Ringkasan Materi Perilaku Konsumen beserta Penjelasannya Lengkap
Ringkasan Materi Perilaku Konsumen beserta Penjelasannya Lengkap – Studi perilaku konsumen sangat penting bagi pemasar dan perusahaan karena membantu mereka memahami target pasar mereka dengan lebih baik.
Dengan pemahaman yang baik tentang kebutuhan, keinginan, dan preferensi konsumen, perusahaan dapat merancang produk dan strategi pemasaran yang lebih sesuai dan berhasil.
Pada kesempatan ini, Mamikos akan ringkasan materi perilaku konsumen, lengkap dengan penjelasannya. Yuk, kita simak!
Apa itu Perilaku Konsumen?
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum membahas lebih jauh, pada poin pertama ringkasan materi perilaku konsumen ini, mari kita memahami lebih dulu pengertian perilaku konsumen.
Menurut KBBI, konsumen adalah pemakai barang hasil produksi (bahan pakaian, makanan, dan sebagainya), penerima pesan iklan, serta pemakai jasa (pelanggan dan sebagainya).
Jadi, perilaku konsumen adalah studi tentang tindakan, keputusan, preferensi, dan pola pembelian yang dilakukan oleh individu atau kelompok ketika mereka memilih, membeli, menggunakan, atau membuang barang dan jasa.
Studi perilaku konsumen mencoba memahami bagaimana orang membuat keputusan dalam menghabiskan uang mereka dan bagaimana faktor-faktor tertentu memengaruhi tindakan konsumsi mereka.
Perilaku konsumen mencakup sejumlah tahap, seperti mengidentifikasi kebutuhan, mencari informasi, mengevaluasi alternatif, membuat keputusan pembelian, dan mengevaluasi pengalaman pascapembelian.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku Konsumen
Nah, setelah mengetahui definisi perilaku konsumen, selanjutnya pada materi perilaku konsumen ini Mamikos akan menjelaskan tentang apa saja faktor yang memengaruhi perilaku konsumen.
Perilaku konsumen sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal.
Faktor-faktor ini memainkan peran penting dalam pembentukan preferensi dan keputusan konsumen.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang memengaruhi perilaku konsumen beserta penjelasannya:
Faktor Internal
1. Kebutuhan dan Keinginan
Faktor utama yang memengaruhi perilaku konsumen adalah kebutuhan dan keinginan.
Kebutuhan dasar manusia seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal tentu memengaruhi apa yang dikonsumsi.
Keinginan dan preferensi pribadi juga memainkan peran penting dalam keputusan konsumen.
2. Nilai dan Sikap
Nilai-nilai dan sikap individu menjadi pengaruh kedua dalam perilaku konsumen.
Misalnya, individu yang sangat memperhatikan lingkungan mungkin lebih cenderung memilih produk yang ramah lingkungan dan menghindari produk-produk yang sulit didaur ulang (seperti plastik dan lain-lain).
3. Persepsi
Faktor ketiga dan tak kalah penting yang dapat memengaruhi perilaku konsumen adalah persepsi.
Bagaimana seseorang melihat dan memahami produk atau merek dapat memengaruhi keputusan konsumen.
Persepsi produk ini termasuk kualitas, harga, merek, dan atribut lainnya.
Misalnya, orang dengan ekonomi menengah ke atas cenderung membeli barang dengan kualitas terbaik meski harganya mahal.
Sebaliknya, orang dengan ekonomi menengah ke bawah membeli barang lebih murah meskipun kualitasnya tidak sebaik barang mahal.
4. Motivasi
Motivasi individu memainkan peran penting dalam perilaku konsumen.
Kebutuhan dan dorongan emosional dapat mendorong konsumen untuk mencari dan membeli produk atau jasa tertentu.
Misal, ada orang yang termotivasi untuk mulai mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Akhirnya, dia mulai rajin membeli alat-alat olahraga.
5. Umur dan Siklus Hidup
Faktor internal selanjutnya yang memengaruhi perilaku konsumen adalah umur serta siklus hidup.
Tahap hidup individu, seperti masa anak-anak, remaja, dewasa muda, dan pensiun, memengaruhi kebutuhan dan preferensi konsumen.
Misalnya, kebutuhan remaja SMA tidak sama dengan kebutuhan pensiunan PNS. Remaja SMA perlu membeli alat tulis, sementara pensiunan PNS biasanya tidak terlalu membutuhkan barang tersebut.
6. Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan salah satu pengaruh penting yang memengaruhi perilaku konsumen.
Pria dan wanita sering memiliki preferensi yang berbeda dalam hal produk, merek, dan gaya belanja.
Selain itu, baik wanita maupun pria juga memiliki kebutuhan lain yang berbeda satu sama lain. Misalnya, wanita perlu membeli pembalut setiap bulan, sedangkan pria tidak.
7. Gaya Hidup
Gaya hidup individu, termasuk hobi, minat, dan aktivitas sehari-hari, dapat memengaruhi keputusan konsumen.
Misalnya, orang yang hobi membaca akan menginvestasikan uangnya untuk membeli buku, sedangkan orang yang suka mendaki gunung akan menggunakan uangnya untuk membeli peralatan mendaki.
Faktor Eksternal
1. Budaya
Selanjutnya, faktor eksternal yang memengaruhi perilaku konsumen adalah budaya.
Budaya tempat individu tinggal memengaruhi norma, nilai, dan preferensi konsumen, seperti pilihan makanan, pakaian, atau kebiasaan konsumen.
Misal, orang-orang di dataran tinggi cenderung membeli baju tebal untuk menghangatkan tubuh dari cuaca dingin.
Sebaliknya, orang-orang di dataran rendah lebih memilih membeli baju yang mampu menyerap keringat karena cuaca panas.
2. Keluarga
Keluarga memiliki pengaruh besar dalam perilaku konsumen.
Preferensi dan kebiasaan konsumsi sering dipengaruhi oleh keluarga dan lingkungan sosial.
Misalnya, orang yang dibesarkan dalam keluarga muslim akan membeli makanan berlabel halal, begitu juga sebaliknya.
3. Kelompok Referensi
Konsumen sering kali dipengaruhi oleh kelompok referensi seperti teman, rekan kerja, dan selebritas.
Opini dan pandangan dari kelompok ini dapat memengaruhi keputusan konsumen.
Misal, seseorang menjadi penggemar salah satu aktris Korea. Saat aktris tersebut menjadi brand ambassador suatu barang, dia pun membelinya.
4. Media dan Periklanan
Media, iklan, dan promosi berperan penting dalam membentuk persepsi konsumen terhadap produk dan merek.
Pengaruh media sosial juga semakin kuat dalam membentuk preferensi konsumen.
Misalnya, seseorang memutuskan untuk membeli sebuah lipstik setelah melihat testimoninya di YouTube maupun platform lainnya.
5. Lingkungan Ekonomi
Faktor ekonomi seperti pendapatan, inflasi, dan tingkat pengangguran sangat memengaruhi daya beli konsumen.
Keadaan ekonomi juga dapat memengaruhi kecenderungan untuk menabung atau membelanjakan lebih banyak.
Misalnya, saat pandemi covid beberapa tahun yang lalu, daya beli masyarakat cenderung lemah sehingga roda ekonomi tidak berputar.
Orang-orang harus menjalani lockdown, jadi mereka tidak punya kesempatan untuk membelanjakan uangnya secara bebas seperti sebelum pandemi.
Tipe-tipe Perilaku Konsumen
Pada poin ketiga materi perilaku konsumen ini, Mamikos akan membahas tentang apa saja tipe dalam perilaku sosial.
Perilaku konsumen dapat bervariasi tergantung pada banyak faktor, termasuk jenis produk atau jasa yang dibeli, karakteristik individu, dan konteks pembelian.
Ada beberapa tipe perilaku konsumen yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik dan pola perilaku.
Berikut adalah beberapa tipe perilaku konsumen beserta penjelasannya:
1. Perilaku Konsumen Rutin (Routine Buying Behavior)
Perilaku konsumen rutin ini terjadi ketika konsumen membeli produk atau jasa tanpa perenungan mendalam dan tanpa mencari banyak informasi.
Mereka cenderung membeli barang-barang yang sering mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya adalah pembelian produk-produk sehari-hari, seperti beras, sabun, pasta gigi, dan bahan-bahan makanan.
2. Perilaku Konsumen yang Mencari Informasi (Limited Decision Making)
Konsumen dalam tipe ini melakukan penelusuran informasi sebelum membuat keputusan pembelian.
Mereka cenderung membandingkan beberapa alternatif sebelum memilih produk atau jasa yang paling sesuai.
Misalnya, seseorang yang ingin membeli ponsel baru akan membandingkan berbagai merek dan model, serta mencari ulasan produk sebelum membeli ponsel tersebut.
3. Perilaku Konsumen yang Mencari Informasi Intensif (Extensive Decision Making)
Konsumen dalam tipe ini melakukan penelusuran informasi yang sangat mendalam dan secara cermat mempertimbangkan berbagai alternatif sebelum membuat keputusan pembelian.
Keputusan ini sering kali berkaitan dengan pembelian besar, seperti mobil atau rumah.
Misalnya, sebelum membeli rumah, konsumen melakukan penelusuran intensif tentang tipe rumah, lokasi, harga, dan lain-lainnya.
4. Perilaku Konsumen Impulsif (Impulse Buying)
Konsumen dalam tipe impulsif ini membuat keputusan pembelian secara tiba-tiba dan tanpa perencanaan sebelumnya.
Mereka sering kali tergoda oleh penawaran atau diskon saat berbelanja, misalnya ketika pergi ke mall, seseorang membeli pakaian atau aksesori secara impulsif saat melihat penawaran diskon besar di sebuah toko.
5. Perilaku Konsumen yang Loyal (Brand Loyalty)
Konsumen loyal memiliki preferensi kuat terhadap merek tertentu dan cenderung membeli produk dari merek tersebut secara konsisten.
Mereka tidak mencari alternatif dan memiliki tingkat loyalitas yang tinggi terhadap merek tersebut.
Contohnya, seseorang yang selalu membeli produk Samsung atau Mercedes-Benz tanpa pertimbangan merek lain.
6. Perilaku Konsumen yang Menunda (Procrastination)
Konsumen dalam tipe ini sering menunda keputusan pembelian dan sering kali memiliki penundaan dalam pembelian barang atau jasa.
Mereka dapat membutuhkan waktu lama sebelum akhirnya melakukan pembelian.
Contohnya, seseorang sengaja membeli tiket kereta go-show supaya mendapatkan potongan harga.
7. Perilaku Konsumen yang Pengguna Ulang (Repeat Purchase Behavior)
Konsumen dalam tipe ini cenderung membeli produk atau jasa yang sama berulang kali, tanpa mempertimbangkan banyak alternatif.
Mereka merasa puas dengan pengalaman sebelumnya. Misalnya, saat ingin minum kopi, seseorang selalu membeli di Starbucks karena cocok dengan seleranya.
8. Perilaku Konsumen yang Konformis (Conformity Behavior)
Konsumen dalam tipe konformis ini cenderung mengikuti tren atau pandangan umum dalam pembelian.
Mereka memilih produk atau jasa berdasarkan apa yang dianggap populer atau diterima secara sosial.
Misalnya, seseorang membeli produk Apple karena dianggap tinggi di mata sosial, sekaligus untuk branding diri.
Model-model Perilaku Konsumen
Nah, setelah tahu pengertian, faktor, dan tipe, pada poin terakhir materi perilaku konsumen ini, Mamikos akan menerangkan tentang model-model perilaku konsumen.
Model perilaku konsumen adalah kerangka kerja teoritis yang dirancang untuk membantu memahami dan menjelaskan bagaimana konsumen membuat keputusan pembelian.
Beberapa model perilaku konsumen yang terkenal antara lain:
1. Learning Model (Model Pembelajaran Perilaku Konsumen)
Model ini fokus pada peran pembelajaran dalam pembentukan perilaku konsumen, seperti pembelajaran melalui pengalaman, informasi, atau penguatan.
Konsumen belajar tentang produk, merek, atau perilaku konsumsi melalui pengalaman pribadi, informasi dari sumber luar, atau interaksi dengan lingkungan mereka.
Proses pembelajaran ini dapat memengaruhi preferensi, sikap, dan keputusan konsumen terkait dengan pembelian.
2. Psychoanalytic Model (Model Psikoanalitik Perilaku Konsumen)
Model ini mencoba menggali aspek psikologis dalam perilaku konsumen.
Dipengaruhi oleh teori psikoanalitik Sigmund Freud, model ini menyatakan bahwa perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor bawah sadar, termasuk kebutuhan, dorongan, konflik batin, dan mekanisme pertahanan.
Misalnya, dorongan untuk membeli produk mewah mungkin terkait dengan kebutuhan untuk memuaskan ego atau identitas pribadi.
3. Sociological Model (Model Sosiologis Perilaku Konsumen)
Model sosiologis ini menekankan peran faktor sosial dalam perilaku konsumen.
Hal ini mengasumsikan bahwa individu dipengaruhi oleh lingkungan sosial mereka, seperti keluarga, teman, budaya, dan nilai-nilai masyarakat.
Model ini mencoba menjelaskan bagaimana norma sosial, kelompok referensi, dan tekanan sosial memengaruhi keputusan konsumen.
4. Input, Process, Output Model (Model Input, Proses, Keluaran)
Model ini mencirikan perilaku konsumen sebagai sistem yang menerima masukan (input), memprosesnya, dan menghasilkan hasil (output).
Input bisa berupa stimulus eksternal seperti iklan atau promosi.
Proses adalah tahap di mana konsumen mencerna informasi dan faktor-faktor lainnya untuk memutuskan apa yang akan mereka beli.
Output adalah tindakan pembelian atau keputusan konsumen.
5. Black Box Model (Model Kotak Hitam)
Black box model menggambarkan konsumen sebagai “kotak hitam” di mana input masuk dan output keluar tanpa memperhatikan proses internal yang ada di dalamnya.
Model ini lebih fokus pada apa yang terlihat dari luar dan tidak mendalam membahas proses kognitif atau emosional dalam pembuatan keputusan konsumen.
6. Pavlovian Model (Model Pavlovian Perilaku Konsumen)
Pavlovian model terinspirasi oleh eksperimen Ivan Pavlov tentang kondisioning klasik.
Model ini menggambarkan bagaimana stimulus tertentu dapat menghasilkan respons atau perilaku konsumen yang dapat diprediksi.
Dalam konteks perilaku konsumen, ini dapat mengacu pada bagaimana iklan atau promosi tertentu dapat memicu keinginan atau respons pembelian yang spesifik.
Penutup
Demikian ringkasan materi perilaku konsumen yang berhasil Mamikos sajikan untuk kamu.
Semoga penjelasan kali ini memberikan manfaat dan insight baru untuk kamu.
Untuk mendapatkan informasi menarik yang lain, kunjungi website dan media sosial Mamikos, ya!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: