73 Contoh Kalimat Konteks, Klaim, Sengketa, Memadai, Bungkam, Mutlak, dan Tradisi

Untuk mempertajam kemampuan berbahasa Indonesia yang baik, kamu bisa mempelajari berbagai contoh kalimat dari kata-kata tertentu secara spesifik.

23 September 2024 Nana

73 Contoh Kalimat Konteks, Klaim, Sengketa, Memadai, Bungkam, Mutlak, dan Tradisi — Jika kamu ingin memperkaya dan mempertajam kemampuan dalam bahasa Indonesia, kamu dapat mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata tertentu.

Dalam artikel ini, Mamikos sudah merangkum rangkaian contoh kalimat konteks, klaim, sengketa, memadai, bungkam, mutlak, dan tradisi untuk menambah bahan belajar kamu di rumah.

Daftar Contoh Kalimat Konteks, Klaim, Sengketa, Memadai, Bungkam, Mutlak, Tradisi

Contoh Kalimat Kontes, Klaim, Sengketa, Memadai, Bungkam, Mutlak, dan Tradisi
freepik.com/Jcomp

Untuk meningkatkan kemampuan kamu memahami suatu kata tertentu, kamu bisa melatih diri dengan membuat atau mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata tertentu.

Pada artikel Mamikos ini contohnya. Kamu bakal mengetahui seperti apa contoh kalimat konteks, klaim, sengketa, memadai, bungkam, mutlak, dan tradisi.

Mari langsung simak rangkaian contoh kalimat konteks, klaim, sengketa, memadai, bungkam, mutlak, dan tradisi tersebut di bawah ini:

A. Contoh Kalimat Konteks

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konteks memiliki arti bagian suatu uraian atau kalimat yang dapat mendukung atau menambah kejelasan makna.

Konteks juga dapat berarti situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian. Tanpa adanya konteks, dapat terjadi kesalahpahaman dalam pembicaraan.

Simak seperti apa contoh kalimat kontes tersebut di bawah ini:

  1. Konteks linguistik diperlukan untuk memperjelas percakapan itu.
  2. Tempat atau lokasi pembicaraan suatu kejadian yang telah berlangsung erat kaitannya dengan konteks fisik.
  3. Konteks epistemik selalu berkenaan dengan latar belakang pengetahuan yang sama-sama dimiliki oleh kedua belah pihak berkepentingan.
  4. Relasi sosial antara kedua belah pihak dalam percakapan menandakan adanya konteks sosial.
  5. Pak Ridwan sudah menyampaikan konteks kejadiannya secara jelas sebelum rapat ditutup sore itu.
  6. Sebuah peristiwa dapat menjadi membingungkan apabila tak ada yang memahami konteks kejadiannya dengan tepat.
  7. Dalam penyusunan skripsinya, Yani sudah merunutkan konteks dengan jelas.
  8. Komunikasi dengan seorang yang sedang marah sering kali tidak jelas apa konteks jelasnya.
  9. Pada setiap peristiwa, selalu ada konteks jelas yang terbaca.
  10. Untuk memahami masalah ini, kita harus tahu dengan pasti apa konteksnya dengan benar.

B. Contoh Kalimat Klaim

Kata “klaim” memiliki arti sebagai sebuah pernyataan tentang suatu fakta atau kebenaran. Tak hanya itu, istilah klaim juga dapat dimaksudkan tuntutan pengakuan atas suatu fakta terkait hak seseorang.

Close