20 Contoh Literasi Finansial di Sekolah dan Kehidupan Sehari-hari

20 Contoh Literasi Finansial di Sekolah dan Kehidupan Sehari-hari — Literasi Finansial bagi generasi muda, khususnya pelajar, dianggap penting untuk memberikan kecakapan yang sesuai zaman.

Menurut Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) tahun 2023, skor literasi finansial Indonesia masih berada di bawah rata-rata dunia.

Oleh karena itu untuk menuju Indonesia Emas 2045, pemerintah mulai menggalakkan literasi finansial bagi pelajar. Berikut Mamikos hadirkan contoh literasi finansial di sekolah dan kehidupan sehari-hari yang wajib kamu tahu!📖💰

Pengertian Literasi Finansial

canva.com/@andriidodonov

Sebelum menyimak contoh literasi finansial, ketahui dulu yuk apa yang dimaksud dengan literasi finansial.

Menurut Pendidikan Literasi Finansial Panduan Implementasi untuk Satuan Pendidikan dan Pemangku Kepentingan (2024) yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek berikut pengertian literasi finansial.

Literasi Finansial merupakan pemahaman, keterampilan, serta kemampuan menerapkan konsep pengelolaan finansial yang baik dalam kehidupan sehari-hari demi meningkatkan kesejahteraan finansial.

Diharapkan dengan meningkatnya literasi finansial individu, maka bisa meningkatkan literasi finansial masyarakat hingga pada akhirnya berkontribusi untuk meningkatkan ekonomi negara.

Literasi finansial tidak jauh berbeda dengan literasi keuangan. Pada prinsipnya, kita nantinya akan belajar bagaimana cara memperoleh, menyimpan, memanfaatkan serta mengelola keuangan dengan baik.

Di tahun 2022, OJK mencatat rata-rata tingkat literasi finansial di Indonesia saat ini hanya mencapai 49,68% sedangkan indeks inklusi finansial mencapai 85,10%.

Dua data ini menunjukkan bahwa akses menuju layanan keuangan sudah sangat terbuka, tapi pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan masih sangat kurang.

Skor literasi yang rendah ini tergambar pula dalam survei yang diadakan oleh OECD di mana skor rata-rata literasi finansial dunia adalah 60, sedangkan skor Indonesia masih berada di bawah itu.

Di lingkup negara ASEAN, kita kalah jauh dibandingkan dengan negara Thailand dan Malaysia yang memiliki skor literasi finansial lebih baik.😔

Oleh sebab itu, literasi finansial akan mulai diterapkan dalam kehidupan generasi muda baik dalam kurikulum pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler maupun kegiatan lainnya.

Dengan adanya pendidikan literasi finansial sejak dini, diharapkan generasi muda Indonesia akan lebih mahir mengelola keuangan pribadi hingga akhirnya berkontribusi dalam ekonomi negara.

Apa Manfaat Literasi Finansial bagi Pelajar?

Sebelum melihat apa saja contoh literasi keuangan di sekolah dan kehidupan sehari-hari, pelajari dulu yuk manfaat literasi finansial bagi anak berikut ini menurut bcalife.co.id!

1. Menghindari Perusahaan Fiktif

Salah satu dari keuntungan literasi finansial yaitu kemampuan untuk mengenali dan menghindari perusahaan fiktif atau investasi bodong.📉💸

Di Indonesia, kasus penipuan investasi masih sangat tinggi dan literasi finansial bisa menjadi tameng yang sangat efektif dalam melindungi diri dari penipuan semacam itu.

Pelajar yang membekali diri dengan pengetahuan finansial akan bisa menelaah lebih kritis apabila datang tawaran pekerjaan maupun investasi yang mengindikasikan tanda-tanda penipuan.

2. Mengetahui Instrumen Keuangan yang Cocok bagi Pelajar

Selain menghindari perusahaan fiktif, literasi keuangan juga bisa membantu pelajar dalam memahami instrumen investasi yang legal dan menguntungkan seperti reksadana.

Reksadana merupakan salah satu bentuk investasi yang relatif aman, minim risiko sehingga akan lebih mudah diakses oleh pemula.

Dengan mempelajari reksadana, pelajar akan bisa memulai investasi dengan modal kecil.🤑

Dari sana, mereka bisa belajar mengelola portofolio keuangan dengan baik sejak usia muda.

3. Pedoman untuk Menjaga Stabilitas Keuangan

Mempelajari literasi finansial sejak usia muda bisa menjadi landasan bagi pelajar untuk menjaga stabilitas keuangan mereka di masa depan.

Ketidakpastian ekonomi, inflasi serta hal lain bisa saja suatu saat menggoyahkan keuangan mereka.

Dengan bekal literasi finansial sejak dini, mereka bisa mengelola dana darurat, dana sekolah dan dana pensiun dengan baik yang resilien terhadap perubahan ekonomi yang terjadi.

4. Modal Pembentukan Karakter Seseorang

Mengajarkan literasi finansial sejak masih muda bisa membentuk karakter pelajar di kemudian hari.

Pelajar yang sejak dini sudah menabung akan mendapatkan habit menabung saat mereka dewasa nanti.

Sedangkan pelajar yang tidak biasa menabung sejak kecil di kemudian hari akan kesulitan menyisihkan uangnya untuk menabung.

5. Membantu Pengelolaan Keuangan dengan Bijak

Fungsi utama dari literasi finansial yaitu bisa mengelola keuangan secara bijak.

Menurut Kemendikbud RI, pendidikan literasi finansial pada anak bukan hanya sekadar anak mengenal apa itu uang, melainkan anak bisa mengenal konsep mengelola uang secara bijak dan mengontrol keuangan dengan baik.

Langkah-langkah Literasi Keuangan

Langkah-langkah literasi keuangan memiliki tujuan untuk membangun kemampuan mengelola keuangan secara bijak.

Cari tahu apa saja langkah literasi keuangan sebelum kamu melihat apa saja contoh literasi keuangan, yuk!

1. Menetapkan Tujuan Keuangan

Menetapkan tujuan keuangan yang jelas bisa membantu kita dalam menyusun strategi dalam menyiapkan dana.

2. Menyusun dan Mematuhi Anggaran

Jika sudah menetapkan tujuan keuangan, maka saatnya menyusun langkah-langkah strategis agar tujuan keuangan tadi bisa tercapai.

Contohnya dengan membuat pos-pos anggaran atau membuat anggaran bulanan.

3. Mengelola Utang dengan Bijak

Kita harus bisa mengelola utang dengan baik. Mungkin beban finansialmu akan semakin berat apabila kamu berutang untuk keperluan konsumtif.

Namun, utang produktif yang dipakai untuk mendirikan usaha bukan sesuatu hal buruk asal kamu bisa mengelola utang-utang yang kamu punya dengan baik.

Cermati kapan jatuh tempo utang, kapan keuntungan usaha akan didapat.

Kelolaan dana darurat yang baik juga dibutuhkan apabila kamu berencana mengambil utang untuk keperluan bisnis.

4. Menabung dan Berinvestasi

Selain menabung, melakukan diversifikasi investasi bisa membuat danamu berkembang dengan optimal.

Literasi finansial akan membuat kita paham produk investasi yang high risk high return yang sesuai dengan tujuan keuangan jangka panjang.

Bagaimana Cara Meningkatkan Literasi Keuangan bagi Anak?

Berikut beberapa cara yang bisa diterapkan untuk meningkatkan literasi keuangan anak:

1. Ajarkan Sejak Dini

Kita bisa mengenalkan anak dengan kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan literasi finansial yaitu belanja dan menabung supaya anak memiliki pengalaman empiris yang bisa mereka pelajari sejak dini.

2. Menjadi Contoh yang Baik

Anak merupakan meniru yang andal sehingga orangtua perlu memberikan contoh yang baik dalam pengelolaan keuangan.

Dari orang tua, anak akan belajar bagaimana mengatur keuangan, menabung serta berinvestasi.

3. Libatkan Anak dalam Aktivitas Keuangan Keluarga

Ajak anak untuk menerapkan berbagai penerapan prinsip keuangan di lingkungan keluarga seperti akan membelanjakan uang saku untuk apa, menyusun anggaran liburan serta menyusun pengeluaran bulanan.

4. Biasakan Menabung Rutin

Ajarkan anak kebiasaan baik untuk menabung rutin entah dari uang saku, uang sisa THR, uang angpao dan lain sebagainya.💵🧧

Kebiasaan baik ini akan terbawa hingga anak besar nanti sehingga orang tua wajib menuntun anaknya untuk terbiasa menabung.

5. Mengajak Anak untuk Mengenali Peluang Usaha

Orang tua bisa mendorong anak untuk mengenali peluang usaha seperti mengajak anak berjualan takjil saat bulan Ramadhan atau menjual kerajinan yang dibuat dari hasil tangannya sendiri.

6. Berikan Pujian serta Apresiasi

Jangan segan untuk memberikan anak pujian serta apresiasi apabila anak sudah berhasil mengelola keuangan seperti menabung atau membuat keputusan keuangan yang bagus.

Contoh Literasi Finansial di Sekolah

Berikut beberapa contoh literasi finansial yang sering kita jumpai di lingkungan sekolah:

  1. Membiasakan siswa untuk membeli kebutuhan sekolahnya di koperasi siswa
  2. Memanfaatkan KIP untuk berbelanja kebutuhan sekolahnya.
  3. Menggelar pekan kewirausahaan dengan memberi pelatihan pada siswa untuk menjual barang dan jasa.
  4. Menggelar pelatihan kewirausahaan dasar dengan cara yang menarik dan interaktif melalui ponsel.
  5. Memberikan program penyuluhan maupun seminar bagi siswa yang bertujuan supaya siswa memahami pentingnya menabung, membedakan kebutuhan dan keinginan serta mengenali berbagai metode pembayaran.
  6. Mengadakan sesi pembelajaran dengan berkunjung ke pasar tradisional dan swalayan. Kemudian siswa diberi sejumlah uang. Siswa akan diminta mencatat barang yang akan dibelinya kemudian memeriksa struk belanja.
  7. Sekolah memfasilitasi siswanya untuk melakukan kunjungan ke bank, koperasi, peruri, pegadaian serta lembaga keuangan lainnya.
  8. Mengadakan kantin kejujuran di mana siswa dilatih untuk membayar barang yang dibelinya dengan menghitung sendiri harga barang serta kembaliannya dengan penuh kejujuran.
  9. Mengadakan program menabung bagi siswa di mana dana yang ditabung merupakan sisa uang saku siswa.
  10. Memberikan penyuluhan kepada siswa mengenai bahaya pinjaman online serta judi online supaya siswa tidak terjerumus di dalamnya.

Contoh Literasi Finansial pada Kehidupan Sehari-hari

Tadi kita sudah tahu contoh literasi finansial di sekolah. Nah, sekarang saatnya kita mengetahui apa saja contoh literasi finansial pada kehidupan sehari-hari, berikut pemaparannya!

  1. Memperkenalkan kegiatan produktif yang bisa menghasilkan uang kepada anak. Contohnya berjualan.
  2. Memberi contoh kepada anak bagaimana mengelola keuangan dengan mencatat pengeluaran serta pemasukan.
  3. Mengajak anak berdiskusi bagaimana hubungan antara menghasilkan, membelanjakan, menabung serta menyumbangkan uang.
  4. Memberikan celengan pada anak yang bertujuan mengajarinya secara tidak langsung untuk menabung sejak dini.
  5. Mengajak anak untuk bermain monopoli yang secara tidak langsung pula sudah membuat anak paham bagaimana proses membelanjakan uang untuk tujuan investasi.
  6. Mengenalkan aplikasi finansial terpercaya yang bisa diunduh ke gawai anak.
  7. Mendorong anggota keluarga khususnya anak untuk membuat perencanaan keuangannya sendiri. Seperti membuat anggaran untuk berlibur, membeli barang, dan sebagainya.
  8. Memelihara kebiasaan 4R (reduce, reuse, recycle, recover) kepada seluruh anggota keluarga untuk memanfaatkan dan menggunakan kembali barang yang masih memiliki nilai guna.
  9. Ikut serta dalam program arisan yang diadakan di lingkungan tempat tinggal maupun tempat kerja/sekolah.
  10. Penyuluhan investasi yang aman bagi seluruh lapisan masyarakat.

Penutup

Demikian beberapa contoh literasi finansial di sekolah dan kehidupan sehari-hari yang bisa Mamikos sampaikan.😉👋

Jika literasi finansialmu sudah meningkat kamu bisa turut mempelajari reksadana syariah serta aplikasi saham yang bisa kamu coba sebagai pelajar.📈💵

Berikut Mamikos hadirkan pula informasi tambahan seputar literasi finansial yang sudah mamikos rangkum dalam sesi FAQ. Simak, ya!😄

FAQ

Apa saja contoh literasi finansial minimal 5?

a. Tabungan yang dimiliki makin beragam jenisnya
b. Masyarakat semakin aktif terlibat di sektor-sektor keuangan
c. Memiliki kesadaran untuk menabung sejak dini
d. Bisa memanfaatkan utang untuk kegiatan yang produktif
e. Memiliki kebiasaan untuk berinvestasi daripada membelanjakan untuk kebutuhan tersier.

Apa yang dimaksud dengan literasi finansial?

Literasi finansial yaitu suatu pemahaman, keterampilan, serta kemampuan dalam menerapkan konsep finansial yang baik dalam kegiatan sehari-hari yang nantinya bisa berkontribusi bagi peningkatan ekonomi negara.

Apa dampak literasi keuangan?

Dampak literasi keuangan yang kuat bisa membantu mendukung berbagai tujuan hidup seperti menabung untuk dana pensiun ataupun melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, menggunakan utang dengan bertanggung jawab serta menjalankan bisnis.

Faktor-faktor apakah yang memberikan pengaruh pada tingkat literasi keuangan?

Faktor yang mempengaruhi literasi keuangan antara lain jenis kelamin, umur, latar belakang pendidikan, pengalaman kerja dan sebagainya.

Mengapa literasi finansial penting diajarkan sejak dini?

Penting untuk literasi keuangan diajarkan sejak dini karena apabila literasi finansial sudah ditanamkan sejak dini, maka pengetahuan dan pengalaman keuangan yang sudah ditanamkan bisa terinternalisasi dalam diri anak hingga membentuk karakter dan kebiasaan mengelola keuangan dengan baik.

Referensi:


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta