15 Dongeng Sebelum Tidur LDR, Manja, dan Kocak Bisa Bikin Pacar Ketawa Ngakak

Sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara seringkali saling telefon sebelum tidur. Momen berbincang lewat telefon sebelum tidur diyakini mampu membuat hubungan menjadi semakin erat. Banyak hal yang bisa dibicarakan pada momen ini.

Sepasang kekasih yang saling telefon bisa saling bertukar cerita dengan berbagai tema. Mulai dari tema LDR, manja, atau cerita-cerita lucu. Nah, di bawah ini akan disajikan kumpulan dongeng sebelum tidur LDR dengan tema tersebut.

Kamu dapat menggunakan kumpulan dongeng sebelum tidur LDR dalam artikel ini sebagai bahan saat bertelefon dengan kekasih hatimu. Jadi, simak baik-baik, ya!📖😊

Kumpulan Dongeng Sebelum Tidur LDR, Manja, dan Kocak

Canva/@africa-images

Di bawah ini kamu akan disajikan sejumlah cerita pengantar tidur yang bisa bikin hubungan cintamu semakin erat.

Kumpulan Dongeng Sebelum Tidur LDR

1. Janji di Bawah Langit Sama

Di sebuah kota kecil yang dikelilingi sawah hijau, hiduplah sepasang kekasih bernama Rani dan Dava. Mereka sudah menjalin hubungan selama dua tahun, tetapi pada suatu hari, Dava harus pindah ke luar negeri karena beasiswa.

Keputusan itu membuat hati mereka berdua terasa berat, namun mereka percaya bahwa cinta yang kuat mampu bertahan melampaui jarak.

Malam sebelum keberangkatan, mereka duduk di bawah pohon mangga besar yang menjadi tempat favorit sejak awal hubungan mereka. “Kalau kamu kangen aku, lihat saja langit,” ujar Rani sambil tersenyum sendu. “Kita memang jauh, tapi langitnya tetap sama.”

Sejak hari itu, video call, pesan suara, dan foto-foto kecil menjadi hal paling berharga. Walaupun beda waktu dan beda musim, mereka terus berusaha menjaga komunikasi.

Suatu hari, Dava mengirim foto langit malam penuh bintang dan berkata, “Aku sedang melihat langit yang sama seperti kamu. Itu sudah cukup membuatku merasa dekat.”

Namun hari tidak selalu mudah. Rani kadang menangis karena rindu, sedangkan Dava merasa bersalah karena tidak bisa selalu menemani. Tetapi setiap kali mereka merasa goyah, mereka selalu kembali pada satu hal: janji di bawah langit yang sama. Janji bahwa cinta mereka layak diperjuangkan.

Setelah dua tahun menunggu, Dava akhirnya kembali. Tanpa memberi tahu, ia muncul di bawah pohon mangga dengan membawa bintang kecil dari lampu LED. “Aku pulang,” katanya pelan.

Rani berlari menghampiri sambil menangis bahagia. Cinta mereka akhirnya kembali berada pada jarak yang bisa disentuh, tanpa harus menatap langit lagi untuk merasa dekat.

2. Surat yang Tak Pernah Terjadi

Tika dan Arga adalah pasangan yang terpisah oleh jarak Jakarta–Makassar. Mereka berjanji untuk selalu mengirim surat setiap dua minggu. Meskipun teknologi makin canggih, mereka ingin mempertahankan cara lama agar hubungan terasa lebih hangat.

Arga selalu mengirim surat lebih panjang daripada Tika. Ia menuliskan cerita tentang kuliahnya, laut biru di Makassar, dan makanan yang membuatnya teringat pada masakan Tika. Namun pada suatu hari, Tika sadar bahwa sudah dua bulan tidak menerima surat dari Arga. Ia mulai gelisah.

Karena rindu yang menumpuk, Tika memutuskan menulis surat paling panjang yang pernah ia buat. Ia menuliskan semua: rasa takut, rindu, dan harapan untuk masa depan.

Namun, sebelum surat itu sempat dikirim, seseorang mengetuk pintunya. Saat membuka, ia terkejut melihat Arga berdiri di sana dengan tas besar di pundaknya.

“Aku pulang,” kata Arga dengan senyum hangat. Tika menahan air mata. “Tapi… suratmu?” tanyanya pelan.

Arga kemudian tertawa dan mengeluarkan tumpukan kertas dari tasnya. “Semua suratku aku simpan. Aku mau menyerahkannya langsung. Biar kamu bisa melihat bagaimana rindu ini tumbuh setiap minggu.”

Tika tak mampu berkata apa-apa selain memeluknya erat. Ternyata, seluruh surat yang “hilang” itu bukan hilang, tetapi sengaja disimpan Arga sebagai bukti rasa cintanya.

Mereka akhirnya membaca surat-surat itu bersama sepanjang malam, menghidupkan kembali setiap momen yang pernah mereka lewati, tanpa jarak lagi di antara mereka.

3. Kompas Rindu

Dewi memberikan sebuah kompas kecil kepada kekasihnya, Aksa, sebelum pria itu pindah ke luar kota untuk bekerja.

“Kompas ini akan selalu menunjuk ke arah yang sama,” kata Dewi sambil memasangkannya di saku Aksa. “Meskipun kamu pergi ke mana pun, aku ingin kamu ingat—hati kamu selalu bisa menemukan jalan pulang.”

Minggu pertama berjalan lancar. Mereka menelepon tiap malam dan berbagi cerita tentang pekerjaan dan kehidupan baru.

Namun, semakin hari, kesibukan mulai memisahkan waktu mereka. Telepon jadi makin jarang, pesan semakin singkat. Dewi merasa takut bahwa jarak perlahan merenggangkan hati mereka.

Suatu malam, Aksa mengirim pesan singkat: “Lihat bintang paling terang malam ini.” Dewi pun keluar rumah dan menatap langit. Tak lama kemudian, Aksa menelepon. Suaranya terdengar hangat. “Kompas yang kamu kasih… setiap aku lihat, aku ingat bahwa aku punya rumah. Rumah itu kamu.”

Dewi menangis pelan, bukan karena sedih, tapi karena rindu yang akhirnya menemukan arah.

Berbulan-bulan kemudian, Aksa pulang diam-diam. Ia mengetuk pintu rumah Dewi sambil memegang kompas itu. “Aku pulang karena kompas ini nggak pernah berhenti menunjuk ke kamu,” ucapnya sambil tersenyum. Dewi langsung memeluknya sambil terisak.

Ternyata, kompas kecil itu menjadi pengingat bahwa cinta tidak pernah benar-benar tersesat—ia hanya butuh arah untuk kembali.

4. Rindu yang Disimpan dalam Botol

Lila dan Reza punya kebiasaan unik sebelum menjalani hubungan jarak jauh: mereka menuliskan rasa rindu pada secarik kertas kecil, memasukkannya ke dalam botol kaca, lalu menutupnya rapat. Botol itu mereka sebut sebagai Bottle of Waiting.

Sejak Reza pindah ke kota lain untuk bekerja, botol itu semakin penuh. Lila menuliskan hal-hal kecil yang ia rindukan: tawa Reza, cara Reza memandangnya, bahkan aroma jaket favoritnya. Sementara Reza diam-diam membuat botol versinya sendiri di kamar kos.

Suatu pagi, Lila menerima pesan, “Buka botolmu malam ini. Aku juga akan buka botolku, biar rindu kita terbaca di waktu yang sama.” Malam itu, Lila membuka botol dan membaca kertas-kertas kecil yang penuh tulisan rindu. Ia menangis dan tertawa di saat bersamaan.

Namun, saat membuka kertas terakhir, ia terkejut. Tulisan itu berbeda—lebih rapi. “Balik ke halaman depan rumah,” bunyinya.

Dengan bingung, Lila keluar rumah… dan menemukan Reza berdiri di sana dengan botol versinya sendiri. “Rindu ini sudah terlalu banyak untuk disimpan,” katanya sambil tersenyum.

Lila langsung berlari memeluknya. Reza pun menyerahkan botolnya. “Sekarang, kita isi botol baru. Bukan dengan rindu, tapi dengan kenangan yang kita buat bersama.”

Dan malam itu, botol rindu berubah menjadi botol kebahagiaan.

5. Di Persimpangan Mimpi dan Cinta

Pagi itu, Rani mendapat sebuah surat yang membuatnya senang dan sedih dalam waktu yang sama. Rani merasa senang karena mendapatkan beasiswa melanjutkan pendidikan ke luar negeri yang lama diinginkannya.

Sementara di sisi lain, datangnya surat ini membuat Rani sedih karena dia harus berpisah dengan Andri kekasih hatinya.

Rani sangat bingung untuk menentukan pilihan mana yang tepat buatnya. Rani tidak ingin kehilangan belajar di luar negeri. Sementara di sisi lain Rani tidak ingin berpisah dengan Andri kekasihnya.

Supaya bisa menentukan pilihan yang tepat. Rani mengajak Andri ketemuan di suatu cafe yang ada di pinggiran Kota Surabaya.

Setelah berbasa-basi sebentar. Rani kemudian mengatakan bahwa dirinya baru saja menerima surat pemberitahuan bahwa dirinya mendapat panggilan beasiswa untuk belajar di luar negeri.

Kabar ini tentu membuat Andri bahagia. Sebab, Andri tahu bahwa kekasihnya telah lama menginginkan beasiswa tersebut.

“Aku turut senang mendengar kamu berhasil mendapatkan apa yang kamu inginkan. Tetapi mengapa kamu tidak kelihatan bahagia?” tanya Andri.

“Ada yang membuatku sedih dengan beasiswa tersebut.”

“Apa yang membuatmu sedih?”

“Jika aku menerima beasiswa itu. Aku dan kamu pasti akan berpisah dalam waktu yang lama. Aku takut hubungan yang telah lama kita jalin akan berakhir.”

Saat itu Andri berpikir keras. Ia berusaha menemukan jawaban yang tepat.

“Begini, sebaiknya kamu tetap ambil beasiswa itu. Untuk hubungan kita, bukankah kita bisa LDR-an?”

“Iya, aku tahu itu. Tapi, bagaimana kalau LDR-an itu akan menjadi hubungan kita bubar?”

“Kamu jangan takut terhadap sesuatu yang belum terjadi. Selama kita saling yakin dan percaya satu sama lain. Aku yakin hubungan ini akan terus berjalan.”

“Namun, bagaimana kalau akhirnya tidak seperti yang kita inginkan?”

“Sayang, kita ini hanya manusia biasa. Kita hanya bisa berusaha. Sementara kepastian semua ada di tangan Tuhan. Kita berdoa saja agar hubungan ini tetap langgeng.”

Rani terdiam. Ia berusaha mencerna kata-kata dari kekasihnya. Rani akhirnya menerima beasiswa pendidikan ke luar negeri.

Sebulan setelah pertemuan itu Rani pergi ke Belanda untuk melanjutkan pendidikan selama dua tahun. Hubungan LDR memang sulit. Namun, berkat saling percaya dan yakin dengan pasangannya. Rani dan Andri berhasil melaluinya.

Kini Rani dan Andri telah menikah dan sudah dikarunia seorang bayi perempuan yang lucu. Rani sangat berterimakasih kepada Andri yang telah meyakinkan dirinya untuk mengambil beasiswa tersebut.

Di sisi lain Andri juga berterima kasih karena Rani bisa percaya kepada dirinya yang tetap setia menunggu Rani menyelesaikan pendidikannya di luar negeri.

Kumpulan Dongeng Sebelum Tidur LDR Manja

1. Putri Peluk dan Ksatria Penyabar

Di sebuah kota kecil yang damai, hiduplah seorang gadis bernama Amora yang terkenal sangat manja, terutama kepada kekasihnya, Dio.

Sejak awal hubungan, Dio sudah tahu bahwa Amora adalah “putri peluk” yang selalu ingin dimanjakan. Ia sering merajuk hanya karena hal kecil, seperti Dio telat tiga menit membalas chat atau lupa mengirim foto random sebagai tanda keberadaan.

Namun, Dio selalu menghadapinya dengan kesabaran yang luar biasa. Suatu sore, mereka duduk di taman dekat rumah Amora.

Gadis itu mengerucutkan bibir, meraih tangan Dio, lalu berkata, “Kamu nggak kirim foto makan siang, jadi aku sedih.” Dio tertawa kecil sambil merapikan rambutnya. “Maaf, putriku. Mulai besok, aku kirim foto semuanya. Bahkan foto sendoknya kalau kamu mau.”

Amora semakin merajuk. “Pokoknya aku butuh perhatian full!” Dio pura-pura terkejut. “Full? Sampai baterai hidupku habis?” Amora mengangguk lucu. “Iya!”

Karena ingin membuat Amora senang, Dio menyiapkan kejutan. Keesokan harinya, ia datang membawa kotak berisi gelang kecil bertuliskan “Full-Mode Only.” “Karena kamu butuh perhatian full,” katanya sambil memasangkan gelang itu ke tangan Amora.

Gadis itu langsung memeluknya erat, matanya berbinar-binar.

Sejak hari itu, setiap Amora mulai manja, Dio hanya menunjuk gelangnya sambil tersenyum. Dan setiap kali itu terjadi, Amora akan tertawa lalu memeluknya makin erat. Meski manja, cintanya tulus.

Meski lelah, Dio tetap bahagia. Karena bagi mereka, manja bukan masalah—itu bahasa cinta yang membuat hubungan terasa lebih hangat.

2. Ratu Pisang Goreng

Salsa dikenal sebagai gadis manja yang selalu menginginkan hal spesifik dari kekasihnya, Reno. Suatu hari, ia berkata, “Aku mau pisang goreng yang manis, lembut, hangat, dan harus dari abang yang di depan komplek.

Kalau bukan itu, aku nggak mau.” Reno tertawa sambil mengacak rambutnya. “Baik, Ratu Pisang Goreng.”

Setiap sore, Reno selalu membeli pisang goreng favorit Salsa. Namun suatu hari, warung itu tutup. Reno panik karena tahu Salsa akan kecewa.

Ia pun membeli pisang goreng dari toko lain, kemudian dengan penuh usaha memanaskannya agar rasanya tidak aneh. Bahkan ia mempresentasikan dengan gaya lucu, “Ini edisi upgrade, Ratu.”

Ketika Reno tiba, Salsa melipat tangan dan memasang ekspresi merajuk. “Ini beda.” Reno duduk di sebelahnya. “Iya, tapi aku tetap beli buat kamu.

Karena kalau kamu sedih, aku juga ikut sedih.” Salsa terdiam sebentar, lalu pipinya memerah. Ia akhirnya menyuap pisang itu dan berkata pelan, “Hm… enak juga sih.”

Reno tersenyum lega. “Ratu puas?” “Puas… tapi tetap yang depan komplek.” Mereka tertawa bersama.

Besoknya, Salsa membuka pintu dan menemukan Reno berdiri sambil membawa pisang goreng dari abang yang biasa. “Tokonya sudah buka,” katanya. Salsa langsung memeluknya sambil berkata, “Kamu memang paling bisa bikin aku manja dan bahagia.”

3. Mesin Penghapus Ngambek

Rara sangat mudah ngambek—seperti tombol kecil yang gampang tertekan. Sementara kekasihnya, Niko, sudah hafal semua pola “ngambek manja” itu. Kalau Rara mulai diam, Niko tahu itu alarm.

Suatu malam, Rara tiba-tiba tidak membalas chat. Niko menelepon, tetapi hanya terdengar suara napas pendek. “Kamu kenapa?” tanya Niko. “Aku ngambek.” “Kenapa?” Setelah 5 detik hening, Rara berkata, “Karena kamu mimpiin orang lain.” Niko terperangah. “Aku bahkan nggak ingat mimpiku!”

Besoknya, Niko muncul di depan rumah Rara membawa kotak kecil bertuliskan “Mesin Penghapus Ngambek.” Rara langsung penasaran. “Ini apa?” Niko membuka kotak itu.

Di dalamnya ada beberapa kertas warna-warni bertuliskan hal-hal konyol: “Jaminan Peluk,” “Voucher Cium Pipi,” “Tiket Rayuan Gratis,” dan “Lisensi Minta Maaf Tanpa Alasan.”

Rara tertawa sambil menutup mulut. “Ini serius?” Niko mengangguk. “Kalau kamu ngambek, pilih salah satu. Biar aku tahu cara memperbaiki dengan cepat.” Rara memeluknya sambil tertawa kecil. “Kamu lucu banget.”

Sejak hari itu, setiap Rara mulai merajuk, ia mengambil satu voucher dan memberikannya kepada Niko. Hubungan mereka pun semakin hangat, karena ngambek bukan lagi masalah—tapi cara manis untuk saling mendekat.

4. Pangeran Pengganti Bantal Guling

Nadia punya kebiasaan aneh: ia tidak bisa tidur tanpa bantal guling. Namun ketika kekasihnya, Arvin, datang menginap saat libur panjang, Nadia malah menjadikan Arvin bantal guling hidup. Bahkan Arvin sering terbangun karena dipeluk terlalu erat.

Suatu malam, Arvin bertanya sambil tertawa, “Nad, kamu sayang aku apa sayang bantal guling?” Nadia memonyongkan bibir. “Ya kamu lah… tapi guling juga penting.” Arvin pura-pura sedih. “Berarti aku kalah sama guling?”

Keesokan harinya, Arvin membuat kejutan. Ia membawa bantal guling besar berwarna biru dengan tulisan “Pangeran Pelukan.” “Ini supaya aku nggak terlalu disiksa kalau kamu tidur,” katanya sambil tertawa. Nadia memeluk bantal itu sambil tersipu. “Tapi tetap lebih enak peluk kamu.”

Malamnya, Nadia memeluk Arvin sambil setengah tertidur. “Kamu tetap pangeran pelukanku, bukan cuma guling.” Arvin mengusap rambutnya pelan. “Dan kamu tetap putri manja paling lucu yang pernah aku temui.”

Mereka pun tidur dalam pelukan hangat, merasa nyaman karena meski manja, cinta mereka selalu menemukan cara untuk terlihat lucu dan menggemaskan.

5. Cinta Tanpa Alasan

Suatu hari, Rizka dan Rido berjalan-jalan di sebuah taman yang indah. Rido kemudian memetik sekuntum mawar dan kemudian memberikannya kepada Rizka.

Sebelum Rizka menerima bunga pemberian dari Rido. Rizka mengajukan sebuah pertanyaan yang tidak bisa dijawab Rido.

Saat itu Rizka bertanya, “Apa alasanmu mencintaiku?”

Bagi Rido pertanyaan ini sangat sulit jawabannya. Rido tidak mampu mampu menjawab pertanyaan itu bukan karena tidak mencintai Rizka. Melainkan karena justru sebaliknya.

Besarnya cinta Rido kepada Rizka membuat dirinya tidak memerlukan alasan apapun untuk mencintai perempuan yang sudah tiga tahun ini menjadi kekasih hatinya.

“Aku tidak mempunyai alasan apapun untuk mencintaimu,” jawab Rido.

Jawaban Rido ini membuat Rizka kesal. Sebab, Rizka berpendapat kalau Rido tidak jujur kepadanya. Di dorong rasa marah. Rizka kemudian meninggalkan Rido.

Rizka kemudian mengambil sepeda motornya dan lalu pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan Rizka mengendarai motornya dengan sangat kencang.

Karena kurang hati-hati Rizka mengalami suatu kecelakaan yang membuatnya mengalami kelumpuhan dalam jangka yang lumayan lama.

Saat tahu dirinya tidak lagi bisa berjalan. Hati Rizka hancur berkeping-keping. Ia sedih bukan hanya karena kelumpuhan yang dideritanya. Melainkan ia juga sedih karena akan ditinggalkan Rido.

Namun, perkiraan Rizka meleset. Rido tetap setia berada di sisi Rizka dan mau menemani Rizka melewati masa-masa sulitnya.

Selama menjalani masa pemulihan Rido selalu ada di samping Rizka. Saat itulah Rizka sadar makna cinta tanpa alasan yang dikatakan kekasihnya.

Rizka kemudian meminta maaf dan mengucapkan terimakasih kepada Rido yang selalu ada buatnya. Selantg beberapa tahun kemudian Rizka kembali dapat berjalan. Rizka dan Rido akhirnya memutuskan untuk menikah. Dan mereka pun hidup bahagia.

Kumpulan Dongeng Sebelum Tidur LDR Kocak

1. Pacarku, Si Detektif Salah Sambung

Fiko adalah tipe pacar yang mudah panik, apalagi kalau menyangkut kekasihnya, Tami. Suatu hari, Tami tidak membalas chat selama dua jam. Fiko langsung berimajinasi liar: “Jangan-jangan dia diculik alien?”

Akhirnya, ia memutuskan menelepon. Tetapi karena gugup, ia menekan nomor yang salah. “Halo? Ini alien yang bawa pacar saya?” tanyanya serius. Ternyata yang menjawab adalah bapak-bapak yang langsung berkata, “Nak, kamu kurang tidur kali ya?”

Saat akhirnya menghubungi Tami dengan benar, Tami tertawa sampai terjatuh. “Kamu gila ya?!” Fiko merasa malu, tapi lega. Tami pun berkata, “Besok-besok, kalau aku nggak balas, sabar dulu. Jangan ngerepotin alien.”

Sejak itu, setiap Tami telat balas, Fiko selalu berkata, “Aku hubungin alien dulu ya,” dan itu jadi candaan internal mereka.

2. Si Raja Pose Aneh

Nara dan Geri punya satu kebiasaan unik: setiap kali kencan, mereka selalu foto bareng. Namun Geri adalah orang yang tidak bisa pose normal. Ia selalu membuat ekspresi aneh atau gaya super konyol. Mulai dari muka kembung, mata melotot, sampai gaya superhero gagal.

Awalnya Nara kesal karena fotonya jadi jelek semua. Namun suatu hari, ketika ia melihat kembali foto-foto itu, ia tertawa terbahak-bahak. “Kamu tuh kenapa nggak bisa normal?” tanya Nara. Geri menjawab, “Karena kalau aku normal, kamu bosan.”

Akhirnya, mereka membuat album berjudul “Pose Aneh Geri Season 1”. Setiap foto membuat mereka kembali tertawa ketika kenangan itu dibuka ulang. Dan bagi Geri, selama bisa membuat Nara tertawa, ia akan terus menjadi “Raja Pose Aneh”.

3. Misi Rahasia: Menghindari Mantan

Suatu hari, Lala dan pacarnya, Zidan, sedang makan di mall. Tiba-tiba Lala melihat mantannya berjalan mendekat. Tanpa pikir panjang, ia berkata, “Zid, misi rahasia! Cepat sembunyi!”

Zidan, yang tidak mengerti apa-apa, panik dan langsung bersembunyi di balik pot besar. Lala ikut berjongkok sambil menahan tawa. Namun mantannya melihat pot itu goyang dan berkata, “Kalian ngapain?”

Lala dan Zidan muncul dengan wajah merah. Zidan berkata, “Misi gagal, Kapten.” Mereka akhirnya tertawa bersama, bahkan mantannya ikut tertawa.

Sejak itu, setiap ada situasi memalukan, Zidan selalu berkata, “Kapten, apakah kita harus masuk mode misi?” dan Lala langsung tertawa keras.

4. Tukang Tidur Profesional

Riko terkenal suka tidur di mana pun: di kursi, sofa, bahkan saat menunggu pesanan makanan. Pacarnya, Shira, sering menjadikannya bahan candaan. Suatu hari, Shira membuat sertifikat bertuliskan “Tukang Tidur Profesional – Level Dewa.”

Ketika memberikannya, Riko malah bangga. “Akhirnya bakatku diakui dunia!” katanya dengan gaya dramatis. Shira tertawa sampai air mata keluar.

Di setiap tempat, Shira selalu berkata, “Jangan tidur dulu.” Namun lima menit kemudian, Riko pasti sudah terlelap. Suatu kali, ia tertidur di taman, dan Shira mengambil foto sambil menutupi wajahnya dengan daun, membuatnya terlihat seperti bagian dari dekorasi taman.

Riko baru sadar ketika melihat foto itu. “Kamu jahat,” katanya, tapi tetap tertawa. Sejak itu, tidur Riko jadi hiburan gratis bagi Shira. Dan meskipun kocak, kebersamaan mereka selalu penuh tawa dan cinta.

5. Kisah Monyet dan Lutung

Suatu hari Monyet dan Lutung yang sedang kelaparan sedang duduk di sebuah ranting yang berada tepat di atas sungai. Tiba-tiba Monyet melihat ada buah semangka yang hanyut.

Ia kemudian meminta Lutung mengambil buah semangka tersebut. Tanpa banyak cakap, Lutung segera melompat ke sungai untuk mengambil buah semangka tadi.

Setelah semangka berhasil dibawa ke pinggir. Monyet segera datang mendekat Lutung untuk meminta buah semangka miliknya.

“Berikan semangka itu kepadaku!” pinta Monyet.

“Apa kamu bilang? Milikmu? Kita sama-sama tahu semangka ini hanyut. Jadi semangka ini tidak ada pemiliknya,” ba;as Lutung.

“Iya, semangka ini milikku. Karena aku yang pertama melihatnya,” kata Monyet.

“Tidak bisa. Semangka ini aku yang mengambilnya. Jadi aku juga punya hak untuk memiliki semangka ini.”

“Tidak bisa. Pokoknya semangka ini milikku,” paksa Monyet.

“Kalau kamu memaksa semangka ini tetap milikmu. Aku akan melempar semangka ini ke sungai lagi supaya diantara kita tidak ada yang memilikinya.”

“Jangan. Bagaimana kalau kita bagi dua semangka ini?” Monyet menawarkan solusi.

“Baiklah kalau begitu. Aku setuju. Tapi, harus dibagi rata, ya?” tanya Lutung.

“Wah, ya tidak bisa. Aku harus mendapat sepertiga sedangkan kamu dapat seperempatnya saja,” kata monyet.

Tawaran monyet ini membuat Lutung marah. Mereka kemudian berkelahi hingga datanglah Kancil yang melerai pertengkaran antara Lutung dan Monyet.

Kancil lalu bertanya kepada Monyet dan Lutung mengenai apa yang membuat mereka berdua bertengkar dengan hebat.

Monyet kemudian menceritakan apa yang terjadi tanpa ada yang ditutup-tutupi. Kancil yang paham lantas membagi semangka itu menjadi dua dengan ukuran yang tidak sama besar.

“Nah, ini bagianmu,” kata Kancil menyerahkan bagian yang lebih besar kepada Lutung. Sementara bagian yang lebih kecil diberikan kepada Monyet.

Merasa Kancil tidak bisa berbuat adil Monyet berkata, “Mana boleh begini. Seharusnya bagianku lebih besar dari Lutung?”

Kancil kemudian menggigit semangka yang diberikan kepada Lutung.

“Nah, sekarang semangkamu lebih besar daripada milik Lutung.”

Sekarang giliran Lutung yang tidak terima. Lutung berkata, “Mana boleh seperti ini. Aku yang sudah susah-susah mengambil semangka ini di sungai. Sudah seharusnya aku mendapat bagian yang lebih besar.”

Kancil kemudian menggigit lagi semangka bagian Monyet.

Nah, sekarang semangka bagianmu lebih besar dari Monyet.”

Monyet kembali tidak terima. Kancil kemudian menggigit semangka itu lagi. setelah itu Lutung yang tidak terima. Dan Kancil kembali menggigit semangka bagian Monyet lagi.

Karena terus merasa tidak terima. Lama-lama semangka yang dibagi tadi habis dilahap Kancil. Setelah semangka habis. Barulah Monyet dan Lutung sadar bahwa keduanya sudah ditipu Kancil.

Alih-alih mengejar Kancil yang telah menipu mereka berdua. Monyet dan Lutung malah bertengkar karena mereka salah meminta tolong kepada Kancil untuk membagi semangka yang telah ditemukannya.

Penutup

Demikian contoh cerita pengantar tidur dengan berbagai tema. Semoga artikel ini membantu kamu yang sedang kesulitan membuat cerita pengantar tidur untuk pacar.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta