Contoh Transpor Aktif dan Pasif beserta Penjelasannya Pada Materi Biologi
Contoh Transpor Aktif dan Pasif beserta Penjelasannya Pada Materi Biologi – Dalam mempelajari materi biologi, sel memegang peran penting untuk bisa memahami sistem dalam tubuh makhluk hidup.
Membran yang ada dalam sel memiliki sifat yang cukup selektif untuk bisa mentransfer zat keluar dan dari sel. Termasuk juga dengan adanya transpor aktif dan pasif yang terjadi di dalam sel tersebut.
Buat kamu yang ingin memahami lebih lanjut terkait mate ini, maka perlu untuk mengetahui seperti apa contoh transpor aktif dan pasif yang ada.
Contoh Transpor Aktif
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum lebih jauh membahas mengenai contoh transpor aktif dan pasif, maka perlu untuk memahami pengertiannya terlebih dahulu.
Namun, pada bagian kali ini akan lebih fokus ke transpor aktif terlebih dahulu. Pada dasarnya, transportasi aktif merupakan sistem transportasi zat yang kejadiannya membutuhkan adanya energi.
Bisa dibilang bahwa transpor aktif merupakan kebalikan dari terjadinya transpor pasif yang akan dijelaskan nanti.
Terdapat empat jenis dari transpor aktif diantaranya ada pompa ion, kontraspor, endositosis, dan eksositosis. Penjelasan lebih mendalam akan ada di bawah ini.
1. Pompa Ion
Pompa ion merupakan adanya dua ion kalium yang masuk ke dalam sel. Kemudian, terdapat satu ion kalium yang nantinya akan dipaksa untuk bisa keluar dari dalam sel.
Hal ini yang menjadi alasan mengapa transpor aktif selalu membutuhkan energi karena jumlah ion kalium harus selalu lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah dari ion natrium.
Contoh dari pompa ion yaitu terjadi pada natrium – kalium dalam sel hewan.
2. Kotranspor
Kotranspor merupakan proses transpor aktif yang terjadi pada zat tertentu dengan menginisiasi transpor dari zat terlarut yang lain.
Proses kotranspor ini dapat dilakukan oleh dua protein transpor yang menggunakan energi berupa ATP.
Contoh dari kotranspor bisa dilihat pada pompa proton yang menggerakkan transpor sukrosa dalam sel tumbuhan.
Proton akan keluar dari sel dengan protein transpor membran, kemudian ion yang keluar akan membawa sukrosa agar memasuki sel melalui protein transpor yang lain.
Hal ini dilakukan supaya sukrosa hasil fotosintesis dapat dipindahkan ke dalam sel berkas pembuluh daun. Kemudian, nantinya didistribusikan ke organ non fotosintetik melalui jaringan vaskuler tumbuhan.
3. Endositosis
Endositosis merupakan sebuah proses saat terjadinya zat makromolekul yang masuk ke dalam sel dengan cara dibungkus menggunakan membran plasma.
Zat tersebut dipindahkan menggunakan bentuk padatan atau fagositosis maupun cairan atau pinositosis.
4. Eksositosis
Eksositosis merupakan sebuah proses saat mengeluarkan zat makromolekul hasil dari metabolisme mulai dari dalam ke luar sel.
Zat tersebut harus dibungkus dengan membran plasma terlebih dahulu, baru nantinya dikeluarkan dari sel.
Contohnya yaitu seperti transpor melalui membran dengan menggunakan eksositosis. Terjadinya pada neuron atau sel saraf yang melepaskan sinyal kimiawi dan mampu merangsang sel otot.
Contoh Transpor Pasif
Pembahasan mengenai contoh transpor aktif dan pasif yang lebih lanjut yaitu akan lebih fokus dengan transpor pasif. Mengingat bahwa bagian sebelumnya sudah menjelaskan seputar transpor aktif.
Pada dasarnya, transpor pasif merupakan sebuah sistem transportasi dari sel yang tidak menggunakan energi. Sistem transportasi sel tersebut dilakukan secara langsung dan juga spontan.
Dalam sistem proses transpor pasif, ada zat yang ditransportasikan merupakan zat dengan sifat non polar. Misalnya seperti oksigen, glukosa, dan juga air.
Zat-zat bersifat polar sendiri akan lebih sulit untuk dapat melewati membran sel. Hal ini dikarenakan membran sel memiliki lemak sebagai bagian dari zat pembentuknya.
Terdapat tiga bagian yang dimiliki oleh transpor pasif diantaranya seperti difusi langsung, difusi terbantu, dan juga osmosis.
1. Difusi Langsung
Bagian transportasi pasif yang pertama yaitu ada difusi langsung. Difusi atau difusi langsung merupakan sebuah proses perpindahan yang terjadi dari sebuah zat dengan konsentrasi tinggi.
Perpindahan tersebut terjadi terhadap zat dengan konsentrasi yang lebih rendah sehingga membuat keduanya menjadi lebih seimbang.
Difusi langsung tersebut terjadi dengan cara yang spontan tanpa adanya energi dan juga perantara.
Perlu untuk diketahui bahwa difusi terjadi karena adanya sifat yang dimiliki oleh molekul bergerak. Pada difusi ini terjadi dengan transpor oksigen dari bagian luar ke dalam sel.
Contoh dari difusi yaitu diantaranya:
- Satu tetes tinta akan menyebar ke seluruh air yang ada di dalam gelas.
- Bau wangi dari setetes parfum yang menyebar ke seluruh ruangan.
- Adanya pertukaran oksigen dan karbondioksida yang terjadi dalam alveolus.
- Molekul teh dari kantung teh yang menyebar ke seluruh air yang ada di dalam gelas.
- Batang seledri yang layu ditaruh di dalam air, kemudian air akan berdifusi ke dalam tanaman dan membuatnya menjadi kuat kembali.
2. Difusi Terbantu
Bagian transportasi pasif yang kedua yaitu terdapat difusi terbantu. Pada jenis difusi yang satu ini berlangsung saat terjadinya transpor glukosa dari bagian luar ke dalam sel.
Pelaksanaan proses transpor tersebut dibantu dengan adanya perantara protein. Difusi ini dapat terjadi karena glukosa tidak dapat melewati adanya membran sel dengan sendiri.
Supaya glukosa tersebut mampu melewati membran kemudian masuk ke dalam bagian sel, maka glukosa harus diikat dengan protein yang menjadi pembawanya.
Contoh dari difusi terbantu yaitu saat glukosa masuk ke dalam sel seperti yang terjadi pada bakteri E. Coli dalam media laktosa.
3. Osmosis
Bagian transportasi pasif yang ketiga yaitu ada dengan osmosis. Proses ini dilakukan untuk menyeimbangkan konsentrasi air yang ada di dalam dan luar sel.
Osmosis ini dapat terjadi pada kondisi hipotonik yang konsentrasi larutan dalam lingkungan lebih pekat dibandingkan dengan konsentrasi larutan dalam sel tersebut.
Contoh dari osmosis yang dapat ditemui diantaranya:
- Proses pemasangan infus yang diberikan kepada pasien.
- Penyerapan air serta unsur hara dari dalam tanah yang dilakukan oleh rambut akar.
- Pemberian garam yang diberikan kepada sayur dan buah dan membuat keduanya menjadi layu atau lemas.
- Mengerutnya sel darah merah yang dimasukkan pada larutan dengan sifat hipertonis.
Penutup
Nah, itu tadi merupakan penjelasan mengenai apa saja contoh transpor aktif dan pasif yang bisa kamu temui dalam materi biologi yang diajarkan di kelas.
Dari penjelasan mengenai contoh transpor aktif maupun pasif yang sudah diberikan di atas, kamu dapat mencoba untuk mengidentifikasi sistem yang satu ini pada makhluk hidup.
Tidak hanya dengan transpor aktif dan pasif, tetapi masih ada banyak sistem dalam sel makhluk hidup lainnya yang perlu untuk kamu pahami dengan baik.
Kamu dapat mencari tahu terkait dengan materi biologi lainnya yang lengkap dan terbaru untuk memahami sistem dalam makhluk hidup hanya melalui situs blog Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: