Apa Itu Reksadana? Pengertian, Cara kerja, beserta Keutungan dan Risikonya
Apa Itu Reksadana? Pengertian, Cara kerja, beserta Keuntungan dan Risikonya – Selama ini, banyak dari kamu mungkin mendengar istilah “reksadana” dalam dunia investasi, namun sebenarnya apa sih reksadana itu?
Bagi sebagian orang, mungkin kata tersebut terdengar kompleks dan sulit dipahami. Tetapi, jangan khawatir!
Kali ini, Mamikos akan membahas dengan detail mengenai apa itu reksadana, cara kerja, serta berbagai keuntungan dan risikonya. Mari kita mulai dari pengertian dasar.
Apa Itu Reksadana?: Sebuah Pengertian
Daftar Isi
Daftar Isi
Apa itu reksadana?
Menurut Standar Akuntansi Keuangan tahun 2002, yang dinyatakan dalam PSAK Nomor 49, reksadana dapat diartikan sebagai suatu wadah yang digunakan untuk mengumpulkan dana dari masyarakat pemodal.
Dana yang terkumpul ini kemudian diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam berbagai jenis surat berharga, seperti surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang, dan unit penyertaan kontrak investasi kolektif (PSAK No. 49).
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal juga menggambarkan reksadana atau mutual funds sebagai suatu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal.
Manajer investasi bertanggung jawab menginvestasikan dana tersebut dalam portofolio efek. Dalam hal ini, efek mencakup berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang (Siamat, 2005).
Penting untuk diketahui bahwa dana yang dikelola oleh manajer investasi dalam reksadana adalah milik para investor.
Manajer investasi adalah pihak yang dipercayakan untuk mengelola dan mengelola investasi tersebut sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
memperbolehkan pendirian reksadana dalam dua bentuk, yaitu bentuk perseroan
(corporate type) atau Kontrak Investasi Kolektif (contractual type).
Reksadana Bentuk Perseroan
Apa itu reksadana dalam bentuk perseroan, yaitu perusahaan penerbit reksadana mengumpulkan dana dengan menjual saham kepada masyarakat.
Dana yang terkumpul kemudian diinvestasikan dalam berbagai instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang.
Mirip dengan badan hukum Perseroan Terbatas (PT), reksadana perseroan memiliki struktur hukum yang mencakup anggaran dasar, pemegang saham, pengurus atau direksi, kekayaan sendiri, dan kewajiban-kewajiban.
Reksadana dalam bentuk perseroan memiliki
karakteristik-karakteristik tertentu yang dapat diidentifikasi, dan berikut
adalah beberapa poin penting yang perlu diketahui oleh para pemula dalam
investasi:
(a) Bentuk Hukum Perseroan Terbatas: Reksadana ini diatur oleh hukum sebagai Perseroan Terbatas.
Artinya, struktur hukumnya mirip dengan perusahaan pada umumnya, dengan memiliki anggaran dasar, pemegang saham, dan kekayaan serta kewajiban yang terpisah dari pemegang saham.
(b) Pengelolaan Kekayaan Berdasarkan Kontrak: Pengelolaan dana reksadana perseroan dilakukan berdasarkan kontrak yang ditetapkan antara direksi perusahaan dengan manajer investasi yang telah ditunjuk.
Kontrak ini menentukan bagaimana dana akan diinvestasikan dan dikelola sesuai dengan kebijakan yang telah disepakati.
(c) Penyimpanan Kekayaan Berdasarkan Kontrak dengan Bank Kustodian: Untuk menjaga keamanan dan transparansi, kekayaan dari reksadana perseroan disimpan melalui kontrak antara manajer investasi dan bank kustodian.
Bank kustodian bertanggung jawab atas penyimpanan dan pengamanan aset-aset investasi, sehingga memastikan keamanan dana para pemodal.
Reksadana Bentuk Kontrak Investasi Kolektif
Apa itu reksadana Kontrak Investasi Kolektif (KIK), adalah pada dasarnya bukan badan hukum sendiri. Operasinya bergantung pada kontrak antara manajer investasi dan bank kustodian.
Para investor bersama-sama menyerahkan dana kepada manajer investasi untuk dikelola, dan uang tersebut disimpan serta diurus oleh bank kustodian.
Kekayaan yang dikelola oleh manajer investasi dalam bentuk portofolio adalah milik bersama dan sesuai dengan kontribusi masing-masing investor.
Reksadana KIK sebenarnya adalah produk dari manajer investasi. Efek yang dikeluarkan disebut Unit Penyertaan, tidak seperti reksadana perseroan yang mengeluarkan saham.
Oleh karena itu, reksadana KIK bisa diartikan sebagai wadah di mana investor dapat berinvestasi bersama dalam portofolio efek yang dikelola oleh manajer investasi yang telah mendapat izin dari Bapepam.
Kontrak Investasi Kolektif (KIK) adalah perjanjian antara manajer investasi dan bank kustodian yang mengikat investor (pemegang unit penyertaan).
Dalam kontrak ini, manajer investasi memiliki wewenang mengelola portofolio investasi kolektif, sementara bank kustodian bertanggung jawab untuk menjalankan penitipan kolektif.
Ciri-ciri reksadana KIK melibatkan: (a) bentuk hukum Kontrak Investasi Kolektif, (b) pengelolaan reksadana oleh manajer investasi berdasarkan kontrak, dan (c) penyimpanan kekayaan investasi kolektif dilakukan oleh bank kustodian berdasarkan kontrak (Siamat, 2005).
Jenis Reksadana
Berdasarkan aturan yang dikeluarkan oleh Bapepam, reksadana
di Indonesia dapat dibagi menjadi empat kategori berdasarkan portofolio
investasinya. Keempat jenis tersebut meliputi:
1. Reksadana Pasar Uang (Money Market Funds): Reksadana jenis ini fokus pada investasi dalam instrumen pasar uang, seperti deposito berjangka dan surat utang jangka pendek.
Portofolio investasinya didesain untuk memberikan kestabilan dan likuiditas tinggi.
2. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds): Reksadana ini berinvestasi terutama dalam instrumen pendapatan tetap, seperti obligasi dan surat utang.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan pendapatan tetap secara periodik dan relatif lebih stabil dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya.
3. Reksadana Saham (Equity Funds): Jenis reksadana ini menempatkan mayoritas investasinya pada saham. Hal ini membuatnya lebih terkait dengan fluktuasi pasar saham.
Meskipun memiliki potensi keuntungan yang lebih besar, reksadana saham juga dapat lebih rentan terhadap risiko pasar.
4. Reksadana Campuran (Discretionary Funds): Reksadana campuran menggabungkan berbagai jenis instrumen investasi, seperti saham dan obligasi, dalam portofolio mereka.
Pendekatan ini memberikan keseimbangan antara pertumbuhan dan pendapatan, sehingga cocok untuk investor yang mencari diversifikasi.
Cara Kerja
Proses cara kerja reksadana dimulai ketika seorang investor memutuskan untuk berinvestasi.
Langkah pertama adalah mendaftarkan akun, di mana investor memberikan informasi yang diperlukan untuk melakukan investasi.
Setelah akun terdaftar, langkah berikutnya adalah
memilih produk reksadana yang sesuai dengan tujuan investasi dan profil risiko
investor.
Setelah memilih produk reksadana, investor kemudian melakukan pembelian unit penyertaan. Dana yang dikumpulkan dari berbagai investor ini masuk ke Manajer Investasi.
Tugas Manajer Investasi adalah mengelola dana tersebut dengan sebaik mungkin untuk mencapai hasil yang diharapkan oleh para investor.
Manajer Investasi melakukan sejumlah tugas, seperti menganalisis kondisi pasar, merumuskan strategi investasi, dan mempelajari berbagai faktor yang dapat memengaruhi kinerja investasi.
Dengan melakukan analisis mendalam, Manajer Investasi berusaha untuk membuat keputusan investasi yang cerdas dan menguntungkan.
Selama proses ini, investor dapat memantau perkembangan investasinya melalui laporan dan informasi yang disediakan oleh Manajer Investasi.
Ini membantu investor untuk tetap terinformasi tentang bagaimana dana mereka dikelola dan apakah investasi tersebut sesuai dengan tujuan keuangan mereka.
Keuntungan Reksadana
Reksadana memberikan sejumlah keuntungan bagi
investor, terutama bagi mereka yang baru memulai berinvestasi. Berikut adalah
beberapa manfaatnya:
Kemudahan Berinvestasi
Berinvestasi di reksadana adalah pilihan yang sangat mudah diakses oleh semua orang. Untuk memulai, investor hanya perlu mendaftar, memilih reksadana yang diinginkan, dan melakukan pembelian.
Setelah itu, Manajer Investasi yang berpengalaman akan mengelola dana tersebut, bertujuan untuk mencapai hasil investasi yang diinginkan.
Diversifikasi Aset
Keunggulan utama dari reksadana adalah diversifikasi aset. Artinya, investor bisa memiliki saham dari berbagai sektor ekonomi.
Hal ini membantu mengurangi risiko fluktuasi pasar, sehingga investasi lebih terlindungi dari perubahan pasar yang tiba-tiba.
Dikelola oleh Ahli
Reksadana dikelola oleh Manajer Investasi yang telah berpengalaman dan memiliki pengetahuan mendalam tentang pasar modal.
Tugas mereka mencakup analisis kondisi ekonomi secara menyeluruh, dengan tujuan untuk mengoptimalkan hasil investasi.
Ini memberikan kepercayaan kepada investor bahwa dana mereka dikelola oleh ahli yang memahami seluk-beluk pasar.
Modal Investasi Terjangkau
Salah satu kelebihan berinvestasi di reksadana adalah tidak dibutuhkan modal besar. Saat ini, ada produk reksadana yang bisa dimiliki dengan modal serendah Rp10.000.
Ini membuatnya sangat terjangkau bagi banyak orang untuk memulai investasi mereka.
Likuiditas Tinggi
Reksadana terbuka memberikan fleksibilitas yang tinggi. Investornya dapat membeli dan menjual reksadana setiap hari, memudahkan mereka untuk mencairkan investasinya kapan saja dibutuhkan.
Ini memberikan kebebasan dan kemudahan yang tidak dimiliki oleh beberapa jenis investasi lainnya.
Bebas Pajak
Keuntungan dari investasi reksadana tidak akan dikenakan pajak. Ini berarti investor tidak perlu khawatir akan potongan pajak atas hasil investasinya.
Kebebasan dari pajak ini menjadi nilai tambah yang menarik bagi mereka yang mencari investasi yang lebih efisien secara pajak.
Risiko Rendah
Reksadana dianggap sebagai pilihan investasi yang paling aman karena memiliki risiko yang rendah. Ini berarti kemungkinan kerugian investasi cenderung lebih kecil dibandingkan dengan jenis investasi lainnya.
Hal ini menjadikan reksadana sebagai opsi yang baik, terutama bagi mereka yang baru memasuki dunia investasi dan ingin memulai dengan risiko yang minimal.
Keterbukaan Investasi di Reksadana
Salah satu hal penting yang menunjukkan keterbukaan investasi di reksadana adalah adanya prospektus. Di dalamnya terdapat informasi tentang kebijakan investasi, detail produk, dan laporan keuangan.
Selain itu, laporan portofolio yang rutin dikeluarkan melalui Fund Fact Sheet juga menjadi bukti transparansi.
Dengan adanya keterbukaan ini, nasabah atau investor dapat dengan mudah mengetahui bagaimana komposisi investasi dan bagaimana performa reksadana yang mereka miliki.
Ini membantu para pemula untuk lebih memahami dan mengawasi investasi mereka secara lebih baik.
Risiko Reksadana
Risiko Penurunan Nilai Unit Penyertaan (NAB)
Risiko ini timbul ketika nilai unit penyertaan mengalami penurunan karena perubahan kondisi pasar yang dapat memengaruhi performa investasi.
Risiko Likuiditas
Terjadi saat Manajer Investasi menghadapi kesulitan dalam menyediakan uang tunai secara cepat, terutama jika banyak investor melakukan pencairan unit mereka secara bersamaan.
Risiko ini timbul juga timbul jika
hasil penjualan kembali unit penyertaan tidak dapat segera dibayarkan oleh
Manajer Investasi.
Risiko Wanprestasi
Muncul ketika rekan usaha
Manajer Investasi tidak dapat memenuhi kewajibannya, dapat berdampak pada
kinerja reksadana.
Risiko Pembubaran
Risiko ini terjadi ketika Nilai
Aktiva Bersih (NAB) reksadana turun di bawah jumlah minimum atau Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) memerintahkan pembubaran.
Risiko Efek
Terjadi pada setiap efek yang
dimiliki oleh reksadana, seperti potensi gagal bayar pada pembayaran kupon atau
pokok obligasi, serta dampak downgrade peringkat kredit perusahaan.
Penutup
Reksadana adalah cara yang mudah dan terjangkau bagi siapa saja untuk memulai investasi.
Semoga pembahasan mengenai apa itu reksadana, keuntungan, risiko, dan jenis-jenisnya, akan memberikan gambaran lengkap tentang apa yang perlu diketahui sebelum terlibat dalam dunia reksadana.
Selamat berinvestasi!
Klik dan dapatkan info kost di dekat mu: