Contoh Perilaku Gaslighting Pada Anak beserta Ciri-ciri, Penyebab, dan Dampaknya pada Anak

Contoh Perilaku Gaslighting Pada Anak beserta Ciri-ciri, Penyebab, dan Dampaknya pada Anak — Gaslighting dapat dipahami sebagai bentuk manipulasi psikologis yang dibuat oleh seseorang agar korbannya ragu hingga dan menyalahkan diri mereka sendiri.

Pada artikel ini, Mamikos punya penjelasan mengenai apa saja contoh perilaku gaslighting pada anak-anak berikut ciri-ciri, penyebab hingga apa saja dampaknya.

Pastikan membaca ulasan contoh perilaku gaslighting di artikel ini sampai akhir.🔎📖

Ciri-ciri, Penyebab, Dampak, dan Contoh Perilaku Gaslighting pada Anak

freepik.com/Freepik

Gaslighting tidak hanya dapat terjadi dalam hubungan romantis saja. Sebab, hal ini juga dapat terjadi di tempat kerja, ruang publik atau ruang pribadi lainnya dan relasi antara keluarga, teman, rekan kerja, bahkan kenalan.

Chivonna Childs, PhD, seorang psikolog dalam situs Cleveland Clinic Health Essentials (24 Oktober 2024) menjelaskan apa yang dimaksud dengan gaslighting.

Untuk tahu info lengkap contoh perilaku gaslighting pada anak-anak tersebut, berikut ciri-ciri, penyebab, dan dampaknya, kamu bisa membaca ulasan Mamikos ini sampai selesai.

Mengenal Apa itu Gaslighting

Gaslighting merupakan suatu bentuk manipulasi psikologis oleh seseorang yang berusaha menyesatkan korbannya dengan meragukan ingatan, persepsi, dan kenyataan.

Korban gaslighting biasanya akan mengalami kebingungan hingga terasing sehingga menjadi lebih ketergantungan pada pelaku.

Pelaku gaslighting akan sering berbohong, menyangkal, dan menentang korban untuk mendistorsi persepsi korban akan realitas, serta melemahkan pikiran, perasaan, dan perilaku dari korbannya.

Hal tersebut kemudian membuat pelaku gaslighting akan memiliki posisi yang lebih tinggi dalam hubungan, sehingga nantinya korban semakin bergantung untuk meminta arahan hingga validasi.

Gaslighting sering terjadi dalam relasi/hubungan yang memiliki dinamika tidak setara, misalnya saja dalam hubungan politik, hubungan asmara, maupun hubungan antara orang tua dan anak.

Orang tua yang melakukan gaslighting pada anak-anaknya dapat menimbulkan dampak jangka panjang yang serius pada kesehatan mental mereka.🧓👧👵

Penyebab Orang Tua Berperilaku Gaslighting pada Anak-anak

Ada berbagai penyebab dan alasan mengapa sampai orang tua melakukan gaslighting kepada anak-anak mereka. Kadang-kadang, gaslighting yang dilakukan orang tua pada anak merek berdasar demi kebaikannya.

Namun, gaslighting tetaplah tindakan yang harus dihindari demi menjaga kesehatan mental anak-anak dalam jangka panjang.

Ada sebuah studi yang menyebutkan bahwa tak sedikit orang tua yang melakukan gaslighting pada anak-anaknya pernah mengalami atau menyaksikan hal serupa di masa kanak-kanak mereka.

Berikut adalah beberapa penyebab orang tua melakukan gaslighting pada anak-anaknya.

1. Sebagai bentuk perlindungan

Sebagian orang tua pasti ingin melindungi anak-anaknya dari rasa sedih dan kekecewaan dengan ‘sengaja’ melakukan gaslighting. Para orang tua berpikir bahwa memutarbalikkan kenyataan dapat melindungi anak mereka dari perasaan sakit hati.

2. Agar tetap memegang kendali

Biasanya, gaslighting berawal dari perasaan orang tua yang ingin terus memegang kendali atas anak dengan mengontrol bagaimana perilaku, emosi dan pikiran mereka.

Orang tua yang berperilaku gaslighting ingin menegaskan kekuasaan dan mempertahankan dominasi atas anak-anak mereka.

3. Orang tua narsistik

Orang tua yang narsistik akan selalu berusaha menjaga harga diri dengan mendapatkan pandangan sesuai dengan keinginannya. Mereka ingin tetap merasa superior untuk memastikan bahwa mereka selalu terlihat baik dan benar di hadapan anak-anaknya.

Tujuan gaslighting ini agar anak menjadi lebih dan terus bergantung, mematuhi, dan kagum terhadap orang tuanya.

Ciri-ciri Perilaku Gaslighting pada Anak-anak

Ciri-ciri gaslighting dalam hubungan keluarga mungkin memang dapat berbeda-beda. Akan tetapi, tanda-tanda gaslighting dapat diketahui dari beberapa perilaku yang secara umum dilakukan oleh seorang pelaku gaslighting.

Melansir informasi dari laman Choosing Therapy dan Parenting for Brain, di bawah ini adalah ciri orang tua melakukan gaslighting ke anak-anak mereka:

1. Gemar menjelek-jelekkan di depan umum

Orang tua yang gemar menjelek-jelekkan hingga meremehkan anak di ruang publik dapat menjadi salah satu ciri-ciri dari perilaku gaslighting.

Orang tua biasanya akan mengkritik atau mengejek anak di depan orang lain yang akan membuat anak tersebut merasa malu dan terhina.

Perilaku satu ini dapat merusak harga diri anak hingga menyebabkan mereka merasa tidak berharga hingga usia dewasa.

2. Sering menyalahkan

Orang tua yang melakukan perilaku gaslighting sering menyalahkan anak dengan menolak bertanggung jawab atas tindakan yang mereka lakukan sendiri.

Sebaliknya, orang tua justru akan membuat anak merasa bersalah sehingga anak cenderung menyalahkan diri sendiri, kebingungan, dan merasa tertekan.

3. Memutarbalikkan fakta

Orang tua yang melakukan gaslighting akan sering memutarbalikkan fakta demi keuntungannya tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjang.

Orang tua yang memutarbalikkan kenyataan dan informasi agar sesuai dengan narasi mereka, dapat menyebabkan anak kebingungan dan mempertanyakan ingatan dan persepsi mereka.

4. Merasa tahu segalanya

Ciri berikutnya adalah orang tua akan sering mengklaim bahwa mereka tahu segalanya dan apa yang terbaik untuk anak-anak mereka.

Pendapat anak sering diabaikan agar mereka dapat memaksakan kehendak sesuai dengan keinginan mereka.

5. Menolak minta maaf

Ciri gaslighting selanjutnya adalah orang tua tidak mau meminta maaf atas kesalahan atau perbuatannya. Alih-alih mengakui salah, orang tua akan cenderung mengabaikan persepsi anaknya terhadap suatu hal.

6. Sering mengabaikan perasaan anak

Orang tua yang berperilaku gaslighting akan sering kali meremehkan atau mengabaikan perasaan anak-anaknya. Hal ini membuat anak merasa bahwa emosinya tidak penting dan tidak layak untuk diperhatikan.

7. Berusaha mengendalikan anak

Orang tua yang berperilaku gaslighting pada anaknya akan berusaha mengendalikan tindakan, keputusan, atau hubungan anaknya.

Orang tua gaslighting akan menanamkan keraguan pada anak sehingga merasa terkekang dan tidak mampu membuat pilihan mereka sendiri.

8. Playing victim

Orang tua gaslighting akan sering bertingkah seolah-olah menjadi korban agar mereka terlihat diperlakukan buruk atau disalahpahami oleh anak-anak mereka.

Para orang tua ini mungkin melakukannya di tengah konflik untuk menghindari tanggung jawab dan membuat anak menjadi semakin merasa bersalah dan mempertanyakan tindakan mereka sendiri.

9. Suka meremehkan keberhasilan anak

Orang tua pelaku gaslighting akan sering kali meremehkan keberhasilan anak seperti meremehkan prestasi yang mereka capai.

Orang tua akan membuat anak merasa bahwa pencapaiannya bukanlah hal yang penting atau layak dipuji.

10. Mengisolasi atau membuat anak kesepian

Orang tua mungkin akan terus mengkritik atau membatasi pertemanan anak dengan mengatakan bahwa orang lain dapat memberi pengaruh buruk pada mereka.

Hal tersebut dapat membuat anak kesepian dan selalu bergantung kepada orang tua mereka, sehingga anak tidak dapat membangun hubungan sosial yang baik sebagaimana seharusnya.

Contoh Perilaku Gaslighting pada Anak-anak yang Dilakukan Orang Tua

Perilaku Gaslighting tidak selalu berbentuk tindakan kasar. Kadang, orang tua mungkin akan melakukan gaslighting secara tidak sengaja tanpa menyadari perbuatan mereka merupakan suatu hal yang cukup berbahaya.

Berikut ini beberapa contoh perilaku gaslighting yang dapat dilakukan orang tua pada anak-anak mereka, di antaranya adalah:

1. Gaslighting emosional

Contoh perilaku gaslighting orang tua secara emosional adalah:

  • Melindungi anak dari kesedihan atau kekecewaan, yang membuat anak tidak memiliki kemampuan untuk memahami atau mengatasi emosi tersebut di masa mendatang.
  • Menyangkal/meremehkan perasaan anak dengan memberitahu bahwa mereka hanya bersikap berlebihan atau terlalu sensitif.
  • Melempar kesalahan kepada anak dan membuat anak merasa bersalah.

2. Gaslighting naratif

Contoh perilaku gaslighting pada anak-anak secara naratif dilakukan oleh orang tua saat mereka mencoba memutarbalikkan kenyataan atau ingatan anak. Contohnya yaitu:

  • Sengaja mengubah rincian kejadian di masa lalu dengan narasi yang dibuat-buat sesuai dengan sudut pandang dan keinginan dari orang tua.
  • Menanamkan ingatan palsu dalam pikiran anak-anaknya.
  • Mengabaikan atau menyangkal berbagai kejadian penting dan membekas dalam kehidupan anak.

3. Gaslighting personal

Contoh perilaku gaslighting secara personal adalah ketika orang tua menggunakan taktik untuk mengikis harga diri dan kepercayaan diri anak. Contohnya adalah:

  • Terus menerus mengkritik tindakan, penampilan, atau prestasi/pencapaian anak.
  • Mengungkit kesalahan anak di masa lalu untuk mempertanyakan kemampuan dan kecerdasan mereka.
  • Meremehkan pilihan/keputusan yang dibuat anak-anak.
  • Memberikan ekspektasi atau harapan palsu yang sengaja tidak dapat digapai oleh anak.

Akhir

Info lengkap contoh perilaku gaslighting pada anak beserta ciri-ciri, penyebab, dan dampaknya pada anak dalam artikel Mamikos ini harus disudahi dulu sampai di sini.

Mudah-mudahan saja apa yang sudah kamu baca pada info contoh perilaku gaslighting pada anak beserta ciri-ciri, penyebab dan dampaknya di sini dapat menambah wawasan.

FAQ

Apa itu gaslighting dan sebutkan apa saja contohnya?

Gaslighting merupakan salah satu tanda sebuah hubungan beracun yang sering kali terjadi pada sepasang kekasih, hubungan dalam keluarga, hingga relasi persahabatan. Contoh dari sikap gaslighting dalam hubungan dapat berbentuk sikap meremehkan, berbalik menyalahkan, memutar balikkan fakta, dan lain sebagainyanya.

Bagaimana cara mudah menjelaskan gaslighting kepada anak-anak?

Gaslighting merupakan bentuk pelecehan psikologis di mana seseorang atau sekelompok orang akan membuat seseorang mempertanyakan kewarasan, persepsi realitas, atau ingatan mereka. Hal ini dapat disengaja dan kadang tidak disengaja. Apa pun alasannya, hal ini bukanlah perilaku baik.

Apa dampak dari sikap gaslighting?

Korban gaslighting akan memiliki kecenderungan untuk mengalami gangguan kecemasan hingga depresi setelah mengalami gaslighting berulang kali. Salah satu taktik manipulasi yang dilakukan pelaku adalah membatasi akses korban ke dukungan sosial hingga mencoba memisahkan mereka dari keluarga dan teman-teman yang mendukungnya.

Jelaskan bedanya playing victim dan gaslighting?

Lantas, apa perbedaan antara gaslighting dan playing victim? Gaslighting ialah perbuatan manipulasi emosional dengan meragukan kepercayaan korban, sementara playing victim adalah perilaku berpura-pura menjadi korban.

Bisakah dua orang melakukan sikap gaslighting satu sama lain?

Gaslighting adalah bentuk umum dari bentuk kekerasan dalam hubungan yang tidak sehat. Hal ini dapat terjadi dalam hubungan romantis di segala usia—hubungan remaja, pertunangan orang dewasa, dan bahkan pernikahan. Sikap gaslighting mungkin tidak terjadi atau terdeteksi di awal hubungan.

Referensi:

Memahami Gaslighting [daring]. Tautan: https://health.clevelandclinic.org/gaslighting

Ciri-Ciri Orang Tua Melakukan Gaslighting [daring]. Tautan: https://www.haibunda.com/parenting/20241016173526-62-351026/10-ciri-ciri-orang-tua-melakukan-gaslighting-ke-anak-menurut-psikolog-hindari-bun


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta