2 Beasiswa Kedokteran 2024/2025 dari Berbagai Lembaga dalam Negeri

2 Beasiswa Kedokteran 2024/2025 dari Berbagai Lembaga dalam Negeri – Walaupun sekolah kedokteran memang sangat mahal, namun kamu tidak perlu khawatir.

Ada beberapa beasiswa kedokteran yang bisa kamu coba untuk ikuti. Jika kamu berhasil mendapatkan salah satu beasiswa ini, maka proses pembiayaanmu akan lebih mudah.

Yuk, simak beasiswa kedokteran 2024/2025 yang terdiri dari LPDP kedokteran dan beasiswa dari Kemenkes berikut ini!

Beasiswa Kedokteran 2024/2025

1. LPDP Kedokteran

Pixabay/@DarkoStojanovic

Beasiswa LPDP dalam bidang kedokteran, seperti PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis), merupakan salah satu program beasiswa kedokteran 2024/2025 yang ditawarkan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan. 

Tujuan dari beasiswa ini adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta standar pendidikan di Indonesia. 

Beasiswa LPDP ini ditujukan untuk membantu lulusan program studi kedokteran S1 (dokter umum) agar dapat menempuh pendidikan lanjutan untuk menjadi dokter spesialis.

Program beasiswa LPDP, termasuk dalam bidang kedokteran, memiliki hubungan erat dengan program PPDS. 

PPDS merupakan program pendidikan lanjutan yang dirancang khusus untuk melatih dokter umum agar memiliki keahlian khusus dalam bidang spesialis tertentu. 

Dengan demikian, beasiswa LPDP memberikan dukungan finansial kepada para lulusan kedokteran untuk mengikuti program PPDS dan menjadi dokter spesialis yang berkualitas.

Mendapatkan beasiswa kedokteran 2024/2025 LPDP membawa beberapa keuntungan. Pertama, beasiswa ini membantu meringankan beban biaya pendidikan, termasuk biaya kuliah, buku, dan kebutuhan hidup sehari-hari. 

Kedua, dengan mendapatkan beasiswa, para penerima dapat fokus pada studi mereka tanpa perlu khawatir akan masalah keuangan. 

Selain itu, beasiswa LPDP juga memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri, memperluas jaringan, dan meningkatkan peluang karier di masa depan.

Selain bidang kedokteran, LPDP juga memberikan bantuan beasiswa untuk berbagai bidang studi lainnya, seperti teknik, sains, pertanian, akuntansi, hukum, agama, ekonomi, dan lain-lain.

Hal serupa berlaku untuk tema prioritas yang telah mereka tetapkan, seperti Kemaritiman, Perikanan, Pertanian, Ketahanan Energi, Ketahanan Pangan, Industri Kreatif, Manajemen Pendidikan, Teknologi Transportasi, dan lainnya. Beasiswa dalam bidang kedokteran menjadi salah satu program yang banyak dicari untuk meringankan biaya pendidikan lanjut PPDS. 

Program pendidikan untuk dokter spesialis memakan banyak waktu dan biaya, sehingga tidak sedikit mahasiswa kedokteran yang terpaksa berhenti di tengah jalan karena masalah keuangan.

Syarat Beasiswa LPDP Kedokteran

Berikut adalah beberapa syarat dan ketentuan dalam beasiswa kedokteran 2024/2025:

  • Menunjukkan kesehatan yang baik, tidak menggunakan obat-obatan terlarang, dan bebas dari TBC (khusus untuk pengajuan beasiswa luar negeri). Diperlukan surat keterangan kesehatan dari dokter yang berwenang dengan masa berlaku maksimal 6 bulan terakhir.
  • Memperoleh rekomendasi dari tokoh masyarakat atau atasan.
  • Memilih bidang studi yang sesuai dengan program LPDP.
  • Memilih bidang studi dan perguruan tinggi sesuai ketentuan dari LPDP.
  • Menyerahkan surat pernyataan.
  • Memenuhi batas usia yang ditetapkan oleh LPDP.
  • Tidak sedang menjalani pendidikan tingkat degree dan telah menyelesaikan program sarjana atau sarjana terapan.
  • Memiliki IPK minimal 3,0-3,25. Biasanya, LPDP lebih memprioritaskan mereka yang memiliki IPK di atas 3,0.
  • Memiliki sertifikat IELTS atau ETS, TOEFL, dan TOAFL.
  • Melakukan pendaftaran dengan menggunakan bahasa yang diakui oleh PBB sebagai bahasa internasional, terutama bagi yang mendaftar program beasiswa luar negeri.
  • Telah menyelesaikan program studi sesuai dengan LoA Unconditional.
  • Menyusun rencana studi yang tertulis sesuai dengan bidang studi yang dipilih dan tujuan perguruan tinggi.
  • Menulis dua esai dengan tema yang telah ditentukan.

Dengan memenuhi syarat dan ketentuan tersebut, calon penerima beasiswa dapat bersaing untuk mendapatkan dukungan pendidikan dalam bidang kedokteran dari LPDP.

2. Beasiswa Kemenkes Kedokteran

Pemerintah telah mengalokasikan 2.500 beasiswa untuk dokter dan tenaga kesehatan, baik di dalam negeri maupun luar negeri. 

Langkah ini diambil untuk mengatasi kekurangan dokter, dokter spesialis, dan fellow di Indonesia.

Kekurangan dokter spesialis masih menjadi masalah serius di Indonesia, yang mengakibatkan antrian panjang pasien dan kesulitan akses terhadap dokter di berbagai daerah. 

Situasi ini disebabkan oleh kurangnya produksi dokter spesialis dan ketidakmerataan distribusinya di fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.

Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril, masyarakat sering kali kesulitan untuk mendapatkan layanan dari dokter. 

Melalui beasiswa ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan produksi dokter dan dokter spesialis untuk mengatasi kekurangan tenaga medis.

Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan pembaruan sistem melalui transformasi SDM Kesehatan. 

Kementerian Kesehatan telah menginisiasi transformasi kesehatan dengan 6 pilar, di antaranya adalah pilar SDM Kesehatan, yang mencakup upaya untuk menyederhanakan izin pendidikan kedokteran melalui konsep piloting collegium based di 6 rumah sakit mulai Juli 2023.

Pemerintah, bersama dengan LPDP, terus berupaya meningkatkan jumlah penerima beasiswa pendidikan dokter spesialis. 

Targetnya adalah meningkatkan jumlah penerima beasiswa dari 300 menjadi 600 pada tahun 2022, kemudian menjadi 1.600 pada tahun 2023, dan pada tahun 2024 akan disediakan sebanyak 2.500 beasiswa untuk dokter spesialis, sub-spesialis, termasuk fellowship lulusan luar negeri.

Program Beasiswa Dokter Spesialis-subspesialis dan Dokter Gigi Spesialis

Program beasiswa kedokteran 2024/2025 dokter spesialis-subspesialis dan dokter gigi spesialis yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan telah berjalan sejak tahun 2008. 

Hingga saat ini, program ini telah diikuti oleh lebih dari 9.500 peserta dari seluruh provinsi di Indonesia, dengan fokus utama pada ketersediaan tenaga medis di Papua dan Papua Barat, serta anggota TNI dan POLRI.

Hingga Januari 2022, terdapat 2.144 peserta aktif dalam program pendidikan dokter spesialis dan dokter gigi spesialis, dengan rincian 1.888 dokter spesialis, 229 dokter gigi spesialis, dan 29 dokter subspesialis. 

Sebanyak 7.004 peserta telah lulus dari program ini, terdiri dari 6.596 dokter spesialis, 394 dokter gigi spesialis, dan 14 dokter subspesialis.

Program Beasiswa Fellowship

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga memberikan beasiswa kedokteran 2024/2025 fellowship bagi dokter spesialis untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan kanker, jantung, stroke, uro-nefrologi (KJSU). 

Beasiswa ini dapat diperoleh oleh dokter spesialis PNS dan non-PNS yang akan ditempatkan di rumah sakit pemerintah yang membutuhkan jenis layanan fellowship tersebut.

Terdapat 29 jenis fellowship yang ditawarkan, dengan 20 dokter spesialis jantung mendapatkan beasiswa fellowship pada tahun 2022 melalui 7 jenis fellowship yang berbeda. 

Target pemberian beasiswa fellowship dokter spesialis pada tahun 2023 adalah 170 orang, dan peserta akan mendapatkan dukungan biaya untuk pelaksanaan fellowship, biaya hidup, biaya operasional, serta biaya buku atau referensi sesuai dengan kebutuhan tahun tersebut.

Program Beasiswa Afirmasi

Kementerian Kesehatan juga menginisiasi program beasiswa afirmasi untuk calon dokter dan dokter gigi yang memberi prioritas kepada daerah-daerah terpencil, perbatasan, kepulauan, daerah tertinggal, serta daerah dengan masalah kesehatan yang masih kekurangan atau tidak memiliki dokter dan dokter gigi. 

Peserta program ini bisa berasal dari lulusan SMA atau yang setara, mahasiswa sarjana kedokteran atau kedokteran gigi, serta mahasiswa profesi kedokteran atau kedokteran gigi.

Pada tahun 2022, Kementerian Kesehatan memberikan beasiswa afirmasi kepada 512 calon dokter dan dokter gigi dari daerah asal mereka. Target pemberian beasiswa afirmasi untuk tahun 2023 adalah 800 peserta baru.

Peserta program ini akan menerima dukungan biaya pendidikan, biaya hidup, biaya operasional, serta biaya buku atau referensi sesuai dengan kebutuhan tahun berjalan. 

Selain itu, juga akan ada dukungan biaya untuk penelitian sesuai dengan alokasi anggaran Kementerian Kesehatan.

Program Beasiswa SDM Kesehatan

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga memberikan bantuan beasiswa pendidikan kepada sumber daya manusia (SDM) kesehatan untuk meningkatkan kualifikasi mereka, terutama bagi pegawai yang berstatus PNS. Bantuan ini tersedia untuk semua jenjang pendidikan, mulai dari D4, S1, profesi, S2, hingga S3.

Program bantuan beasiswa pendidikan telah berjalan sejak tahun 2008, dengan total peserta mencapai 15.619 orang. 

Penerima bantuan berasal dari berbagai daerah di Indonesia, baik dari pusat maupun daerah. 

Bantuan beasiswa juga diberikan kepada lembaga kesehatan di daerah, dengan 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota mendapatkan bantuan beasiswa tugas belajar. 

Daerah prioritas yang mendapat perhatian khusus mencakup 215 kabupaten/kota dengan peserta beasiswa yang tersebar di 57 institusi pendidikan.

Terakhir, program beasiswa PADINAKES merupakan bantuan biaya pendidikan bagi calon tenaga kesehatan yang berasal dari Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK) serta Daerah Bencana Kesehatan (DBK). 

Mereka akan menjalani pendidikan tinggi di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan dan diharapkan dapat memberikan kontribusi setelah menyelesaikan pendidikan mereka. 

Program ini dimulai pada tahun 2021 dan menyasar lulusan SMA serta mahasiswa yang berada di tahun terakhir pendidikan di Poltekkes Kementerian Kesehatan.

Penutup

Itulah informasi tentang beasiswa kedokteran 2024/2025 yang bisa kamu coba untuk ikuti, semoga kamu lolos di salah satunya, ya.

Apakah ada beasiswa untuk dokter?

Beasiswa Dokter Spesialis dan Subspesialis adalah program beasiswa yang hasil dari kerja sama antara LPDP dan Kementerian Kesehatan. Tujuannya adalah untuk mendukung ketersediaan tenaga medis yang memiliki keahlian spesialis dan subspesialis, dengan fokus pada pemenuhan dan pemerataan pelayanan kesehatan spesialis di seluruh wilayah Indonesia.

Apakah UGM menyediakan beasiswa kedokteran?

Tentu saja. Mahasiswa aktif Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM akan mendaftar salah satu beasiswa yang disediakan UGM.

Berapa biaya kuliah di fakultas kedokteran?

Secara umum, biaya kuliah kedokteran di Indonesia berkisar antara 15 juta hingga 50 juta rupiah per semester. Namun, di universitas-universitas ternama, biaya tersebut bisa mencapai ratusan juta rupiah per semester.

Kuliah kedokteran lewat jalur apa?

Selain melalui SNMPTN, calon mahasiswa baru dapat mendaftar ke fakultas kedokteran di universitas negeri melalui jalur UTBK. UTBK, atau Ujian Tulis Berbasis Komputer, sebelumnya dikenal sebagai SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri).

Apakah KIP Kuliah bisa kedokteran?

KIP Kuliah adalah program bantuan yang menyediakan pendanaan bagi penerima KIP Kuliah untuk berbagai program studi, termasuk jurusan kedokteran.


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah