16 Contoh Kalimat Idhofah Bahasa Arab beserta Artinya
16 Contoh Kalimat Idhofah Bahasa Arab Beserta Artinya – Sedang belajar kalimat idhofah, tapi sulit dalam mengaplikasikannya? Tenang, kamu bisa menemui contohnya di sini.
Sebenarnya kalimat idhofah sama halnya dengan kalimat idiom di dalam bahasa indonesia.
Namun, karena referensinya masih sedikit banyak pelajar yang kesulitan mempelajari mempelajari materi ini.
Kabar baiknya Mamikos telah mengulas secara lengkap tentang kalimat idhofah hingga contoh-contohnya. Yuk simak sampai selesai ya!
Pengertian Kalimat Idhofah
Daftar Isi
- Pengertian Kalimat Idhofah
- Pembagian Kalimat Idhofah
- Cara Membuat Kalimat Idhofah
- Syarat Kalimat Idhofah
- Makna Susunan Idhofah
- Contoh Kalimat Idhofah 1
- Contoh kalimat Idhofah 2
- Contoh kalimat Idhofah 3
- Contoh Kalimat Idhofah Bahasa Arab Quran Surat Al Baqoroh
- Contoh Kalimat Idhofah Bahasa Arab Quran Surat Al Mulk
- Contoh Kalimat IdhofahBahasa Arab Surat Al Qadr
Daftar Isi
- Pengertian Kalimat Idhofah
- Pembagian Kalimat Idhofah
- Cara Membuat Kalimat Idhofah
- Syarat Kalimat Idhofah
- Makna Susunan Idhofah
- Contoh Kalimat Idhofah 1
- Contoh kalimat Idhofah 2
- Contoh kalimat Idhofah 3
- Contoh Kalimat Idhofah Bahasa Arab Quran Surat Al Baqoroh
- Contoh Kalimat Idhofah Bahasa Arab Quran Surat Al Mulk
- Contoh Kalimat IdhofahBahasa Arab Surat Al Qadr
Idhafah dapat dipahami sebagai konstruksi suatu kata (frasa) di atas kata lain untuk menciptakan makna baru.
Sederhananya, idhafah adalah gabungan dua kata yang makna atau bahasanya hanya sekedar idiom. Kata pertama disebut mudhaf, sedangkan kata kedua disebut mudhaf ilaih.
Akhmad Munawari menjelaskan dalam bukunya “Belajar Tata Bahasa Arab dengan Cepat” bahwa Idhofah adalah subordinasi satu kalimat ke kalimat lainnya sehingga menimbulkan makna yang lebih spesifik.
Selain itu, al-Ustadz Aunur Rofiq Ibnu Ghufran juga menjelaskan dalam bukunya “Ringkasan Kaidah Bahasa Arab”:
Bahwa idhofah adalah kalimat bahasa arab berupa isim jer karena berkaitan dengan isim sebelumnya. Isim yang bersambung disebut “المضاف”, in-i’rabi tergantung posisinya dalam angka (frasa), bisa rafa’, nashab dan jer.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa idhofah merupakan frasa isim yang dibaca jer (المضاف اليه) karena dihubungkan atau didukung dengan frasa isim sebelumnya (المضاف) sehingga menimbulkan makna yang lebih spesifik.
Dengan demikian, dalam idhofah terdapat struktur yaitu susunan mudhaf (kalimat bertaut) dan mudhaf ‘ilaih (kalimat bertaut).
Pembagian Kalimat Idhofah
Kalimat idhofah terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Idhofah Lafdziyyah atau idhofah Ghairu Mahdhoh
Apa itu idhofah ghairu mahdhoh?
Idhofah ghiru mahdhoh merupakan idhofah sifat isim yang mempunyai jangka waktu atau mustaqbal, disebut idhofah lafdziyah (ghairu mahdhoh) karena arti idhofah bertepatan dengan lafadz yaitu selesai membaca.
2. Idhofah Ma’nawiyyah atau Idhofah Mahdhoh
Apa itu idhofah mahdhoh? Idhofah mahdhoh merupakan idhofah yang berarti ta’rif dan takhsis dimana mudhofnya tidak berupa isi suatu atribut dan mudhof ilaih bukan berupa isi ‘atribut’.
Disebut idhofah ma’nawiyah (mahdhoh) karena arti idhofah ini adalah kembali yang artinya bertepatan dengan arti kalam.
Cara Membuat Kalimat Idhofah
Susunan idhofah harus memuat 2 lafadz (isim), isim pertama disebut mudhof, lafadz kedua disebut mudhof ilaih.
Apabila terdapat pengucapan nun yang disertai tanda i’rob seperti isim tatsniyah, jamak mudzakar salim atau kalimat yang mengandung tanwin khi mudhof maka nun atau tanwin sebaiknya dihilangkan.
Misalnya: نَاصِرَا بكْرٍ yang semula نَاصِرَانِ بكْرٍ, kemudian نَاصِرُوْ بكْرٍ yang semula نَاصِرُوْ نَ ب كْرٍ dan قَلَمُ ب ك ْرٍ aslinya adalah قَلَمٌ بكْرٍ. namun jika biarawati tersebut tidak terpasang tanda i’rob maka tidak boleh dibuang seperti lafadz بَسَطِيْنَ, سَلاَطِِيْنَ.
Syarat Kalimat Idhofah
Setelah memahami tentang Struktur Idhofah, kini Anda sudah mempunyai sedikit gambaran tentang syarat-syarat Idhofah.
Syarat-syarat memperoleh Idhofah antara lain:
- Mudhof tidak bisa memakai tanwin
- Mudhof tidak bisa menjadi nun tatsniyah atau nun jamak
- Mudhof ilaih wajib dibaca di dalam periuk
Suatu mudhof tidak dapat dicatat dalam al kecuali memenuhi dua syarat, yaitu mudhof isim dalam bentuk isim ciri dan ilaih mudhof dalam bentuk isim yang dicatat dalam al. atau bisa juga masuk al mudhof asalkan bentuk jamak isim tatsniyah atau mudzakar salim.
1. Syarat Mudhof
Adapun Adapun syarat adalah sebagai berikut:
- Mudhof tidak bisa menggunakan tanwin كتابُ زيد jadi kita tidak bisa mengatakan كتابٌ زيدٍ.
- Mudhof tidak bisa berupa nun tatsniyah atau jamak seperti كتابا زيد, كتابو زيد maka tidak diperbolehkan كتابان زيد, كتابون زيد
- Mudhof ilaih harus dibaca jar sebagai كتاب زيدٍ meskipun mudhof adalah rofa, nashob atau jar.
- Mudhof tidak dapat memasukkan al sebagai الكتاب زيد. Penerimaan dapat diterima dengan syarat dalam bentuk isi kata sifat tense atau mustaqbal, misal
2. Syarat Mudhaf Ilaihi
- Harus menggunakan kata benda
- Mudhaf ilaihi selalu dalam keadaan utama, salah satu tandanya adalah harokat terakhir kasroh (-ٍ) jika ada alif dan lam (ال) dan beharokat kasroh tanwin (ٍ) tanpa alif dan lam (ال).
Makna Susunan Idhofah
Susunan Idhofah dapat mempunyai tiga arti yang masing-masing sebagai berikut:
- Artinya milik (اللَّامُ). Ini dia asal muasal huruf idhofah dan merupakan huruf yang paling umum, jadi untuk mengartikannya dalam bahasa indonesia cukup tambahkan -nya- pada bagian mudhofnya. misalnya بَيْتُ عَلِيٍّ (Rumah Ali atau Rumah Ali).
- Arti (مِنْ) adalah menjelaskan jenisnya. misalnya خَاتَمُ حَدِيْدٍ (cincin besi)
- Artinya dalam (فِيْ). Yang terakhir ini cukup jarang ditemukan. Misalnya عَذَابُ القَبْرِ (Azab -di- Makam)
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada kalimat idhofah, antara lain:
- Mudhof biasanya berbentuk isim nakirah
- I’rab mudhof menurut kedudukannya dalam kalimat
- Ada beberapa isim yang mewajibkan idhofah, misalnya: ذو, بعض, dll.
- Mudhof ilaih bisa menjadi isim dhahir dan bisa juga menjadi isim dhamir
- Biasanya mudhof berbentuk isim makrifat, namun bisa juga berupa isim nakirah
Contoh Kalimat Idhofah 1
غُلَامُ زَيْدٍ = Hamba Zaid
Lafadz غُلَامُ adalah kalimat mudhaf sedangkan untuk lafadz زَيْدٍ menjadi kalimat mudhaf ilaih. Idhofah sendiri mempunyai tiga arti yaitu arti min, fii dan lam. Misalnya :
ثَوْبُ خُزٍّ (ثَوْبٌ مِنْ خُزٍّ = Baju sutra (pakaian sutra)
بَابُ سَاجٍ (بَابٌ مِنْ سَاجٍ = Pintu kayu (Pintu kayu)
خَاتِمُ حَدِيْدٍ (خَاتِمٌ مِنْ حَدِيْدٍ = cincin besi (cincin besi)
Ketiga jenis mudhaf ilaih di atas, yaitu sutra, kayu, dan besi, merupakan bahan baku (yang serupa) untuk pembuatan pakaian, pintu, dan cincin.
Contoh kalimat Idhofah 2
Idhafah yang artinya fii mempunyai ciri-ciri bahwa mudhaf dikatakan sebagai zharaf (tempat) bagi mudhaf. Misalnya :
صَوْمُ رَمَضَانَ (صَوْمُ فِى رَمَضَانَ = Puasa Ramadhan (puasa di bulan Ramadhan)
Idhofah yang berarti lam (harta) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
اَنْ يَكُوْنَ المُضَافُ مِلْكًا لِلْمُضَافِ اِلَيْهِ
Contoh kalimat Idhofah 3
Mudhafnya termasuk ke dalam ilaih mudhaf. Misalnya :
غُلَامُ زَيْدٍ (غُلَامٌ لِزَيْدٍ = Hamba Zaid (Hamba Zaid). Untuk mengadakan akad idhofah, harus ada syarat-syarat tertentu dalam mudhaf dan mudhaf ilaih.
Syarat untuk memiliki mudhaf adalah tidak adanya al ta’rif (alif dan lam make up isim mari’rifat) dan tanwin, sedangkan syarat untuk memiliki mudhaf ilaih adalah harus memilih antara al ta’rif dan tanwin.
Contoh Kalimat Idhofah Bahasa Arab Quran Surat Al Baqoroh
Beberapa contoh idhofah bahasa arab didalam surat Al Baqarah diantaranya :
- Surat Al Baqarah ayat 101 : وَلَمَّا جَاۤءَهُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ مُصَدِّقٌ لِّمَا مَعَهُمْ نَبَذَ فَرِيْقٌ مِّنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَۙ كِتٰبَ اللّٰهِ وَرَاۤءَ ظُهُوْرِهِمْ كَاَنَّهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَۖ ١٠١ Artinya : Setelah datang kepada mereka Rasul (Nabi Muhammad) dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, sebagian orang yang diberi Kitab (Taurat) melemparkan Kitab Allah itu ke belakang punggung (tidak menggubrisnya) seakan-akan mereka tidak tahu.
- Surat Al Baqarah ayat 102 : وَاتَّبَعُوْا مَا تَتْلُوا الشَّيٰطِيْنُ عَلٰى مُلْكِ سُلَيْمٰنَ Artinya : Mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa Kerajaan Sulaiman. مُلْكِ سُلَيْمٰنَ adalah contoh idhofah dalam mudhof adalah pada bentuk pengucapan sulaiman, karena berbentuk isim ghairu munsharif maka sulaiman bila periuk dipanggil dengan fathah akan terbaca sulaimana dan bukan sulaimani.
- Surat Al Baqarah ayat 102 : فَيَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُوْنَ بِهٖ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهٖ Artinya : Maka, mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dan istrinya.
Contoh Kalimat Idhofah Bahasa Arab Quran Surat Al Mulk
Beberapa contoh kalimat idhofah bahasa arab didalam Al Quran surat Al Mulk antara lain :
- Al Mulk Ayat 10 :وَقَالُوْا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ اَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِيْٓ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِ ١٠ Artinya : Mereka juga berkata, “Andaikan dahulu kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu), tentulah kami tidak termasuk ke dalam (golongan) para penghuni (neraka) Sa‘ir (yang menyala-nyala).”
- Surat Al Mulk Ayat 6 : وَلِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ ٦ Artinya : Orang-orang yang kufur kepada Tuhannya akan mendapat azab (neraka) Jahanam. Itulah seburuk-buruk tempat kembali.
- Surat Al Mulk Ayat 5 : وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاۤءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيْحَ وَجَعَلْنٰهَا رُجُوْمًا لِّلشَّيٰطِيْنِ وَاَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيْرِ ٥ Artinya : Sungguh, Kami benar-benar telah menghiasi langit dunia dengan bintang-bintang, menjadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat pelempar terhadap setan, dan menyediakan bagi mereka (setan-setan itu) azab (neraka) Sa‘ir (yang menyala-nyala).
- Al Mulk Ayat 3 : الَّذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًاۗ مَا تَرٰى فِيْ خَلْقِ الرَّحْمٰنِ مِنْ تَفٰوُتٍۗ فَارْجِعِ الْبَصَرَۙ هَلْ تَرٰى مِنْ فُطُوْرٍ ٣ Artinya : (Dia juga) yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu tidak akan melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih ketidakseimbangan sedikit pun. Maka, lihatlah sekali lagi! Adakah kamu melihat suatu cela?
- Surat Al Mulk Ayat 1 : تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ ١ Artinya : Maha berkah Zat yang menguasai (segala) kerajaan dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Kalimat كُلِّ شَيْءٍ merupakan contoh kalimat mudhof dan kalimat mudhof ilaih (idhofah) pada Al Quran surat al mulk ayat 1.
Contoh Kalimat IdhofahBahasa Arab Surat Al Qadr
Beberapa contoh kalimat idhofah bahasa arab dalam surat Al Qadr yaitu :
- Al Qadr ayat 1 : اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ١ Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatulqadar. Kalimat لَيْلَةِ الْقَدْرِ merupakan contoh idhofahpada Surat Al Qadr di ayat 1.
- Al Qadr Ayat 2 : وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ٢ Artinya : Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu? Contoh idhofahnya berupa lafadz لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ.
- Al Qadr Ayat 3 : لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ٣ Artinya : Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan. لَيْلَةُ الْقَدْرِ dan اَلْفِ شَهْرٍۗ merupakan contoh idhofah pada surat al qadr ayat 3.
- Al Qadr Ayat 4 : تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ٤
Artinya : Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. اِذْنِ رَبِّهِمْۚ dan كُلِّ اَمْرٍۛ merupakan kalimat idhofah pada surat al qadr di ayat 4. - Al Qadr Ayat 5 : سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ ٥ Artinya : Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar. مَطْلَعِ الْفَجْرِ merupakan kalimat idhofah pada surat al qadr di ayat 5.
Penutup
Itulah beberapa penjelasan dan contoh kalimat idhofah bahasa arab yang kamu perlu tahu!
Pastikan untuk membacanya berulang-ulang biar makin paham ya! Jangan lupa juga untuk memperbanyak kosakata bahasa arab agar kamu makin cepat memahami materi ini.
Tertarik dengan artikel sejenis? Yuk baca artikel-artikel lain di Mamikos secara gratis ya! Segala informasi yang kamu butuhkan selalu tersedia di Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: