Kumpulan Puisi Simple Singkat Berbagai Tema dalam Bahasa Indonesia
Kumpulan Puisi Simple Singkat Berbagai Tema dalam Bahasa Indonesia – Puisi merupakan sebuah karya sastra yang dalam penulisannya bisa menggunakan beragam tema.
Seorang penulis puisi yang jeli dapat mengangkat tema sederhana dengan berdasarkan pengalaman, pengetahuan, atau apa yang dilihatnya untuk kemudian dijadikan tema dalam puisi yang dibuatnya.
Dalam artikel ini, Mamikos akan membahas kumpulan puisi simple singkat berbagai tema dalam bahasa Indonesia yang bisa menjadi referensimu ketika ingin membuat puisi. Yuk, simak!
Kumpulan Puisi Simple Singkat Berbagai Tema dalam Bahasa Indonesia
Daftar Isi
Daftar Isi
Selain bisa digunakan sebagai meditasi batin bagi seorang penulis, sebuah karya puisi dapat pula digunakan sebagai ajakan, anjuran, memberikan wawasan, protes, hingga kritikan dari seorang penulis.
Berbeda dengan pantun yang ditulis dengan adanya aturan persajakan, penulisan puisi cenderung bebas sehingga lebih memudahkan penulis dalam menciptakan karya.
Secara penulisannya, puisi bisa dibedakan menjadi dua jenis, yakni puisi panjang dan puisi pendek. Sebuah puisi yang dikatakan puisi pendek merupakan puisi yang ditulis hanya terdiri dari beberapa bait.
Nah, supaya kamu tidak kebingungan untuk membuat puisi simple pendek, kamu dapat menyimak contoh puisi simple pendek di bawah ini.
Contoh Puisi Simple 1 – 10 dalam Bahasa Indonesia
Contoh 1
Surat Cinta
Tahukah engkau jika surat cintaku ini
Ditulis kepada siapa saja
Laksana hujan yang begitu indah
Memberikan kesegaran kepada siapa saja
Bukankah surat cintaku menyimpan kisah
Tentang lipatan-lipatan bumi yang fana
Seperti misalnya samudra yang lelah
Mencipta debur pada karang-karang waktu
Contoh 2
Rumah
Inilah perihal yang hamba inginkan di dunia
Bukan harta maupun kedudukan
Hamba ingin di gulitanya malam
Seorang ibu punya waktu lebih
Membacakan dongeng indah bagi anaknya
Ketika menjelang tidur dalam pelukannya
Sehingga si anak dapat terbebas
Dari kejamnya dunia meski hanya sejenak
Contoh 3
Satu Ibu
Berjuta embun pan turun sambut fajar,
Barisan lebah hinggap pada kuntum bunga mekar,
Kupu-kupu bertebangan di halaman.
Tapi yang kutahu cuma ada satu ibu di muka bumi
Yang kasih dan sayangnya tak akan lekang
Ditelan putaran roda waktu
Contoh 4
Di Hadapan Semesta
Tragedi ini memberi kita pelajaran
Bagaimana rasanya menerima duka
Saat tempat yang kita sebut rumah
Telah berubah menjadi remah
Barangkali ini memang sudah saatnya
Bagi kita untuk melihat dalam diri
Sehingga tiada lagi perasaan jumawa
Sebab di hadapan semesta
Kita tak lebih dari sekedar debu
Sama sekali tak punya daya dan kuasa
Contoh 5
Guruku
Bimbingan yang engkau berikan
Pendidikan yang engkau bagikan
Telah menjelma menjadi pelita
Dalam kehidupanku
Wahai guruku
Jasamu sungguh sangat besar
Telah banyak putra putri bangsa
Engkau bukakan jalan kesuksesan
Maaf jika hanya terima kasih yang dapat kuucapkan
Pada engkau, guruku
Contoh 6
Rahasia Hujan Bulan Juni
Tak ada yang memiliki ketabahan
Seperti ketabahan hujan bulan juni
Yang selalu menyembunyikan rintik rindunya
Kepada bunga-bunga yang bermekaran itu
Adakah yang memiliki ketabahan
Melebihi ketabahan bulan juni
Yang telah menghapuskan jejak kakinya
Pada jalanan berdebu itu
Adakah yang memiliki kearifatb
Seperti kearifan yang dimiliki hujan bulan juni
Yang senantiasa menyembunyikan perasaannya
Kepada keindahan bunga-bunga bermekaran itu
Contoh 7
Selembar Daun di Padang Rumput
Selembar daun yang jatuh di padang rumput
Kubiarkan ia terbaring sebentar di sana
Barangkali masih ada yang ingin dipandanginya
Dengan seksama dan penuh makna
Ijinkan pula aku menemanimu
Sebelum waktu yang kupunya habis
Tersapu putaran abadi sang waktu
Contoh 8
Sebuah Tanya
Detik demi detik kita terus memunguti waktu
Dalam diam kita sedang menyembunyikan
Perasaan takut akan perpisahan
Meninggalkan dunia dengan segala ikatannya
Suatu ketika engkau kembali bertanya
Seberapa lama kita akan bersama
Aku hanya bisa menggelengkan kepala
Sebab, tak seorang pun mampu tahu
Kapan tiba usainya usia
Contoh 9
Sebuah Keinginan Sederhana
Aku ingin memberimu cinta sederhana
Seperti cinta dari kayu kepada api
Yang merelakan dirinya menjadi abu
Setelah memberimu kehangatan
Aku ingin membagikan cintaku dengan sederhana
dengan kata-kata yang tak pernah tersampaikan
perasaan air jeruk nipis pada soto ayam
yang engkau santap sebagai sarapan di pagi-pagimu
Contoh 10
Tangisan Indonesia
Seperti biasanya ibu pertiwi
Kembali menguras air matanya
Saat melihat para putranya
Saling berebut benar dan unggul
Hingga tega mengalirkan darah
Sembari menebah dada
Ah, apa guna jumawa
Jika di hadapan sang waktu
Semua yang bernama dan bernyawa
Kelak meringkuk tiada daya
Dalam menepati janji yang terucap
Jauh hari sebelum ia dilahirkan
Contoh Puisi Simple 11 – 20 dalam Bahasa Indonesia
Contoh 11
Kehidupan
Samudra yang begitu dalam
Melebur, memeluk, dan menerima seluruh
Anugerah dan cobaan
Sejak dunia digelar pertama kalinya
Remuk lebur karang-karang
Ombak menabraknya sekuat tenaga
Menguji ketabahan dan kekuatannya
Dalam menerima takdir yang digariskannya
Tidak malukah kita yang selalu pura-pura
Mendaku diri memiliki segalanya
Padahal tanpa kuasa-Nya
Siapalah kita
Contoh 12
Nisan
Bukan kematian yang memisahkan
Namun kematian memberikan kita jalan
Tuk melanjutkan perjalanan
Seperti yang pernah dijanjikan-Nya
Dan nisan inilah yang kelak menjadi penanda
Kehadiran sementara kita
Di dunia yang sungguh-sungguh f
Contoh 13
Guruku, Terima Kasih
Wahai guruku, terima kasih
Atas seluruh bimbingan yang engkau berikan
Sehingga cita-cita yang telah lama kuimpikan
Kini telah berada dalam genggaman tangan
Dan, sungguh besarnya jasamu
Tiada mungkin mampu kulupakan
Contoh 14
Di Kota ini Ada Apa
Maaf
Jika syairku tidak seperti indahnya langit merah
Pada kota yang engkau tinggali dan cintai
Sedari dahulu kini
Namun, bolehlah hamba mengucap satu tanya
Di kota ini ada apa?
Sehingga engkau begitu terlena
Sampai-sampai panggilan bunda
Tiada lagi engkau pedulikan
Contoh 15
Sehelai Rambut
Sehelai rambut ibuku
Sangat panjang, hitam dan begitu indah
Kata orang-orang
Rambut inilah yang telah menyelamatkanku
Ketika orang-orang asing datang
Membawa obor, bedil dan parang
Membakar kota ini hingga menjadi arang
Contoh 16
Sepeda Butut
Harus aku akui bahwa sepeda butut
Yang tergeletak di bawah pohong nangka
Usianya jauh lebih tua dari usiaku
Kata orang-orang
Tak lama setelah ayah membonceng ibu
Aku kemudian lahir
Dan ayah sering mengendarainya
Sembari menggendongku dengan jarik berwarna biru
Betapa sedihnya hati ini saat memandanginya
Sepeda itu sudah butut
Karat yang tak hanya memakan besinya
Tetapi juga cerita-cerita yang pernah dilaluinya
Contoh 17
Tanah Warisan
Aku berkata kepada anakku
Tak usah menanami tanah warisan
Sebab, kini sudah tiada lagi berharga
Lebih baik kita menjualnya
Uangnya bisa beli motor ninja
Supaya anakku tidak ketinggalan gaya
Soal hasil panen bisa beli di pasar raya
Namun,
Kuingatkan kepada anakku
Jangan pernah menyesal
Apabila udara segar
Akan menjadi kemewahan
Yang mungkin hanya ditemui dalam mimpi
Contoh 18
Istirahat
Di bawah pohon rambutan
Di atas kursi panjang
Di bawah birunya langit
Di atas bumi yang berdebu
Istirahatlah kekasih hatiku
Biarkan hati kembali tenang
Setelah sedari pagi mendapat
Banyak kata-kata sumbang
Contoh 19
Suara-suara yang Hilang
Bukankah kita tidak sedang dalam gua pengap
Tapi di gedung megah dengan lantai mengkilat
Tempat kita menitipkan suara
Kepada mereka yang pernah datang
Mengiba sembari meminta suara
Untuk dipilih agar bisa duduk di kursi kencana
Namun, mengapa bisa
Suara yang kita titipkan bisa hilang
Tanpa pernah tahu siapa yang telah mencurinya
Contoh 20
Kerelaan
Kalau kau ingin bisa kupeluk kau kembali
Dengan setulus hati
Sebab hingga kini
Aku sendiri dalam sepi
Meski kini kau tidak seperti dulu lagi
Bagiku kau tetap seorang dewi
Pemilik belahan hati
Jangan pernah sesali yang terjadi
Karena semua diluar kendali
Datanglah kepadaku
Dengan segala dukamu
Sama-sama kita akan mengobati
Sama-sama kita kita akan melengkapi
Contoh Puisi Simple 21 – 31 dalam Bahasa Indonesia
Contoh 21
Jakarta
Di Jakarta, kota metropolitan gemerlap,
Lapar bertandang, wajah muram terserap.
Merah mega dan benang langit menjuntai,
Datang ke kotamu, rindu pun datang bersama.
Tak ada lagi embun, angin, lembah, dan bukit,
Seperti senyum gadis perawan, desamu terasa jauh.
Di sini hidup tak lagi punya tanda,
Hanya hiruk pikuk kota,
Lenyap jejak kehidupan digilas waktu
Contoh 22
Pemandangan Kota
Lihatlah, masih ada keindahan terpendam,
Dalam setiap sudut, kehidupan berdenyut berwarna.
Metropolitan mungkin tajam dan keras,
Namun, peluang tumbuh seperti benih di tanah basah.
Serupa lapar yang datang bertandang,
Hidup di Jakarta, di tengah beton dan besi.
Mari temukan arti dalam setiap hiruk pikuk,
Dan biarkan cinta alam tetap menyala di hati.
Contoh 23
Sahabat Kecil
Betapa senang hati ketemu sahabat kecil
Kembali kita buka kisah lama
Ketika waktu hanya kita isi bermain
Dan tertawa bersama-sama
Semoga kita senantiasa panjang usia
Supaya dapat saksikan perjalanan zaman
Contoh 24
Tentang Rindu
Langkahku dan langkahmu
Terus menapak pada debu-debu wakti
Masih adakah kesempatan untuk ketemu
Meski hanya sepersekian detik
Kukira bisa redakan rindu yang menggebu
Contoh 25
Tentang Sahabat
Sahabatku,
Hari ini aku datang menemuimu
Bukalah pintu rumahmu
Ku bawakan buku tua
Di dalamnya terdapat kisah tentang kita
Yang bisa saja akan membuatmu kembali teringat
Tentang desa yang sudah kau lupa
Contoh 26
Surat dari Sahabat
Sepucuk surat dari sahabat
Datang di hari minggu
Menanyakan bagaimana kabarku
Tak ada keberanian untuk menjawabnya
Sebab, kini aku telah menjadi batu
Setelah sekian windu
Tiada yang bertanya tentang kabarku
Contoh 27
Sekolah
Pagi ini aku datang ke sekolah
Setelah dua puluh tahun tak mengunjunginya
Ada rasa malu di hatiku
Sebab seluruh larangan yang pernah dikatakannya
Kini terus kulakukan
Demi mendapatkan keuntungan
Contoh 28
Istirahat
Mentari di luar begitu jahat
Panasnya yang sedemikian hebat
Membuat bunga-bunga layu
Jalanan yang penuh debu bikin hatiku ragu
Maka ijinkan aku istirahat
Dari dunia yang semakin jahat
Contoh 29
Sepotong Maaf
Sepotong maaf ini hendak kusampaikan
Kepada guruku yang telah memberikan ilmu
Maafkan muridmu
Sebab, ilmu yang engkau berikan
Kini kugunakan untuk korupsi
Demi istri bisa beli tas model terkini
Contoh 30
Buku Tabungan
Buku tabungan berwarna biru
Sejak kemarin terus kupegangi
Barangkali sebentar lagi akan terisi
Sayangnya hingga kini tak terjadi perubahan
Sebab, yang hendak mengisi terlanjur masuk bui
Setelah ketahuan korupsi
Contoh 31
Gunung
Saat orang-orang berlomba-lomba mendaknya
Dari aku hanya mengamatinya
Ingin sekali aku menimbangnya
Sembari berpikir
Seandainya gunung itu kujual tanahnya
Berapa banyak uang yang akan kupunya
Demikian contoh puisi simple singkat dalam bahasa Indonesia yang bisa diberikan. Semoga contoh puisi ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: