Mengenal Prinsip Korologi dalam Geografi beserta Contoh Penerapan dan Penjelasannya

Mengenal Prinsip Korologi dalam Geografi beserta Contoh Penerapan dan Penjelasannya – Dalam ilmu geografi, terdapat empat prinsip geografi yang berfungsi untuk mempelajari fenomena geosfer di permukaan bumi baik secara sosial maupun alam. Keempat prinsip tersebut adalah persebaran, interelasi, deskripsi dan korologi.

Salah satu dari keempat prinsip tersebut yang tidak kalah menarik untuk dibahas adalah prinsip korologi. Prinsip ini merupakan penggabungan antara ketiga prinsip yang ada, dimana korologi akan melihat sebuah fenomena menggunakan segala sudut pandang sehingga hasilnya lebih komprehensif.

Lalu, apa itu yang dimaksud dengan prinsip korologi? Nah, bagi kamu yang ingin mengenal prinsip korologi dalam geografi secara terperinci. Di bawah ini Mamikos akan mengulas prinsip korologi secara lengkap termasuk contoh penerapan dan penjelasannya. 📖🌍 Baca selengkapnya di bawah! 

Mengenal Prinsip Korologi dalam Geografi

zonareferensi

Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa terdapat empat prinsip geografi yang dapat digunakan untuk mempelajari fenomena geosfer, salah satunya adalah prinsip korologi.

Adapun yang dimaksud dengan prinsip korologi yaitu sebuah prinsip yang memandang fenomena-fenomena geosfer yang terjadi di permukaan bumi membentuk sebuah kesatuan utuh secara keruangannya.

Prinsip korologi memiliki fungsi atau tujuan untuk melakukan penelaahan terhadap fakta, gejala, sekaligus permasalahan yang terjadi pada suatu tempat dengan meninjau segi persebaran, interelasi, integrasi, serta interaksi pada sebuah ruangan tertentu.

Dalam kata lain, prinsip korologi menggabungkan semua prinsip yang ada termasuk persebaran, interelasi, juga deskripsi.

Lebih jelasnya, prinsip korologi digunakan untuk melakukan pengkajian terhadap berbagai macam fenomena yang terjadi di suatu tempat termasuk meliputi bagaimana persebaran terjadi, bagaimana interelasinya dengan fenomena geosfer yang lain, hingga bagaimana integrasi fenomena yang terjadi secara keruangan di suatu wilayah dengan tujuan tertentu.

Dengan demikian, prinsip korologi memiliki sifat yang lebih komprehensif atau menyeluruh. Hal ini membuat prinsip korologi banyak digunakan dalam berbagai perencanaan pembangunan non fisik maupun fisik di suatu wilayah.

Dengan menggabungkan tiga prinsip geografi sebelumnya membuat prinsip ini lebih lengkap sehingga banyak digunakan dalam perencanaan pembangunan. Hal tersebut dikarenakan jika hanya menggunakan salah satu prinsip, maka perencanaan atau kegiatan perencanaan pembangunan akan terasa kurang di salah satu aspeknya.

Prinsip korologi juga disebut sebagai sebuah prinsip geografi modern yang dapat memandang sebuah fenomena atau masalah geografis.

Contohnya ketika di suatu daerah terjadi bencana banjir, melalui prinsip ini tidak hanya akan dicatat bahwa banjir telah terjadi, tapi akan memperhatikan aspek lain seperti dimana banjir tersebut terjadi, bagaimana banjir tersebut menyebar, serta apa yang menyebabkan terjadinya banjir di wilayah tersebut.

Sederhananya, prinsip korologi dapat membantu kita semua untuk memahami terkait apa, di mana, sekaligus mengapa sebuah fenomena geografis dapat terjadi, serta melihat bagaimana penyebarannya di ruang atau wilayah dan hubungannya dengan lingkungan di sekitarnya.

Bagaimana Contoh Penerapan Prinsip Korologi?

Melalui penjelasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa prinsip korologi secara garis besar merupakan sebuah prinsip yang dapat membantu memahami fenomena geografis yang terjadi secara menyeluruh mulai dari apa yang terjadi, dimana terjadinya, mengapa bisa terjadi, bagaimana penyebarannya, serta apa hubungannya dengan lingkungan sekitar.

Saat ini prinsip korologi sudah banyak diterapkan dalam berbagai macam bidang yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Nah, untuk lebih memahami prinsip satu ini, berikut Mamikos berikan beberapa contoh penerapan prinsip korologi beserta penjelasan singkatnya!

Contoh Penerapan 1: Penelitian Curah Hujan

Contoh prinsip korologi yang pertama diterapkan dalam penelitian terhadap distribusi curah hujan di suatu wilayah.

Biasanya, penelitian ini akan mencakup analisis terperinci mulai dari bagaimana curah hujan dapat tersebar di wilayah dataran tinggi dan dataran rendah sekaligus bagaimana dampak perubahan yang terlihat dari curah hujan terhadap ekosistem di sekitarnya dan kegiatan atau aktivitas manusia.

Contohnya, di wilayah dataran tinggi atau pegunungan, umumnya curah hujan akan lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah dataran rendah dikarenakan terdapat efek orografis. Yang mana udara yang naik ke wilayah pegunungan mendingin sehingga mengakibatkan presipitasi. 

Penggunaan prinsip korologi dalam penelitian ini dapat membantu menganalisis terhadap bagaimana perbedaan curah hujan di setiap wilayah dapat mempengaruhi lingkungan sekitar termasuk vegetasi, pertanian, hingga sumber daya air yang tersedia di wilayah tersebut.

Contoh Penerapan 2: Studi Mengenai Suhu Udara

Contoh penerapan prinsip korologi yaitu studi terhadap perbedaan suhu udara di setiap wilayah.

Studi atau penelitian ini umumnya akan mencakup analisis terhadap bagaimana suhu yang ada di daerah perkotaan dapat berbeda dengan daerah pedesaan dan bagaimana dampaknya terhadap lingkungan sekitar dan kehidupan manusia.

Contohnya, di daerah perkotaan suhu udara cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan dikarenakan terdapat efek pulau panas perkotaan karne banyaknya bangunan beton dan aspal.

Bangunan beton dan aspal lebih banyak menyerap panas dibandingkan dengan vegetasi, akibatnya suhu di perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di desa.

Penggunaan prinsip korologi dalam penelitian ini dapat membantu menganalisis bagaimana dampak yang dihasilkan dari perbedaan suhu pada kesehatan manusia, vegetasi kota, serta konsumsi energi.

Contoh Penerapan 3: Penelitian Urbanisasi

Contoh penerapan prinsip korologi yang ketiga yaitu penelitian terhadap urbanisasi.

Penelitian ini umumnya mencakup analisis mengenai pertumbuhan kota yang dapat berdampak pada lingkungan di sekitarnya seperti meningkatnya polusi udara, berubahnya penggunaan lahan, hingga berubahnya sistem hidrologi.

Contohnya, urbanisasi atau pertumbuhan kota dapat membuat perubahan yang signifikan khususnya dalam penggunaan lahan, biasanya lahan akan dialihfungsikan dari lahan pertanian menjadi lahan industri atau perumahan.

Hal ini dapat mendorong peningkatan polusi terhadap udara dan air, serta perubahan dalam pola aliran air yang dapat menyebabkan terjadinya banjir. 

Penggunaan prinsip korologi dalam penelitian ini dapat membantu menganalisis bagaimana perubahan pertumbuhan kota tersebut dapat mempengaruhi pada kualitas hidup penduduk sekitar dan ekosistem di lingkungannya.

Contoh Penerapan 4: Studi Ekosistem

Contoh penerapan prinsip korologi yang keempat yaitu studi ekosistem.

Penelitian ini akan mencakup analisis terhadap bagaimana interaksi yang terjadi diantara berbagai macam komponen dalam ekosistem mulai dari tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme sekaligus yang dapat mempengaruhi keseimbangan dari ekosistem tersebut.

Contohnya, di sebuah hutan hujan tropis, interaksi antara berbagai macam spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme bersifat sangat kompleks dan bergantung satu sama lain.

Seperti pohon besar yang dapat menyediakan habitat sekaligus makanan untuk berbagai macam spesies hewan di sekitarnya, sementara hewan-hewan tersebut dapat membantu melakukan penyebaran biji pohon.

Penggunaan prinsip korologi dalam penelitian ini dapat menganalisis bagaimana perubahan yang terjadi pada suatu komponen seperti jika ada penebangan pohon yang dapat mempengaruhi keseluruhan ekosistem di hutan hutan hujan tropis tersebut.

Contoh Penerapan 5: Pengaruh Perubahan Iklim

Contoh penerapan prinsip korologi yang kelima yaitu pengaruh perubahan iklim. Penelitian ini akan mencakup bagaimana analisis terhadap perubahan suhu global yang berpengaruh pada pola cuaca, ekosistem, serta kehidupan manusia di berbagai daerah.

Contohnya, perubahan iklim global dapat mendorong peningkatan suhu rata-rata bumi sehingga memberikan pengaruh terhadap pola curah hujan sekaligus frekuensi kehadiran cuaca ekstrim seperti kekeringan atau badai.

Penggunaan prinsip korologi dalam penelitian ini dapat membantu menganalisis bagaimanakah perubahan iklim yang terjadi dapat mempengaruhi distribusi spesies tumbuhan, hewan, produksi pertanian, hingga ketersediaan air di berbagai daerah yang berbeda.

Penutup

Nah, itulah dia ulasan lengkap yang bisa Mamikos berikan bagi kamu yang ingin mengenal prinsip korologi dalam geografi beserta contoh penerapan dan penjelasannya.

Melalui penjelasan di atas, kita dapat memahami bahwa prinsip korologi merupakan gabungan dari ketiga prinsip geografi yang ada yaitu persebaran, interelasi, deskripsi sehingga dapat menghasilkan hasil yang lebih komprehensif. 

Prinsip korologi dapat diterapkan dalam berbagai macam penelitian terkait fenomena geografis dalam kehidupan sehari-hari seperti penelitian terhadap pengaruh perubahan iklim, penelitian curah hujan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Selain itu, masih ada banyak lagi contoh penerapan prinsip korologi yang lainnya.

Demikian informasi yang bisa Mamikos sampaikan, jika kamu ingin mengenal prinsip korologi secara lebih mendalam, mengetahui lebih banyak contoh penerapannya, atau bahkan mempelajari prinsip geografi yang lainnya.

Jangan lupa untuk kunjungi blog Mamikos karena akan ada banyak artikel menarik yang membahas topik serupa untuk kamu baca.

Referensi:


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta