9 Struktur Tubuh Bakteri beserta Fungsi, Gambar, dan Penjelasannya
9 Struktur Tubuh Bakteri beserta Fungsi, Gambar, dan
Penjelasannya – Sebagai makhluk yang hanya bisa dilihat dengan bantuan alat,
bakteri memang tidak terlihat bentuk anatomi tubuhnya.
Tapi tahukah kamu jika mikroorganisme yang sangat kecil itu
memiliki struktur tubuh bakteri yang kompleks.
Seperti apa sih struktur tubuh bakteri dan fungsinya? Yuk, Mamikos ajak kamu untuk mempelajari tentang bagian-bagian dari bakteri!
Mengenal tentang Bakteri
Daftar Isi
Daftar Isi
Bakteri adalah mikroorganisme prokariotik, yang berarti
mereka tidak memiliki inti sel yang terpisah oleh membran (tidak memiliki
nukleus).
Mereka merupakan makhluk hidup yang sangat kecil dan dapat
ditemukan hampir di mana-mana, dari tanah hingga air, dan bahkan dalam tubuh
manusia.
Struktur tubuh bakteri juga tergolong sederhana. Terdiri
dari bagian-bagian seperti dinding sel, membran sel, sitoplasma, ribosom, dan
materi genetik yang terletak di dalam nukleoid.
Materi genetik ini yang biasanya berbentuk DNA serta mengandung informasi yang diperlukan untuk fungsi dan perkembangan sel bakteri.
Selain struktur tubuh bakteri dasar tersebut, beberapa
bakteri juga memiliki struktur tambahan seperti kapsul, selubung sel, flagela,
pili, dan plasmid.
Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari
makhluk hidup lainnya. Berikut adalah beberapa ciri umum bakteri:
1. Sel Prokariotik
Bakteri tidak memiliki inti sel yang terpisah oleh membran atau
nukleus. Materi genetik bakteri terletak dalam daerah yang disebut nukleoid,
tanpa dibungkus oleh membran inti.
2. Ukuran Mikroskopis
Bakteri umumnya sangat kecil, biasanya memiliki ukuran
antara 0,5 hingga 5 mikrometer dalam diameter dan hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop.
3. Beragam Bentuk
Bakteri dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, termasuk
basilus (batang), kokkus (bulat), dan spirilum (spiral).
Beberapa bakteri juga memiliki bentuk yang tidak biasa,
seperti filamen, bintang, atau heliks.
4. Memiliki Dinding Sel
Bakteri memiliki dinding sel yang terdiri dari
peptidoglikan, sebuah polimer yang terdiri dari rantai gula dan asam amino.
Dinding sel ini memberikan bentuk dan kekuatan struktural
bagi sel bakteri, serta melindungi mereka dari tekanan osmotik.
5. Memiliki Membran Sel
Membran sel bakteri terletak di bawah dinding sel dan
bersifat semipermeabel sebagai transportasi zat-zat ke dalam dan keluar dari
sel.
Membran sel juga berperan penting dalam respirasi seluler
dan sintesis protein.
8. Metabolisme yang Beragam
Bakteri memiliki berbagai kemampuan metabolik, termasuk
kemampuan untuk mendapatkan energi dari cahaya matahari (fotosintesis), senyawa
kimia (kemoautotrof), atau bahan organik (heterotrof).
Beberapa bakteri juga dapat hidup dalam kondisi anaerobik tanpa
keberadaan oksigen.
Struktur Tubuh Bakteri dan Fungsinya
Bakteri memiliki berbagai struktur atau bagian tubuh yang
juga disertai dengan fungsinya masing-masing.
Apa saja struktur tubuh bakteri? Simak penjelasan di bagian ini sampai habis, ya. Kamu juga bisa sambil memperhatikan gambar di bawah ini.
1. Kapsul
Kapsul adalah struktur tubuh bakteri berupa lapisan
polisakarida atau protein yang melingkupi beberapa sel bakteri di luar dinding
sel.
Fungsi utamanya adalah memberikan perlindungan terhadap
tekanan osmotik, mencegah pengeringan, dan membantu sel untuk menempel pada
permukaan tertentu.
Kapsul juga dapat berperan dalam pertahanan terhadap sistem
kekebalan tubuh host dan resistensi terhadap antibiotik.
2. Dinding Sel
Dinding sel bakteri adalah struktur kaku yang terletak di
luar membran sel. Dinding sel biasanya terdiri dari peptidoglikan, polimer yang
terdiri dari rantai gula dan asam amino.
Fungsi utama dari struktur tubuh bakteri tersebut adalah
memberikan bentuk dan kekuatan struktural bagi sel bakteri serta melindungi sel
dari perubahan tekanan osmotik.
3. Membran Sel
Membran sel bakteri merupakan lapisan tipis yang terletak di
bawah dinding sel. Membran sel bersifat semipermeabel yang memungkinkan
transportasi zat-zat ke dalam dan keluar dari sel.
Selain itu fungsinya adalah untuk mempertahankan homeostasis
internal dan mengatur interaksi dengan lingkungan eksternal.
4. Sitoplasma
Struktur tubuh bakteri berupa cairan dalam sel bakteri yang
mengandung berbagai struktur seluler, termasuk ribosom, nukleoid (DNA), dan
organel sel prokariotik lainnya.
Sitoplasma juga merupakan tempat terjadinya proses metabolik
seperti respirasi, sintesis protein, dan replikasi DNA.
5. Ribosom
Ribosom adalah struktur seluler yang berfungsi sebagai
tempat sintesis protein dalam sel, baik dalam sel prokariotik maupun
eukariotik.
Terdiri dari dua subunit, ribosom membaca urutan mRNA dan
menggunakan tRNA untuk mengantarkan asam amino yang sesuai, memungkinkan
pembentukan rantai polipeptida.
Proses ini penting untuk pertumbuhan, perbaikan, dan fungsi
metabolik sel, menjadikan ribosom komponen yang sangat vital dalam kehidupan
sel.
6. Materi Genetik
Materi genetik bakteri terletak di dalam nukleoid, yang
merupakan daerah di dalam sitoplasma yang mengandung DNA bakteri.
DNA ini mengandung informasi genetik yang diperlukan untuk
fungsi dan perkembangan sel bakteri.
7. Flagela
Flagela adalah struktur tubuh bakteri berbentuk panjang yang
menonjol dari permukaan sel bakteri.
Fungsinya adalah untuk memungkinkan pergerakan sel bakteri melalui lingkungan cair.
Fungsi tersebut sangat penting bagi kemampuan bakteri untuk bergerak menuju sumber nutrisi atau menjauhi kondisi yang tidak sesuai.
8. Pili
Berupa struktur kecil yang menonjol dari permukaan sel bakteri. Fungsinya termasuk membantu sel untuk menempel pada permukaan host atau substrat.
Pili juga berperan serta dalam proses pertukaran genetik antara sel bakteri yang disebut konjugasi.
9. Plasmid
Plasmid adalah fragmen kecil DNA berbentuk cincin yang dapat
ditemukan di dalam sitoplasma sel bakteri.
Plasmid mengandung gen-gen tambahan yang memberikan
keuntungan selektif, seperti resistensi terhadap antibiotik atau kemampuan
untuk mensintesis zat-zat yang berguna.
Sama seperti pili, plasmid juga dapat ditransfer antara sel
bakteri melalui proses konjugasi.
Cara Reproduksi Bakteri
Beberapa bakteri menggunakan fungsi dari struktur tubuh
bakteri untuk membantu melakukan proses reproduksi.
Berikut adalah penjelasan tentang reproduksi bakteri secara
lebih rinci.
Konjugasi
Konjugasi adalah proses reproduksi seksual pada bakteri di mana materi genetik ditukar antara dua bakteri yang berdekatan melalui struktur yang disebut pilus.
Salah satu bakteri bertindak sebagai donor dan yang lainnya sebagai penerima.
Pili yang menjadi salah satu struktur tubuh bakteri membentuk
jembatan sitoplasma antara kedua bakteri, memungkinkan transfer materi genetik
dari donor ke penerima.
Proses tersebut dapat menghasilkan perubahan genetik dan
meningkatkan keragaman dalam populasi bakteri.
Transformasi
Proses di mana bakteri mengambil fragmen DNA dari lingkungan
sekitarnya dan mengintegrasikannya ke dalam genom mereka sendiri.
Fragmen DNA yang diambil bisa berasal dari bakteri yang
telah mati dan melepaskan DNA mereka ke lingkungan.
Jika DNA tersebut cocok dengan bakteri penerima, mereka
dapat mengambil dan menggunakannya.
Transduksi
Reproduksi bakteri melalui transduksi melibatkan transfer
materi genetik antara bakteri melalui virus bakteri yang disebut bakteriofag.
Dalam proses ini, virus menginfeksi bakteri dan saat
mereplikasi virus dapat mengambil potongan DNA dari bakteri tuan rumah.
Saat virus bergerak ke bakteri lain untuk menginfeksinya,
potongan DNA bakteri tuan rumah dapat disisipkan ke dalam genom bakteri baru.
Jenis-jenis Bakteri
Selain struktur tubuh bakteri, jenis-jenis bakteri juga
menarik untuk dipelajari. Ternyata terdapat banyak jenis bakteri yang
diklasifikasikan dari berbagai sumbernya.
Apa saja jenis bakteri itu? Mari simak lebih lanjut
penjelasan Mamikos di bawah ini.
1. Berdasarkan Bentuk Sel
Bakteri dapat dikategorikan atau dikelompokkan sesuai dengan
bentuk masing-masing bakteri, seperti
- Basilus: Bakteri berbentuk batang. Contohnya
termasuk Bacillus subtilis yang digunakan dalam produksi enzim dan Bacillus
anthracis yang menyebabkan penyakit antraks. - Kokkus: Bakteri kokkus berbentuk bulat,
seperti Staphylococcus aureus yang dapat menyebabkan infeksi kulit dan Streptococcus
pneumoniae yang menyebabkan pneumonia. - Spirilum: Bakteri berbentuk spiral
termasuk Treponema pallidum yang menyebabkan sifilis. - Vibrio: Bakteri berbentuk seperti koma.
Contohnya adalah Vibrio cholerae yang menyebabkan kolera.
2. Berdasarkan Keberadaan Dinding Sel
Jenis bakteri yang satu ini didasarkan dari responsnya
ketika diberi pewarna Gram.
- Gram-positif: Bakteri Gram positif memiliki dinding sel tebal dan merespons pewarnaan dengan kristal violet dalam pewarnaan Gram. Contohnya Staphylococcus dan Streptococcus.
- Gram-negatif: Bakteri yang memiliki dinding sel tipis dan akan berwarna merah apabila diberi pewarnaan Gram, termasuk Escherichia coli dan Salmonella.
3. Berdasarkan Keberadaan Flagela
- Monotrikus: Bakteri dengan satu flagela.
Contohnya adalah Vibrio cholerae. - Lofotrikus: Bakteri dengan beberapa
flagela di salah satu ujung sel. Contohnya adalah Pseudomonas aeruginosa. - Amfitrikus: Bakteri dengan beberapa
flagela di kedua ujung sel. Contohnya adalah Spirillum. - Peritrikus: Bakteri dengan flagela yang
tersebar di seluruh permukaan sel. Contohnya adalah Escherichia coli.
4. Berdasarkan Metabolisme
- Aerob: Bakteri yang memerlukan oksigen
untuk metabolisme. Contohnya seperti bakteri Mycobacterium tuberculosis. - Anaerob: Bakteri yang hidup dalam
lingkungan bebas oksigen atau bahkan tidak mentolerir keberadaannya. Contohnya
adalah Clostridium tetani. - Fakultatif anaerob: Bakteri yang dapat
hidup baik dengan atau tanpa oksigen, misalnya Escherichia coli. - Mikroaerofilik: Bakteri yang memerlukan
oksigen dalam jumlah rendah. Contohnya adalah Helicobacter pylori.
5. Berdasarkan Sifat Fisiologis
- Autotrof: Bakteri yang dapat mensintesis
nutrisi mereka sendiri dari bahan anorganik seperti Nitrosomonas. - Heterotrof: Bakteri yang memerlukan
sumber organik dari lingkungan untuk mendapatkan energi dan bahan bangunan.
Contohnya adalah bakteri Escherichia coli. - Fototrof: Bakteri yang menggunakan energi
cahaya untuk mensintesis makanan mereka sendiri seperti bakteri Chlorobium. - Kemoautotrof: Bakteri yang menggunakan
energi kimia untuk mensintesis makanan mereka sendiri. Contohnya adalah Nitrosomonas.
Penutup
Selain menjadi bagian dari anatomi, ternyata struktur tubuh
bakteri juga memiliki berbagai fungsi. Mulai dari perlindungan, alat gerak,
hingga membantu proses reproduksi.
Struktur tubuh bakteri juga menjadi ciri khas sebagai
pembeda bakteri dari makhluk mikroskopis lainnya.
Sekian penjelasan dari Mamikos kali ini dan semoga artikel tersebut
bermanfaat bagi kamu, ya.
FAQ
Struktur tubuh bakteri tersusun dari kapsul, dinding sel, membran sel, sitoplasma, ribosom, materi genetik, flagela, pili, dan plasmid.
Dinding sel bakteri adalah struktur kaku yang terletak di luar membran sel. Dinding sel biasanya terdiri dari peptidoglikan, polimer yang terdiri dari rantai gula dan asam amino.
Berupa struktur kecil yang menonjol dari permukaan sel bakteri. Fungsinya termasuk membantu sel untuk menempel pada permukaan host atau substrat, serta dalam proses pertukaran genetik antara sel bakteri yang disebut konjugasi.
Bakteri dapat berbentuk basilus (batang), kokkus (bulat), spirilum (spiral). dan vibrio (koma).
Flagela adalah struktur tubuh bakteri berbentuk panjang yang menonjol dari permukaan sel bakteri.
Fungsinya adalah untuk memungkinkan pergerakan sel bakteri melalui lingkungan cair.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: