Rangkuman Materi Zat dan Perubahannya Kelas 10 dan Penjelasannya
Rangkuman Materi Zat dan Perubahannya Kelas 10 dan Penjelasannya – Zat merupakan bahan yang memiliki massa dan volume tertentu serta tersusun dari atom atau molekul.
Perubahan fisika meliputi perubahan wujud, sedangkan perubahan kimia meliputi reaksi kimia yang dapat mengubah sifat zat menjadi berbeda dari asalnya.
Perubahan wujud terjadi ketika zat berpindah dari satu wujud ke wujud lainnya seperti pada air yang mengalami perubahan wujud dari bentuk cairan menjadi es atau uap air. Yuk, pelajari rangkuman materi berikut!
Definisi Zat
Daftar Isi
Daftar Isi
Zat merupakan bahan dasar yang memiliki massa dan volume, serta tersusun dari atom atau molekul.
Zat dapat berupa unsur, senyawa, atau campuran. Contohnya adalah air (senyawa), udara (campuran), dan besi (unsur).
Setiap zat memiliki sifat fisika dan kimia tertentu, seperti massa jenis, warna, titik leleh, titik didih, kelarutan, dan reaktivitas dengan zat lainnya.
Sifat-sifat ini dapat berguna untuk mengidentifikasi zat dan memprediksi perilaku mereka dalam berbagai kondisi, serta memahami perubahan zat yang terjadi dalam reaksi kimia atau perubahan fisika.
Reaksi kimia terjadi ketika dua atau lebih zat yang bereaksi sehingga terbentuk zat baru dengan sifat yang berbeda dari zat awalnya serta disertai dengan perubahan energi.
Contohnya seperti pembakaran kayu dan besi yang bereaksi dengan oksigen menjadi senyawa baru dan menghasilkan energi (panas dan cahaya).
Keseimbangan kimia terjadi ketika reaksi kimia mencapai titik keseimbangan dimana laju reaksi maju dan mundur sama besar.
Konstanta kesetimbangan yang didefinisikan untuk sistem tersebut menunjukkan seberapa banyak produk yang terbentuk dalam kesetimbangan.
Sifat larutan biasanya diukur dengan konsentrasi larutan yang dapat didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam suatu pelarut.
Pengaruh suhu dan tekanan terhadap larutan bisa mempengaruhi kelarutan zat dalam pelarut.
Kimia organik merupakan cabang kimia yang mempelajari senyawa organik, yaitu senyawa yang mengandung unsur karbon dan hidrogen.
Senyawa organik ini sangat penting dalam kehidupan karena banyak berperan sebagai bahan baku untuk membuat obat-obatan, plastik, bahan bakar, makanan, dan lain-lain.
Sifat Zat
Sifat zat mengacu pada karakteristik atau atribut yang dimiliki oleh suatu zat atau materi.
Dalam kimia, sifat zat dapat dibagi menjadi beberapa kategori, termasuk sifat fisika dan sifat kimia. Berikut penjelasan singkat tentang kategori-kategori sifat zat:
1. Zat Menempati Ruangan
Zat memiliki sifat fisika bahwa ia menempati ruang di dalam ruang 3 dimensi.
Ini berarti bahwa setiap zat, baik padat, cair, maupun gas, mengambil tempat di dalam ruangan yang di dalamnya terdapat zat tersebut.
Konsep ini dikenal sebagai sifat kepadatan, yang mengacu pada jumlah massa per satuan volume zat.
Kepadatan bisa berubah tergantung pada tekanan dan suhu lingkungan.
Sebagai contoh, saat suatu benda dipanaskan, kepadatannya akan menurun karena partikel-partikelnya menjadi lebih aktif dan bergerak lebih cepat.
Namun demikian, pada suhu dan tekanan yang sama, molekul/massa pada setiap zat akan menempati ruang yang khas dan memiliki volume yang terpisah dari zat lain.
2. Zat Memiliki Massa
Zat memiliki sifat fisika bahwa ia memiliki massa, yang merupakan jumlah materi dalam zat tersebut. Massa dinyatakan dalam satuan kilogram atau gram, dan bisa diukur menggunakan timbangan.
Setiap zat memiliki massa yang berbeda tergantung pada jumlah dan jenis atom yang terkandung dalam molekulnya.
Misalnya, atom hidrogen memiliki massa yang jauh lebih kecil daripada atom uranium, sehingga massa dari molekul air, yang terdiri dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen, jauh lebih kecil daripada massa molekul uranium di dalam suatu wadah yang sama.
Massa suatu zat juga bisa berubah tergantung pada kondisi lingkungan seperti suhu dan tekanan. Namun, massa zat akan tetap sama pada tekanan dan suhu yang sama.
Itulah mengapa massa suatu zat bisa dijadikan sebagai karakteristik unik yang membantu mengidentifikasi zat tersebut.
Jenis-Jenis Zat
Ada berbagai jenis zat yang bisa ditemukan di alam atau dibuat oleh manusia. Berikut adalah beberapa contoh jenis-jenis zat yang umum:
1. Zat Padat
Zat padat adalah suatu jenis zat dengan volume dan bentuk yang tetap.
Molekul atau partikel-partikel penyusunnya tertata dengan rapat dalam susunan geometris teratur sehingga tak mudah berubah atau saling bergerak bebas.
Contoh lain dari zat padat meliputi es, perak, emas, tembaga, besi, karbon, dan masih banyak lagi. Zat padat dapat ditemukan di alam atau dapat juga dihasilkan dari proses kimia atau fisika yang dialami oleh suatu zat.
Sebagai misal, kristal garam dapat diperoleh melalui proses pengendapan air laut dan pelarutan garam dalam air.
2. Zat Cair
Zat cair adalah zat yang memiliki volume tetapi tidak memiliki bentuk yang tetap, artinya zat ini dapat mengalir dan dapat mengambil bentuk dari wadah yang digunakannya atau berbentuk setegak wadah tempatnya disimpan.
Cairan memiliki partikel-partikel yang bertindak terhadap gaya dalam suatu medium, dan partikelnya lebih dapat bergerak secara bebas dibandingkan dengan zat padat.
Beberapa contoh zat cair yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari adalah air, minyak, alkohol, dan cairan pengganti darah. Zat cair mempunyai sifat khas yang berbeda dari zat padat dan gas.
Beberapa sifat zat cair adalah mempunyai ukuran yang dapat berubah dengan mudah
3. Zat Gas
Zat gas adalah zat dengan volume dan bentuk yang tidak jelas, karena tidak memiliki bentuk yang tetap dan dapat mengalir dengan bebas serta mengisi seluruh ruang yang tersedia.
Partikel-partikel penyusunnya berada dalam keadaan bergerak bebas dan terpisah satu sama lainnya. Zat gas lebih ringan daripada zat cair dan zat padat.
Wujud Zat
Terdapat tiga jenis wujud zat atau fase materi, yaitu zat padat, zat cair dan zat gas. Ketiga jenis wujud tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda.
1. Zat Padat
Zat padat adalah zat yang memiliki bentuk dan volume yang tetap dan tidak dapat dengan mudah bergerak.
Partikel-partikel penyusunnya teratur dan rapat, sehingga memiliki kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan zat cair dan zat gas. Contoh zat padat antara lain es, besi, batu, dan kayu.
2. Zat Cair
Zat cair adalah zat yang tidak memiliki bentuk tetap, melainkan mengambil bentuk dari wadah tempatnya disimpan, tapi memiliki volume yang tetap.
Partikel-partikel penyusunnya memiliki kebebasan bergerak dan dengan demikian ukurannya dapat berubah dengan mudah. Contoh zat cair antara lain air, minyak, dan alkohol.
3. Zat Gas
Zat gas adalah zat yang tidak memiliki bentuk ataupun volume tetap, dan dapat mengalir serta mengisi seluruh ruang yang tersedia.
Partikel-partikel penyusunnya berada dalam keadaan bergerak bebas dan terpisah satu sama lain. Contoh zat gas antara lain oksigen, nitrogen, hidrogen, dan karbon dioksida.
Selain tiga jenis wujud zat tersebut, terdapat juga fenomena lain yang terjadi pada materi seperti plasma dan kondensat Bose-Einstein.
Plasma adalah wujud suatu zat yang terbentuk dari gas yang mempunyai muatan listrik menjadi ion, neutron dan elektron yang bertenaga tinggi.
Sedangkan kondensat Bose-Einstein merupakan kumpulan atom yang telah disusun dalam suhu yang sangat rendah, hampir mendekati nol absolut, sehingga memiliki sifat khusus.
Perubahan Wujud Zat
Perubahan wujud zat adalah perubahan yang terjadi pada suatu zat dari satu wujud ke wujud yang lainnya baik itu dari padat ke cair, cair ke gas, atau sebaliknya.
Dan perubahan wujud zat ini dapat disebut juga sebagai fase perubahan.
Perubahan wujud zat terjadi karena adanya perubahan tekanan, suhu, dan sebagainya. Setiap zat memiliki titik lebur dan titik didih yang merupakan hal penting dalam perubahan wujud zat.
Berikut adalah penjelasan mengenai perubahan wujud zat dari satu wujud ke yang lainnya:
1. Perubahan Wujud Padat Menjadi Cair
Perubahan ini disebut pencairan atau proses meleleh. Dan perubahan ini terjadi ketika suatu zat padat dipanaskan hingga mencapai titik leburnya.
Pada saat mencapai titik lebur, sebagian partikel penyusun zat padat mulai terlepas satu sama lain sehingga memberikan ruang bagi cairan. Contohnya saat es mencair menjadi air ketika dipanaskan.
2. Perubahan Wujud Cair Menjadi Padat
Perubahan ini disebut pembekuan atau proses membeku. Pembekuan terjadi ketika suatu cairan didinginkan pada suhu yang cukup.
Akibat adanya pendinginan, gerakan partikel mencapai titik beku sehingga menghasilkan suatu zat padat. Contohnya ketika air membeku menjadi es.
3. Perubahan Wujud Cair Menjadi Gas
Perubahan ini disebut penguapan atau proses evaporasi.
Penguapan terjadi ketika cairan dipanaskan dan siapapun memiliki energi yang cukup untuk melepaskan ikatan dalam molekul cairan. Contohnya ketika air menguap menjadi gas air.
4. Perubahan Wujud Gas Menjadi Cair
Perubahan ini disebut kondensasi. Kondensasi terjadi ketika uap air turun ke suhu yang lebih rendah dan berubah menjadi butiran-butiran air kecil di permukaan ataupun partikel awan.
Contohnya awan-awan dapat terbentuk akibat uap air yang mengalami kondensasi.
5. Perubahan Wujud Gas Menjadi Padat
Perubahan ini disebut pengembunan atau proses sublimasi.
Proses pengembunan terjadi ketika uap air dalam suhu dingin yang berkondensasi langsung ke padatan beku tanpa mencair. Contohnya air yang langsung membeku dengan bentuk kristalisasi.
Dalam setiap perubahan wujud zat, energi di dalam zat berubah, baik itu dalam bentuk uap, kalor, maupun gerakan energi partikel.
Perubahan ini memberikan dampak penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pada bidang industri, penciptaan alat-alat fisik, serta dalam lingkup ilmu pengetahuan.
Definisi Molekul Zat Padat, Cair dan Gas
Molekul adalah partikel kecil yang terdiri dari dua atau lebih atom yang saling terikat bersama melalui ikatan kimia. Sebuah molekul memiliki ukuran yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Molekul sangat penting dalam kimia karena mengatur sifat-sifat dari suatu zat, seperti titik didih, titik lebur, kepadatan, kelarutan, dan sifat kimiawi lainnya.
Zat padat adalah zat yang memiliki bentuk dan volume tetap.
Molekul-molekul zat padat biasanya saling berkaitan secara teratur dan rapat, sehingga memiliki kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan zat cair atau gas.
Zat cair adalah zat yang tidak memiliki bentuk tetap, tetapi memiliki volume tetap.
Molekul-molekul cair tidak mengikat satu sama lain seluas pada zat padat. Molekul cair dapat bergerak secara bebas dan saling bergesekan, sehingga memberikan bentuk bebas.
Zat gas adalah zat yang tidak memiliki bentuk ataupun volume tetap. Molekul-molekul gas bergantian bergerak bebas dan tidak terikat satu sama lain, sehingga memiliki kepadatan yang sangat rendah.
Molekul gas sangat mudah berdifusi, sehingga dapat mengisi seluruh ruang yang tersedia.
Penutup
Nah itulah penjelasan tentang rangkuman materi zat dan perubahannya kelas 10, disini kamu bisa mempelajari terkait zat mulai dari pengertiannya, jenisnya, wujudnya hingga perubahannya.
Semoga penjelasan diatas lebih mudah untuk dipahami!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: