2 Tahap Fase Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan beserta Penjelasannya
2 Tahap Fase Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan Beserta Penjelasannya – Setiap makhluk hidup memiliki fase pertumbuhan dan perkembangan.
Meskipun tahapan ini umum untuk semua hewan, mereka sangat bervariasi di antara spesies.
Jika kamu sedang mencari informasi terkait tahap fase pertumbuhan dan perkembangan hewan, kamu bisa menyimak penjelasan terkait tahap dan fase pertumbuhan dan perkembangan hewan berikut ini.
Tahap Fase Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
Kelahiran, pertumbuhan, reproduksi, dan kematian mewakili empat tahap siklus hidup semua hewan. Sebagian besar hewan tampak mirip dengan rekan dewasa mereka saat lahir.
Namun, beberapa jenis hewan, termasuk sebagian besar serangga dan sebagian besar amfibi, mengalami transformasi radikal selama tahap pertumbuhannya.
Tahap fase pertumbuhan dan perkembangan hewan dapat dibagi menjadi beberapa tahap utama. Berikut tahap fase pertumbuhan dan perkembangan hewan yang wajib kamu ketahui:
1. Fase Embrionik
ase embrionik adalah tahap awal perkembangan bayi yang dimulai setelah pembuahan sel telur oleh sperma hingga terbentuknya bagian-bagian tubuh bayi di dalam rahim.
Pada fase embrionik, embrio mengalami beberapa tahapan perkembangan seperti tahap morula, blastula, dan gastrula.
Pada tahap morula, embrio terdiri dari sejumlah sel yang berkelompok dan berbentuk mirip dengan berry.
Kemudian, embrio berkembang menjadi blastula, di mana sel-selnya membentuk lapisan luar yang disebut trofoblas.
Selanjutnya, embrio mengalami gastrulasi, di mana terjadi pembentukan lapisan-lapisan sel yang menjadi dasar untuk pembentukan organ-organ tubuh.
Tahap embrionik ini penting dalam perkembangan bayi karena pada saat inilah organ-organ tubuh utama mulai terbentuk.
Pada akhir fase embrionik, embrio sudah memiliki bentuk yang jelas dan kemudian berkembang menjadi janin.
Fase Embrionik terbagi menjadi tahapan berikut:
1. Tahap Morula
Fase pertama embrionik yang terdapat pertumbuhan dan perkembangan hewan adalah tahap morula. Tahap Morula adalah tahap perkembangan embrio setelah pembuahan terjadi.
Pada tahap ini, sel telur yang telah dibuahi atau zigot telah mengalami pembelahan berkali-kali dan membentuk sebuah massa bulat yang terdiri dari sekitar 10-30 sel.
Tahap Morula biasanya terjadi sekitar hari ke-4 setelah pembuahan terjadi
2. Tahap Blastula
Tahap blastula adalah tahap awal perkembangan embrio hewan yang terjadi setelah tahap morula.
Pada tahap ini, embryo terdiri dari satu lapisan sel yang membentuk sebuah rongga berisi cairan di tengahnya. Bentuk blastula seringkali berbentuk bola dengan rongga yang disebut blastokel.
Tahap blastula ini merupakan tahap awal dalam pengembangan embrio hewan dan merupakan tahap penting dalam membentuk lapisan epitel yang menyelubungi rongga cairan.
3. Tahap Gastrulasi
Tahap Gastrulasi adalah tahap dalam perkembangan embrio pada hewan dan manusia setelah tahap pembentukan blastula.
Pada tahap ini, terjadi pengorganisasian ulang sel-sel embrionik menjadi tiga lapisan utama yang disebut ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
Ketiga lapisan ini akan membentuk berbagai jaringan dan organ selama pembentukan embrio. Proses Gastrulasi sangat penting karena menentukan arah perkembangan selanjutnya pada embrio
4. Tahap Organogenesis
Tahap Organogenesis adalah proses pembentukan organ atau alat tubuh pada makhluk hidup.
Proses ini berasal dari tiga lapisan embrio yang telah terbentuk pada tahap gastrulasi, yaitu ektoderm, endoderm, dan mesoderm.
Tahap organogenesis dimulai setelah pembentukan embrio (bentuk primitif) dan berlanjut hingga embrio menjadi janin atau fetus (bentuk definitif) yang memiliki bentuk dan rupa yang spesifik bagi keluarga hewan dalam satu spesies.
Dalam tahap ini, terjadi proses histogenesis, yaitu proses diferensiasi dari sel yang semula belum memiliki fungsi menjadi sel yang memiliki fungsi khusus.
Organ-organ tubuh berkembang dan dibentuk dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula.
Tahap embrionik adalah tahap pertama dari siklus hidup hewan. Itu dimulai dengan pembuahan dan berlangsung sampai telur menetas atau hewan muda lahir.
Selama tahap ini, sel-sel embrio mulai membelah dan membentuk berbagai organ dan jaringan yang akan membentuk tubuh hewan.
Tahap embrionik sangat penting untuk perkembangan struktur dasar hewan dan menetapkan dasar untuk pertumbuhannya di masa depan.
Fase ini dimulai dari saat pembuahan terjadi hingga masa inkubasi telur selesai. Pada tahap ini, sel-sel embrio mulai membelah dan membentuk berbagai organ tubuh.
2. Fase Pasca Embrionik
Fase Pasca Embrionik adalah fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup setelah masa embrio. Pada fase ini, terjadi penyempurnaan alat-alat reproduksi setelah dilahirkan.
Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada fase ini umumnya hanya berupa peningkatan ukuran bagian tubuh dari makhluk hidup.
Pada hewan, fase pasca embrionik dimulai sejak hewan lahir atau menetas.
Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota tubuh pada fase ini tidak sama, dan pertumbuhan bisa berhenti setelah mencapai usia dewasa.
Sementara itu, perkembangan dimulai ketika alat-alat kelamin sudah mampu mereproduksi sel-sel kelamin.
Pada hewan tertentu, sebelum mencapai fase dewasa, terlebih dahulu mengalami regenerasi atau metamorfosis.
Regenerasi merupakan proses pemulihan atau regenerasi bagian tubuh yang rusak atau hilang.
Sedangkan, metamorfosis adalah perubahan bentuk tubuh secara drastis yang terjadi selama perkembangan hewan, misalnya pada serangga yang mengalami perubahan dari larva menjadi pupa lalu menjadi dewasa.
Dalam fase ini ada beberapa hewan mengalami proses metamorfosis dan yang lainnya mengalami proses metagenenis.
1. Metamorfosis
Metamorfosis adalah proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan.
Proses ini melibatkan pertumbuhan dan diferensiasi sel yang secara drastis berbeda.
Beberapa jenis hewan yang mengalami metamorfosis adalah serangga, amfibi, mollusca, crustacea, echinodermata, dan tunicata.
Terdapat dua jenis metamorfosis yakni metamorfosis sempurna dan metamorfosis tak sempurna.
Metamorfosis sempurna adalah proses perkembangan pada hewan yang melalui perubahan bentuk yang berbeda di setiap dari empat fase tubuhnya, yaitu telur, larva, pupa (kepompong) dan dewasa.
Proses ini dimulai ketika hewan bertelur dan berubah bentuk secara drastis hingga menjadi dewasa.
Beberapa contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu, serangga, semut, nyamuk, dan belalang.
Sedangkan metamorfosis tak sempurna suatu proses perkembangan hewan yang terjadi dalam beberapa tahap, tetapi tidak melewati tahap pupa seperti pada metamorfosis sempurna.
Dalam metamorfosis tak sempurna, hewan mengalami tumbuh-kembang tanpa mengalami perubahan bentuk yang drastis.
Beberapa contoh hewan yang mengalami metamorfosis tak sempurna adalah belalang, jangkrik, dan kecoa.
Dalam metamorfosis tak sempurna, hewan-hewan ini mengalami perubahan bentuk dan ukuran namun tidak mengalami tahap pupa. Mereka berkembang melalui tiga tahap yaitu telur, nimfa, dan dewasa.
Berikut adalah tahapan dalam metamorfosis tak sempurna:
1. Telur – Hewan bertelur dan dari telur tersebut akan menetas nimfa.
2. Nimfa – Nimfa merupakan bentuk awal hewan yang menyerupai orang dewasa namun dengan ukuran yang lebih kecil. Nimfa tidak memiliki sayap yang berkembang sepenuhnya dan tidak dapat berkembang biak.
3. Dewasa – Setelah beberapa kali mengalami pergantian kulit, hewan akan mencapai tahap dewasa. Pada tahap ini, hewan memiliki ukuran dan bentuk yang serupa dengan bentuk yang telah matang.
Metamorfosis tak sempurna memiliki perbedaan dengan metamorfosis sempurna, dimana pada metamorfosis sempurna, hewan akan mengalami tahap larva dan pupa sebelum mencapai bentuk dewasa.
2. Metagenesis
Metagenesis merupakan pergiliran keturunan dari fase aseksual ke fase seksual maupun sebaliknya.
Dalam metagenesis, terjadi siklus hidup di mana organisme akan melakukan fase seksual dan juga fase aseksual secara berkala.
Pengertian metagenesis ini bisa juga dikatakan sebagai pergiliran cara perkembangbiakan makhluk hidup antara seksual (kawin) dan tidak kawin (aseksual).
Metagenesis merupakan fenomena pertukaran generasi antara reproduksi seksual dan reproduksi aseksual.
Ini melibatkan pergiliran dua fase sekaligus, yaitu fase generatif dan fase vegetatif.
Organisme yang mengalami metagenesis, baik tumbuhan maupun hewan, memiliki daur hidup yang melibatkan individu dengan kandungan genetik yang berbeda, seperti tahap haploid (n) dan tahap diploid (2n).
Dalam konteks organisme yang termasuk Archaeplastida, seperti tumbuhan hijau, alga merah, dan Glaucophyta, istilah pergiliran keturunan atau metagenesis sering digunakan.
Penutup
Setiap spesies hewan memiliki waktu yang berbeda-beda dalam setiap tahapan tersebut tergantung pada jenisnya.
Namun secara umum, tahapan tersebut merupakan proses alami yang harus dilalui oleh semua hewan dalam rangka pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Kesimpulannya, tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada hewan merupakan proses alami yang harus dilalui oleh semua makhluk.
Dari tahap embrio hingga dewasa, setiap tahap memainkan peran penting dalam membentuk tubuh hewan dan mempersiapkannya untuk bertahan hidup di lingkungannya.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: