Contoh Diagram Garis beserta Penjelasannya Lengkap
Contoh Diagram Garis beserta Penjelasannya Lengkap – Kamu mungkin sudah tidak asing dengan diagram garis.
Diagram jenis ini sering kita temui, misalnya untuk menganalisis tren, perbandingan antara beberapa set data, atau perubahan dalam data seiring waktu.
Nah, pada artikel kali ini, Mamikos akan merangkumkan contoh diagram garis, lengkap dengan penjelasannya untuk kamu. Yuk, kita simak bersama!
Pengertian Diagram Garis
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum membahas contoh diagram garis, pada poin pertama ini Mamikos akan mengajak kamu memahami lebih dulu tentang apa itu diagram garis.
Diagram garis, juga dikenal sebagai line chart dalam bahasa Inggris, adalah jenis grafik yang digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk garis yang menghubungkan titik-titik data.
Diagram ini sering digunakan untuk menggambarkan perubahan atau tren dari satu set data ke waktu atau variabel yang berbeda.
Diagram garis biasanya memiliki sumbu horizontal (sumbu X) yang mewakili waktu atau variabel independen, dan sumbu vertikal (sumbu Y) yang mewakili data atau variabel dependen.
Titik-titik data diplot sebagai titik-titik pada diagram, dan garis digunakan untuk menghubungkan titik-titik tersebut, menciptakan kurva yang menggambarkan bagaimana data berubah seiring berjalannya waktu atau perubahan pada variabel independen.
Komponen-komponen Utama Diagram Garis
Setelah memahami pengertian diagram garis, sekarang Mamikos akan menjelaskan beberapa komponen utama yang biasanya ada pada diagram garis.
1. Sumbu X (Horizontal)
Seperti yang sudah Mamikos jelaskan di awal, pada setiap diagram garis, keberadaan sumbu X merupakan salah satu komponen yang penting.
Sumbu ini adalah sumbu horizontal dari diagram garis, biasanya mewakili waktu atau variabel independen (misalnya, tahun, bulan, waktu, kategori, dll.).
Titik-titik data ditempatkan di sepanjang sumbu X sesuai dengan nilai variabel independen.
2. Sumbu Y (Vertikal)
Tak hanya sumbu X, sumbu Y juga menjadi salah satu komponen penting pada diagram garis.
Sumbu ini adalah sumbu vertikal dari diagram garis. Sumbu Y mewakili data atau variabel dependen (misalnya, harga, pendapatan, suhu, dll.).
Nilai-nilai data ditempatkan di sepanjang sumbu Y sesuai dengan skala pengukuran variabel dependen.
3. Titik Data
Titik-titik data adalah representasi nilai-nilai yang ingin kamu visualisasikan dalam diagram garis.
Setiap titik data ditempatkan pada koordinat yang sesuai, dengan nilai sumbu X dan nilai sumbu Y yang sesuai.
4. Garis
Garis ini berfungsi untuk menghubungkan titik-titik data.
Garis adalah elemen utama pada diagram garis. Itulah sebabnya diagram ini sebut dengan “diagram garis”.
Garis ini menunjukkan perubahan atau hubungan antara variabel independen (sumbu X) dan variabel dependen (sumbu Y).
Semakin besar sudut kemiringan garis, semakin besar perubahan variabel dependen terhadap variabel independen.
5. Judul
Diagram garis biasanya dilengkapi dengan judul yang menjelaskan apa yang sedang ditampilkan dalam grafik.
Judul ini membantu pembaca memahami konteks dari data yang ditampilkan.
6. Label Sumbu
Label sumbu digunakan untuk memberi tahu pembaca tentang apa yang diukur oleh setiap sumbu.
Label sumbu ini penting untuk memahami data dengan benar.
Biasanya, label-sumbu X dan Y ditempatkan dekat sumbu X dan Y masing-masing.
7. Legenda (opsional)
Jika kamu memiliki beberapa seri data (data dari beberapa kategori atau sumber yang berbeda), legenda dapat digunakan untuk menjelaskan setiap seri data.
Legenda ini membantu membedakan berbagai garis pada grafik.
8. Skala dan Interval
Skala pada sumbu X dan Y menunjukkan rentang nilai yang diwakili dalam diagram garis.
Interval di sumbu X menentukan jarak antara titik-titik data pada sumbu X.
Sementara Interval di sumbu Y menentukan jarak antara nilai-nilai yang ditunjukkan di sumbu Y.
Fungsi Diagram Garis
Pada poin ketiga ini, Mamikos akan membahas tentang fungsi-fungsi dari diagram garis.
Diagram garis memiliki beberapa fungsi yang sangat berguna dalam analisis data.
Dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, ilmu pengetahuan, bisnis, dan keuangan, diagram garis adalah alat yang penting untuk analisis data dan pengambilan keputusan yang efektif.
Berikut adalah beberapa fungsi utama dari diagram garis:
1. Menggambarkan Perubahan atau Tren
Diagram garis digunakan untuk menggambarkan perubahan atau tren dalam data seiring waktu atau variabel independen lainnya.
Hal ini membantu dalam pemahaman bagaimana data berubah dari satu titik ke titik berikutnya.
Misalnya, kamu dapat melihat bagaimana penjualan suatu produk berubah sepanjang tahun.
2. Membandingkan Seri Data
Diagram garis memungkinkanmu membandingkan dua atau lebih seri data dalam satu grafik.
Hal ini membantu dalam memahami hubungan atau perbedaan antara berbagai variabel atau kategori.
Misalnya, kamu bisa membandingkan kinerja penjualan beberapa produk dalam satu diagram garis.
3. Menyoroti Fluktuasi
Diagram garis dengan interval waktu dapat digunakan untuk mengidentifikasi fluktuasi dalam data.
Kamu dapat melihat pola fluktuasi harian, bulanan, tahunan, atau sesuai dengan interval waktu yang kamu pilih.
4. Prediksi Masa Depan
Dengan melihat tren dalam diagram garis, kamu bisa mencoba untuk melakukan prediksi tentang perilaku masa depan data.
Fungsi ini bisa menjadi alat yang berguna dalam perencanaan bisnis dan pengambilan keputusan.
5. Pengidentifikasian Peristiwa Khusus
Diagram garis memungkinkan kamu mengidentifikasi peristiwa khusus yang mempengaruhi data.
Misalnya, jika ada lonjakan penjualan pada bulan tertentu, kamu bisa melihatnya dengan jelas dalam diagram garis.
6. Menunjukkan Hubungan Kausal
Jika kamu memiliki data yang menunjukkan hubungan kausal antara variabel independen dan dependen, diagram garis dapat membantu memvisualisasikan hubungan ini.
Kausal ini dapat membantu dalam menganalisis dampak suatu variabel terhadap variabel lainnya.
7. Memudahkan Komunikasi
Diagram garis adalah alat komunikasi yang efektif.
Diagram ini membantu dalam menjelaskan data dengan cara yang mudah dipahami oleh orang lain, terutama ketika berbicara tentang tren, perubahan, atau perbandingan dalam data.
8. Mendeteksi Anomali
Diagram garis dapat membantu kamu mendeteksi anomali atau perubahan mendadak dalam data.
Jika ada perubahan drastis dalam garis, ini bisa menjadi indikasi masalah atau peristiwa penting.
9. Menyoroti Poin Kunci
Kamu dapat menyoroti poin kunci dalam data, seperti titik tertinggi, titik terendah, atau titik penting lainnya dalam diagram garis.
Hal ini membantu dalam menarik perhatian pada elemen penting dalam data.
10. Pemahaman Pola
Diagram garis membantu dalam pemahaman pola dalam data.
Kamu dapat melihat apakah ada musiman, siklus, atau pola lain yang dapat memberikan wawasan berharga.
Cara Membuat Diagram Garis
Sebelum masuk ke pembahasan contoh diagram garis, Mamikos akan menerangkan lebih dulu bagaimana cara membuat diagram garis.
Diagram garis bisa dibuat menggunakan dua cara, yaitu menggunakan perangkat lunak (Microsoft Excel atau Google Sheets) dan manual (kertas dan alat tulis).
Membuat Diagram Garis Menggunakan Perangkat Lunak
1. Persiapkan Data
Buat sebuah spreadsheet dan masukkan data yang ingin kamu visualisasikan.
Biasanya, data tersebut harus memiliki dua kolom, yaitu satu untuk variabel independen (sumbu X) dan satu untuk variabel dependen (sumbu Y).
Pastikan data sudah diurutkan dengan benar.
2. Pilih Data yang Akan Diplot
Seleksi data yang ingin kamu plot pada diagram garis.
Cara ini bisa dilakukan dengan mengklik dan menyorot sel-sel data di spreadsheet.
3. Buka Menu Grafik
Pada Excel, pilih data yang telah kamu seleksi, kemudian buka tab “Insert” dan pilih “Line Chart” atau “Line Graph”.
Sementara itu, jika kamu membuatnya di Google Sheets, klik kanan pada data yang telah kamu seleksi, setelah itu pilihlah “Chart”.
4. Pilih Jenis Diagram Garis
Kamu akan diberi opsi untuk memilih jenis diagram garis, seperti garis polos, garis dengan marker titik data, atau garis melengkung.
Pilihlah jenis yang sesuai dengan data yang kamu miliki.
5. Sesuaikan Diagram Garis
Sesuaikan diagram garismu dengan kebutuhan.
Kamu dapat menambahkan judul, label-sumbu, atau legenda jika diperlukan.
Pastikan grafik tersebut memberikan informasi yang jelas dan dapat dimengerti.
6. Simpan atau Bagikan Diagram
Setelah selesai membuat diagram garis, kamu dapat menyimpannya sebagai file gambar atau berbagi langsung dari perangkat lunak spreadsheet yang kamu gunakan.
Membuat Diagram Garis Menggunakan Kertas dan Pensil
1. Siapkan Kertas
Ambil selembar kertas kosong atau kertas grafik, yang memiliki kotak-kotak kecil yang membentuk grid untuk membantu menggambar diagram dengan akurat.
2. Gambar Sumbu X dan Y
Di selembar kertas, gambar sumbu horizontal (X) dan sumbu vertikal (Y). Beri label pada sumbu-sumbu tersebut sesuai dengan data yang kamu miliki.
3. Tandai Titik Data
Di sumbu X, tandai nilai-nilai variabel independen yang sesuai. Di sumbu Y, tandai nilai-nilai variabel dependen.
4. Gambar Garis
Menggunakan pensil atau pena, gambar garis yang menghubungkan titik-titik data yang kamu tandai. Pastikan untuk mengikuti pola data milikmu.
5. Tandai Poin Kunci
Jika ada poin kunci dalam data, tandai mereka dengan tanda khusus seperti lingkaran atau bintang.
6. Label dan Judul
Tambahkan label-sumbu, judul, atau legenda jika diperlukan untuk menjelaskan data.
7. Selesaikan dan Simpan
Setelah selesai menggambar diagram garis, pastikan diagram tersebut jelas dan mudah dimengerti.
Kamu dapat menyimpannya atau menggunakan untuk berbagi informasi.
Contoh Diagram Garis dan Cara Membacanya
Nah, setelah memahami pengertian, komponen, fungsi, hingga cara membuat diagram garis, sekarang Mamikos akan menerangkan contoh diagram garis, lengkap dengan cara membacanya.
Di bawah ini, Mamikos akan menyajikan dua contoh diagram garis. Mari simak bersama!
Contoh Diagram Garis Nomor 1
SD Bina Bangsa mengadakan pemeriksaan tinggi badan untuk seluruh siswanya. Pada kelas 6A, didapatkan data sebagai berikut:
Berdasarkan data di atas, berikut adalah contoh diagram garis yang SD Bina Bangsa gunakan:
Cara membaca contoh diagram garis nomor 1 adalah siswa kelas 6A berjumlah 25 siswa, dengan 3 siswa memiliki tinggi 135 – 140 cm, 7 siswa memiliki tinggi 141 – 145 cm, 6 siswa memiliki tinggi 146 – 150 cm, 5 siswa memiliki tinggi 151 – 155 cm, serta 4 siswa memiliki tinggi 156 – 160 cm.
Dari data di atas pula, dapat disimpulkan bahwa kebanyakan siswa 6A SD Bina Bangsa memiliki tinggi antara 141 – 145 cm.
Contoh Diagram Garis Nomor 2
Setiap tahun, SMA Nusantara rutin mendata alumninya yang lolos seleksi PTN. Berikut adalah data periode 2019 – 2023 alumni SMA Nusantara yang lolos seleksi PTN:
Berdasarkan data di atas, SMA Nusantara membuat contoh diagram garisnya sebagai berikut:
Cara membaca contoh diagram garis nomor 2 yang dibuat SMA Nusantara adalah, pada tahun 2019 terdapat 53 alumni yang lolos seleksi PTN, 59 alumni tahun 2020, 52 alumni tahun 2021, 61 tahun 2022, serta 66 alumni tahun 2023.
Berdasarkan di atas, dapat disimpulkan bahwa alumni SMA Nusantara paling banyak lolos seleksi PTN adalah lulusan tahun 2023.
Penutup
Itulah contoh diagram garis, lengkap dengan pengertian, komponen, fungsi, cara membuat, dan cara membacanya.
Semoga pembahasan kali ini bisa membantumu memahami contoh diagram garis, ya!
Kunjungi website Mamikos untuk membaca artikel seru lainnya.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: