Contoh Cerpen tentang Hari Sumpah Pemuda Singkat dan Menarik

Contoh Cerpen tentang Hari Sumpah Pemuda Singkat dan Menarik – Salah satu momen bersejarah bagi bangsa Indonesia adalah digelarnya sumpah pemuda di Batavia pada 28 Oktober 1928.

Saat itu semua perwakilan pemuda dari Sabang sampai Merauke berkumpul di Batavia untuk menyatukan visi dan misi demi tercapainya kemerdekaan Indonesia. Saat dilangsungkannya sumpah pemuda inilah nama Indonesia untuk kali pertama disebut pada sebuah forum yang resmi.

Selain itu yang berharga dari momen sumpah pemuda ini adalah berkumpulnya para pemuda dari seluruh Indonesia dengan berbagai perbedaan agama, ras, bahasa, dan budaya untuk menyatukan kekuatan demi mewujudkan kemerdekaan yang dicita-citakan.

Persatuan pemuda di saat itu bukan semata menginspirasi generasi pada saat itu saja, tetapi seharusnya semangat persatuan yang digelorakan terus dijaga dan dilestarikan sampai sekarang.

Mengenang Sumpah Pemuda dengan Cerpen

wikimedia.org

Meski Indonesia sudah menjadi negara yang merdeka, tetapi persatuan para pemuda yang kelak akan memiliki tugas membangun negeri ini menjadi lebih baik harus dijaga.

Demi mengingatkan betapa pentingnya persatuan di antara para pemuda ini bisa dilakukan dengan banyak cara.

Salah satunya adalah dengan contoh cerpen tentang Hari Sumpah Pemuda.

Berikut Contoh Cerpen tentang Hari Sumpah Pemuda

Di bawah ini akan disampaikan contoh cerpen tentang Hari Sumpah Pemuda yang bisa kamu jadikan inspirasi.

Contoh Cerpen Tentang Hari Sumpah Pemuda 1

Makna Toleransi

Rudi merupakan seorang siswa kelas X SMA yang cerdas dan penuh semangat. Di sekolahnya Rudi dikenal sebagai siswa yang rajin dan memiliki beragam hobi, mulai dari olahraga hingga seni lukis.

Selain itu di lingkaran pertemanannya Rudi memiliki teman-teman dari berbagai latar belakang budaya dan agama.

Tetapi, ada satu hal yang membuatnya agak khawatir yakni perbedaan pandangan dan pemikiran di antara teman-temannya.

Suatu hari, di kelas Rudi, guru mereka mengumumkan bahwa akan ada penelitian tentang nilai-nilai toleransi.

Rudi merasa antusias karena ini adalah kesempatan bagus untuk mengetahui lebih jauh tentang apa itu toleransi yang sebenarnya.

Demi untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Rudi mulai mendekati seluruh kenalannya, termasuk teman-teman yang memiliki pandangan berbeda dengannya.

Rudi membentuk kelompok dengan Maya, seorang siswi yang berasal dari keluarga dengan latar belakang agama yang berbeda dari Rudi.

Mereka duduk bersama dan memulai diskusi mengenai topik proyek tersebut. Maya pun memiliki pandangan yang berbeda mengenai beberapa nilai, tetapi Rudi mendengarkannya dengan penuh perhatian.

Saat diskusi berlangsung, Rudi dan Maya mulai memahami bahwa perbedaan adalah hal yang wajar dan alami di dunia ini.

Mereka sepakat bahwa melalui saling mendengarkan dan mencoba memahami pandangan satu sama lain, mereka dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan harmonis.

Rudi juga menyadari bahwa toleransi bukan hanya tentang menghormati perbedaan, tetapi juga tentang menghargai dan memahami perspektif orang lain.

Setelah penelitian selesai, Rudi baru menyadari bahwa toleransi bukan hanya sekedar kata-kata, tetapi tindakan nyata yang dapat membawa perubahan positif dalam hubungan antarindividu.

Rudi pun bersyukur atas teman-teman yang beragam di sekitarnya, karena merekalah yang telah membantu Rudi mengerti arti sebenarnya dari toleransi.

Contoh Cerpen Tentang Hari Sumpah Pemuda 2

Sahabat Tanpa Sekat

Di sebuah SMA di kota Bontang, terdapat dua remaja bernama Rudi dan Ari. Keduanya sama-sama duduk di kelas X, tetapi beda ruangan.

Rudi berasal dari keluarga Jawa yang kental dengan budaya dan tradisi mereka. Sedangkan Ari berasal dari Ambon.

Keduanya pindah ke kota Bontang baru-baru ini karena orang tua keduanya mendapat tugas kerja.

Pertemuan pertama mereka tidak begitu istimewa. Rudi dan Ari bertemu di kantin sekolah. Rudi tampak sedang duduk sendirian di meja.

Sementara Ari berdiri ragu-ragu di dekat lini antrian. Melihat itu, Rudi dengan ramah mengajak Ari duduk bersama.

“Ayo, duduklah. Tidak ada yang mencegah kita bersama-sama di sini,” kata Rudi dengan senyum.

Sejak hari itu, persahabatan mereka tumbuh dengan cepat. Meskipun berasal dari budaya yang berbeda, Rudi dan Ari menemukan banyak kesamaan di antara mereka.

Mereka berdua memiliki minat dalam olahraga dan musik. Rudi sering kali memainkan alat musik tradisional Jawa, sementara Ari mahir bermain gitar.

Mereka pun sering berkumpul di taman sekolah setelah jam pelajaran berakhir untuk bermain musik bersama.

Kedua remaja ini sering bertukar cerita tentang kehidupan mereka di daerah asal. Rudi menceritakan tentang tradisi Jawa yang kental di keluarganya, seperti upacara adat dan kuliner khas.

Sementara Ari menceritakan tentang indahnya Pulau Ambon, cerita tentang pantai dan tarian tradisional mereka.

Namun, tidak selalu segalanya berjalan mulus. Ada saat-saat di mana perbedaan budaya membuat mereka merasa canggung atau tidak sepakat.

Tapi Rudi dan Ari selalu menemukan cara untuk berbicara terbuka satu sama lain, mencoba untuk memahami perspektif masing-masing.

Suatu hari, sekolah mengadakan acara besar yang mewakili keragaman budaya di dalamnya. Rudi dan Ari, bersama-sama dengan beberapa teman lainnya, memutuskan untuk membuat sebuah tampilan yang menggambarkan harmoni antara budaya Jawa dan Ambon.

Mereka bekerja keras, menggabungkan elemen-elemen budaya dari kedua daerah untuk menciptakan penampilan yang spektakuler.

Ketika acara dimulai, penampilan mereka berhasil mencuri perhatian semua orang. Tari-tari tradisional dan harmoni musik yang diciptakan oleh Rudi dan Ari membuat penonton terkesima.

Saat mereka selesai tampil, tepuk tangan meriah mengiringi mereka keluar panggung. Setelah acara selesai, Rudi dan Ari merasa puas dengan apa yang mereka capai bersama.

Mereka menyadari bahwa meskipun berasal dari budaya yang berbeda, kebersamaan dan kerja sama adalah kunci untuk merayakan perbedaan dan menciptakan sesuatu yang lebih besar daripada diri mereka sendiri.

Contoh Cerpen Tentang Hari Sumpah Pemuda 3

Jujur itu Perlu

Di sebuah kota kecil yang indah, tinggal dua pemuda bernama Reno dan Marsel. Reno berasal dari keluarga transmigran dari Jawa.

Sejak kecil tumbuh dalam keluarga yang mengajarkan pentingnya kejujuran. Sementara itu, Marsel adalah pemuda dari Timika yang penuh semangat dan suka menolong.

Suatu hari, di sebuah perpustakaan kota, Reno menemukan dompet yang tergeletak di meja. Dompet itu tampak seperti milik seseorang yang tergesa-gesa meninggalkannya.

Reno membuka dompet tersebut dan menemukan identitas pemiliknya yaitu Marsel. Di dalamnya terdapat kartu identitas, beberapa uang, dan kartu anggota perpustakaan.

Reno berusaha mengingat wajah Marsel dari kartu identitas dan memutuskan untuk mengembalikan dompet tersebut.

Ia merasa bahwa kejujuran adalah tindakan yang tepat, dan ia ingin menunjukkan kepada Marsel bahwa ada orang yang masih peduli dengan kejujuran di dunia ini.

Keesokan harinya, Reno kembali datang ke perpustakaan lagi. Ia mencari Marsel dan bermaksud untuk mengembalikan dompetnya.

Beruntung Reno menemukan sosok yang dicarinya. Saat itu Marcel terlihat sedang membaca di sudut ruangan. Dengan hati-hati, Reno mendekati Marsel dan berkata, “Halo, maaf mengganggu. Apakah ini dompetmu?”

Marsel terkejut dan bersyukur. Ia dengan cepat memeriksa isinya dan tersenyum lebar.

“Terima kasih sekali, sobat. Aku hampir putus asa mencari dompet itu. Aku sangat menghargai apa yang kau lakukan,” ucap Marsel dengan tulus.

Reno hanya tersenyum dan menjawab, “Tidak ada masalah. Kejujuran adalah hal yang penting.”

Ketika Marsel bertanya mengapa Reno mengembalikan dompetnya dengan cepat, Reno menjelaskan tentang bagaimana dirinya diajarkan oleh keluarganya untuk selalu jujur dan berbuat baik kepada orang lain.

Marsel sangat terkesan dengan prinsip kejujuran Reno dan merasa senang bahwa ada orang seperti itu di dunia.

Sejak saat itu, Reno dan Marcel menjadi teman dekat. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, berbicara tentang nilai-nilai penting dalam hidup dan bagaimana tolong-menolong dapat merangkul berbagai perbedaan.

Mereka bersama-sama melakukan kegiatan sukarela, membantu komunitas sekitar, dan mendukung satu sama lain dalam setiap langkah perjalanan mereka.

Demikian contoh cerpen tentang Hari Sumpah Pemuda. Semoga contoh cerpen dalam artikel ini menginspirasi buat kamu, ya!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta