita Sangkuriang. 

Seperti latar waktu dan tempat, konflik, tokoh, dan tema. Selanjutnya, kita mampu menghargai kekayaan cerita rakyat yang merupakan warisan kebudayaan yang harus terus dilestarikan.

Penutup

Demikianlah pembahasan kita tentang fishbone literasi dari beberapa cerita rakyat terkenal di Indonesia. 

Dengan menggunakan fishbone literasi, kamu bisa lebih memahami cerita rakyat dan mengambil hikmah serta pesan moral yang terkandung di dalamnya.

Contoh fishbone literasi cerita rakyat Indonesia merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga kekayaan budaya dan warisan nenek moyang kita.

Melalui pemahaman dan apresiasi cerita rakyat, kita dapat memperkaya khazanah budaya bangsa, meneruskan nilai-nilai luhur kepada generasi yang akan datang. 

Mari terus menggali dan memperkenalkan cerita rakyat Indonesia kepada dunia. Sehingga warisan kita tetap hidup dan terkenal luas. 

Dengan adanya contoh fishbone literasi cerita rakyat, kita bisa merajut masa lalu dengan masa depan. 

Membawa kearifan lokal ke tingkat global. Serta menjaga identitas budaya kita yang berharga. Selamat mengeksplorasi cerita rakyat favoritmu.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta