Jelaskan Perbedaan Fertilisasi Internal dan Eksternal Pada Sistem Reproduksi Manusia
Jelaskan Perbedaan Fertilisasi Internal dan Eksternal Pada Sistem Reproduksi Manusia – Dalam upaya untuk menjaga kelangsungan peradaban manusia, terdapat sistem reproduksi yang berperan besar.
Proses reproduksi yang dialami oleh manusia memegang peran cukup penting dan vital dalam hal ini. Alasan tersebut pula yang menjadikan sistem reproduksi penting dipelajari dengan baik.
Buat kamu yang sedang mendalami materi satu ini, maka perlu pula untuk mengetahui perbedaan fertilisasi internal dan eksternal pada sistem reproduksi manusia dengan lebih baik.
Faktor yang Menjadi Perbedaan antara Fertilisasi Internal dan Fertilisasi Eksternal
Daftar Isi
Daftar Isi
- Faktor yang Menjadi Perbedaan antara Fertilisasi Internal dan Fertilisasi Eksternal
- A. Definisi Fertilisasi Internal
- B. Definisi Fertilisasi Eksternal
- C. Syarat Terjadinya Proses Fertilisasi
- D. Pengaruh Kesehatan Manusia dalam Sistem Reproduksi
- E. Jumlah Gamet
- F. Tempat Berlangsung Fertilisasi
- Penutup
Sudah bukan menjadi sebuah hal yang baru lagi bahwa mempelajari sistem reproduksi manusia menjadi materi yang perlu untuk dipahami dengan baik.
Tidak hanya menjadi jalan untuk bisa mempertahankan kelangsungan hidup dari peradaban, tetapi juga menjadi bagian sistem penting dari tubuh manusia.
Kondisi kesehatan manusia bahkan juga banyak dipengaruhi oleh sistem reproduksi ini. Oleh karena itu, memahaminya menjadi hal yang penting supaya bisa menjaga kesehatan diri dengan lebih baik.
Sistem reproduksi yang dimiliki oleh makhluk hidup, khususnya dengan manusia, dapat dibagi menjadi dua jika didasarkan pada proses terjadinya yaitu internal dan eksternal.
Reproduksi merupakan proses yang dilakukan oleh manusia atau makhluk hidup lainnya supaya bisa menghasilkan keturunan. Tujuannya pasti untuk mempertahankan kelangsungan hidup dari spesiesnya.
Pada dasarnya, sistem reproduksi sendiri merupakan kumpulan dari organ internal dan eksternal yang bekerja bersama satu dengan yang lain agar dapat mencapai tujuan prokreasi.
Sebutan lain yang bisa digunakan untuk menyebut proses reproduksi yaitu dengan fertilisasi.
Maka dari itu, memahami perbedaan fertilisasi internal dan eksternal pada sistem reproduksi manusia menjadi bagian yang penting.
Terdapat beberapa hal yang bisa kamu pahami supaya bisa menemukan perbedaan tersebut. Mulai dari definisi, syarat, pengaruh yang dimiliki, dan lainnya yang akan dibahas di bawah ini.
A. Definisi Fertilisasi Internal
Bagian dari perbedaan fertilisasi internal dan eksternal pada sistem reproduksi manusia pertama yang bisa dipahami yaitu berkaitan dengan definisinya.
Namun, pada bagian satu ini akan dibahas mengenai definisi dari fertilisasi internal terlebih dahulu.
Bisa dibilang bahwa sistem reproduksi yang dialami oleh manusia sebagian besar lebih melibatkan fertilisasi internal melalui hubungan seksual.
Urutan dari proses yang dialami yaitu saat pria memasukkan penisnya ke dalam vagina dari wanita. Kemudian, pria tersebut mengejakulasikan semen yang dimiliki dan mengandung sperma.
Sebagian dari sperma yang dikeluarkan tersebut akan melewati leher rahim terlebih dahulu. Lalu, baru masuk ke dalam rahim.
Nantinya sperma ini akan lanjut pergi melalui saluran telur dengan tujuan supaya bisa mengalami pembuahan dari ovum.
B. Definisi Fertilisasi Eksternal
Sebelumnya telah dijelaskan mengenai fertilisasi internal, maka dari itu pada bagian ini akan dijelaskan definisi dari fertilisasi eksternal.
Pada dasarnya, reproduksi eksternal sendiri merupakan cara reproduksi yang terjadi saat sperma membuahi sel telur di luar tubuh dari wanita.
Fertilisasi satu ini akan menghasilkan gamet yang tergolong lebih banyak dengan kemungkinan keberhasilan perkawinan juga menjadi lebih kecil.
Kamu bisa melihat fertilisasi eksternal pada manusia ini terjadi yaitu dengan teknologi bayi tabung atau Fertilisasi in Vitro (IVF).
Pembuahan pada proses ini dilakukan dengan cara menempatkan sel sperma dan sel telur supaya bisa terjadi inseminasi.
Setelah sel telur terbelah dan menjadi embrio, kemudian akan dimasukkan ke dalam tabung yang tipis. Tabung itu akan dimasukkan ke dalam rahim wanita melalui vagina supaya bisa berkembang dengan baik.
C. Syarat Terjadinya Proses Fertilisasi
Perbedaan fertilisasi internal dan eksternal pada sistem reproduksi manusia lainnya yang ada yaitu berkaitan dengan syarat supaya proses fertilisasi bisa terjadi.
Syarat penting supaya fertilisasi dapat terjadi yaitu dengan adanya hubungan kontak antara sel telur dan sperma yang terjadi.
Apabila syarat tersebut sudah dipenuhi, maka proses fertilisasi bisa terjadi. Namun, begitu pula jika terjadi sebaliknya.
Saat tidak terjadi kontak secara langsung antara sel telur dan sel sperma, maka proses fertilisasi tidak akan mungkin terjadi.
D. Pengaruh Kesehatan Manusia dalam Sistem Reproduksi
Bagian perbedaan fertilisasi internal dan eksternal pada sistem reproduksi manusia yang selanjutnya bisa ditemui yaitu berkaitan dengan pengaruhnya terhadap kondisi kesehatan manusia.
Ada banyak jenis penyakit yang bisa muncul apabila terjadi kesalahan atau gangguan dengan sistem reproduksi yang dimiliki oleh manusia.
Oleh karena itu, baik pria atau wanita, jika sudah aktif secara seksual, maka lebih baik untuk melakukan pengecekan kesehatan sistem reproduksi secara rutin.
Biasanya untuk wanita akan melakukan pengecekan kesehatan sistem reproduksinya melalui pap smear. Sementara untuk pria bisa mengecek kualitas sperma dan tingkat kesuburan yang dimiliki.
E. Jumlah Gamet
Masih berkaitan dengan perbedaan fertilisasi internal dan eksternal pada sistem reproduksi manusia. Kamu juga bisa melihatnya dari banyaknya jumlah gamet yang dikeluarkan.
Pada terjadinya fertilisasi internal, jumlah gamet yang dikeluarkan hanya cukup sedikit. Hal ini dikarenakan sperma yang dilepaskan akan langsung menuju ke sel telur.
Sementara untuk fertilisasi eksternal, jumlah gametnya cenderung lebih banyak jika dibandingkan dengan fertilisasi internal.
Baik dari wanita maupun pria akan mengeluarkan jumlah sperma dan sel telur yang cenderung lebih banyak.
Hal ini dikarenakan diperlukannya supaya kesempatan untuk sel telur dan sperma bisa melebur juga semakin lebih tinggi.
Jika ada lebih banyak zigot yang terbentuk, maka kesempatan untuk mendapatkan embrio terbaik yang bisa berkembang juga menjadi lebih tinggi.
F. Tempat Berlangsung Fertilisasi
Dalam mencari tahu terkait perbedaan fertilisasi internal dan eksternal pada sistem reproduksi manusia, tidak luput pula dilihat dari tempat berlangsungnya.
Sesuai dengan definisi yang telah diberikan pada penjelasan sebelumya, fertilisasi internal terjadi di dalam tubuh dari wanita.
Proses fertilisasi mulai dari bertemunya sel sperma dan sel telur juga terjadi di dalam tubuh tersebut. Setelah terjadinya peleburan, kemudian zigot yang terbentuk tadi menjadi berkembang di dalam tubuh yang sama.
Sementara untuk fertilisasi eksternal, proses penyatuan dari sperma dan sel telur terjadinya ada di luar tubuh wanita. Biasanya terdapat lingkungan tersendiri yang memungkinkan untuk terjadinya peleburan itu.
Penutup
Nah, itu tadi merupakan penjelasan mengenai berbagai perbedaan fertilisasi internal dan eksternal pada sistem reproduksi manusia yang perlu untuk kamu ketahui.
Dari penjelasan yang sudah diberikan di atas, maka kamu mungkin juga bisa menemukan perbedaan dari fertilisasi internal dan eksternal lainnya yang belum sempat disebutkan.
Tidak hanya terjadi dengan sistem reproduksi yang dimiliki oleh manusia, tetapi juga fertilisasi terjadi di banyak makhluk hidup yang lainnya.
Kamu dapat mencari tahu terkait dengan penjelasan seputar fertilisasi manusia lainnya yang lengkap hanya melalui situs blog Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: