7 Teori Pembentukan Tata Surya beserta Penjelasannya dalam Ilmu Geografi
7 Teori Pembentukan Tata Surya beserta Penjelasannya dalam Ilmu Geografi – Tata surya (solar systems) merupakan sekelompok benda langit yang terdiri atas Matahari, delapan planet (Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus), lima planet kerdil atau katai (Ceres, Pluto, Eris, Haumea, dan Makemake), 173 satelit alami (Titan, Ganymede, Io, Cordelia, Ophelia, dan lainnya), dan jutaan benda langit (meteor, dan lainnya) yang bergerak mengitari Matahari dengan orbit yang teratur.
Namun, apa saja teori pembentukan tata surya? Sejak ratusan tahun lalu, para ilmuwan telah mengembangkan berbagai teori untuk menjelaskan sejarah dari bagaimana sistem tata surya dapat terbentuk.
Teori-teori ini memberikan gambaran dari berbagai sudut pandang mengenai bagaimana benda-benda langit yang kita lihat saat ini muncul dan membentuk suatu struktur yang stabil. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang proses pembentukan sistem tata surya kita. Yuk, simak!📖😊✨
Teori Pembentukan Tata Surya
Daftar Isi
Daftar Isi
Apa teori tentang bagaimana tata surya terbentuk? Dalam pembentukan sistem tata surya, astronom telah merancang dan menyusun beberapa teori yang dapat mendukung dan menjawab pertanyaan bagaimana asal mula dari terjadinya sistem tata surya. Teori-teori tersebut antara lain sebagai berikut.🪐✨
1. Teori Nebula
Apa yang dimaksud dengan Teori Nebula? Nebula adalah suatu hipotesis yang disusun oleh Emmanuel Swedenborg di tahun 1734.
Berdasarkan pandangan Swedenborg, solar systems terbentuk ketika terjadi proses pengecilan dan rotasi dari Matahari. Hal ini menyebabkan Matahari melemparkan cincin-cincin gas dan es ke sekitarnya.
Pelemparan ini membuat gas-gas tersebut mengalami pemadatan. Hal ini berdampak pada penurunan suhu gas-gas sehingga membentuk planet dalam (inner) dan planet luar (outer).
Inner planet merupakan planet yang memiliki posisi di tengah Matahari dan sabuk asteroid, seperti Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan, outer planet yaitu planet yang berada di luar sabuk asteroid, seperti Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Teori Nebula sendiri juga dikembangkan secara independen oleh Pierre Marquis de Laplace pada tahun 1976 yang lebih dikenal dengan Teori Kant-Laplace.
Bagaimana teori perkembangan tata surya menurut Laplace? Menurut penelitian yang dilakukan oleh Britannica, pada awalnya, tata surya hanya merupakan suatu kabut raksasa yang terbentuk dari es, debu, dan gas yang sebagian besar terdiri atas hidrogen atau lebih dikenal dengan sebutan nebula.
Karena sebagian besar gas terdiri atas hidrogen, gaya gravitasi yang dimiliki oleh gas tersebut menyebabkan kabut mengalami penyusutan, berputar ke arah-arah tertentu, dan suhu yang semakin panas sehingga menjadi suatu bintang raksasa yang kita kenal dengan Matahari.
Pada teori ini, asal mula solary systems didistribusikan menjadi tiga area, antara lain sebagai berikut.
Teori Pembentukan Tata Surya Menurut Laplace
- Matahari dan benda-benda langit yang ada memiliki komposisi yang terdiri atas gas dan kabut tebal dengan volume tinggi
- Kabut-kabut yang ada terus berputar dengan kuat dan menghasilkan suatu gesekan. Akibatnya, kabut tersebut mulai mengeras dan terkonsentrasi di pusatnya. Proses konsentrasi ini membentuk suatu inti yang saat ini kita kenal dengan sebutan Matahari. Sedangkan, mater-materi yang tidak terhisap ke dalam Matahari secara simultan mulai membeku dan membentuk massa yang lebih kecil. Massa-massa ini kemudian mengalami proses penggabungan dan perubahan yang akhirnya membentuk planet-planet.
- Planet-planet yang telah terbentuk mulai mengorbit Matahari dengan kecepatan yang berbeda-beda namun dengan pola yang teratur. Proses orbit ini akan mulai terbiasa sehingga menjadi lebih stabil sehingga menciptakan tata surya yang kita kenal saat ini.
Berdasarkan tahapan-tahapan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa semua pergerakan yang terjadi antara Matahari dan planet-planet yang mengelilinginya terjadi dalam suatu harmoni yang sangat teratur sehingga menciptakan suatu keseimbangan dalam sistem tata surya yang kita kenal saat ini.
2. Teori Planetesimal
Apa yang dimaksud dengan Teori Planetesimal? Teori Planetesimal merupakan suatu teori pembentukan tata surya yang ditemukan oleh Forest Ray Moulton dan Thomas Chrowder Chamberlin pada tahun 1900.
Pada teori ini, disinggung bahwa solar systems merupakan hasil hubungan antara Matahari dan suatu bintang yang belum diketahui namanya yang melintas di sekitarnya.
Hal ini menyebabkan terjadinya pasang naik pada kulit luar Matahari dan Bintang tersebut, di mana Matahari akan mengalami penarikan menuju bintang. Hal ini menyebabkan massa gas yang dimiliki oleh Matahari terlempar dan mulai mengorbit menjadi material luar angkasa.
Namun, dikarenakan adanya daya tarik Matahari, massa gas tersebut tertahan dan pada akhirnya bergerak mengelilingi Matahari.
Hal ini menyebabkan massa gas lama kelamaan akan menjadi dingin dan membeku sehingga membentuk plametesimal yang kemudian menjadi planet-planet yang beredar dan mengelilingi Matahari.
3. Teori Tidal (Pasang-Surut)
Apa yang dimaksud dengan Teori Tidal (Pasang-Surut)? Teori Tidal (Pasang-Surut) merupakan suatu teori pembentukan tata surya yang ditemukan oleh James Jeans dan Haroold Jeffreys pada tahun 1918.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Woolfson (1978), lintasan bintang besar yang melewati matahari akan menimbulkan suatu tonjolan pasang surut matahari yang besar.
Akibatnya, materi-materi yang terkandung didalamnya akan keluar dalam bentuk filamen. Filamen tersebut akan tertarik oleh medan gravitasi bintang yang menjauh.
Hal ini menyebabkan filamen akan mengorbit Matahari. Filamen tersebut akan menjadi tidak stabil dan akan terpecah sehingga menghasilkan sekumpulan planet-planet baru
Walaupun sering dikaitkan dengan Teori Planetesimal, Teori Tidal memiliki beberapa perbedaan utama, di mana pada teori ini, materi yang tertarik dalam bentuk gas akan mengalami pendinginan dan memadat menjadi benda luar angkasa.
Hal ini berbeda dengan Teori Planetesimal, di mana materi yang tertarik oleh bintang tidak menjadi pecahan kecil gas yang membentuk planetesimal, melainkan langsung menjadi material luar angkasa.
4. Teori Big Bang
Siapa yang mengemukakan teori Big Bang? Teori Big Bang merupakan suatu teori pembentukan tata surya yang dikemukakan oleh Georges Lemaitre pada tahun 1931.
Apa penjelasan dari teori Big Bang? Teori ini menjelaskan bahwa sistem tata surya terbentuk karena adanya ledakan dari primeval atom atau atom purba.
Atom purba merupakan suatu objek radioaktif yang mengandung materi-materi dan energi di tata surya, di mana tata surya terbentuk karena adanya peluruhan radioaktif atom purba tersebut.
Teori ini sendiri didukung dengan beberapa observasi yang dilakukan oleh ahli astronomi lainnya, antara lain sebagai berikut.
- Vesto Slipher
Pada tahun 1912, Slipher mengobservasi galaksi-galaksi spiral dan mengukur pergeseran Doppler Redshift, di mana Slipher menemukan bahwa seluruh galaksi yang ada selalu bergerak menjauhi galaksi yang kita tempati saat ini.
- Edwin Hubble
Pada tahun 1920, Hubble menggunakan 100-inch Hooker telescope untuk mempelajari Galaksi Andromeda dan menghitung kecepatannya, di mana observasi ini menghasilkan suatu hasil di mana galaksi-galaksi bergerak saling menjauh, yang mengindikasikan bahwa alam semesta selalu membesar.
5. Teori Proto Planet (Awan Debu)
Apa yang dimaksud dengan Teori Proto Planet (Awan Debu)? Teori Proto Planet (Awan Debu) merupakan suatu hipotesis asal mula dari tata surya yang diprakarsai oleh Carl Von Weizsaeker pada tahun 1940.
Teori ini menunjukkan bahwa awan dan debu yang berotasi di sekitar Matahari merupakan asal mula terjadinya sistem tata surya.
Awan tersebut kemudian mengalami pemampatan akibat gravitasi yang menyebabkan partikel-partikel debu tertarik ke pusatnya.
Hal ini menyebabkan pembentukan sebuah gumpalan bola yang mulai berputar. Putaran ini mengakibatkan gumpalan bola tersebut berubah atau bertransformasi menjadi sebuah cakram datar.
Hal ini menyebabkan sebagian material dari cakram tersebut terlempar keluar dan membentuk gumpalan-gumpalan gas, yang pada akhirnya mengalami pemadatan yang kemudian berkembang menjadi planet-planet dan satelit-satelit yang saat ini kita kenal dengan sebutan proto planet.
6 . Teori Kondensasi (Kuiper)
Siapa yang mengemukakan Teori Kondensasi? Teori Kondensasi (Kuiper) merupakan suatu teori pembentukan tata surya yang ditemukan oleh Gerald Peter Kuiper pada tahun 1950 yang merupakan penyempurnaan dari Teori Protoplanet yang ditemukan oleh Carl Von Weizsaeker pada tahun 1940.
Apa yang dimaksud dengan Teori Kondensasi? Teori Kondensasi menyatakan bahwa sistem tata surya terbentuk dari suatu bola kabut yang berukuran sangat besar yang berputar dan membentuk suatu cakram raksasa. Bola kabut yang berukuran besar ini kemudian mengalami kondensasi dan membentuk Matahari dan planet-planet lain.
Teori ini juga menyatakan bahwa sistem tata surya terbentuk dari susunan bintang-bintang yang terdiri atas dua titik pusat (kecil dan besar) yang mengalami pemadatan dan berkembang dalam suatu awan antarbintang yang terdiri dari gas hidrogen.
Pusat yang berukuran lebih besar mengalami pemadatan menjadi suatu bintang tunggal yang saat ini kita kenal dengan Matahari. Sedangkan, pusat yang berukuran lebih kecil akan diselimuti oleh kabut.
Hal ini menyebabkan awan yang memiliki volume yang lebih kecil terbelah menjadi semakin kecil. Akibatnya, awan ini akan menjadi suatu proto planet yang kemudian akan terbentuk menjadi planet yang kita kenal saat ini.
7. Teori Bintang Kembar (Ledakan Bintang)
Siapa nama tokoh Teori Bintang Kembar? Teori ini merupakan suatu teori mengenai bagaimana terbentuknya solar systems yang dirancang oleh Raymond Arthur Lyttleton pada tahun 1956.
Apa isi dari Teori Bintang Kembar (Ledakan Bintang)? Teori ini menyatakan bahwa interaksi antara Matahari kembar menjadi asal mula terjadinya tata surya. Bintang-bintang tersebut terdiri atas sebuah bintang yang lebih kecil yang melakukan interaksi dengan bintang yang lebih besar.
Interaksi ini menyebabkan perubahan yang signifikan dalam struktur dan perkembangan kedua bintang tersebut. Interaksi dua bintang ini menyebabkan bintang yang lebih besar akan kehilangan beberapa materi.
Hal ini disebabkan oleh adanya gravitational forces dari bintang yang lebih kecil sehingga apabila kedua bintang tersebut mendekat, akan menciptakan suatu distorsi yang dapat mempengaruhi wujud dan muatan masing-masing.
Selain itu, ketika kedua bintang ini mendekat, maka salah satu bintang akan mengeluarkan substansi berupa gas dan debu yang akan diserap oleh gravitasi bintang yang lain sehingga akan membentuk suatu cakram pembentuk planet yang bergabung untuk menciptakan planet yang berada di sekeliling Matahari.
Berdasarkan teori ini, terdapat suatu potensi bahwa bintang-bintang yang berinteraksi ini akan mengalami benturan yang pada akhirnya dapat mengeluarkan potongan-potongan yang dapat menciptakan objek luar angkasa lain, seperti planet atau peristiwa langit lainnya, seperti supernova.
Namun, akan ada satu bintang yang tidak mengalami ledakan, di mana saat ini kita mengenalnya dengan sebutan Matahari.
Penutupan
Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa tata surya merupakan kumpulan benda-benda langit yang terdiri atas Matahari, delapan planet utama, lima planet kerdil, ratusan satelit alami, dan jutaan benda langit berupa meteor, asteroid, dan komet.
Terdapat beberapa teori yang mempelajari bagaimana sistem tata surya dapat terbentuk, seperti Teori Nebula, Teori Planetesimal, Teori Tidal, Teori Big Bang, Teori Protoplanet, Teori Kondensasi, dan Teori Bintang Kembar.
Teori-teori ini sendiri memiliki fokusnya masing-masing dan memberikan kontribusi terhadap pemahaman kita tentang bagaimana sistem tata surya dapat terbentuk.
Hingga saat ini, meskipun tidak ada teori yang dapat menjelaskan semua rincian mengenai bagaimana sistem tata surya dapat terbentuk, kita dapat terus melanjutkan penelitian dan observasi sehingga dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai asal usul dari pembentukkan sistem tata surya.
Yuk, kunjungi blog Mamikos untuk mengetahu informasi mengenai materi tata surya lainnya!✨
FAQ
Nebula adalah suatu hipotesis yang disusun oleh Emmanuel Swedenborg di tahun 1734. Berdasarkan pandangan Swedenborg, solar systems terbentuk ketika terjadi proses pengecilan dan rotasi dari Matahari. Hal ini menyebabkan Matahari melemparkan cincin-cincin gas dan es ke sekitarnya.
Pelemparan ini membuat gas-gas tersebut mengalami pemadatan. Hal ini berdampak pada penurunan suhu gas-gas sehingga membentuk planet dalam (inner) dan planet luar (outer).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Britannica, pada awalnya, tata surya hanya merupakan suatu kabut raksasa yang terbentuk dari es, debu, dan gas yang sebagian besar terdiri atas hidrogen atau lebih dikenal dengan sebutan nebula. Karena sebagian besar gas terdiri atas hidrogen, gaya gravitasi yang dimiliki oleh gas tersebut menyebabkan kabut mengalami penyusutan, berputar ke arah-arah tertentu, dan suhu yang semakin panas sehingga menjadi suatu bintang raksasa yang kita kenal dengan Matahari.
Teori Tidal (Pasang-Surut) merupakan suatu teori pembentukan tata surya yang ditemukan oleh James Jeans dan Haroold Jeffreys pada tahun 1918. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Woolfson (1978), lintasan bintang besar yang melewati matahari akan menimbulkan suatu tonjolan pasang surut matahari yang besar. Akibatnya, materi-materi yang terkandung didalamnya akan keluar dalam bentuk filamen. Filamen tersebut akan tertarik oleh medan gravitasi bintang yang menjauh. Hal ini menyebabkan filamen akan mengorbit Matahari. Filamen tersebut akan menjadi tidak stabil dan akan terpecah sehingga menghasilkan sekumpulan planet-planet baru
Teori Big Bang merupakan suatu teori pembentukan tata surya yang dikemukakan oleh Georges Lemaitre pada tahun 1931.
Teori ini merupakan suatu teori mengenai bagaimana terbentuknya solar systems yang dirancang oleh Raymond Arthur Lyttleton pada tahun 1956
Referensi:
Evidence of the Big Bang Theory | Proofs & Expansion [Daring]. Tautan: https://study.com/academy/lesson/evidence-for-the-big-bang-theory-background-radiation-red-shift andexpansion.html
How did the Big Bang get its name? Here’s the real story [Daring]. Tautan: https://www.nature.com/articles/d41586-024-00894-z
Solar system – Origin, planets, formation | Britannica [Daring]. Tautan: https://www.britannica.com/science/solar-system/Origin-of-the-solar-system
Binary Star Hypothesis of Russell [Daring]. Tautan: https://prepp.in/news/e-492-binary-star-hypothesis-of-russell-geography-notes
Sindhu, Y. P . (2016). Geografi Jilid 1 Untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan. Jakarta: Erlangga
The science behind the Big Bang theory [Daring]. Tautan: https://www.astronomy.com/science/the-science-behind-the-big-bang-theory/
Astrophysics Data System [Daring]. Tautan: https://adsabs.harvard.edu/full/1978QJRAS..19..167W
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: