4 Contoh Tumbuhan Gymnospermae beserta Klasifikasi, Nama Latin, dan Ciri-cirinya
4 Contoh Tumbuhan Gymnospermae beserta Klasifikasi, Nama Latin, dan Ciri-cirinya – Dalam mata pelajaran Biologi, kamu akan mempelajari materi seputar gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka.
Disebut
demikian tumbuhan berbiji terbuka karena permukaan luar tumbuhan ini memiliki penampakan
bijinya yang terbuka.
Tidak usah berlama-lama lagi, yuk langsung saja kenalan sama jenis tumbuhan yang satu ini melalui artikel berikut!
Berikut Contoh Tumbuhan Gymnospermae beserta Klasifikasi Hingga Ciri-cirinya
Daftar Isi
Daftar Isi
Ketika
duduk di bangku kelas 10, kamu akan diajak mendalami materi seputar Kingdom
Plantae yang membahas tentang tumbuh-tumbuhan.
Nah,
plantae sendiri adalah salah satu kingdom yang ada di dalam taksonomi
yang kita kenal sebagai tumbuhan. Perlu kamu ketahui bahwa klasifikasi Kingdom
Plantae ini sangat luas, lho.
Hal ini terbukti dari banyaknya tumbuhan yang bisa kita lihat di sekitar kita. Salah satu klasifikasi dari Kingdom Plantae ada yang namanya spermatophyta atau tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan biji.
Dalam artikel kali ini, kamu akan diajak untuk mendalami materi salah satu anggota Spermatophyta yang bernama gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka.
Apa itu Gymnospermae?
Sebelum
kita membahas lebih jauh lagi tentang gymnospermae lebih jauh, ada baiknya kamu
kenalan dulu sama pengertiannya, ya. Lantas, apa itu gymnospermae?
Gymnospermae merupakan tumbuhan tanpa bunga yang menghasilkan biji terbuka. Maksudnya gimana tuh biji terbuka?
Nah maksudnya adalah biji dari tumbuhan gymnospermae ini tidak terbungkus dalam ovarium atau bakal buah.
Jadi,
gymnospermae ini tidak memiliki ovarium sebagai tempat perkembangan
biji. Selain itu, serbuk sari dari hasil tumbuhan juga akan langsung jatuh di
tempat ovum yang berada di dekat mikrofil.
Gymnospermae
sendiri sudah tumbuh menjadi tumbuhan di
bumi sebelum era hewan reptil. Oleh karena itu, tumbuhan ini termasuk ke dalam
jenis yang langka.
Tumbuhan lain yang sama usianya dengan gymnospermae sudah punah dan kini menjadi fosil batu bara, seperti pteridospermophyta (paku biji), bennett ophyta dan cordaitophyta.
Ciri-ciri Gymnospermae
Berikut adalah beberapa ciri tumbuhan berbiji terbuka yang menjadi identitas dari tumbuhan gymnospermae:
- Memiliki akar, batang, dan daun yang sejati.
- Terdapat daun yang lebih sempit dan kaku.
- Bentuk perakarannya tunggang.
- Bakal bijinya berada di luar sehingga tidak mendapatkan perlindungan dari daun buah.
- Tidak mempunyai bunga sejati dan mahkota bunga.
- Megasporofil yang berupa sisik menjadi pendukung bakal biji yang terkumpul dalam bentuk strobilus.
- Ketika reproduksi, terjadi pembuahan tunggal.
- Tumbuhan heterospora bisa menghasilkan dua jenis spora.
Sistem Reproduksi Gymnospermae
Organ reproduksi yang terdapat dalam gymnospermae dikenal dengan istilah strobilus.
Nah, strobilus ini merupakan kumpulan sporofil yang membentuk bangunan seperti kerucut (konus). Strobilus sendiri terdiri atas dua jenis, yakni strobilus betina dan strobilus jantan.
Strobilus betina tersusun oleh daun buah yang disebut makrosporofil. Sedangkan daun buah penyusun strobilus jantan dikenal dengan istilah mikrosporofil.
Nah, strobilus betina ini ukurannya lebih besar daripada strobilus jantan.
Di
dalam strobilus betina terdapat banyak arkegonium, di mana tiap-tiap arkegonium
terdapat satu sel induk lembaga yang bermeiosis, sehingga terbentuk empat sel
yang haploid, di mana tiga sel mati dan satu sel hidup sebagai sel telur.
Sementara pada strobilus jantan, terdapat banyak anteridium yang mengandung sel-sel induk butir serbuk sari.
Nah, sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk sehingga terbentuk beberapa butir serbuk sari.
Mengutip buku karya Deden Abdurahman berjudul Biologi Kelompok Pertanian dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelas XI (2008: 11), pada gymnospermae terjadi pembuahan tunggal.
Pembuahan ini diawali dengan jatuhnya serbuk sari pada mikrofil, yaitu lubang kecil pada makrosporofil dan tumbuhan
Dengan perantara angin, serbuk sari melalui mikrofil akan masuk ke ruang tetes serbuk. Peristiwa ini dikenal dengan istilah penyerbukan, yaitu menempelnya serbuk sari pada bakal biji.
Setelah penyerbukan terjadi, serbuk sari akan menuju ke ruang arkegonium.
Nah, selama perjalanan dari ruang tetes serbuk ke arkegonium ini serbuk sari telah berubah menjadi buluh serbuk (buluh sari) yang memiliki tiga inti yang terdiri atas dua inti generatif dan satu inti vegetatif.
Di dalam ruang arkegonium, inti vegetatif akan mati dan setiap inti generatif akan membuahi satu sel telur yang kemudian berkembang menjadi embrio.
Selanjutnya, embrio akan tumbuh menjadi biji dan terbentuklah tumbuhan baru.
Klasifikasi Gymnospermae dan Contohnya
Setelah mengetahui pengertian, ciri hingga sistem reproduksi gymnospermae, kamu juga perlu memahami klasifikasi tumbuhan dan contoh dari gymnospermae.
Adapun ulasan lengkapnya adalah sebagai berikut.
1.
Cycadophyta
Klasifikasi
gymnospermae yang pertama yaitu cycadophyta atau sikas. Nah,
sikas juga dikenal dengan nama lain, yaitu pakis haji.
Habitat
gymnospermae jenis ini umumnya dapat ditemukan di daerah subtropis atau
hutan tropis. Tanaman dengan warna yang selalu hijau ini memiliki struktur daun
seperti bulu dengan batang panjang.
Jika
dilihat sepintas, sikas memiliki bentuk yang menyerupai pohon palem, namun mereka
ini berbeda, ya!
Pohon
sikas menghasilkan kerucut jantan (serbuk sari) atau kerucut betina (bakal
biji). Sementara, biasanya sikas yang menghasilkan kerucut betina hanya menghasilkan
biji kalau ada sikas jantan di sekitarnya.
Proses
penyerbukannya juga sangat bergantung terhadap angin dan serangga yang dapat membawa
dan menyebarkan serbuknya.
Oh
iya, biji sikas bisa cukup berbahaya jika sampai tertelan oleh binatang
peliharaan dan manusia, lho. Mengingat dalam biji sikas terdapat bakteri fotosintetik
cyanobacteria.
Nah, bakteri fotosintetik cyanobacteria merupakan sebuah mikroba yang menghasilkan racun dan neurotoksin tertentu yang terakumulasi dalam benih tanaman dan akar sikas.
Racun ini dianggap memberikan perlindungan terhadap bakteri dan parasit jamur.
2.
Ginkgophyta
Klasifikasi
gymnospermae berikutnya adalah ginkgophyta. Nah, ginko ini pertama
kali muncul pada periode Permian atau sekitar 270 juta tahun yang lalu, lho.
Ginkgo
biloba adalah satu-satunya jenis tanaman
dari divisi ini yang masih hidup sampai hari ini dan tidak mengalami banyak perubahan
sampai disebut sebagai ‘fosil hidup’.
Tumbuh
subur di daerah yang terekspos matahari dengan baik, Ginko bisa menerima banyak
air dan memiliki banyak drainase tanah.
Tidak
jauh berbeda dengan sikas, tumbuhan ginkgo juga menghasilkan kerucut jantan
atau betina dengan sel sperma yang menggunakan flagela untuk berenang menuju
telur di bakal biji betina.
Salah
satu keunikan dari pohon ginkgo adalah tahan api dan gangguan hama, sehingga
mereka tahan terhadap berbagai penyakit.
Bahkan,
ginkgo dianggap memiliki sifat antioksidan, antimikroba, dan , anti-inflamasi yang
bisa digunakan dalam berbagai obat tradisional dan sebagai sumber makanan, lho.
3.
Gnetophyta
Klasifikasi gymnospermae lainnya adalah gnetophyta yang ditemukan pada tiga genera, yaitu Ephedra, Gnetum, dan Welwitschia.
Untuk spesies dari genus Ephedra, umumnya ditemukan di pegunungan yang tinggi atau daerah gurun.
Untuk sepsis dari genus Gnetum biasanya kita kenal sebagai tanaman melinjo yang meliputi beberapa semak dan pohon.
Namun, sebagian besarnya merupakan tumbuhan merambat berkayu yang memanjat di sekitar tanaman lain.
Pohon melinjo biasanya mendiami hutan hujan tropis dan memiliki bentuk daun lebar, rata, dan menyerupai daun tanaman berbunga.
Sistem reproduksi tanaman ini juga berbentuk kerucut jantan dan betina yang seringkali menyerupai bunga.
Untuk spesies Welwitschia hanya dapat hidup di gurun Afrika. Nah, jenis tumbuhan ini memiliki ciri berbatang besar, daun melengkung yang terbelah ketika mereka tumbuh, dan akar tunggang yang besar.
Untuk Kerucut jantan dan betinanya mengandung nektar yang bisa menarik serangga.
4.
Coniferophyta
Klasifikasi gymnospermae yang terakhir yaitu coniferophyta.
Nah, tumbuhan ini adalah jenis gymnospermae yang paling banyak dan cukup mudah ditemukan tumbuh di seluruh dunia, meskipun mereka mendominasi hutan boreal di belahan bumi utara.
Coniferophyta diperkirakan memiliki sekitar 600 spesies. Jenis tumbuhan ini dapat beradaptasi dengan kondisi iklim dingin karena mereka memiliki sifat biokimia tertentu yang memberikan ketahanan terhadap pembekuan.
Contoh tumbuhan coniferophyta adalah pohon pinus, pohon damar, dan pohon cemara.
Manfaat Tumbuhan Gymnospermae
Tanaman
biji terbuka atau gymnospermae ternyata mempunyai peran penting bagi
kehidupan manusia, lho.
Dalam
skripsi berjudul Kajian Materi Gymnospermae Sebagai Bahan Ajar Taksonomi
Tumbuhan Tinggi oleh Anita Rahayu, berikut adalah beberapa manfaatnya:
1.
Ginkgo biloba
Ginkgo
biloba digunakan sebagai obat herbal di China sejak akhir abad ke-15. Di dalam
ekstrak ginkgo biloba terdapat antioksidan, antivirus, anti inflamasi, serta
antikarsinogenik.
2.
Cycas rumphii
Cycas
rumphii bermanfaat sebagai obat disentri, mengobati luka, dan sebagai pembersih
darah setelah melahirkan. Daun Cycas rumphii mengandung saponin, flavonoida,
dan polifenol.
3.
Gnetum gnemon
Gnetum gnemon atau melinjo dapat memperkuat imunitas tubuh dari serangan radikal bebas, sebab tanaman ini kaya akan antioksidan.
Melinjo juga dapat digunakan sebagai antimikroba alami untuk bahan pengawet makanan alami.
4.
Tanaman ephedra
Sejak
zaman dahulu taman ini telah dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit
seperti asma, demam, dan flu.
Nah, itulah penjelasan lengkap terkait contoh tumbuhan gymnospermae lengkap dengan klasifikasi dan contohnya yang bisa Mamikos rangkumkan untuk kamu.
Gymnospermae adalah kelompok tanaman yang memiliki biji terbuka dalam bakal buah. Oleh karena itu, kelompok tanaman ini disebut juga tumbuhan berbiji terbuka.
Jika kamu ingin mengulik lebih banyak informasi seputar materi Biologi lainnya, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: