45 Puisi Hari Ibu Tersayang Singkat yang Menyentuh Hati

Hari Ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya.

Peringatan dan perayaan biasanya dilakukan dengan membebastugaskan ibu dari tugas domestik yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.

Di Indonesia Hari Ibu dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional.🌷✨

45 Puisi Hari Ibu Tersayang Singkat yang Menyentuh Hati

freepik.com/freepik

1. Hari Istimewa

Hari ini adalah hari yang sangat istimewa bagi seluruh ibu di dunia ini.
Selamat Hari Ibu untuk ibuku tersayang.

Terima kasih atas semua hal yang telah kau berikan untukku.
Semoga kau bahagia dan sehat selalu.

Terima kasih buat semua yang sudah kau berikan untukku.
Aku tahu aku tidak akan dapat membalas semua kasih sayangmu selama hidupku. Selamat Hari Ibu, Bu.

2. Terima Kasih Untukmu Ibu

Terima kasih senantiasa ada untukku, mencintaiku, merawatku.
Tidak akan ada yang dapat menggantikanmu di hatiku.
Kemanapun jalan yang akan kami pilih,
Kemanapun kami akan pergi,
Ibu, engkau adalah tempat kami pulang dan tak ingin pergi lagi.
Selamat Hari Ibu.

3. Puisi Hari Ibu Berjudul: Untukmu Ibu

Engkau memberi banyak pelukan dengan cinta,
Engkau tidak pernah marah padaku.
Mengajarku, Membantuku.
Selalu tersenyum saat aku sedih.
Membangkitkan kekuatan pada diriku dari ucapanmu itu Ibu.
Terima kasih Ibuku.
Selamat Hari Ibu.

4. Menjadi Seorang Ibu

Menjadi seorang ibu yang hebat dan kuat adalah peran yang sangat keras,
Tapi ibu.. yang aku tahu hanya kaulah bintang untuk hal ini,
Aku mencintaimu Ibu.

Cintamu padaku tak pernah padam,
Selalu memberiku semangat untuk mulai melangkah dengan baik,
Kau adalah orang yang memiliki cinta sejati,
Terima kasih Ibu untuk semuanya.

Selamat Hari Ibu…

5. Hari Ibu

Hari Ibu itu berarti lebih dari bunga dan hadiah.
Hari Ibu berarti mengucapkan terima kasih dari dalam lubuk hati terdalam.

Mencintaimu? Selalu.
Menyayangimu? Selalu.

Engkau adalah ibuku tercinta,
Temanku untuk hari ini hingga selamanya.
Selamat Hari Ibu.

6. Ibu, Lambang Cinta Abadi

Ibu adalah lambang cinta abadi,
Sebuah cinta yang sungguh luar biasa,
Seseorang yang membantu mengatasi setiap masalahmu,
Hanya dia yang benar-benar peduli.

Ibu, engkau adalah segalanya.
Selamat Hari Ibu.

7. Ibuku…

Ibuku…
Temanku yang sangat aku sayangi,
Sepanjang hidupku, Dia selalu dekat
Senyum lembutnya, selalu bisa membimbing jalanku
Dia adalah sinar matahari, untuk menyalakan hari-hariku
Selamat Hari Ibu, Aku mencintaimu!

8. Doa Panjang Seorang Anak

Ibu, dalam setiap helaan nafasku, namamulah yang selalu kusebut dalam doa.
Aku tahu tidak semua air matamu terlihat, tidak semua lelahmu terdengar.
Namun aku merasakan setiap pengorbanan yang kau berikan tanpa pamrih.
Jika hari ini aku mampu berdiri dengan tegar, itu karena tanganmu yang tak pernah lepas menggenggamku.
Semoga Tuhan selalu menjaga langkahmu, melapangkan hatimu, dan membalas cintamu dengan kebahagiaan tanpa batas.

9. Pelukan yang Tak Pernah Pergi

Ada pelukan yang tidak pernah benar-benar hilang, meski jarak memisahkan.
Pelukan itu bernama ibu.
Dalam setiap kesedihanku, aku selalu teringat caramu menenangkan tanpa banyak kata.
Engkau mengajarkanku bahwa kekuatan tidak selalu berasal dari suara keras,
tetapi dari kesabaran, doa, dan cinta yang tak pernah berhenti.
Ibu, pelukanmu adalah tempat paling aman yang selalu ingin kutuju.

10. Kasih yang Tak Pernah Mengeluh

Tak pernah sekali pun aku mendengar keluhan dari bibirmu,
meski pundakmu memikul begitu banyak beban.
Kau memilih tersenyum ketika lelah,
memilih diam ketika sakit,
dan memilih mencintai tanpa perhitungan.
Ibu, dari caramu mencinta, aku belajar tentang ketulusan sejati.
Tak ada cinta yang lebih jujur selain cintamu.

11. Pahlawan Tanpa Sorak

Ibu, engkau bukan pahlawan yang dielu-elukan dunia,
namun jasamu terukir jelas dalam hidupku.
Kau berjuang dalam sunyi, bekerja tanpa tepuk tangan,
dan mencinta tanpa meminta balasan.
Setiap keberhasilanku hari ini adalah hasil dari doamu semalam.
Engkaulah pahlawan sejati yang tak pernah meminta diakui,
namun selalu layak untuk dimuliakan.

12. Senyum di Tengah Luka

Aku tahu tidak setiap hari hatimu baik-baik saja,
namun kau tetap memilih tersenyum di hadapanku.
Senyum itu menyembunyikan lelah,
menutupi luka,
dan menjadi penopang bagi langkahku yang rapuh.
Ibu, terima kasih telah mengajarkanku bahwa cinta sejati
adalah tentang memberi kekuatan meski diri sendiri sedang lemah.

13. Rumah yang Bernama Ibu

Ke mana pun kakiku melangkah,
hatiku selalu ingin pulang.
Bukan pada bangunan megah atau tempat yang ramai,
melainkan pada sosokmu, Ibu.
Di dekatmu, aku merasa cukup.
Di sampingmu, aku merasa aman.
Engkau adalah rumah yang selalu menerima tanpa syarat.

14. Pengorbanan Tanpa Kata

Banyak hal yang baru kupahami setelah dewasa,
tentang betapa besarnya pengorbananmu.
Tentang mimpi-mimpi yang kau simpan,
tentang lelah yang kau pendam.
Ibu, andai waktu bisa kuputar,
aku ingin lebih sering memelukmu
dan mengucap terima kasih atas segalanya.

15. Cahaya dalam Gelap

Saat dunia terasa gelap dan langkahku hampir terhenti,
kau hadir sebagai cahaya yang menuntunku.
Dengan doa dan nasihatmu,
kau mengajarkanku untuk bangkit tanpa dendam
dan melangkah tanpa kebencian.
Ibu, tanpamu aku takkan mengenal arti harapan.

16. Cinta yang Tidak Bersyarat

Kau mencintaiku tanpa menilai,
tanpa membandingkan,
tanpa menuntut kesempurnaan.
Saat aku gagal, kau memelukku.
Saat aku jatuh, kau menguatkanku.
Ibu, cintamu mengajarkanku bahwa diterima apa adanya
adalah anugerah terbesar dalam hidup.

17. Kesabaran yang Tak Terbatas

Berapa kali aku membuatmu kecewa,
namun kau tetap memilih memaafkan.
Berapa kali aku salah melangkah,
namun kau tetap percaya.
Ibu, kesabaranmu bukan kelemahan,
melainkan kekuatan yang luar biasa
yang tak semua orang miliki.

18. Air Mata yang Menjadi Doa

Aku tahu tidak semua tangismu terdengar,
tidak semua sedihmu terlihat.
Namun aku percaya,
setiap air mata yang jatuh darimu
telah berubah menjadi doa yang menjaga hidupku.
Ibu, terima kasih telah mencintaiku bahkan dalam diam.

19. Langkah Awalku

Langkah pertamaku adalah hasil dari doronganmu,
kata pertamaku adalah bisikan cintamu.
Segala hal baik yang ada dalam diriku
berawal dari caramu mendidik dan membimbing.
Ibu, engkaulah awal dari segalanya.

20. Cinta yang Tak Lekang Waktu

Waktu boleh berlalu,
usia boleh bertambah,
namun cintamu tetap sama.
Tak berkurang oleh jarak,
tak pudar oleh usia.
Ibu, cintamu adalah cerita abadi
yang akan selalu hidup di hatiku.

21. Doa yang Tak Pernah Putus

Ibu, setiap langkah hidupku selalu diiringi doa-doamu.
Doa yang mungkin tak terdengar oleh telingaku,
namun selalu sampai ke langit.
Dalam setiap kesulitanku,
aku percaya ada namaku yang kau sebut di hadapan Tuhan.
Terima kasih telah menjadi penjaga dalam diam,
penguat tanpa terlihat,
dan alasan aku tetap bertahan ketika hampir menyerah.

22. Bahumu Tempat Bersandar

Saat dunia terasa terlalu berat,
aku selalu menemukan ketenangan di bahumu.
Bahumu yang mungkin lelah,
namun tak pernah menolak kehadiranku.
Ibu, di sanalah aku belajar tentang keteguhan,
bahwa menjadi kuat bukan berarti tak pernah jatuh,
melainkan tetap berdiri demi orang yang dicintai.

23. Cinta yang Mengajarkan Kehidupan

Bukan hanya kata yang kau ajarkan,
melainkan teladan dalam kehidupan.
Dari caramu berbicara, bersabar, dan memaafkan,
aku belajar menjadi manusia.
Ibu, engkau adalah guru pertamaku,
yang mengajarkan arti hidup tanpa harus membuka buku,
cukup dengan cinta dan ketulusan.

24. Air Matamu, Kekuatan Hidupku

Aku baru memahami arti pengorbanan
ketika menyadari betapa sering kau menangis dalam diam.
Air matamu bukan tanda kelemahan,
melainkan bukti besarnya cintamu.
Ibu, setiap tetes air mata itu
menjadi kekuatan yang menguatkanku hingga hari ini.

25. Doa dalam Setiap Langkah

Saat aku melangkah jauh dari rumah,
aku tahu ada doa yang selalu mengikutiku.
Doa seorang ibu yang tak pernah lelah berharap
agar anaknya selamat dan bahagia.
Ibu, meski jarak memisahkan,
kasihmu selalu dekat dan nyata di hatiku.

26. Senyum yang Menenangkan

Di saat hatiku kacau dan pikiranku gelisah,
senyummu adalah penawar terbaik.
Tak perlu banyak kata,
cukup kehadiranmu sudah cukup.
Ibu, dari senyummu aku belajar
bahwa ketulusan mampu menenangkan jiwa
lebih dari apa pun di dunia ini.

27. Kasih yang Tak Pernah Menuntut

Kau memberi tanpa meminta,
mengasihi tanpa menghitung.
Tak pernah sekali pun kau bertanya
apa yang akan kudapatkan darimu kelak.
Ibu, cintamu adalah contoh paling nyata
bahwa kasih sejati tidak membutuhkan balasan,
cukup melihat orang yang dicinta bahagia.

28. Pelajaran dari Kesederhanaan

Dalam hidup yang sederhana,
kau mengajarkanku arti kecukupan.
Bahwa bahagia bukan tentang kemewahan,
melainkan rasa syukur dan kebersamaan.
Ibu, caramu menjalani hidup
menjadi pelajaran berharga
yang akan selalu kupegang sepanjang usia.

29. Nafas Cintamu

Sejak aku membuka mata hingga hari ini,
nafasku selalu ditemani kasihmu.
Cinta yang tumbuh bersamaku,
menguatkanku saat lemah,
dan menuntunku saat tersesat.
Ibu, engkau adalah alasan
aku percaya bahwa cinta sejati benar-benar ada.

30. Perjuangan Tanpa Henti

Tak terhitung berapa kali kau bangun lebih pagi
dan tidur paling akhir.
Semua kau lakukan demi memastikan aku baik-baik saja.
Ibu, perjuanganmu adalah cerita panjang
yang mungkin tak tertulis,
namun terukir jelas di dalam hidupku.

31. Tempat Kembali

Ketika aku gagal dan kecewa,
aku tahu ke mana harus kembali.
Bukan pada dunia yang penuh penilaian,
melainkan pada pelukanmu yang menerima apa adanya.
Ibu, engkaulah tempat pulang
yang selalu terbuka tanpa syarat.

32. Doa di Tengah Malam

Saat malam sunyi dan semua tertidur,
aku tahu kau masih terjaga.
Mengirim doa-doa terbaik untukku,
meski aku tak pernah memintanya.
Ibu, doamu adalah cahaya
yang menjaga hidupku dari jauh.

33. Cinta yang Menguatkan

Di saat aku ragu pada diriku sendiri,
kau hadir dengan keyakinan.
Kau percaya padaku bahkan saat aku tak mampu.
Ibu, kepercayaanmu adalah energi
yang membuatku berani melangkah,
meski jalan terasa panjang dan melelahkan.

34. Ketulusan Seorang Ibu

Tak ada kepalsuan dalam caramu mencinta.
Segalanya tulus, sederhana, dan nyata.
Ibu, dari ketulusanmu aku belajar
bahwa cinta tidak perlu diumbar,
cukup dirasakan dan dijaga sepenuh hati.

35. Waktu yang Kau Korbankan

Banyak waktumu yang kau berikan untukku,
hingga sering lupa pada dirimu sendiri.
Ibu, pengorbanan itu kini kusadari,
dan menjadi pengingat
betapa berharganya sosokmu dalam hidupku.

36. Kekuatan dalam Diam

Kau tidak selalu bersuara,
namun kehadiranmu selalu terasa.
Dalam diam, kau menguatkan.
Dalam tenang, kau melindungi.
Ibu, kekuatanmu mengajarkanku
bahwa keberanian tidak selalu harus lantang.

37. Cinta Sepanjang Usia

Tak peduli berapa pun usiaku nanti,
aku akan selalu menjadi anakmu.
Dan kau akan tetap menjadi ibu
yang mencinta tanpa batas.
Ibu, cintamu adalah cerita
yang akan kuwariskan pada generasi berikutnya.

38. Terima Kasih, Ibu

Untuk setiap doa, air mata, dan senyuman,
aku ucapkan terima kasih.
Tak ada kata yang cukup
untuk menggambarkan betapa berharganya dirimu.
Ibu, semoga Tuhan membalas semua kebaikanmu
dengan kebahagiaan yang tak pernah putus.
Selamat Hari Ibu, dari hatiku yang paling dalam.

39. Cinta yang Tak Pernah Lelah

Ibu, cintamu tidak mengenal kata lelah.
Saat aku jatuh, kau mengangkatku.
Saat aku salah, kau menasihatiku tanpa menghakimi.
Bahkan ketika aku melukai hatimu,
kau tetap membuka pintu maaf dengan lapang dada.
Cintamu mengajarkanku arti kesabaran,
bahwa mencintai bukan tentang memiliki,
melainkan merelakan dan mendoakan dengan tulus.

40. Rumah Bernama Ibu

Bagiku, rumah bukan sekadar bangunan.
Rumah adalah tempat di mana namaku dipanggil dengan lembut.
Rumah adalah aroma masakan dan doa yang mengalir pelan.
Dan rumah itu bernama Ibu.
Di sisimu aku merasa aman,
diterima apa adanya,
dan dikuatkan untuk kembali melangkah ke dunia luar.

41. Doa yang Menguatkan Masa Depan

Aku mungkin tidak selalu melihat hasil dari doa-doamu,
tetapi aku merasakan dampaknya.
Langkahku terasa lebih ringan,
dan jalanku terasa lebih terang.
Ibu, setiap doa yang kau panjatkan
adalah jembatan menuju masa depanku.
Terima kasih telah mempercayaiku
bahkan sebelum aku percaya pada diriku sendiri.

42. Kasih yang Tak Terukur

Tak ada angka yang bisa mengukur besarnya cintamu.
Tak ada bahasa yang cukup menggambarkan pengorbananmu.
Ibu, kau memberi tanpa menimbang,
menjaga tanpa meminta,
dan mencintai tanpa syarat.
Dalam diam dan sederhana,
kau membuktikan bahwa cinta sejati
adalah memberi seutuhnya tanpa pamrih.

43. Pelukmu Penyembuh Luka

Saat hatiku terluka oleh kerasnya dunia,
pelukmu selalu menjadi obat terbaik.
Dalam hangat pelukan itu,
aku belajar bahwa tidak semua luka perlu kata-kata.
Ibu, kehadiranmu saja sudah cukup
untuk membuatku merasa berharga,
dan yakin bahwa aku tidak sendirian menghadapi hidup.

44. Ibu, Cahaya Hidupku

Di saat hidup terasa gelap,
kau hadir seperti cahaya kecil yang menuntunku.
Tak menyilaukan, namun cukup untuk menunjukkan arah.
Ibu, engkau adalah penerang dalam kebingunganku,
penenang dalam kegelisahanku,
dan harapan dalam setiap doaku.
Tanpamu, aku tak tahu
bagaimana harus melangkah sejauh ini.

45. Terima Kasih Tak Bertepi

Ibu, terima kasihku mungkin terdengar sederhana,
namun maknanya tak pernah habis.
Terima kasih atas waktu, tenaga, dan cinta
yang kau curahkan sepanjang hidupmu.
Semoga setiap langkahmu selalu diberkahi,
setiap harimu dipenuhi kebahagiaan,
dan setiap doamu kembali padamu
dalam bentuk kebaikan yang berlipat.

Itulah 45 puisi yang bisa kamu jadikan referensi untuk menulis puisi tentang Ibu. Semoga bermanfaat, ya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta