21 Cara Mengendalikan Emosi agar Tidak Merugikan Diri Sendiri secara Psikologi

21 Cara Mengendalikan Emosi agar Tidak Merugikan Diri Sendiri secara Psikologi – Sebagai manusia yang diciptakan sebagai makhluk dengan perasaan, wajar bila kamu merasakan berbagai emosi.

Emosi-emosi tersebut menjadi bukti bahwa kamu merasakan sesuatu sebagai dampak dari terjadinya situasi di sekitarmu.

Lalu, bagaimana agar emosi tidak menjadi kerugian bagi dirimu? Yuk, simak berbagai cara mengendalikan emosi.

Faktor yang Mempengaruhi Emosi

Canva/@sdominick

Melalui kombinasi faktor-faktor di bawah ini, kita dapat
memahami bahwa emosi seseorang adalah hasil dari interaksi yang kompleks antara
faktor-faktor tersebut.

Terkadang, kesadaran akan faktor-faktor ini dapat membantu
seseorang mengelola emosinya dengan lebih efektif.

Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai faktor yang
dapat mempengaruhi emosi:

1. Situasi dan Lingkungan

   – Stres Kerja:
Jika tengah menghadapi tenggat waktu ketat atau tugas yang menantang, ini bisa
meningkatkan tingkat stres dan mengubah suasana hati.

   – Dukungan
Sosial
: Lingkungan yang mendukung, seperti teman-teman dan keluarga yang
positif, dapat meningkatkan emosi positif.

2. Kesehatan Fisik

   – Kurang Tidur:
Kekurangan tidur dapat mempengaruhi fungsi kognitif dan emosional yang membuat
seseorang lebih rentan terhadap perubahan mood.

   – Kesehatan
Mental
: Masalah kesehatan mental seperti kecemasan atau depresi dapat
memberikan kontribusi signifikan pada perubahan emosi.

3. Faktor Genetik

   – Kecenderungan
Keluarga
: Jika ada riwayat keluarga dengan kecenderungan emosional
tertentu, ini bisa mempengaruhi bagaimana seseorang merespons stimulus
emosional.

4. Stres dan Tekanan

   – Konflik
Interpersonal
: Pertengkaran atau konflik dengan orang lain dapat
menciptakan ketegangan emosional.

   – Tekanan Hidup:
Peristiwa besar seperti kehilangan pekerjaan, perceraian, atau krisis keuangan
dapat menyebabkan fluktuasi emosi.

5. Pengalaman Masa Lalu

   – Trauma:
Pengalaman traumatis masa lalu dapat menciptakan luka emosional yang
memengaruhi respons terhadap stimulus sehari-hari.

   – Penguatan
Positif
: Sebaliknya, pengalaman positif juga dapat membentuk cara seseorang
mengelola emosi.

Apa yang Terjadi Ketika Emosi Mengendalikan Diri Kita?

Ketika emosi mengendalikan diri, seseorang mungkin mengalami
berbagai dampak negatif.

Berikut adalah beberapa hal yang mungkin terjadi:

1. Keputusan impulsif

Emosi yang mendominasi dapat memicu pengambilan keputusan
impulsif tanpa pertimbangan rasional.

Hal tersebut bisa berdampak negatif pada hubungan,
pekerjaan, atau kehidupan secara keseluruhan.

2. Konflik
interpersonal

Emosi yang tidak terkendali dapat menyebabkan konflik dengan
orang lain. Reaksi yang tajam atau tidak terduga bisa memperburuk situasi dan
merusak hubungan.

3. Kesehatan Mental dan Fisik

Stres yang berlebihan atau tekanan emosional dapat berdampak pada kesehatan mental dan fisik.

Hal ini dapat meningkatkan risiko masalah seperti kecemasan, depresi, atau gangguan tidur.

4. Kurangnya Kendali Diri

Emosi yang mendominasi dapat menghambat kemampuan seseorang
untuk mengendalikan diri dan mengelola situasi dengan baik.

Dampaknya tentu bisa mengarah pada perilaku impulsif atau
merugikan diri sendiri maupun orang lain.

5. Ketegangan Hubungan

Ketika emosi mengendalikan diri, hubungan dengan orang lain
bisa menjadi tegang.

Kekerasan verbal atau perilaku merugikan juga dapat merusak ikatan interpersonal dan terjadinya konflik.

6. Pengaruh pada Kinerja

Di lingkungan kerja, emosi yang tidak terkendali dapat
memengaruhi kinerja. Fokus kerja dan kemampuan untuk bekerja sama dengan rekan
kerja dapat terganggu.

7. Siklus Emosional Negatif

Ketika emosi mengendalikan diri, seseorang dapat terjebak
dalam siklus emosional negatif.

Emosi negatif dapat memicu lebih banyak lagi berbagai bentuk
emosi negatif sehingga menciptakan lingkaran sulit diputus.

Cara Mengendalikan Emosi

Penting untuk mengembangkan keterampilan pengelolaan emosi
agar dapat menghindari efek negatif seperti yang sudah Mamikos sebutkan di
atas.

Kesadaran diri, regulasi emosi, dan komunikasi yang efektif
dapat membantu kamu dalam mengatasi tantangan yang muncul saat emosi sedang
memuncak.

Berikut adalah beberapa cara mengendalikan emosi yang
Mamikos sarankan untuk kamu.

1. Pahami Emosi yang Dirasakan

Cara mengendalikan emosi dimulai dengan kesadaran diri yang
baik. Pertama-tama, kenali jenis emosi yang kamu rasakan.

Apakah itu marah, sedih, atau bahagia? Selanjutnya, perlu
pahami penyebab dan pemicu emosi tersebut.

Mengetahui asal-usul emosi akan membantu kamu merencanakan
cara mengatasinya dengan lebih efektif.

2. Praktikkan Pernapasan Dalam

Teknik pernapasan dalam adalah cara yang sangat efektif
untuk menenangkan sistem saraf dan mengendalikan emosi.

Fokuslah pada pernapasan lambat dan dalam. Cobalah teknik
“4-7-8” untuk memberikan ritme pernapasan yang membantu menurunkan
tingkat stres dan kecemasan.

3. Berikan Jeda Sejenak

Saat emosi mencapai puncak, memberikan diri jeda sejenak
adalah langkah yang baik.

Cara mengendalikan emosi dengan memberi jeda akan
menghindarkan kamu dari tindakan impulsif.

Selain itu, tindakan tersebut juga memberikan waktu untuk
merenung dan mengumpulkan kembali kendali atas diri sendiri.

4. Melakukan Teknik Progresif Relaksasi Otot

Teknik ini melibatkan relaksasi otot-otot secara bertahap
yang akan membantu mengurangi ketegangan fisik yang sering terkait dengan emosi
yang tinggi.

Fokus pada sensasi relaksasi di setiap bagian tubuh membantu
kamu menciptakan perasaan keseimbangan dan ketenangan.

Sehingga, emosi bergejolak yang sedang kamu rasakan juga
perlahan akan berkurang.

5. Ubah Pola Pikir

Pikiran negatif dapat memperkuat emosi yang merugikan.
Tantang dan gantilah pikiran negatif dengan yang lebih positif.

Alihkan perhatian dari pikiran yang merugikan dengan fokus
pada hal-hal yang dapat membawa kebahagiaan dan kedamaian.

6. Berbicara atau Menulis

Cara mengendalikan emosi selanjutnya adalah dengan Mengungkapkan emosi melalui komunikasi verbal atau penulisan dapat membantu melepaskan tekanan emosional.

Berbicara dengan teman bisa mengurangi emosi buruk kamu
dengan menceritakan apa yang sedang kamu rasakan.

Namun, jika kamu tidak menghendaki untuk berbicara, kamu
juga bisa menulis dalam jurnal yang bisa menjadi media menuangkan perasaan yang
terpendam.

7. Berolahraga

Aktivitas fisik bukan hanya baik untuk kesehatan fisik,
tetapi juga dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan emosi
baik.

Pilihlah aktivitas olahraga yang kamu nikmati dan lakukan
secara teratur untuk mendukung keseimbangan emosional.

Kamu juga bisa memilih tempat yang nyaman di dalam ruangan
atau sambil melihat pemandangan alam yang indah.

8. Kenali Tanda-tanda Awal

Seiring dengan pengenalan emosi, perhatikan tanda-tanda awal
ketika emosi mulai meningkat.

Menanggapi sebelum mencapai titik puncak dapat membantu
mencegah ledakan emosi yang lebih besar.

Cara mengendalikan emosi ini akan lebih efektif jika kamu
melakukan tindakan preventif seperti ini.

9. Bersikap Empati Terhadap Diri Sendiri

Berikan diri kamu izin untuk merasakan emosi tanpa merasa
bersalah. Ini adalah cara mengendalikan emosi yang efektif.

Mengakui dan menerima perasaan sebagai bagian alami dari
pengalaman manusia merupakan langkah pertama menuju pengendalian emosi yang
lebih baik.

10. Menerima Emosi yang Ada

Terima kenyataan bahwa tidak semua hal dapat kamu
kendalikan. Fokus pada reaksi dan tindakan yang dapat kamu atur.

Kamu juga bisa pelajari untuk menerima bahwa ada aspek-aspek
kehidupan yang di luar kendali kita.

Ini dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan
kapasitas untuk mengendalikan emosi dengan lebih efektif.

11. Terapkan Teknik Mindfulness

Praktikkan mindfulness atau kesadaran saat ini dengan
fokus pada pernapasan dan keadaan pikiran saat ini.

Meditasi atau teknik mindfulness membantu menciptakan
ruang untuk merasakan emosi tanpa terjebak di dalamnya, sehingga memudahkan cara
mengendalikan emosi.

12. Menonton Film atau Acara Komedi

Humor adalah kunci yang sering diabaikan dalam mengendalikan
emosi. Melihat sisi lucu dari suatu situasi dapat meredakan ketegangan dan
memberikan perspektif yang lebih positif.

13. Ciptakan Rutinitas Sehari-hari

Rutinitas harian dapat memberikan struktur yang dapat
membantu mengurangi kecemasan.

Dengan memiliki jadwal yang teratur, kamu dapat merencanakan
waktu untuk istirahat, refleksi, dan kegiatan positif lainnya.

14. Berfokus pada Solusi

Alihkan fokus dari masalah ke solusi. Identifikasi
langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk mengatasi masalah.

Berfokus pada solusi membantu mereduksi perasaan kewalahan
dan meningkatkan rasa kendali sehingga menjadi salah satu cara mengendalikan
emosi berlebihan.

15. Tetap Gunakan Pemikiran Rasional

Saat emosi tinggi, periksa dan evaluasi pemikiran irasional dengan
menanyakan pada diri sendiri apakah reaksi kamu sebanding dengan tingkat
kesulitan situasi.

Memperkenalkan pemikiran rasional membantu menghindari
ekspresi emosi yang berlebihan.

16. Menciptakan Lingkungan Positif

Pilih lingkungan yang mendukung kesejahteraan emosional kamu.
Hindari situasi atau orang yang dapat memicu stres berlebihan, dan carilah
hubungan positif yang memberikan dukungan.

17. Praktikkan Self-Care

Luangkan waktu untuk merawat diri sendiri dengan melakukan
kegiatan yang memberikan kebahagiaan dan ketenangan.

Bisa berupa membaca buku, mendengarkan musik, atau berendam
dalam air hangat.

18. Manfaatkan Musik atau Seni

Dengarkan musik yang menenangkan atau terlibat dalam
aktivitas seni sebagai bentuk ekspresi kreatif kamu.

Musik dan seni dapat menjadi sarana untuk menyampaikan dan
meresapi emosi dengan cara yang positif.

19. Mengembangkan Keterampilan Komunikasi

Belajar menyampaikan perasaan dan kebutuhan dengan jelas
dapat menghindari konflik dan membangun hubungan yang lebih sehat.

Keterampilan komunikasi yang baik membantu mengurangi
ketegangan interpersonal.

20. Ikuti Terapi Psikologis

Jika kesulitan mengendalikan emosi berlanjut, pertimbangkan
untuk mencari bantuan profesional melalui terapi psikologis.

Dalam terapi, kamu dapat mengembangkan keterampilan
pengelolaan emosi yang lebih dalam dan mendapatkan dukungan yang terarah.

21. Tidur yang Cukup

Tidur adalah cara mengendalikan emosi terbaik. Dengan
memberikan tubuh dan pikiranmu beristirahat dengan tidur yang cukup akan
membuat kamu merasa lebih segar saat bangun.

Dengan tidur, kamu setidaknya memberikan waktu untuk pikiran
dan emosi berhenti memikirkan sesuatu yang membuat emosimu tidak stabil.

Penutup

Merasakan perubahan emosi adalah sebuah hal yang sangat
wajar, apalagi ketika mendapati situasi yang tidak baik.

Namun ketika emosi itu mengganggu bahkan berpotensi
merugikan diri, kamu wajib melakukan berbagai cara mengendalikan emosi.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu, ya!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta