5 Contoh Ancaman Kerusakan Keanekaragaman Hayati dan Cara Melestarikannya
5 Contoh Ancaman Kerusakan Keanekaragaman Hayati dan Cara Melestarikannya – Keanekaragaman hayati adalah wujud betapa bumi ini punya kekayaan yang berlimpah.
Sayangnya, manusia yang serakah menjadi ancaman kerusakan keanekaragaman hayati sehingga menyebabkan banyak hewan maupun tumbuhan yang menjadi langka.
Apa saja contoh ancaman kerusakan keanekaragaman hayati? Berikut adalah penjelasan dan cara mengantisipasinya.
Apa itu Ancaman Kerusakan Keanekaragaman Hayati?
Daftar Isi
Daftar Isi
Keanekaragaman hayati yang begitu kaya, tidak lepas dari ancaman-ancaman yang membayangi.
Apabila ancaman tersebut terjadi, maka sudah bisa dipastikan akan ada kehancuran atau kepunahan yang menimpa organisme hidup dalam keanekaragaman hayati.
Ancaman kerusakan keanekaragaman hayati adalah ancaman berupa kepunahan biologis.
Tanda dari kepunahan biologis yang paling terlihat terjadi ketika suatu spesies tidak dapat beradaptasi dengan sebuah lingkungan baru yang terbentuk secara mendadak.
Perubahan lingkungan tersebut bisa jadi dipicu oleh kegiatan manusia yang melakukan perusakan terhadap keanekaragaman hayati dengan dalih peningkatan ekonomi.
Saat ini, bumi sedang menghadapi fenomena kepunahan biologis massal yang terjadi dalam tempo yang sangat cepat.
Apabila kepunahan biologis tersebut sampai pada punahnya spesies kunci, maka keseimbangan ekosistem dipastikan terganggu.
Berbagai Level Kepunahan Atau Kerusakan Keanekaragaman Hayati
Kepunahan Spesies
Pada saat ini, laju kepunahan spesies mengalami peningkatan hingga 95 % daripada dekade sebelumnya. Laju kepunahan yang tinggi ini tentu sangat mengancam ekosistem lingkungan.
Adapun untuk kepunahan spesies dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni spesies genting (endangered species) dan spesies terancam (threatened species).
Penjelasannya sebagai berikut:
Spesies Genting (Endangered Species)
Spesies genting atau endangered species adalah spesies liar yang jumlah individunya saat ini sudah sangat sedikit.
Para peneliti memperkirakan bahwa spesies di klasifikasi spesies genting (endangered spesies) akan menemui kepunahan dalam waktu dekat.
Spesies Terancam (Threatened Species)
Spesies terancam atau threatened species atau vulnerable species adalah spesies liar yang sisa jumlahnya terbilang cukup untuk saat ini,
Namun, besar kemungkinan akan menemui kepunahan di masa depan karena jumlahnya berangsur menurun.
Kenapa Keanekaragaman Hayati Mengalami Kerusakan
Munculnya ancaman terhadap keanekaragaman hayati tidak bisa dipungkiri didominasi oleh manusia.
Meski ada beberapa poin faktor alam yang mendorong terjadinya kerusakan pada keanekaragaman hayati, tetap saja perilaku merusak manusia yang justru menjadi pemicu adanya faktor alam tersebut.
Berikut beberapa uraian mengenai alasan terjadinya ancaman kerusakan keanekaragaman hayati yang disebabkan oleh manusia.
Faktor Manusia
1. Populasi manusia yang meningkat secara pesat mendorong terjadinya laju kepunahan dengan tempo yang lebih cepat bagi banyak spesies, penyebabnya adalah karena manusia yang makin bertambah otomatis membutuhkan konsumsi sumber daya alam yang lebih banyak;
2. Desakan kebutuhan sumber daya alam akibat tingginya populasi manusia tersebut akhirnya menjadi pemicu perluasan tapak ekologi manusia yang menguasai hampir 80% permukaan bumi sehingga menimbulkan gangguan ekologis;
3. Perilaku manusia yang kerap sering berbuat cemar menyebabkan hampir setengah air yang menutupi 71% bumi mengalami kerusakan ekologis atau tercemar.
Selain tiga faktor dasar di atas, masih banyak perilaku manusia yang mendorong terjadinya kerusakan keanekaragaman hayati.
Sebagai gambaran, berikut adalah contoh ancaman kerusakan keanekaragaman hayati yang disebabkan manusia.
Contoh Ancaman Kerusakan Keanekaragaman Hayati
1. Perburuan dan Penyelundupan Satwa Liar
Sebagai contoh ancaman kerusakan keanekaragaman hayati yang pertama, perburuan dan penyelundupan satwa liar adalah perilaku yang merusak keseimbangan ekologis.
Misalnya tindak kriminal penyelundupan orang utan. Di tahun 1900, terdapat sekitar 315.000 orang utan yang ditemui di pedalaman hutan Indonesia dan Malaysia.
Namun, karena tindak kriminal penyelundupan satwa liar, saat ini hanya tersisa 56.000 orang utan (menurut WWF), dan 90%-nya berada di Indonesia.
Selain itu, diperkirakan ada 1.000 hingga 2.000 orang utan hilang karena penyelundupan dan juga akibat penebangan atau perambahan lahan hutan.
Kasus penyelundupan orang utan kiranya masih terjadi sampai saat ini, mengingat harga satu orang utan yang mencapai sepuluh ribu dolar Amerika.
2. Konversi Lahan dan atau Hutan
Contoh ancaman kerusakan keanekaragaman hayati selanjutnya adalah praktik konversi lahan dan atau hutan menjadi lahan sawit.
Dalam proses konversi hutan menjadi lahan sawit tersebut, terjadi pembukaan lahan hutan dengan cara tebang hingga bakar, dan luasnya tidak main-main, bisa sampai beribu-ribu hektar.
Akibat dari praktik tersebut adalah hilangnya tempat tinggal untuk spesies-spesies endemik, serta rusaknya struktur tanah, sehingga ekosistem hutan jelas menjadi tidak seimbang.
Na’as sekali, pemerintah Indonesia masih terus melakukan praktik pembukaan lahan hutan untuk dikonversi menjadi lahan sawit secara massif hingga saat ini.
Tidak hanya itu, pembukaan lahan hutan untuk dikonversi menjadi IKN juga menyisakan banyak masalah lingkungan hidup yang entah sampai kapan dapat dipulihkan kembali.
3. Penggunaan Pestisida secara Berlebihan
Selanjutnya yang menjadi contoh ancaman kerusakan keanekaragaman hayati adalah penggunaan pestisida yang secara berlebihan.
Penggunaan pestisida umumnya digunakan di sektor-sektor pertanian atau perikanan.
Pestisida digunakan sebagai media pencegah munculnya hama, atau upaya untuk mematikan hama.
Hanya saja, apabila digunakan secara berlebihan maka akan menimbulkan kerusakan pada ekosistem, tanah yang menjadi beracun, air yang menjadi beracun, hingga hewan-hewan menjadi mati akibat tidak dapat beradaptasi, padahal penggunaan pestisida tidak ditujukan pada hewan tersebut.
4. Datangnya Spesies Asing
Salah satu contoh ancaman kerusakan keanekaragaman hayati yang bisa jadi tidak disadari adalah faktor datangnya spesies asing.
Munculnya spesies asing artinya adalah adanya suatu spesies yang sebenarnya tidak berasal dari ekosistem tersebut, dan entah bagaimana caranya spesies tersebut tiba di ekosistem yang dimaksud.
Kasus paling nyata dari ancaman datangnya spesies asing adalah sempat viralnya kasus kemunculan ikan Arapaima pada beberapa tahun yang lalu.
Munculnya ikan Arapaima menyebabkan banyak spesies ikan lokal mati, bahkan sebagian berpindah jauh akibat ikan Arapaima yang memang mengancam ekosistem sungai lokal.
Usut punya usut, ikan Arapaima tersebut ternyata sengaja dilepaskan oleh sekelompok masyarakat yang beranggapan bahwa ikan Arapaima tidak akan merusak ekosistem.
5. Industrialisasi
Contoh ancaman kerusakan keanekaragaman hayati terakhir yang diulas di dalam artikel ini adalah industrialisasi.
Mengakui atau tidak, industrialisasi memang mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar, namun memiliki risiko berupa rusaknya lingkungan sekitar apabila luaran atau limbah industrinya tidak terkelola dengan baik.
Industri yang ilegal, pengelolaan limbah yang buruk, hingga pemerintah yang abai bisa menjadi pokok masalah bahwa industrialisasi tidak selamanya mendatangkan manfaat positif untuk masyarakat.
Bahkan, bisa jadi dampak negatifnya punya rasio yang lebih besar daripada manfaat positif yang diberikan oleh industri.
Cara Melestarikan Keanekaragaman Hayati
Di atas telah disebutkan berbagai contoh ancaman kerusakan keanekaragaman hayati, selanjutnya yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana caranya mengantisipasi agar ancaman yang ada di atas tidak sampai terjadi.
Hal-hal yang bisa dilakukan dapat dilakukan dari sektor kebijakan politik, pengawasan yang lebih ketat, keterlibatan masyarakat dan komunitas, hingga penerapan sanksi secara tegas.
Apabila antisipasi dapat dilakukan, berarti cara untuk melestarikan keanekaragaman hayati bisa dijalankan.
Berikut adalah beberapa cara melestarikan keanekaragaman hayati sebagai kontraprestasi dari contoh ancaman kerusakan keanekaragaman hayati.
1. Kebijakan Politik yang Pro Lingkungan
Kebijakan politik yang pro lingkungan adalah langkah nyata untuk menghadapi contoh ancaman kerusakan keanekaragaman hayati yang telah disebutkan sebelumnya.
Kebijakan politik yang pro lingkungan artinya setiap kebijakan politik lahir tanpa mengesampingkan faktor lingkungan yang mengiringi, sehingga dapat menjadi pemicu munculnya pembangunan berkelanjutan.
2. Pengawasan dan Keterlibatan Komunitas Masyarakat
Langkah selanjutnya yang bisa menjadi cara melestarikan lingkungan adalah dengan melakukan pengawasan secara ketat.
Pengawasan dilakukan bukan hanya oleh pemerintah, tapi juga adanya sinergi dengan komunitas masyarakat yang ada di lapangan, sehingga pengawasan bisa menjadi lebih efektif.
3. Penerapan Sanksi secara Tegas
Terakhir, yang bisa menjadi cara untuk melestarikan lingkungan adalah dengan melibatkan unsur penegak hukum.
Harapannya, agar setiap pelaku perusak alam dapat menerima sanksi secara tegas tanpa pandang bulu.
Nah, itulah penjelasan mengenai contoh ancaman kerusakan keanekaragaman hayati dan cara melestarikannya yang bisa kamu jadikan bahan belajar. Semoga bermanfaat.
FAQ
Sebagai contoh ancaman kerusakan keanekaragaman hayati yang pertama, perburuan dan penyelundupan satwa liar adalah perilaku yang merusak keseimbangan ekologis. Misalnya tindak kriminal penyelundupan orang utan. Di tahun 1900, terdapat sekitar 315.000 orang utan yang ditemui di pedalaman hutan Indonesia dan Malaysia. Namun, karena tindak kriminal penyelundupan satwa liar, saat ini hanya tersisa 56.000 orang utan (menurut WWF), dan 90%-nya berada di Indonesia.
contoh ancaman kerusakan keanekaragaman hayati adalah penggunaan pestisida yang secara berlebihan. Penggunaan pestisida umumnya digunakan di sektor-sektor pertanian atau perikanan.
Pestisida digunakan sebagai media pencegah munculnya hama, atau upaya untuk mematikan hama. Hanya saja, apabila digunakan secara berlebihan maka akan menimbulkan kerusakan pada ekosistem, tanah yang menjadi beracun, air yang menjadi beracun, hingga hewan-hewan menjadi mati akibat tidak dapat beradaptasi, padahal penggunaan pestisida tidak ditujukan pada hewan tersebut.
ancaman kerusakan keanekaragaman hayati terakhir yang diulas di dalam artikel ini adalah industrialisasi. Mengakui atau tidak, industrialisasi memang mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar, namun memiliki risiko berupa rusaknya lingkungan sekitar apabila luaran atau limbah industrinya tidak terkelola dengan baik. Industri yang ilegal, pengelolaan limbah yang buruk, hingga pemerintah yang abai bisa menjadi pokok masalah bahwa industrialisasi tidak selamanya mendatangkan manfaat positif untuk masyarakat.
Hal-hal yang bisa dilakukan dapat dilakukan dari sektor kebijakan politik, pengawasan yang lebih ketat, keterlibatan masyarakat dan komunitas, hingga penerapan sanksi secara tegas.
contoh ancaman kerusakan keanekaragaman hayati yang bisa jadi tidak disadari adalah faktor datangnya spesies asing. Munculnya spesies asing artinya adalah adanya suatu spesies yang sebenarnya tidak berasal dari ekosistem tersebut, dan entah bagaimana caranya spesies tersebut tiba di ekosistem yang dimaksud. Kasus paling nyata dari ancaman datangnya spesies asing adalah sempat viralnya kasus kemunculan ikan Arapaima pada beberapa tahun yang lalu.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: